Anda di halaman 1dari 9

MODEL-MODEL ILMU KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

Goldra Vigo Wenas

B 501 19 166

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ILMU KOMUNIKASI 2019/2020

UNIVERSITAS TADULAKO
PEMBAHASAN

 MODEL S-R
Model Stimulus-Respon (Rangsangan-Tanggapan), atau lebih popular dengan sebutan model
S-R merupakan model komunikasi yang paling dasar. Model S-R ini dipengaruhi oleh psikologi,
yang lebih tepatnya adalah psikologi aliran behavioristik. Model ini membahas antara hubungan
stimulus-respon pada komunikasi, karena komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sangat
sederhana.
Kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan
tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Proses ini
sebagai pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan yang bersifat timbal balik dan
mempunyai banyak efek. Setiap efek tersebut dpaat mengubah tindakan komunikasi berikutnya
(communication act).
Model S-R ini memiliki kelemahan. Seperti model ini mengabaikan komunikasi sebagai suatu
proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap
berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan keinginan, kehendak, atau
kemauan bebasnya.

Contoh model S-R positif:


*) Ketika ada seseorang yang tersenyum kepada kita, lalu kita membalas senyumannya dan
orang tersebut bertanya kepada kita, “Mau kemana?” dan dijawab dengan, “Mau ke kampus.”

*) Apabila ada seseorang yang memanggil nama anda dan melambaikan tanggannya pada anda,
anda pun membalasnya dengan sapaan dan melambaikan tangan kepada orang tersebut.

*) Ada seseorang yang menepuk pundak anda sambil menyapa anda dengan kata “Hai,” anda
juga akan membalasnya dengan kata, “Hai.”

Contoh model S-R negatif:


*) Orang pertama menatap orang kedua dengan tajam dan orang kedua balik menatap, menunduk
malu, memalingkan wajah, atau membentak, “Apa lihat-lihat? Nantangin, ya!” atau orang
pertama melotot dan orang kedua ketakutan.
*) Orang yang sedang punya masalah di rumah atau dengan temannya yang dianggapberat saat di
kampus akan menjadi pendiam dan berubah menjadi sensitif. Bila ada seseorang yang
mengganggunya atau hanya berniat bercanda pasti dia akan menanggapinya dengan negatif dan
bisa saja menjadi marah-marah.

*) Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-
senyum. Ternyata orangg tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau melirik sinis dan
anda pun kecewa.

 MODEL ARISTOTELES

Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model
retoris. Filosof Yunani, Aristoteles adalah tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi yang
intinya adalah persuasi. Beliau berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak
dalam upaya mengubah sikap mereka. Fokus komunikasi Aristoteles adalah komunikasi retoris,
yang lebih dikenal dengan komunikasi publik atau pidato. Kelemahan model ini adalah bahwa
komunikasi dianggap fenomena yang statis. Seseorang berbicara, pesannya berjalan kepada
khalayak dan khalayak mendengarkan.

Model Komunikasi Aristoteles ini sebanarnya dapat Anda jumpai di mana saja dan kapan saja.
Seperti halnya pada beberapa contoh berikut:

Seorang Ayah menasehati Anak-anaknya

Ketika seorang Ayah menasehati anak-anaknya, sebenarnya seorang Ayah ini sedang
menggunakan bahasa retorikanya dalam menasehati anak-anaknya. Karena pada dasarnya,
seoarng Ayah akan memberikan kata-kata bijak atau kata-kata positif kepada anak-anaknya agar
anak-anaknya dapat memahami nasehat Ayahnya dan menaatinya hingga menjadi anak yang
berbakti.
 MODEL LASWELL

Model komunikasi Laswell berupa ungkapan verbal, yakni:

Who : komunikator

Says what : pesan

In which channel : media

To whom : komunikan

With what effect : efek/ reaksi timbal-balik

Harold Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu pengawasan lingkungan yang
mengingatkan masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan, korelasi bagian yang
terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, dan transmisi warisan sosial dari suatu

generasi ke generasi berikutnya. Model ini dikritik karena mengisyaratkan kehadiran


komunikator dan pesan yang bertujuan serta terlalu menyederhanakan masalah. Model seperti ini
umumnya ditemukan pada media massa yang berhubungan dengan orang banyak dan
membutuhkan editor sebagai penyeleksi pesan atau berita dalam media cetak surat kabar, televisi
dan radio.

