Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

RAPAT KOORDINASI PENYULUH BULANAN


( 20 AGUSTUS 2019 )
DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN PAMEKASAN

DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN


KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN 2019
1. PENDAHULUAN

Petugas penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian


dan memiliki peran yang sangat strategis dalam mendampingi dan membantu petani,
sekaligus dituntut mampu sebagai fasilitator, motivator, penghubung dan innovator dalam
pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian harus mampu memberikan ide-ide baru,
memberikan pengetahuan, kemampuan dan jalan keluar bagi para petani yang
mengalami kesulitan dalam alih fungsi teknologi pertanian. Selain itu, para penyuluh
pertanian harus memahami akan arah dan kebijakan program/kegiatan serta layanan
pertanian kedepan. Sehingga tercipta pemahaman yang sama dan sinergitas program
Pemerintah Pusat sampai dengan Program Pemerintah Daerah, melalui aksi nyata
sebagai sahabat dan mitra petani, guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Rapat Koordinasi ini merupakan salah satu bagian dari metode kerja dalam
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Pamekasan, mengingat penyuluh
merupakan unsur jabatan Fungsional yang bertanggungjawab dalam merakit teknologi,
menyiapkan bahan rekomendasi teknologi anjuran dan penerapan teknologi tepat guna.
Dalam rapat koordinasi ini juga sebagai media penyaluran informasi teknologi dari
masing –masing penyuluh yang memiliki materi tentang teknologi di bidang pertanian.
Penyuluh yang dikirim mengikuti kegiatan pelatihan pertanian, nantinya akan
membagikan hasil pelatihannya kepada teman2nya dalam satu kecamatan. Ini berfungsi
sebagai bahan materi yang akan disampaikan kepada kelompok tani binaannya.
2. LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN

Maksud dan Tujuan Kegiatan Rapat Koordinasi penyuluh bulanan yang


dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pamekasan sebagai berikut:
a. Penyuluh bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pencapaian sasaran
program, disiplin dalam bertugas serta bergerak sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing, dengan tetap mengedepankan koordinasi dan sinergitas.
b. Komunikasi antar penyuluh pertanian sehingga data dan informasi dapat
diketahui dan diinterpretasi dengan persepsi yang sama.

3. LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN

Kegiatan Rapat Koordinasi penyuluh bulanan dilaksanakan di Balai Penyuluhan


Pertanian Kecamatan Pamekasan pada tanggal 20 Agustus 2019. Peserta kegiatan
adalah penyuluh pertanian PNS, Penyuluh Pertanian THL TB, Kecamatan Pamekasan.
Peserta yang hadir dalam kegiatan pertemuan ini sebanyak 5 orang peserta. Bertindak
selaku narasumber Adi Rahmandar,STp (Penyuluh Pertanian Kecamatan Pamekasan )
4. SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN
Sumber pembiayaan kegiatan Rapat Koordinasi Updating Informasi Pertanian di
Simluhtan adalah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2019 Nomor DIPA: SP DIPA-
018.10.1.412069/2019 Tanggal 6 Desember 2018.

5. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Rapat Koordinasi penyuluh bulanan dilaksanakan di Balai Penyuluhan


Pertanian Kecamatan Pamekasan dilakukan dengan metode Ceramah dan demonstrasi
cara. Metode ceramah dilakukan sebagai bentuk penyampaian informasi mengenai
penanganan serius pada hama tanaman jagung yaitu spodoptera Frugiperda.

6. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Hasil dari pelaksanaan rapat koordinasi penyuluh bulanan tentang penanganan serius
pada hama tanaman jagung yaitu Spodoptera Frugiperda adalah:
 Penanganan hama pada jagung ini harus dimulai dengan identifikasi yang
merupakan poin kritis untuk memetakan penyebarannya. Identifikasi juga menjadi
kunci pelaksanaan upaya pengelolaan hama.
 Identifikasi awal dapat dilakukan dengan melihat gejala pada tanaman jagung
yang terserang.
 Tanaman jagung terserang Spodoptera frugiperda akan meninggalkan alur bekas
gorokan larva muda yang menyebabkan daun terlihat transparan. Daun pun
terlihat berlubang, titik tumbuh terpotong atau berlubang, serta banyak ditemukan
kotoran yang bentuk dan warnanya menyerupai serbuk gergaji.
 Beberapa macam pilihan teknologi pengendalian yang dapat dilakukan untuk
mengendalian ulat grayak ini. Di antaranya pengendalian mekanik, pengendalian
hayati, kultur teknis, dan aplikasi insektisida. Pengendalian mekanik dilakukan
dengan pengumpulan kelompok telur, larva dan pupa kemudian dimusnahkan.
 Pengendalian hayati, yakni dengan konservasi musuh alami, seperti memasukkan
kelompok telur dalam tabung parasitoid, menanam tanaman refugia dan
mengurangi pemakaian herbisida.
 Pengendalian kultur teknis lebih ditujukan untuk menghindari masa peletakan telur
UGF berdasarkan pengamatan pada light trap dan bisa juga dilakukan dengan
budidaya tumpangsari jagung-ubi jalar
 Terakhir, apabila serangan >20% dapat dilakukan aplikasi insektisida berbahan
aktif yakni emamektin benzoat, tiametoksam, cyantraniliprol, spinetoram langsung
pada titik tumbuh tanaman.

7. PENUTUP

Demikian laporan Rapat Koordinasi penyuluh bulanan di Balai Penyuluhan Pertanian


Kecamatan Pamekasan dibuat sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban anggaran.
Lampiran. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai