ANALISA PERHITUNGAN
1. Perhitungan luas petak irigasi untuk petak tersier, petak sekunder, dan petak
primer.
2. Perhitungan debit air untuk saluran tersier, saluran sekunder, saluran primer.
Rumus :
Q = A . NFR . C
e
dimana :
(Jurnal : Haryono Putro, Joetata Hadihardaja ; Variasi Koefisien Kekasaran Manning (n)
Pada Flume Akrilic Pada Variasi Kemiringan Saluran & Debit Aliran)
20
Rumus Saluran Trapesium (Persamaan Manning)
A = (b + m.h) h (m2 )
A = Q/V (m2 )
Luas Penampang (A)
A = Q/V (m2 )
Lebar Dasar Saluran (b)
b=n.h (m)
Keliling Penampang Basah (P)
P = b + 2h √m2 + 1 (m)
Tinggi Air Jagaan (W)
W = 0,3085 + 0.25h (m)
Lebar Muka Air (T)
T = b + 2mh (m)
Lebar Atas Saluran (B)
B = b + 2m (h + W) (m)
Jari – Jari Hidrolis (R)
R = A/P (m)
Kemiringan (I)
V
I=[ ]2 (%)
k x R2/3
Dimana :
V = Kecepatan Aliran (m/dtk)
K = Koefisien kekasaran srickler
I = Kemiringan Rencana Saluran (%)
R = Jari –Jari Hidrolis (m)
A = Luas Penampang Saluran Yang Tegenang Air
h = Kedalaman Air dalam Saluran (m)
m = Kemirngan Melintang Dinding Saluran
21
b = Lebar Dasar Saluran (m)
n = Perbandingan Lebar dasar Saluran dengan kedalaman Air (m)
W = Tinggi Jagaan / Working (m)
B = Lebar Atas Saluran (m)
P = Keliling Basah Saluran (m)
(Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.7, Juni 2013 (533-541) ISSN: 2337-6732)
Dimana :
Untuk modulus pembuanmg utama rencana, dipilaih curah hujan tiga hari
dengan periode ulang 5 tahun dengan rumus :
Dimana :
P = Perkolasi
S = Tampung tambahan ( mm )
22
- Pemberian air irigasi I = 0, jika pemberian air dihentikan
P = A+a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m
Dimana :
a = Elevasi Sawah Tertinggi
b = Tinggi Genangan air
c = kehilangan tekanan dari saluran kuarter ke sawah
d = kehilangan tekanan dari saluran tersier ke kuarter
e = kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke tersier
f = kehilangan tekanan dari saluran primer ke sekunder
g = kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer
h = kehilangan tekanan di pintu-pintu
i = kehilangan tekanan di box kuarter
j = kehilangan tekanan di box tersier
k = kehilangan tekanan pada intake
l = kehilangan tekanan karena ekploitasi
m = kehilangan tekanan pada alat ukur debit
(Standar Perencanaan Irigasi KP-05, Dept. PU Dirjen Pengairan, 2010)
23