Contoh model komunikasi ini adalah apabila seorang calon presiden (who) berbicara mengenai
perubahan yang harus dilakukan sebagai pemimpin negara untuk kemajuan bangsa (says what),
melalui kampanye yang disiarkan di televisi (in which channel), kepada khalayak atau
masyarakat (to whom) dengan pengaruh yang terjadi khalayak mendapat kesan terhadap calon
presiden itu untuk memilih atau tidak memilihnya (with what effect).

 MODEL NEWCOMB

Model komunikasi Newcomb adalah model komunikasi dari segi psikologi sosial yang berusaha
memahami komunikasi sebagai cara-cara dimana semua orang dapat menjaga keseimbangan
hubungan mereka. Dasarnya ialah antara satu sama lain saling menyeimbangkan antara
kepercayaan, sikap dan sesuatu yang penting bagi seseorang melalui komunikasi yang bersifat
persuasif. Juga menurut teori ini, apabila keseimbangan hubungan terganggu, maka dengan
komunikasi jugalah yang digunakan untuk memugar/memperbaharui kembali hubungan itu.
Model ini mengembangkan bahwa peran komunikasi antar individu dalam suatu hubungan
sangatlah penting, dengan ditunjukannya keterkaitan dan ketertarikan antara dua orang yang
terhubung oleh komunikasi yang menggunakan objek atau bahasan. Hal ini untuk menjaga
keseimbangan hubungan sosial yang terjadi antara dua individu. Sebagai contoh perseteruan
politik dalam tubuh DPR antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Perselisihan di DPR ini berakar dari ketidaksetujuan kubu Koalisi Indonesia Hebat atas
dikuasainya seluruh kursi pimpinan komisi oleh koalisi Merah Putih bentukan Prabowo
Subianto. Belasan kali lobi telah digelar untuk mencari penyelesaian atas perselisihan ini. Ini
mengharuskan kedua belah pihak tersebut mencari kesepakatan atau menggunakan istilah
newcomb simetri yang menguntungkan kedua belah pihak tersebut. Akhirnya setelah mencapai
titik temu, kedua belah pihak melakukan perdamaian yakni KMP dan KIH menyepakati porsi
pembagian kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan DPR

 MODEL WESTLEY AND MACLEAN

Tahun 1957, Westley dan MacLean merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi
antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari
proses komunikasi. Menurut kedua pakar ini perbedaan dalam umpan balik inilah yang
membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik pada komunikasi
antarpribadi bersifat segera sedangkan umpan balik pada komunikasi massa bersifat minimal
atau tertunda. Model Westley dan Maclen mencakup beberapa konsep penting: umpan balik,
perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin
pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikai massa. Model ini juga
membedakan pesan yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif).
Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima
mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan yang nonpurposif adalah pesan yang dikirimkan
sumber kepada penerima secara langsung atau melalui sesuatu namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi penerima. Contoh kasus model ini adalah ketika anda kita menyampaikan pesan
kepada seorang teman mahasiswa bahwa dosen yang member kita nilai ujian yang buruk sebagai
killer, kita mengirimkan pesan yang purposif. Dan bila kita mendengar seorang dosen
berkomentar mengenai seorang mahasiswa kepada dosen lain, pesannya tersebut bersifat
nonpurposif.

