Universitas Sriwijaya
Olch:
01010581620044
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SRIWLJAYA
PALEMBANG
KETERANGAN
Nim : 01010581620044
Oktober 2019
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Permohonan diajukan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai jika barang
impor sementars digunakan untuk kegiatan internasional, operasi perminyakan dan
pertambangan, atau diperlukan untuk efisiensi, efektivitas dan kemudahan
pelayanan pemberian izin impor sementara, serta jika Kantor Pabean tidak dapat
digunakan karena bencana alam. Permohonan ditunjukkan dengan mencantumkan
rincian jenis, jumlah, spesifikasi, identitas dan perkiraan nilai barang impor
sementara, pelabuhan tempat pemasukan, lokasi dan tujuan penggunaan serta
jangka waktu impor sementara. Beserta lampiran berupa dokumen-dokumen seperti
perkiraan nilai barang, spesifluasi dan/atau identitas barang dan jangka waktu impor
sementara, kontrak kerja atas perjanjian sewa dan pernyataan tertulis mengenai
barang tersebut akan diekspor kembali. Selain kelengkapan dokumen diatas
importir dalam permohonan impor sementara paling sodikit melampirian dokumen
pendukung yang menerangkan bahwa barang tersebut akan diekspor kembali,
dokumen identitas pemohon (NPWP, SIUP, APVAPIT dll), dokumen pendukung
lainya serta rekomendasi dari instansi terkait apabila barang impor sementara dalam
kondisi bukan baru atau bekas yang diatur tata niaga impomya.Atas permohonan
impor sementara Kepala Kantor melakukan penelitian dan penetapan nilai pabean
serta klasifkasi barang atas barang impor sementara untuk penghitungan bea masuk
dan pajak dalam rangka impor sebagai dasar penerbitan izin impor sementara.
Dalam hal permohonan fasilitas impor sementara disetujuni, Kepala Kantor atas
nama Menteri menerbikan izin impor sementara. Dalam hal permohonan Fasilitas
impor sementara tidak disetujui, Kepala Kantor membuat surat Pemberitahuan
penolakan permohonan dengan menyebutkan alasan penolakan. Untuk
penyelesaianyaa barang impor sementar dapat diselesaikan dengan cara Diekspor
Kembali secara keseluruhan atau bertahap, dimpor unuk dipakai, dimasukan ke
tempat penimbunan berikat sebagni barang modal, dimusnahkan, diserahkan
kepada negan, jika barang impor sementara rusak, penyelesaian dapat dilaksanakan
setelah mendapatkan keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
b. Bagi instansi
Sebagian bahan masukan dan pertimbangan khususnya mengenai
mckanisme Kegiatan Impor Sementara
Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur dalam
melaksanakan kegiatan Yang berhubungan dengan mekanisme Kegiatan
Impor Sementara
Secara garis besar isi pada laporan ini terdiri dari empat bab. Masing –
masing bab merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Untuk
Mempermudah pembaca dalam memahami laporan akhir ini, maka penulis
Mengemukakan sistematika laporan akhir ini adalah sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang pemilihan judul, tujuan
dari penulisan karya tulis tugas akhir, ruang lingkup pembahasan masalah, Fokus
penelitiaan yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dan Informasi, serta
sistematika penulisan karya tulis tugas akhir.
BAB II
LUKISAN
MAKNA
Fungsi
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
kepabeanandan cukai;
Pelaksanan pemberian bimbingan teknis, pengawasan teknis, dan
penyelesaian masalah di bidang kepabeanan dan cukai atas unit-unit
operasional di wilayah kerjanya;
Pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas
di bidang kepabeanan dan cukai;
Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang
kepabeanan dan cukai;
Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian dan pelaksanaan intelijen di
bidang kepabeanan dan cukai;
Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian, dan pelaksanaan patroli dan
operasi pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan,
penindakan dan penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai;
Pengendalian dan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan
penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai;
Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang
kepabeanan dan cukai;
Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi
dan laporan di bidang kepabeanan dan cukai
Pengendalian, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana operasi dan senjata
api Kantor Wilayah Dircktorat Jenderal Bea dan Cukai;
Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengawasan pelaksanaan tugas, Dan
evaluasi kinerja;
Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai.
