Anda di halaman 1dari 6

RIVIEW JURNAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mandiri


Dosen Pengampu : Dr. Ria Gloria, M.Pd

Disusun Oleh:
UMI SALAMAH
NIM : 1608106093

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN TADRIS IPA- BIOLOGI
2019 M/ 1441 H
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN POE (PREDICT- OBSERVE-
EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
KELAS XI IPA-1 SMAN 22 MAKASSAR
Latar Belakang
Dalam pemecahan masalah matematika apabila menerapkan berpikir kreatif, akan
menghasilkan banyak ide-ide yang berguna dalam menemukan penyelesaian masalah. Pada
kenyataanya secara umum pembelajaran matematika di sekolah masih berpusat pada guru,
sehingga kreativitas berpikir siswa tidak dilibatkan secara maksimal yang mengakibatkan
kreativitas dalam aspek psikomotornya kurang terlatih, pada akhirnya siswa tidak bisa
menghasilkan produk yang original dan inovatif dalam pemecahan masalah. Berdasarkan
kenyataan tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk menerapkan pendekatan pembelajaran
POE (predict-observe-explain) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas
XI IPA-1 SMAN 22 Makassar pada materi turunan. Sebab POE merupakan pendekatan
pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih kreatif dalam menggali pengetahuannya sendiri
sesuai dengan faham konstruktivisme..
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses penerapan pendekatan pembelajaran POE ( Predict- Observe-
Explain ) sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas XI
IPA-1 SMAN 22 Makassar?
2. Apakah penerapan pendekatan pembelajaran POE ( Predict-Observe-Explain ) dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI IPA-1 SMAN 22 Makassar?
Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan bagaimana proses penerapan pendekatan pembelajaran POE (Predict-
Observe-Explain) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas XI
IPA-1 SMAN 22 Makassar.
2. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan pendekatan
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) di kelas XI IPA-1 SMAN 22 Makassar.
Hasil penelitian
Hasil analisis deskriptif untuk variabel hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan
pembelajaran POE menunjukkan hasil yang sangat signifikan yaitu adanya peningkatan
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif siswa dari sebelum
pelaksanaan tindakan ke setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan
kemampuan pemecahan masalah siswa baik dan dalam tingkatan sangat memuaskan karena lebih
dari 50% siswa memperoleh nilai 75-100, serta meningkatnya komponen-komponen pada aspek
kemampuan berpikir kreatif seperti flexibility (fleksibel), fluency (lancar), orginal/novelty
(asli/kebaruan) dan terjadi penurunan pada komponen “tidak memenuhi”. Secara kuantitatif skor
rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa > 2,4.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tentang manfaat dari pembelajaran POE
yaitu dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan dipenuhinya beberapa aspek
berpikir kreatif diantaranya adalah (1) dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang
dimiliki oleh siswa, (2) membangkitkan diskusi yang baik antar siswa dengan siswa maupun
antar siswa dengan guru, (3) memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang
belum dipahami, dan (4) membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan.
Selain itu pendekatan pembelajaran POE memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa, karena siswa dituntut untuk membuktikan konsep yang didapat secara langsung
sehingga konsep yang didapat tidak mudah hilang. Pembelajaran POE juga dapat digunakan
untuk mengeksplor pengetahuan konsepsi siswa dan memotivasi siswa melakukan kegiatan
investigasi untuk membuktikan konsep-konsep yang dimiliki
Kesimpulan
Kemampuan pemecahan masalah siswa baik dan berada pada tingkatan sangat
memuaskan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran POE, karena lebih dari 50% siswa
memperoleh nilai 75 – 100 dan Siswa kelas XI IPA-1 SMAN 22 Makassar memberikan respon
yang positif terhadap penerapan pendekatan pembelajaran POE. Hal tersebut ditunjukkan dengan
meningkatnya aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu berada pada kategori sangat baik
(93,44%).
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI
SISTEM KOORDINASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEACHING GAME
TEAM TERHADAP SISWA KELAS XI IPA SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, guru sering kali terlalu asyik menyampaikan seluruh materi
sehingga siswa kurang memberi tanggapan karena mereka hanya bertugas untuk mendengarkan
dan hanya sesekali diberi kesempatan untuk bertanya. Guru juga merasa materi yang akan
diberikan dalam satu tahun pembelajaran terlalu banyak sehingga guru harus mengejar target dan
tergesa-gesa dalam menyelesaikan materinya. Selain itu, guru selama ini hanya melakukan
penilaian kognitif saja (pembelajaran bersifat teori) sehingga terlihat bahwa pembelajaran masih
berpusat pada guru. Namun demikian, pengetahuan seseorang dalam bidangnya ternyata tidak
cukup untuk menjadikannya seorang guru. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat
diperlukan karena akan sangat menentukan kemampuan siswa dalam meningkatkan motivasi dan
memahami konsep sistem koordinasi.
Rumusan Masalah
Apakah metode pembelajaran Teaching Game Team dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA SMART Ekselensia Indonesia pada kompetensi Sistem
Koordinasi (mencapai nilai KKM 70 )”.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisa penerapan metode teaching game team pada proses pembelajaran
sistem koordinasi serta menganalisa peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA
SMA SMART Ekselensia Indonesia pada kompetensi sistem koordinasi setelah dilakukan
penerapan metode pembelajaran Teaching Game Team.
Hasil Penelitian
Hasil Analisis dan Refleksi Pembelajaran pada Siklus 1
Pembelajaran siklus 1 dilakukan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang mana bahwa
motivasi siswa (Ps) memiliki rata-rata 89 sehingga masuk dalam kategori sangat baik; sedangkan
hasil belajar siswa pada perlakuan/ penilaian Pr (85), Pd (86), Pj (85), dan Pp (91) sehingga hasil
belajar siswa 100% tuntas. Jadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran siklus 1 dengan
menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara
kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil refleksi berupa rumusan yang akan diiplementasikan pada siklus 2 walaupun proses
dan hasil pembelajaran sudah tuntas adalah siswa diberi peningkatan stimulus agar dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran dan dilakukan umpan
balik berupa Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Teaching Game
Team penguatan unjuk kerja/konsep harus diberikan secara langsung sebelum proses
pembelajaran siklus 2 dimulai, sehingga tingkat kepuasan siswa terhadap penguasaan materi
yang dipelajari dapat ditingkatkan.
Hasil Analisis dan Refleksi Pembelajaran pada Siklus 2
Pembelajaran siklus 2 dilakukan pada pertemuan 3 dan pertemuan 4 yang mana hasilnya
adalah bahwa motivasi siswa (Ps) memiliki rata-rata 92 sehingga masuk dalam kategori sangat
baik; sedangkan hasil belajar siswa pada perlakuan/ penilaian Pr (82), Pd (86), Pj (82), dan Pp
(91) sehingga hasil belajar siswa 100% tuntas. Jadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
siklus 2 dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran
biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Walaupun motivasi meningkat, nilai Pr dan Pj menurun jika dibandingkan dengan siklus
1. Karenanya, refleksi yang akan diimplementasikan pada siklus 3 adalah beberapa siswa perlu
diberi stimulus agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran, dapat mempersiapkan
pembelajaran yang lebih baik lagi khususnya mengenai pembagian waktu belajar karena siswa
merasa kelelahan dengan berbagai aktifitas dan kegiatan di sekolah dan diberikan umpan balik
berupa penguatan unjuk kerja yang diberikan harus lebih ditingkatkan sebelum proses
pembelajaran siklus 2 dimulai, sehingga tingkat kepuasan siswa terhadap penguasaan materi
yang dipelajari dapat ditingkatkan.
Hasil Analisis dan Refleksi Pembelajaran pada Siklus 3
Pembelajaran siklus 3 dilakukan pada pertemuan 5 dan pertemuan 6 hasilnya bahwa
motivasi siswa (Ps) memiliki rata-rata 85 sehingga masuk dalam kategori sangat baik; sedangkan
hasil belajar siswa pada perlakuan/penilaian Pr (81), Pd (86), Pj (91), dan Pp (90) sehingga hasil
belajar siswa 100% tuntas. Jadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran siklus 2 dengan
menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara
kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Walaupun masih ada beberapa siswa yag
mengalami penurunan motivasi dan penurunan nilai Pr dan Pp, namun dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pada sikus 3 berhasil.
Kesimpulan
Penerapan metode TGT secara kualitas dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas XI IPA SMA SMART Ekselensia Indonesia yang terlihat dari 100% tuntas pada 3
siklus pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai