PENDAHULUAN
Apabila kita mengamati tubuh organisme yang cukup besar, misalnya tanaman
mangga, kita dengan mudah mengenali sejumlah bagian dan tubuh tanaman mangga.
Ada bagian akar, batang ,daun, bunga dan buahnya. Jika bagian tersebut diuraikan, pada
bagian luar tampak adanya bagian kulit, disebelah dalamnya ada kayu yang keras dan
mengandung serat-serat yang kuat. Jika penguraian bagian tubuh dilanjutkan, kita akan
mendapatkan bagian yang semakin kecil. Hingga pada akhirnya diperoleh satuan terkecil
dari makhluk hidup yang disebut sel.
Tubuh makhluk hidup (organisme) tersusun atas sel. Sel merupakan satuan(unit)
kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup yang tersusun oleh satu sel
disebut makhluk hidup uniseluler, sedangkan makhluk hidup yang tubuhnya tersusun
oleh banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Makhluk hidup uniseluler misalnya
bakteri, amoeba, dan paramecium. Makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, hewan,
dan tumbuhan di sekitar kita.
Sel berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik. Sel
prokriotik tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel eukariotik. Sel
prokariotik hidup dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik hidup dengan bekerja
sama atau berkoloni dengan organisasi yang sangat tertata rapi. Tumbuhan dan hewan
adalah beberapa contoh organisme eukariotik. Namun walau keduanya sama-sama
oraganisme eukariotik namun selnya berbeda secara mikroskopis. Karena sel hanya bisa
dilihat dengan mikroskop.
Dengan demikian, perlu dilakukan pengamatan untuk membedakan antara sel
tumbuhan dan sel hewan secara mikroskopis menggunakan mikroskop.
2.2 Tujuan dan Kegunaan Paktikum
2.2.1 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat dan mengetahui serta
mengamati berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan sel hewan.
2.2.3 Kegunaan praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat melihat dan
mengetahui serta mengamati berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan sel hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kehidupan suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam proses-
kimiawi dan fisika yan terjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut
disebut metabolisme. Reaksi metabolik dikatalis oleh enzim. Enzim adalah protein yang
berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia Marks
(2000). Sel merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup, yang berarti sel mampu
Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang
disebut sentral yaitu nukleus, dan dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh membran
inti dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu membran plasma
(Hart, 1972).
merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi
juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia
kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua
lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo
Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil
pengamatan biologi melalui mikroskop. Pada pertengahan abad, Robert Hooke, seorang
kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen
atau ruang-ruang. Disebut struktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu cellulae
Belanda, dan terampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan
mengamati berbagai macam protista, spermatozoa, bakteri dan organisme kecil yang
Tahun 1820-an, peningkatan pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi
lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown seorang ahli botani, mengamati adanya titik
buran yang selalu ada pada sel telur. Sel polen atau serbuk sari dari jaringan anggrek
yang sedang tumbuh. Dia menyebut titik tersebut sebagai nukleus. Pada tahun 1838
Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani berpendapat bahwa nukleus dan
satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai integral tanaman. Pada
tahun 1939, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasrakan hasil penelitiannya
mengemukakan bahwa hewan sama seperti tanaman, terdiri atas sel dan produk-produk
sel. Dan bahwa walaupun sel adalah bagian dari organisme, mereka pada tingkat tertentu
adalah kehidupan tersendiri. Satu abad kemudian Rudolfrang Virchow, seorang ahli
bahwa sel membelah menjadi dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada. Analisis
mikroskop (hasil penelitian pada pertengahan abad 19) membuktikan bahwa sel adalah
unit terkecil kehidupan dan bahwa kehidupan yang berlangsung terus-menerus berasal
dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel
Ukuran sel pada umumnya mikroskopis, namun kita masih bias menganalisis
yaitu:
1) Membran sel : untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat dari luar sel.
3) Sitoplasma : untuk menetralkan kondisi yang ekstrim (terlalu asam atau terlalu basa).
5) Lisosom: untuk mencerna bahan dari luar dan menghancurkan organel-organel yang
rusak.
cairan.
banyak.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 2019. Di gedung
ATB, Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Fakultas Peternakan, Universitas
Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat-alat Praktikum
1) Mikroskop binokuler
2) Kaca objek
3) Pipet tetes
4) Silet
5) Cover glass
3.2.2 Bahan-bahan Praktikum
1) Bawang merah
2) Air rendaman jerami
3) Aquades
4) Preparat sel monokotil jagung (awetan)
5) Preparat sel dikotil kacang (awetan)
3.3 Metode Praktikum
3.3.1 Pengamatan sel bawang
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mengiris bawang merah, ambil bagian dalam yang paling tipis.
3) Metakkan objek diatas kaca objek
4) Meratakan objek
5) Meneteskan sebanyak dua tetes aquades menggunakan pipet tetes
6) Menutup objek menggunakan cover glass
7) Mengamati objek menggunakan mikroskop
8) Menggambar bagian-bagian sel bawang merah
3.3.2 Pengamatan sel monokotil jagung
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mengamati preparat awetan menggunakan mikroskop
3) Menggambar struktur sel monokotil jagung
3.3.3 Pengamatan sel dikotil kacang
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mengamati preparat awetan menggunakan mikroskop
3) Menggambar struktur sel dikotil kacang
3.3.4 Pengamatan amuba
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Meneteskan air rendaman jerami sebanyak dua tetes pada kaca objek
3) Menutup objek menggunakan cover glass
4) Mengamati objek menggunakan mikroskop
5) Menggambar bagian-bagian amuba
BAB IV
5.1 Hasil
Keterangan :
Gambar 2
Keterangan :
Gambar 3
5.2 Pembahasan
Adapun pada praktikum ini diamati tentang sel tumbuhan dan sel hewan sehingga
dapat dibedakan bentuk-bentuk sel tumbuhan dan sel hewan serta mengetahui masing-
masing fungsi dari sel tumbuhan dan sel hewan.
1. Membran sel ( membrane plasma), terdapat pada bagian terluar dari sel dan
2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa dan
berisi cairan dan mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan
mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan energi melalui proses
respirasi sel (reaksi antara makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi).
sintesis protein.
permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim yang
8. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk yang mempunyai
dengan membran tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang
rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel.
10. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah
atau bagian tepi sel, di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti
(nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan
sel.
11. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi yang terbagi menjadi
dari:
12. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma Sentriol
5.1 Kesimpulan
dinding sel, membran sel, dan sitoplasma sedangkan struktur sel hewan terdapat
membran sel, nukleous, dan sitoplasma. Dari bagian tersebut yang membedakan antara
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan pada saat menutup kaca objek dengan cover glass
jangan sampai terbentuk gelembung udara karena akan mempersulit pengamatan dan di
harapkan saat mengupas objek pengamatan setipis mungkin agar dapat mempermudah