Anda di halaman 1dari 7

RENCANA AUDIT

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

A. OBJEK AUDIT
Nissan Motor Co Ltd atau lebih dikenal dengan Nissan merupakan salah satu perusahaan otomotif
asal Jepang. Nissan berkembang pesat dan semakin meningkatkan ekspansinya,terbukti kini Nissan
menjadi perusahaan otomotif terbesar keenam didunia. Peningkatan penjualan juga terjadi di Indonesia
dengan membukukan penjualan hingga 7.604 unit pada kuartal III tahun 2014 atau periode juli hingga
September 2014. Untuk meningkatkan pelayanan dan memudahkan konsumen, PT. Nissan Motor
Indonesia sebagai ATPM Nissan di Indonesia secara terus menerus memperluas jaringan cabang dealer
yang baru serta meningkatkan kapasitas produksi dari semula 100.000 unit per tahun menjadi 250.000
unit per tahun pada 2015 mendatang. Wujud komitmen Nissan dengan berusaha memperluas
jaringannya,kini Nissan telah memiliki 105 cabang dealer yang tersebar diseluruh Indonesia. Salah satu
cabang di Surabaya yaitu Nissan Jemursari (PT.United Indo Surabaya) yang aktif sejak 2010 dengan
memberikan pelayanan 3S yaitu sales, service, dan spare part.
Nissan Jemursari (PT.United Indo Surabaya) merupakan salah satu bengkel resmi untuk kendaraan
merk Nissan dan Datsun di Surabaya yang terus berupaya memberikan pelayanan prima bagi para
pengguna mobil Nissan dan Datsun untuk merawat mobil mereka di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Seiring dengan meningkatnya pengguna mobil Nissan dan Datsun di Surabaya dan sekitarnya, maka
bengkel-bengkel harus berpikir bagaimana cara untuk memuaskan costumernya dengan memberikan
pelayanan yang memuaskan. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan .
Dengan bertambah banyaknya bengkel – bengkel yang beroperasi di Surabaya menyebabkan
setiap bengkel harus memiliki cara untuk mempertahankan pelanggannya agar tidak berpindah ke
bengkel lain. Bengkel Nissan Jemursari (PT.United Indo Surabaya) yang memiliki 12 stall dapat mencapai
1117 unit dalam bulan September 2014 dan mencapai 1112 unit dalam bulan Oktober 2014 serta
mencapai 1143 unit dalam bulan November 2014. Jumlah tersebut telah mencapai target yang telah
ditetapkan oleh bengkel dalam satu bulan yakni sebesar 1040 unit pada bulan September 2014, dan
1080 unit pada Oktober 2014 serta 1040 unit pada bulan November 2014. Melihat hal tersebut,berarti
bengkel telah mencapai target yang ditetapkan dengan kata lain karyawan bengkel telah menunjukkan
produktivitas kerjanya, maka karyawan bengkel harus bisa mempertahankan dan terus meningkatkan
produktivitas kerjanya.

B. PROSES BISNIS OBJEK AUDIT

Nissan Jemursari (PT. United Indo Surabaya) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif. Selain itu, Nissan Jemursari memiliki fasilitas layanan penjualan dan purnajual (sales, service,
dan sparepart) yang telah terpadu dan sesuai dengan standar Honda. Berikut adalah beberapa proses
bisnis dari PT. United Indo Surabaya :
 Menyusun proyeksi penjualan untuk tahun berjalan, membandingkan budget yang telah disusun
dengan realisasinya.
 Menganalisa laporan bengkel mengenai jumlah kendaraan yang masuk dan yang telah selesai
diperbaiki dengan tujuan untuk mengetahui prosentase penyelesaian proses perbaikan dan
memonitoring biaya operasional workshop.
 Melakukan evaluasi atas pengeluaran biaya dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
menghindari kemacetan penagihan.
 Membuat laporan mingguan mengenai masalah – masalah yg terjadi dalam aktivitas penjualan.

