Anda di halaman 1dari 13

• R Wayne Pace : Komunikasi interpersonal merupakan suatu komunikasi

yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.


• G.R Miller dan M. Steinberg (1975): Komunikasi interpersonal dapat
dipandang sebagai komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan
interpersonal.
• Judy C. Pearson, dkk (2011) : Komunikasi interpersonal sebagai proses
yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara-
paling tidak-antara dua orang dalam sebuah situasi yang memungkinkan
adanya kesempatan yang sama bagi pembicara dan pendengar.
• Joseph A. DeVito (2013) : Komunikasi interpersonal adalah interaksi
verbal dan nonverbal antara dua (atau kadang-kadang lebih dari dua)
orang yang saling tergantung satu sama lain.
• Sumber – Penerima (source – Receiver)
• Pesan (Message)
• Memproduksi – Memahami (Encoding – Decoding)
• Media (Channel)
• Gangguan (Noise)
• Umpan Balik (Feedback)
• Konteks (Context)
• Suatu komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang
mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan.
• Etika (Ethics)
• Setiap tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar dan apa yang
salah.
• Jalaluddin Rahmat Dalam Bukunya “Psikologi Komunikasi”
menyebutkan bahwa dalam sistem komunikasi interpersonal ada
hal-hal penting tentang :
• Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan
menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003).
• Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh
pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar,
serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.
 Rahmat (dalam Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi juga
ditentukan juga oleh faktor fungsional dan struktural.
 faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara kebutuhan
individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan
lain-lain yang bersifat subyektif.
 Faktor struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan
keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
• Menurut Burns (1993) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari
apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita,
dan seperti apa diri kita yang kita inginkan.
• Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan
itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang
diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000).
• Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki
individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau
evaliasi dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui
dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain
mengenai dirinya.
• Jadi, Konsep Diri Merupakan cara pandang secara menyeluruh tentang
dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami,
kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.
 Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan
daya tarik seseorang.
Teori atraksi interpersonal :
1.Reinforcement theory menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang
lain adalah sebagai hasil belajar.
2.Equity theory menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia
selalu cenderung menjaga keseimbangan antara harga (cost) yang
dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang diperoleh.
3. Exchange theory, interaksi sosial diibaratkan sebagai transaksi
dagang. Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan
keuntungan ekonomis dan psikologis, akan lebih disukai.
4.Gain-loss theory, orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang
menguntungkan dari pada orang-orang yang merugikan kita.
• Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai asosiasi antara paling
tidak dua orang yang saling bergantung, yang menggunakan beberapa pola
interaksi secara konsisten, dan siapa yang menjadi pasangan interaksi
dalam sebuah periode waktu. Hubungan interpersonal merupakan hal
paling penting dalam dalam komunikasi interpersonal yang efektif.
• Gerarld R. Miller dalam Rakhmat (2001 : 119) menyatakan bahwa untuk
memahami proses komunikasi interpersonal dituntut adanya pemahaman
mengenai hubungan simbiotis antara komunikasi dan perkembangan
relasional. Dalam artian, perkembangan relasional dipengaruhi oleh
komunikasi hingga pada akhirnya (secara simultan), sifat komunikasi
antar partisipan komunikasi dipengaruhi oleh perkembangan relasional.
1. Percaya (Trust)
Merupakan faktor yang paling penting. Percaya diartikan sebagai suatu
keyakinan yang kuat mengenai keandalan, kebenaran, kemampuan,
atau kekuatan seseorang atau sesuatu. Dalam hubungan interpersonal,
percaya dimaksudkan sebagai bentuk keyakinan terhadap perilaku
seseorang guna meraih tujuan yang telah ditetapkan dimana terdapat
ketidakpastian dalam pencapaiannya serta dalam situasi yang
mengandung resiko.
Faktor-faktor yang mempengaruhi trust sebagai berikut:
• Karakteristik, (memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman
khusus, dapat diandalkan, jujur dan konsisten)
• Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai
kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
• Kualitas komunikasi
3. Sikap terbuka
Sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar terhadap keefektifan
komunikasi interpersonal.
Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan
membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa,
orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber,
kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
• Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan
oleh kesombongan, sifat malu dll.
1. Mendengar apa yang diharapkan akan didengar. Pengalaman-pengalaman masa
lampau mengarahkan seseorang untuk mendengarkan sesuatu hal yang
memang diharapkannya.
2. Mengabaikan informasi-informasi yang bertentangan dengan yang diketahui.
Apabila kita mendengar pesan yang berbeda dengan pengertian kita terdahulu,
kita cenderung mengabaikan pesan itu daripada merubah gagasan kita atau
mencari penjelasan yang lain.
3. Mengevaluasi sumber, arti yang kita tegaskan pada suatu pesan sangat
dipengaruhi oleh penilaian kita terhadap sumber.
4. Pengamatan yang berbeda. Kata-kata, tindakan, dan kejadian- kejadian akan
diamati berdasarkan nilai-nilai individual dan pengalaman dari Penerima.
5. Tanda-tanda non verbal yang tidak sesuai. Nada suara, ekspresi wajah, dan
postur badan dapat membantu atau mengganggu komunikasi.
6. Pengaruh perasaan. Kehidupan perasaan yang mendominasi (misalnya marah,
takut, gembira dsb) akan mempengaruhi interprestasi terhadap pesan-pesan
yang diterima.
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan,
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan /
keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1.Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati.
2.Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3.Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima
pesan

Anda mungkin juga menyukai