Anda di halaman 1dari 1

DEFINISI

ACUTE REMATIC FEVER Pemeriksaan Diagnosis :


Penyakit inflamasi autoimun yang mengenai jantung, sendi, sistem saraf pusat, dan
jaringan subkutan, tulang. Akibat paling signifikan dari demam rematik adalah Mnemonic : ACE
penyakit jantung rematik (PJR) (Wong, dkk, 2008; Suriadi & Yulianni, 2006). 1. Uji darah : CBC, titer ASO, Protein C – reaktife,
Infeksi bakteri streptococcus
ESR.
pada tenggorokan
2. Kultur Tenggorokan untuk Streptokokus.
3. EKG : periksa blok jantung
Kekebalan tubuh 4. Echo 2-D dengan doppler : periksa disfungsi
katup dan efusi perikardial.
Demam dan peradangan

Demam rematik akut

Manifestasi klinis minor


Manifestasi klinis mayor

Demam Athralgia Karditis Sydenham cornea


Nyeri tenggorokan Eritema marginatum

Menggigil Cedera Otot jantung lemah Demam tinggi


Ansietas
Sulit nafas

Suhu Tubuh Nyeri Sendi Suplai oksigen Infeksi saluran nafas atas Gerakan involunter Muncul Ruam /
Kemerahan
Hipertermi b.d proses infeksi Nyeri akut b.d agen injuri Hipoksia Ketidakefektifan bersihan Kelemahan otot
oleh virus yang ditandai (biologi, kimia, fisik, jalan nafas b.d infeksi
NOC Kerusakan integritas kulit b.d nodula
dengan suhu tubuh ps >37°C psikologi) kerusakan jaringan saluran nafas atas
Kejang Hambatan mobilitas subkutan, eritema marginatum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
...X24jam, hipertermi dapat teratasi dengan NOC fisik b.d penurunan
Itoleransi aktivitas kekuatan otot
KH : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
b.d
...X24jam, nyeri akut dapat teratasi dengan
- Menunjukkan penurunan suhu tubuh. ketidakseimbangan NOC
- Akral pasien tidak teraba hangat / panas. KH : kebutuhan O2 NOC
- Pasien tampak tidak lemas. NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
- Tanda vital dalam rentang normal. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
- Mukosa bibir lembab. ...X24jam, kerusakan integritas kulit dapat teratasi
- Mampu mengontrol nyeri (tahu NOC selama ...X24jam, ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan
penyebab nyeri) bersihan jalan nafas dapat teratasi dengan selama ...X24jam, hambatan mobilitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan KH :
- Mampu mengenali skala nyeri fisik dapat teratasi dengan
NIC selama ....X24 jam, Itoleransi aktivitas dapat KH :
NIC teratasi dengan KH : - Kulit tetap bersih
- Observasi keadaan umum klien. - Menunjukkan jalan nafas yang
- Kulit tetap utuh dengan tidak ada iritasi atas
- Anjurkan klien untuk banyak minum. - Lakukan pengkajian nyeri secara KH : paten (klien tidak merasa - Menggunakan posisi duduk yang injuri.
- Anjurkan klien untuk banyak istirahat. komprehensif termasuk lokasi, tercekik, irama nafas, frekuensi benar.
- Status respirasi (pertukaran gas dan NIC
- Beri kompres hangat dibeberapa bagian karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas nafas dalam rentang normal, - Mempertahankan kekuatan otot.
ventilasi adekuat).
tubuh. dan faktor presipitasi. tidak ada suara nafas abnormal). - Mempertahankan fleksibilitas
- Sirkulasi status baik. - Kaji integritas kulit luka, catat perubahan pada
- Beri health education ke keluarga klien - Observasi reaksi non verbal dari - Mampu mengidentifikasikan dan sendi.
turgor, warna, hangat lokal eritema, kondisi kulit
mengenai pengertian, penanganan, dan ketidaknyamanan. mencegah faktor yang dapat
NIC dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi, dan
terapi yang diberikan tentang - Berikan informasi tentang nyeri seperti menghambat jalan nafas.
NIC immobilisasi.
penyakitnya. penyebab nyeri, berapa lama nyeri - Kaji motivasi klien untuk - Ubah posisi secara periodik dan pijat permukaan
- Kolaborasi / delegatif dalam pemberian. akan berkurang dan antisipasi - Kaji adanya faktor yang mempertahankan pergerakan tulang bila klien tidak pergerak / di tempat tidur
ketidaknyamanan dari prosedur. menyebabkan kelelahan. NIC sendi. meningkatkan sirkulasi ke semua area kulit,
- Kolaborasi dengan dokter untuk - Monitor klien akan adanya - Jelaskan alasan / rasional
- Identifikasi pasien perlunya membatasi iskemik jaringan / mempengaruhi
pemberian analgetik untuk mengurangi kelelahan fisik dan emosi secara pemberian latihan kepada
pemasangan alat jalan nafas hipoksia seluler.
nyeri. menyeluruh. keluarga klien/ klien.
buatan. - Jaga agar permukaan kulit kering dan bersih.
- Monitor vital sign sebelum dan - Bantu klien dan keluarga klien untuk - Anjurkan klien untuk melakukan
- Lakukan fisiotrapi dada jika perlu. - Gunakan alat pelindung, misalkan kulit domba,
sesudah pemberian analgetik pertama mengidentifikasi aktifitas yang latihan ROM secara aktif jika
- Auskultasi suara nafas, catat keranjang, bantal menghindari kerusakan kulit
kali. mampu dilakukan. memungkinkan.
adanya suara tambahan. dengan mencegah / menurunkan tekanan
- Observasi adanya pembatasan klien - Lindungi klien dari cedera selama terhadap permukaan kulit.
- Monitoring respirasi dan status
DAFTAR PUSTAKA dalam melakukan aktivitas. latihan.
O2.
- Bantu klien ke posisi yang optimal
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Demam_Remati untuk latihan rentang gerak.
k_Akut.pdf

(diunduh pada tanggal 15 Oktober 2019, pukul 20:54 WIB)

https://id.scribd.com/doc/217185130/Asuhan-Keperawatan-Anak-Dengan-Demam-
Rematik

(diunduh pada tanggal 15 Oktober 2019, pukul 21:00 WIB)

http://eprints.undip.ac.id/37381/1/ANNINDITA_K_F_G2A008026_LAP_KTI.pdf

(diunduh pada tanggal 15 Oktober 2019, pukul 21:20 WIB)


KELOMPOK 2 WOC ACUTE REMATIK FEVER
Nanda-I. (2018 – 2020). Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2019 – 2020 (11th 1. Mulyanah
Ed.). Jakarta : EGC.
2. Mutia Isma Priselin
Rilantono, Lily Ismudiati, dkk. 1996. Buku Ajar KARDIOLOGI. Jakarta : Fakultas Kedokteran 3. Nur Indah Pratiwi
Universitas Indonesia.

Nuratif, Amir Huda, dkk. 2015. Asuhan Keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan 5B KEPERAWATAN
NANDA NIC NOC (jilid 2.). Jogjakarta : MediAction.
KEPERAWATAN ANAK

Anda mungkin juga menyukai