C. KRITERIA AUDIT

1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen


2. Strategi pendokumentasian
3. Peninjauan ulang desain dan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian
6. Keamanan berkeja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan jasa
11. Pengembangan keterampilan dan kemampuan

D. QUISIONER
Nama Perusahaan : Periode Audit No. KKP
Program yang diaudit: K3

No KUESIONER JAWABAN KOMENTAR


1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, tertanggal,
ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara
jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta
komitmen terhadap peningkatan K3
2 Perusahaan mengomunikasikan kebijakan K3 kepada
seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok dengan tata cara yang tepat
3 Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai
peraturan perundang-undangan
4 Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan
bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya

5 Pengusahaa atau pengurus bertanggung jawab secara


penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3

6 Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan


keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapatkan
pelatihan

7 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di


bidang K3 yang berasal dari dalam dan. Atau luar
perusahaan

8 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3


secara berkala untuk menilai kesesuaian dan
efektivitas SMK3

9 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi kerja dengan


wakil perusahaan didokumentasikan dan
disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja

10 Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan


peraturan perundang-undangan
11 Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus

12 Sektretaris P2K3 adalah ahli K32 sesuai dengan


peraturan perundang-undangan
13 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan
kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko

14 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan


diinformasikan kepada tenaga kerja

15 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan


hasilnya disebarluaskan di tempat kerja
16 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan

17 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi


potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3
18 Informasi yang dibutukan mengenai kegiatan K3
disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok
19 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan
identifikasi potensi bahaya, penilaia, dan pengendalian
risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan
modifikasi
20 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan
pada tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten

21 Dokumen K3 mempunyai identifikasi status,


wewenang, tanggal, pengeluaran dan tanggal
modifikasi
22 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat
menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain
yang relevan dengan K3 telah diperisa sebelum
kepurusan untuk membeli
23 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi,
zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang
sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan standar K3

24 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya


dengan spesifikasi pembelian

25 Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya,


menilai dan mengndalikan risiko yang timbul dari
suatu proses kerja
26 Terdapat system izin kerja untuk tugas berisiko tinggi
27 Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah
dinyatakn layak pakai sesuai dengan standar dan/atau
perundang-undangan yang berlaku
28 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap
pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti
prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan
29 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan
kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi
dan menempatkan tenaga kerja
30 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan
dan keterampilan serta kewenangan yang dimiliki
31 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko
lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah
yang memerlukan pembatasn izin masuk
32 Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan
pembatasan izin masuk
33 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja
sesuai dengan standar dan pedoman teknis
34 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan
standar dan pedoman teknis
35 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari
kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan atas sarana dan peralatan
produksi harus disimpan dan dipelihara
36 Sarana dan peralatan produksi memiliki setifikat yang
masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan standar
37 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan
setiap perubahan harus dilakukan petugas yang
kompeten dan berwenang
38 Terdapat system untuk pendandaan bagi peralatan
yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau
sudah tidak digunakan
39 Apabila diperlukan dilakukan penerapan system
penguncian pengoperasian (lockout system) untuk
mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya
40 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang
berada didekat saran dan peralatan produksi pada saat
proses pemeriksaan. Pemeliharaan, perbaikan, dan
perubahan
41 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan
diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan
kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja
42 Peralatan, dan system tanda bahaya keadaan darurat
disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara
berkala sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, standard an pedoman teknis yang relevan
43 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan
menjamin bahwa system P3K yang ada memenuhi
peraturan perundang-undangan, standa, dan pedoman
teknis
44 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
45 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara
kerja dilaksanakan secara teratur
46 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
dilaksanakan secara teratur

47 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi


factor fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikologi
48 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan
oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan
berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan

49 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang


bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi
bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

50 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh


dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan
perundang-undangan

51 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja


sesuai peraturan perundang-undangan

52 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja


dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
53 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur
pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja

54 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi


bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan
penaganan secara manual dan mekanis
55 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan
dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

56 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan


persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau
standar yang relevan

57 Peraturan perundang-undangan, standar dan


pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada
tempat yang mudah didapat
58 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan di analisa
59 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan
serta dalam pelaihan yang mencakup penjelasan
tentang kewajiban hokum dan prinsip=prinsip serta
pelaksanaan K3
60 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan
yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka

61 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja


termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan
agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
aman
Diaudit oleh : Jumlah Jawaban Catatan Di-review oleh:
Ya Tidak
Ya

Tgl. Tgl.

Anda mungkin juga menyukai