 MODEL GERBNER

Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri dari model
verbal dan model dragmatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:

Seorang sumber mempersepsi suatu kejadian dan bereaksi melalui suatu alat (maluran, media,
rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol) untuk
menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi yang mempunyai
suatu konsekuensi Model Gerbner menunjukan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian
dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal
pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan muncul sebagai
SSS bagi sasaran (destination). Contoh kasus model ini adalah Tristan, kapten tim futsal X,
mengatakan kepada Jason bahwa pertandingan hari ini dengan tim futsal Y diundur selama 2 jam
karena tim futsal Y masih dalam perjalanan. Tristan ingin Jason memberitahukan hal ini kepada
anggota tim futsal X yang lain.

 MODEL BERLO

Model ini dikenal dengan model SMCR yaitu Source (sumber), Message (pesan), Channel
(saluran), dan Receiver (penerima). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan baik
seseorang maupun suatu kelompok.

Pesan (message) adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat
saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver) adalah orang
yang menjadi sasaran komunikasi. Salah satu kelebihan Berlo adalah bahwa model ini tidak
terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga berkomunikasi antarpribadi
dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Contoh aplikasi model ini adalah Guru SD
menyampaikan materi dengan metode ceramah menggunakan alat bantu, bisa menggunakan
laptop dan LCD dengan slide yang di buat sesuai materi yang akan diajarkan, serta menyisipkan
gambar ataupun video yang dapat membuat slide semakin menarik dan membuat siswa semakin
mengerti dengan materi yang disampaikan. Dapat pula dengan menyediakan alat-alat praktek
yang sesuai.

 MODEL DeFleur

Model ini menggambarkan komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi. Modelnya
merupakan perluasan dari model yang dikemukakan para ahli lain khususnya Shannon dan
Weaver dengan memasukkan perangkat media massa dan perangkat umpan balik (feedback). Ia
menggambarkan sumber, pemancar, penerima dan sasaran sebagai fase-fase yang digambarkan
Schramm dalam proses komunikasi massa. Fungsi penerima dalam model DeFleur adalah
menerima informasi dan menyandi-balik, mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.
Dalam percakapan biasa, penerima ini merujuk kepada alat pendengaran manusia, yang
menerima getaran udara dan mengubahnya menjadi impuls saraf, sehingga menjadi simbol
verbal yang dapat dikenal. Intinya dalam teori ini terdapat elemen yang bernama feedback, yaitu
dimana penerima dapat memberikan feedback kepada pemancar.

Contoh aplikasi model ini adalah tayangan berita "Top Nine News" di Metro TV, dimana
penerima dapat memilih berita yang diinginkan lalu memberikan feedback tentang berita
tersebut.

 MODEL TUBBS

Model Tubbs menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua orang
(diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang
mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Dalam model Tubbs
komunikator satu atau dua terus menerus memperoleh masukan, yakni rangsangan baik dalam
maupun luar dirinya yang sudah berlalu, baik yang sudah berlangsung dan semua pengalaman
fisik maupun sosial. Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga non verbal, bisa
disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indera, terutama pendengaran,
penglihatan dan perabaan. Contoh aplikasi model ini adalah dua orang yang saling
berkomunikasi (komunikasi antarpribadi) dan terjadi gangguan teknis, misalnya salah seorang
komunikator berbicara terlalu pelan sehingga komunikator yang lain tidak mendengarnya.

 MODEL GUDYKUNST

Model Gudykunst dan Kim sebenarnya merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni
komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan atau komunikasi dengan
orang asing. Model komunikasi ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka,
khususnya antara dua orang. Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian
balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang
dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.

Contoh aplikasi model ini adalah seorang Amerika Utara dan seorang warga Kolombia yang
memiliki cara pandang berbeda tentang ruang keluarga. Bagi orang Amerika ruang keluarga
adalah tempat berkumpul dan bercanda (informal) sedangkan bagi orang Kolombia, ruang
keluarga adalah tempat formal).
SUMBER

http://bintangoctas.blogspot.com/2014/12/model-model-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai