Sekolah
Diposkan pada Januari 2, 2018
Pada kesempatan kali ini gurudigital.id akan mengulas lengkap tentang contoh program
gerakan literasi sekolah. Oya, sudah tahukah Kita bahwa sebenarnya tanggal 8 September
adalah tanggal yang istimewa? Jika belum, inilah saat yang tepat untuk Kita mengetahuinya.
Jadi, tanggal 8 September ini adalah tanggal untuk memperingati Hari Literasi Internasional
yang ditetapkan oleh UNESCO bahkan sudah sejak tanggal 17 November 1965 silam.
Literasi merupakan kemampuan di dalam membaca dan menulis. Pun demikian, pengertian
literasi masih bisa kita kembangkan lebih jauh lagi, karena literasi yang hanya terdiri dari
baca, tulis dan hitung sekarang tidak cukup, tetapi juga harus mencakup baca tulis seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi
informasi dan komunikasi serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Masalah literasi ini
nampaknya masih menjadi masalah umum yang benar-benar harus dicari jalan keluarnya,
karena sebagaimana menurut UNESCO, sekarang ini paling tidak ada sekitar 750 juta orang
dewasa dan 264 juta anak yang putus sekolah yang kemampuan literasi dasarnya masih
minim.
Memang gerakan literasi ini tampaknya sedikit sulit untuk dijalankan, mengingat istilah
budaya membaca di Indonesia sendiri masihlah belum menjadi kebiasaan. Setidaknya ada
beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, dan hal inilah yang akan dibahas
terlebih dahulu sebelum kita memulai pembahasan mengenai contoh gerakan literasi sekolah.
Adapun beberapa penyebab rendahnya minat baca masyarakat Indonesia adalah sebagai
berikut.
Kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Role model yang biasa berlaku di
tingkat keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya akan mengikuti kebiasaan
dari orang tuanya tersebut. Sehingga, demi menyelesaikan penyebab yang pertama
ini, orang tua seharusnya mengajarkan kebiasaan membaca pada anak. Sehingga
dengan demikian, anak tidak akan lagi memasukkan kata membaca sebagai hobi
mereka dan anak juga tidak akan menganggap sepele pentingnya membaca.
Kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan akses ke fasilitas pendidikan juga
belum merata. Kita pasti sudah pernah melihat fakta bahwa ada banyak anak yang
terpaksa putus sekolah, sarana pendidikan yang bahkan tidak mampu mendukung
kegiatan belajar dan mengajar seta panjangnya rantai birokrasi di dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Secara tidak langsung hal tersebut jua bisa menghambat
kualitas literasi di Indonesia untuk berkembang.
Produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini terjadi karena penerbt di
daerah belum bekermabng, adanya wajib pajak bagi penulis yang bahkan royaltinya
saja sudah rendah sehingga motivasi mereka untuk menghasilkan karya yang
berkualitas menjadi surut dan insentif bagi para produsen buku yang dinilai masih
belum adil.
Baca Inspirasi Lainnya ! Pengertian Jenis Contoh dan Cara Membuat Mind Mapping Unik
Kreatif
Posterisasi Sekolah
Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau
digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas
Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada
pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia
yang harus dilakukan.
Baca Inspirasi Lainnya ! Hal-hal yang Bisa Anda Dapatkan Saat Mengikuti Les Bahasa
Inggris di English First Adults
Nah, itulah beberapa contoh gerakan literasi di sekolah yang bisa dilakukan. Sebagaimana
disebutkan, beberapa poin tersebut hanya contoh saja dan bila sahabat gurudigital.id memiliki
program lain yang lebih kreatif, boleh banget lhoh untuk bisa di-share disini….
Tetapi, perlu diingat apapun contoh program gerakan literasi di sekolah yang Kita rencanakan
untuk dilaksanakan, namun bila tidak ada kemauan dari seluruh warga sekolah untuk
mensukseskan program tersebut, maka tidak akan ada hasil yang bisa dicapai. Sehingga
dalam hal ini, perlu diperhatikan juga poin-poin berikut ini:
Pelaksanaan contoh program gerakan literasi di sekolah memang tidaklah mudah, sehingga
salah syarat keberhasilannya juga adalah telaten dan berkelanjutan. Program se-kreatif
apapun jika hanya semangat melakukannya saat awal-awal pelaksanaan sedangkan
selanjutnya enggan maka ini juga akan percuma.