Uraian tugas pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa
Barat adalah sebagai berikut :
2.5 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Sumatera Bagian Timur
Visi
Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang multi dimensi, Yaitu sebagai
pemungut pajak dalam rangkaimpor, fasilitator perdagangan intemasional,
pengawas lalu lintas perdagangan impor dan ekspor serta penegak hukum di bidang
kepabeanan dan cukai, Mengharuskan seluruh aparat Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Mempunyai cara pandang yang antisipatif dan jauh ke depan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Sumatera Bagian Timur menyadari sepenuhnya bahwa untuk menjalankan
tugas dan fungsi tersebut dengan baik, perlu dilakukan peningkatan kinerja dan citra
seluruh pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Sumatera Bagian Timur, sehingga menjadi yang terbaik di antara seluruh Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Untuk mempunyai cara pandang yang antisipatif dan jauh ke depan serta
untuk meningkatkan kinerja dan citra, perlu dilakukan Kristalisasi dalam satu visi
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur sebagai
berikut :
Dengan demikian visi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera
Bagian Timur bermakna :
Misi
Sebagai instansi vertikal Dircktorat Jenderal Bea dan Cukai di dacrah dan
untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan serta agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Sumatera Bagian Timur harus mempunyai misi yang jelas.
Keenam misi tersebut di atas dapat dikristalisasikan dalam satu integrated mission :
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut undang-undang No. 28 Tahun 2007 ketentuan umum dan tata cara
perpajakan, pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang olch
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang - undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam pengertian pajak tersebut
terkandung unsur-unsur pajak, unsur pajak tersebut adalah sebagai berikut:
Peralatan yang mewakili kategori barang tertentu yang telah Diproduksi atau
merupakan contoh dari barang yang produksinya sedang dirancang atau
dipertimbangkan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
PPH Pasal 2 : Pajak penghasilan ini dipungut atas importasi barang dari
Departemen Perdagangan.
Komponen pungutan negara atas Import Sementara terdiri dari : Bea masuk, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penambahan Nilai atau Barang Mewah
(PPnBM), Pjak penghasilan (PPh) pasal 22.
Keterangan:
Haga CIF : Nilai pabean harga yang sebenarnya atau seharusnya di bayar
dengan cara penyerahan barang yang telah dibayar semua biaya handling,
asuransi, dan biaya sarana pengangkut
Keterangan :
PPN : Dipungut atas dasar bahwa setiap terjadi penyerahan barang atau
jasa Akan dikenakan PPN sebesar 10%
- Kolom Free On Board (FOB) atau Nilai Cost, Inurance and Freight (CIF)
diisi sesuai penetapan nilai pabean yang terceantum dalam Surat Izin
Impor Sementarn
- Dalam hal mendapatkan pembebasan Bea Masuk, maka jenis punutan Bea
Masuk dan Pajak dalam rangka impor dicantumkan dalam kolom
“Dibebaskan”
- Dalam hal keringanan Bea Masuk, maka:
- Bea Masuk yang dibayarkan dimasukkan dalam kolom dibayar
- Bea masuk yang dijaminkan dimasukkan dalam kolom ditangguhkan
- Pajak pertambahan nilai (PPN) yang dibayarkan dimasukkan dalam kolom
bayar
- Pajak pertambahan nilai (PPN) yang mendapat Surat Keterangan Bebas
(SKB) pajak dimasukkan dalam kolom dibebaskan
- Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dibayar dimasukkan
dalam kolom Dibayar. Lampiran V Peraturan Direktur Nomor : PER-
51/BC/2012 Tentang Petunjuk Impor Sementara
- Pajak Penghasilan (PPh) yang dijaminkan dimasukkan dalam kolom
Ditangguhkan.
Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor Per 51/BC/2012
Penyerahan jaminan dam pembayaran sebagai berikut:
Dieskpor Kembali
- Importir memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pabean
asal
Menurut Lembaga Pemungutnya
- Pajak Negara (pajak pusat) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada
umumnya. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak atas
Penjualan Barang Mewah dan Bea Materai.
- Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah
tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga daerah masing-masing. Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
Pajak Reklame, Pajak Hotel dan Restoran.
Sistem Pemungutan Pajak
4.1 Kesimpulan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Sumatera Bagian Timur
dibayar sudah bertugas dengan baik sebagai pengawasan dan menertibkan kegiatan
impor atau impor sementara guna membatasi dan menjembatani penerimaan
Negara melalu pajak.
4.2 Saran
Pada bab bagian ini, saya selaku penulis mengemukakan beberapa saran
yang mungkin dapat bermanfaat dan ditanggapi dengan baik oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Sumatera Bagian Timur dalam kinerja
dilapangan.