Anda di halaman 1dari 9

PREPLANING SUPERVISI KELUARGA DENGAN

PENDERITA HIPERTENSI

I. Latar Belakang
Banyak penderita hipertensi yang kurang memahami hipertensi itu sendiri.
Bahkan bahayanya pun belum banyak yang mengenal secara sadar. Hipertensi
dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada organ-organ penting tubuh.
Perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan
darah, yang berarti ancaman terjadinya pembuluh darah pecah semakin besar.
Untuk menghindari yang tidak diinginkan, Ibu Sutri yang penderita
Hipertensi, dirasa perlu mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penyakit
hipertensi khususnya tentang bahaya pembuluh darah pecah bagi penderita
hipertensi

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal
penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
yang menderita penyakit hipertensi.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan
Darah serta sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah

IV. Sasaran
Seluruh anggota keluarga : Ibu Sutri.

V. Media
Media pengajaran yang akan digunakan : Leaflet
VI. Metode

1
Metode yang akan digunakan yaitu : ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

VII. Strategi Pelaksanaan


- Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu dan menyampaikan tujuan ( 3
menit )
- Menyampaikan materi hipertensi dan diskusi ( 15 menit )
- Evaluasi ( 10 menit )
- Kesimpulan dan tindak lanjut ( 2 menit )

VIII. Waktu dan Tempat


Hari : Senin, 24 Februari 2003, pukul 10.00 WIB.
Tempat : Rumah Ibu Sutri RT. 3 RW. IV No. 13 Kel. Wiyung.

IX. Evaluasi
1. Struktur
- Keluarga sudah siap di rumah saat implementasi penyuluhan dilakukan.
- Keluarga Ibu Sutri dapat bekerjasama dengan mahasiswa.
- Keluarga khususnya klien Ibu Sutri mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari
ini.
2. Proses
- Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
- Keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat
dilakukan
- Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik
- Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung
3. Hasil
- Dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan keluarga


Topik : Penyakit hipertensi
Sasaran : Keluarga Ibu Sutri
Tempat : Rumah Ibu Sutri (RT. 3 RW. IV No. 13 Kel. Wiyung.)
Hari / tanggal : Senin, 24 Februari 2003, pukul 10.00 WIB.
Waktu : 30 menit

I. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit
hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.

II. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan
Darah serta sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah

III. Sasaran
Seluruh anggota keluarga : Ibu Sutri

IV. Materi
1. Penyakit Hipertensi
2. Diit Rendah Garam

V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

3
VI. Media
Leaflet: Hipertensi Dan Diit Rendah Garam

VII. Kriteria evaluasi


1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Ibu Sutri
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi proses
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil
Keluarga mengerti tentang penyakit hipertensi, dapat menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit hipertensi.
Menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan
sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan Darah serta
sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian penyakit hipertensi
 Menjelaskan tentang hal-hal  Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda
dan gejala penyakit hipertensi
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab

4
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan hal-hal yang  Memperhatikan
berhubungan dengan
pencegahan terjadinya
hipertensi dan pada saja  Bertanya dan menjawab
respon sakit pertanyaan yang diajukan
 Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

IX. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : Subhan
Supervisor : Titik Juwariah, SKp. (Pembimbing Praktek)

5
Materi :

Hipertensi

Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik  140 mmHg dan tekanan darah
diastolik  90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. (Kapita Selekta
Kedokteran, 2001).
Berdasarkan penyebabnya :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat
sekitar 5 % kasus.
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :
1. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan perkembangan awal dari
penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang
seringkali menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di
otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut
infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama “ stroke “. Bergantung pada
bagian otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan,
demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius lainnya.
3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal,
yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air
kencing bercampur darah dan kematian. ( Buku ajar Fisiologi Kedokteran, 1997 )
Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai
penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi
yang lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga
yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang tidak dapat dihindari atau dirubah adalah
keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai macam faktor resiko yang dapat
dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan,
daging kambing, buah durian, minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan
minuman yang mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan
stress (MKI. 2000 : 58).
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena
gejala tersebut berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena
hipertensi yang tidak terkendali, antara lain : serangan pusing, kekakuan, kehilangan

6
keseimbangan, sakit kepala pagi hari, penglihatan yang memburuk, semuanya secara
bersama-sama menunjukkan adanya masalah dengan peredaran darah di otak.
Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka,
atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda
peringatan adanya stroke. Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada
dada yang menjalar ke rahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda
permulaan nyeri dada. Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan
darah tinggi kegagalan jantung. Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan
lebih banyak serta lebih sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda
pertama gangguan ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis
sama pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan,
diantaranya dengan menurunkan berat badan dan mengurangi asupan garam,
menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress (MKI. 2000 : 60).

7
Ringkasan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem pembuluh
darah yang ditandai dengan tekanan darah melebihi normal atau tekanan darah sistolik 
140 mmHg dan tekanan darah diastolik  90 mmHg. Sering terjadi pada usia pertengahan
atau lebih ( usia 45 th. atau lebih ).
Penyebab hipertensi sebagian besar tidak diketahui penyebabnya dengan jelas. Kira
–kira 10 % dari seluruh kasus hipertensi disebabkan karena penyakit : Ginjal, pembuluh
darah, dan kelainan hormon.
Tanda dan gejala hipertensi yang paling sering terjadi adalah :
- Sakit kepala, pusing
- Mudah marah
- Telinga berdengung
- Tengkuk terasa berat
- Mata berkunang – kunang
- Mudah lelah
- Sukar tidur
Faktor resiko seseorang mendapat hipertensi :
- Keturunan
- Makan banyak garam dan lemak
- Kegemukan / obesitas
- Kurang olah raga
- Stres
- Minum banyak alkohol dan kopi
- Merokok
Akibat hipertensi pada organ lain:
- Penebalan dinding pembuluh darah
- Penyakit jantung koroner, payah jantung
- Gangguan fungsi ginjal / gagal ginjal
- Sumbatan pembuluh darah otak / stroke
- Gangguan penglihatan, perdarahan
Upaya pencegahan hipertensi :
- Mengurangi makanan yang banyak garam / lemak
- Kurangi berat badan
- Olah raga teratur
- Mengubah kebiasaan hidup : kurangi kopi/ alkohol, hindari stres,
berhenti merokok, dan berusaha hidup santai
- Kontrol teratur ke puskesmas atau petugas kesehatan lainnya.

8
Daftar Pustaka

Doengoes M. Nursing Care Plans, Guideline For Planning Patient care, 2 th edition. FE
Days Comp. Philadelphia 1987

Lukman Sorensen, Medical Surgical Nursing, 3 th edition, Philadelphia,. WB Sounder Co,


1987.

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, UI Press, Jakarta, 1991.

Guyton, Arthur C, Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, EGC Penerbit buku
kedokteran, Jakarta, 1987.

Anda mungkin juga menyukai