Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhardianti

NIM : 1706103020028

MK : Workshop Penulisan Artikel dan Poster

ABSTRAK

Bangun Ruang merupakan bagian dari geometri. Bangun ruang sendiri mempunyai arti bangun
matematika yang memiliki isi, volume dan juga sering disebut dengan bangun dimensi tiga,
dikarena mempunyai titik sudut, sisi dan rusuk yang saling membatasi sehingga membentuk
suatu sisi yang menjadi ciri khas bangun ruang tersendiri. Bangun ruang sendiri, terdiri atas
kubus, balok, limas, prisma, dan lain sebagainya. Dilain sisi, materi bangun ruang masih menjadi
kendala bagi sebagian peserta didik, di karenakan ada beberapa peserta didik yang tidak
sepenuhnya paham akan konsep yang ada pada bangun ruang tersebut, sehingga berdampak pada
ketuntasan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, maka
diterapkanlah pendekatan SAVI pada materi Bangun ruang kelas VIII SMP. Model ini dianggap
cocok karena melibatkan aktifitas fisik dengan aktifitas intelektual, dan juga melibatkan seluruh
indra sehingga akan memberi efek yang besar pada ketuntasan hasil belajar. Riset dilakukan
dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP, da nada beberapa riset yang menunjukkan bahwa
pendekatan SAVI dapat menuntaskan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Pendekatan SAVI, Hasil Belajar, Bangun Ruang, Aktifitas Siswa.
Tugas 1

1. Tema penelitian :
 Pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)
2. Judul Penelitian :
 Penerapan Pendekatan SAVI dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa
pada Materi Bangun Ruang di Kelas VIII SMP.

Tugas 2

1. Variabel bebas dan tak bebas :


 Variabel bebas : Pendekatan SAVI
 Variabel takbebas : Kualitas Hasil Belajar Siswa
2. Pendahuluan :
Matematika merupakan suatu bidang studi yang diajarkan dari Sekolah Dasar hingga
Menengah Atas. Pada dasarnya ilmu matematika terdapat pada kehidupan sehari – hari, bahkan
hampir semua bagian dari kehidupan manusia terhubung dengan matematika. Salah satunya
yang terdapat di kehidupan sehari - hari adalah bangun ruang. Bangun ruang sendiri yang ada
di kehidupan sehari – hari berupa kotak, topi ulang tahun, kardus, lemari, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, untuk memahami konsep bangun ruang yang lebih mendalam, dapat di
pelajari di sekolah. Di sekolah, peserta didik akan diarahkan lebih mendalam tentang materi
bangun ruang, sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari mereka. Oleh karena
itu, untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan belajar peserta didik pada materi
bangun ruang maka dapat dilihat dari hasil penilain belajar yang peserta didik telah capai.
Pelaksanaan penilain terhadap hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru bertujuan
untuk melaporkan perkembangan hasil belajar dan juga untuk memperbaiki kedepannya
(Rusman, 2016:13).

Pada dasarnya, terdapat kenyataan bahwa siswa sering berangapan jika matematika
merupakan ilmu yang tidak mudah untuk dipahami, dan menganggap bahwa matematika
sebagai displin ilmu yang sulit dan rumit. Salah satu yang membuat matematika sulit bagi
siswa adalah pengaplikasian rumus – rumus dalam penyelesaian masalah. Bangun ruang
termasuk dalam salah satu materi yang menggunakan banyak rumus, dikarenakan bangun ruang
juga merupakan bagian dari geometri (Rizky Amalia, Rahmah Johar, Binrang Zaura : 2016).

Pada dasarnya, bangun ruang dapat dengan mudah dipahami, dibandingkan dengan cabang
matematika lainnya, karena bangun ruang sudah lebih dikenal oleh siswa sebelum masuk ke
sekolah. Namun kenyataannya masih ada siswa yang mengalami kesulitan pada materi bangun
ruang, dikarenakan kurangnya pemaham konsep bangun ruang (Prestyo, 2000 : 35)

Dalam mengatasi masalah tersebut, maka solusi yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intellektual), dimana
gabungan dari aktifitas fisik dengan aktiftas intellectual dan juga melibatkan semua indra
sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembelajaran (Ahmad Ivan Farhan :
2014). Dengan adanya penerapan pendekatan ini, siswa diharapkan mampu meningkatkan
kualitas hasil belajar pada materi bangun ruang, sehingga ketuntasan belajar tercapai dan siswa
juga dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Beberapa riset yang berhasil menerapkan pendekatan SAVI, diantaranya adalah :


Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) Untuk Meningkatkan
Disposisi Matematik Siswa (Ahmad Ivan Farhan : 2014). Kemudian, Pendekatan SAVI
(Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Kelas X SMA
Negeri 4 Banda Aceh pada Materi Geometri Bidang Datar (Rizky Amalia, Rahmah Johar,
Binrang Zaura : 2016). Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan pendekatan SAVI dengan
harapan keberhasilan belajar.

3. Harapan :
 Siswa diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar pada materi bangun
ruang, sehingga ketuntasan belajar tercapai dan siswa juga dapat berperan aktif
dalam proses pembelajaran.
4. Kenyataan :
 Pada dasarnya, terdapat kenyataan bahwa siswa sering berangapan jika
matematika merupakan ilmu yang tidak mudah untuk dipahami, dan menganggap
bahwa matematika sebagai displin ilmu yang sulit dan rumit (Siregar & Marsigit,
2015:226). Salah satu yang membuat matematika sulit bagi siswa adalah
pengaplikasian rumus – rumus dalam penyelesaian masalah. Bangun ruang
termasuk dalam salah satu materi yang menggunakan banyak rumus, dikarenakan
bangun ruang juga merupakan bagian dari geometri (Rizky Amalia, Rahmah
Johar, Binrang Zaura : 2016).
5. Masalah :
 Kurangnya penguasaan rumus serta kurangnya pemahaman konsep dari bangun
ruang itu sendiri, sehingga menimbulkan kesulitan pada peserta didik dalam
menyelesaikan masalah.
6. Solusi :
 Menerapkan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intellektual).
7. Kelebihan solusi :
 Menggabungkan aktifitas fisik dengan aktiftas intellectual dan juga melibatkan
semua indra sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pembelajaran (Ahmad Ivan Farhan : 2014).
8. Rumusan masalah dan tujuan penelitian :
 Rumusan masalah :
1) Apakah dengan menggunakan Pendekatan SAVI pada materi Bangun Ruang
di kelas VIII SMP dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa ?
2) Bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan Pendekan SAVI di kelas VIII SMP ?

 Tujuan Penelitian :
1) Untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa pada materi Bangun
Ruang di kelas VIII SMP dengan menggunakan Pendekatan SAVI.
2) Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan Pendekatan SAVI di kelas VIII SMP.

Tugas 3

1. Metode Penelitian :
 Jenis riset yang digunakan untuk penelitian ini yaitu riset kuantitatif disertai
kualitatif. Landasan dalam pengambil jenis riset ini berpedoman pada rumusan
masalah. Riset kuantitaif berupa pengumpulan data dan penampilan dari hasil data
berupa angka – angka (Arikunto, 2010:27). Riset kuantitatif digunakan untuk
mengukur apakah dengan menggunakan Pendekatan SAVI pada materi Bangun
Ruang di kelas VIII SMP dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa.
Sedangkan pada riset kualitatif, data yang terdapat di dalamnya berupa kalimat,
gambar, data , dan skema. Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang
digunakan untuk riset kualitatif (Rangkuti, 2015:17). Riset kualitatif digunakan
untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan Pendekatan SAVI di kelas VIII SMP.
 Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen, yang
menggunakan jenis one grup pretest – posttes design. Dengan desain pra –
experimental design. Eksperimen yang digunakan menggunakan menggunakan
pre – test dan post – test.
 Populasi yang diambil merupakan seluruh siswa yang ada di kelas VIII SMP.
Sempel merupakan sebagian dari populasi yang akan digunakan untuk diteliti
(Djarwanto, 1994:43).
 Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi. Dimana
tes diberikan ketika awal pertemuan sebelum diberikannya perlakuan dan sesudah
diberikan perlakuan. Sedangkan lembar observasi akan diberikan kepada
pengamat yang telah ditentukan untuk mengamati aktifitas siswa ketika sedang
berlangsungnya proses pembelajaran.
 Teknik analisis data yang digunakan pada riset ini yaitu dengan uji – t pihak
kanan. Dimana dilakukakan pengujian hipotesis dengan kriteria yang berlaku
ialah “ tolak H0 jika t ≥ t1 – α dan terima H0 dalam hal lainnya” (Sudjana,
2009:231). Sehingga derajat kebebasan untuk distribusi t ialah dk = (n – 1) dan
peluang (1 – 𝛼). Sedangkan hipotesis yang akan di uji dalam riset ini adalah :
H0 : 𝜇 = 𝜇0 : Ketuntasan hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan pada
materi Bangun Ruang di kelas VIII SMP dengan menerapkan
pedekatan SAVI.
H0 : 𝜇 > 𝜇0 : Ketuntasan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan pada materi
Bangun Ruang di kelas VIII SMP dengan menerapkan pedekatan
SAVI.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Rusman. 2016. Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada

Rangkuti, A. N. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, dan Penelitian
Pengembangan. Bandung : Ciptapustaka Media.

Sudjana. 2009. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai