Anda di halaman 1dari 40

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Dalam pencapaian berbagai tujuan dibutuhkan adanya sistem agar kita

dapat mengetahui komponen-komponen atau unsur-unsur yang terkait dalam

pencapaian tujuan tersebut. Kata sistem mempunyai beberapa pengertian,

tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Umumnya sistem

didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan atau untuk

melakukan sasaran tertentu.1

Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai

berikut:

Menurut Azhar Susanto (2013:22), “Sistem adalah kumpulan/group dari

sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan tertentu”.2

Menurut Mulyadi (2013:5), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan”.

1
Jeperson Hutahean, Konsep Sistem Informasi, 2014, Deepublish, Yogyakarta, 2014, hal. 2
2
Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, 2013, Lingga Jay, Bandung, hal 22

12
13

Pengertian Sistem menurut Marlina B.Winanti,S.Si.,M.Si dalam bukunya

sistem informasi (2014:4), “Sistem adalah seperangkat komponen yang saling

berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan

saling ketergantungan dalam membentuk satu kesatuan atau organisasi untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-

komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran,

pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dibawah ini yang

merupakan karakteristik sistem:

1. Komponen-komponen sistem (components).

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan

sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat

lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut

supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang

memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra

sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas sistem (boundary).

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas


14

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem

tersebut.

3. Lingkungan luar (environment).

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface).

Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari

satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan

menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi

dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat


15

beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra

sistem.

7. Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi.

8. Sasaran dan Tujuan (objective and goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem

tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


16

2.1.3 Elemen Sistem

Pada prinsipnya, setiap sistem selalui terdiri atas empat elemen:

1. Objek, yang dapat berkiupa bagian, elemen, ataupun variabel. Dapat

berupa benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung

kepada sifat sistem tersebut.

2. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan

objeknya.

3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.

4. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Dalam keterangan yang disampaikan melalui Wikipedia, disebutkan

beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu ::

1. Tujuan

2. Masukan

3. Proses

4. Keluaran

5. Batas

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

7. Lingkungan.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub, pada buku Pengantar sistem Informasi, Sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : 3

3
Yakub, Pengantar Sistem Informasi, 2012, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal 4
17

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung

unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic

system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi

gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh

abstract system.

3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik,

Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah,

dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian

dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh

deterministic system karena program komputer dapat diprediksi

dengan pasti

5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi

dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam

tabung terisolasi.

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan


18

merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh

lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Istilah informasi sering disoroti dalam lingkup Teknologi, seperti istilah

teknologi informasi yang umum kita ketahui. Namun informasi memiliki

pengertian yang sangat luas bukan hanya ada dalam teknologi. Meskipun

kenyataannya tidak bisa kita pungkiri bahwa informasi ini memiliki kaitan erat

dengan teknologi, karena dengan perkembangan teknologi itu sendiri informasi

juga berkembang dengan pesat, karena itu tepat lah bahwa perkembangan

teknologi dan informasi ini membentuk sebuah era yaitu “Era Informasi”.

Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis

kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu

informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini

merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam

“pengetahuan yang dikomunikasikan”

Pengertian Informasi menurut Mcleod (2004) dikutip oleh Yakub,

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya”.4

Sedangkan menurut Gordon B Davis (1985) mendefinisikan informasi

sebagai data yang telah diperoleh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna

4
Ibid, hal 8
19

bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan

datang. (Sumber : Al- Bahran bin Ladjamudin 2005: 8).

Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.

2.2.2 Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk

menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi

tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di

dalam buku Bambang Hartono 5:

1. Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu,

informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan,

yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan

2. Kelengkapan dan Keluasan.

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap

dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi

tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian

pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu

permasalahan.

5
DR. Bambang Hartono, SKM, MSc, MM. Sistem Informasi Manajemen. Berbasis Komputer,
2013, Rineka Cipta, Jakarta, hal 15-17
20

3. Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya

dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi

yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari

fakta, bukan opini atau ilusi.

4. Terukur

Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan

terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi

yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur

sesuai dengan faktanya.

5. Keakuratan

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan

terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan

mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari

informasi yang dihasilkan.

6. Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik,

chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting

adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab

itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan

kemampuan pemakai dalam memahaminya.


21

7. Keluwesan

Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk

penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

8. Ketepatan Waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat

dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi

yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

2.2.3 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan

membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,

diproses kembali lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi

dan terus menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi

(information circle) atau disebut juga siklus pengolahan data. Siklus informasi

dapat digambarkan sebagai berikut :


22

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2.4 Manfaat Informasi

Informasi bagi perusahaan sangat penting agar dapat mengelola usaha

dengan baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Informasi bermanfaat

untuk:

1. Perencanaan

Perusahaan membutuhkan informasi berkaitan dengan rencana dan

realisasi profit yang dicapai pada tahun yang lalu beserta anggaran dan

realisasi biaya pada tahun sebelumnya. Informasi tersebut dibutuhkan

karena berisi data yang disertai dengan tolak banding sebagai bahan

masukan bagi perusahaan dalam melakukan perkiraan/prediksi untuk

masa yang akan datang.


23

2. Pengorganisasian

Perusahaan membutuhkan informasi berkaitan dengan rencana dan

realisasi profit yang dicapai pada tahun yang lalu beserta anggaran dan

realisasi biaya pada tahun sebelumnya. Informasi tersebut dibutuhkan

karena berisi data yang disertai dengan tolak banding sebagai bahan

masukan bagi perusahaan dalam melakukan perkiraan/prediksi untuk

masa yang akan datang..

3. Pelaksanaan

Perusahaan membutuhkan informasi yang dapat memberikan

gambaran mengenai keadaan saat ini dan alternatif untuk menghadapi

berbagai masalah pada pelaksanaan kegiatan perusahaan.

4. Pengendalian

Perusahaan membutuhkan informasi yang dapat meninjau suatu

pelaksanan kegiatan agar berjalan sesuai dengan rencana.

Informasi pada dasarnya bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan

keputusan pada alur kegiatan perusahaan. Informasi yang baik dapat memberikan

perusahaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang

baik pula.6

6
Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, 2008, Yogyakarta : Kanisius, hal.29
24

2.2.5 Karakteristik Informasi

Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik

sebagai berikut:

1. Information must be pertinent

Informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus

berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima

informasi (orang yang membutuhkan informasi tersebut).

2. Information must be accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki

bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan

maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada

keadaan.

3. Information must be timely

Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak

akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di

dalam pengambilan keputusan.

4. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti

berbeda.
25

2.2.6 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, yang dikutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari informasi

(value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi

biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk

menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan

sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan

uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.7

2.3 Definisi Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak

dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".

Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara

apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu

variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.8

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data

kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

7
Ibid, hal. 9
8
Vardiansyah, Dani, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, 2008, Indeks, Jakarta 2008, hal.3
26

dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau

perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai

sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan

tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul

dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.

Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai

berikut:

1. Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum

yang berarti fakta;

2. Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang

sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi;

3. Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu

kejadian yang kita hadapi.

Intinya, data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan

suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data

Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Tahapan Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat

alat input (input device).


27

2. Tahapan Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang

dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa

proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

3. Tahapan Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat

output (output device) yaitu berupa informasi.

INPUT PROCESS OUTPUT

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

2.4 Sistem Pendukung Keputusan

2.4.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu

digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu

secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. 9

Sistem Pendukung Keputusan (SPK), atau decision support systems yang

disingkat DSS adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk

9
Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 2007, Yogyakarta : Andi, hal.15
28

sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Sistem pendukung keputusan bertujuan untuk menyediakan informasi,

membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna

informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. Dapat

juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi

untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang

berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,

berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada

saat-saat tidak biasa.

Berikut merupakan tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan :

1. Definisi masalah

2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik

maupun tulisan

4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase).

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan dapat dilihat seperti dibawah

ini:

1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah

3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan.


29

2.4.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen

besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User

Interface.

Berikut penjelasan mengenai komponen-komponen dari Sistem

Pendukung Keputusan :

1. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data.

Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal

dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan

data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan

melalui simulasi.

2. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan

kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya)

sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk

didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen

terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait

lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan

menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan

membandingkan solusi alternatif.


30

3. User Interfase / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan

penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database

Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga

(user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk

model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan

keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai

kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

2.4.3 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat atau

keuntungan bagi pemakainya, antara lain:

1. Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses

data atau informasi bagi pemakainya.

2. Membantu pengambilan keputusan dalam hal penghematan waktu

yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai

masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

4. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak

mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil

keputusan, namun dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan


31

dalam memahami persoalannya, karena sistem pendukung keputusan

mampu menyajikan berbagai alternatif.

5. Dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan bukti

tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga posisi pengambil

keputusan.

2.4.4 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

1. Kegiatan Intelijen

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan

untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini

merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk

melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi,

dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal

maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah

keputusan dengan tepat.

2. Kegiatan Merancang

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang

mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi

pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.

Pertimbanganpertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon


32

untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram

atau tidak.

3. Kegiatan Memilih dan Menelaah

Kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu

rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan

penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

2.4.5 Dampak Pemanfaat Sistem Pengambilan Keputusan

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :

1. Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.

2. Problem yang kompleks dapat diselesaikan.

3. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

4. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,

pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya

lebih baik.

5. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

oleh manajer yang kurang berpengalaman.

6. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang

lebih efektif.

7. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi

beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

8. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.


33

2.5 Metode Elimination and Choice Translation Reality (ELECTRE)

Menurut Janko dan Bernoider (2005:11), “ELECTRE merupakan salah

satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep

outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-

alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai”.10

Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang

sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternative yang sesuai dapat dihasilkan.

Dengan kata lain, ELECTRE digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak

alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan.

Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang lainnya jika satu

atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang

lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa.

Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian metode ELECTRE adalah

sebagai berikut :

1. Normalisasi matriks keputusan

Dalam langkah ini , setiap atribut diubah menjadi nilai yang dapat

dibandingkan. Setiap normalisasi dari nilai 𝑋𝑖𝑗 dapat dilakukan dengan

rumus.
𝑥𝑖𝑗
𝑟𝑖𝑗 = , untuk i=1,2,3,...,m dan j=1,2,3,...,n
√∑𝑚
𝑖=1 𝑥
2𝑖𝑗

10
Janko dan Bernoider, Multi-Criteria Decision Making An Application Study of ELECTRE &
TOPSIS. Dalam Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005,
hal. 11
34

Sehingga didapat matriks R untuk hasil normalisasi :

𝑟11 𝑟12 𝑟1𝑛


𝑟
𝑅 = [ 21 𝑟22 𝑟2𝑛 ]
𝑟𝑚1 𝑟𝑚2 𝑟𝑚𝑛

R adalah matriks yang telah dinormalisasi dimana m menyatakan

alternatif, n menyatakan kriteria dan 𝑟𝑖𝑗 adalah normalisasi pengukuran

pilihan dari alternatif ke -i dalam hubungannya dengan kriteria ke -j.

2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi

Setelah dinormalisasi , setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan

bobot - bobot (𝑊𝑗 ) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga

Weight normalized matrix adalah V = R x W yang ditulis sebagai :

𝑤1 ∗ 𝑟11 𝑤2 ∗ 𝑟12 𝑤𝑛 ∗ 𝑟1𝑛


𝑉 = [ 𝑤1 ∗ 𝑟21 𝑤2 ∗ 𝑟22 𝑤𝑛 ∗ 𝑟2𝑛 ]
𝑤1 ∗ 𝑟𝑚1 𝑤2 ∗ 𝑟𝑚2 𝑤𝑛 ∗ 𝑟𝑚𝑛

3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index

Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k, l = 1, 2, 3, .... , m dan k

tidak sama dengan l) kumpulan j kriteria dibagi menjadi 2 himpunan

bagian yaitu Concordance dan Discordance . Sebuah Kriteria dalam

suatu alternatif termasuk concordance jika :

𝐶𝑘𝑙 = { 𝑗, 𝑦𝑘𝑗 ≥ 𝑦𝑙𝑗 } , untuk j=1,2,3,...,n

Sebaliknya komplementer dari himpunan bagian concordance adalah

himpunan discordance yaitu bila :

𝐷𝑘𝑙 = { 𝑗, 𝑦𝑘𝑗 < 𝑦𝑙𝑗 } , untuk j=1,2,3,...,n


35

4. Menghitung matriks concordance dan discordance

Untuk menentukan nilai-nilai dari elemen-elemen pada matriks

concordance adalah dengan menjumlahkan bobot - bobot yang

termasuk pada himpunan concordance secara matematisnya adalah

sebagai berikut :

𝐶𝑘𝑙 = ∑ 𝑤𝑗
𝑗𝐶

Sehingga matriks concordance yang dihasilkan adalah :

− 𝑐12 𝑐1𝑛
𝐶 = [ 𝑐21 − 𝑐2𝑛 ]
𝑐𝑚1 𝑐𝑚2 −

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance

adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk

kedalam himpunan bagian discordance dengan maksimum selisih nilai

seluruh kriteria yang ada secara matematisnya adalah sebagai berikut :

{max(𝑣𝑚𝑛 − 𝑣𝑚𝑛−𝑙𝑛 )} ; 𝑚, 𝑛 ∈ 𝐷𝑘𝑙


𝑑𝑘𝑙 =
{max(𝑣𝑚𝑛 − 𝑣𝑚𝑛−𝑙𝑛 )} ; 𝑚, 𝑛 = 1,2,3, …

Sehingga diperoleh matriks discordance yang dihasilkan adalah :

− 𝑑12 𝑑1𝑛
𝐷 = [ 𝑑21 − 𝑑2𝑛 ]
𝑑𝑚1 𝑑𝑚2 −

5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance

Menghitung matriks dominan concordance, Matriks F sebagai matriks

dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold

yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance

dengan nilai threshold. Dengan nilai threshold (x) adalah :


36

∑nk=1 ∑nl=1 ckl


x =
m ∗ (m − 1)

Sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut :

𝑓𝑘𝑙 = 1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 ≥ 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑘𝑙 = 0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 < 𝑥

Menghitung matriks dominan discordance matriks G sebagai matriks

dominan discordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold

(y) adalah :

∑nk=1 ∑nl=1 dkl


y =
m ∗ (m − 1)

Sehingga elemen matriks G ditentukan sebagai berikut :

𝑔𝑘𝑙 = 0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 ≥ 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑔𝑘𝑙 = 1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 < 𝑦

6. Menentukan aggregate dominance matriks

Matriks E sebagai agregate dominance matriks adalah matriks yang

setiap elemenya merupakan perkalian antara elemn matriks F dengan

elemen matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat

dinyatakan sebagai berikut :

𝑒𝑘𝑙 = 𝑓𝑘𝑙 ∗ 𝑔𝑘𝑙

7. Eliminasi alternatif yang less favourable

Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila

Ekl =1 maka alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik

daripada Al. Sehingga baris dalam matriks E yang memiliki jumlah

Ekl = 1 paling sedikit dapat dieleminasi Dengan demikian, alternatif

terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya.


37

2.6 Konsep Permodelan Sistem

2.6.1 Flowmap

Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowmap

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. 11

Flowmap dapat dikatakan sebuah aliran data berbentuk dokumen atau

formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang

saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses

aliran dokumen ini dapat terjadi dengan entitas di luar sistem. Flowmap adalah

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari

suatu program. Flowmap membantu analis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap biasanya

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu

dipelajari dan dievaluasi lanjut.

2.6.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang menggambarkan seluruh

jaringan, masukan dan keluaran. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem

yang nantinya akan kita buat. secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram

konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesistem serta

kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.

11
Al Bahra Bin Lajamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006,
hal. 265
38

Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data

dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses

tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram

konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram

tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan,

termasuk entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari

sistem diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil

analisis dokumen.12

Gambar 2.3 Contoh Diagram Konteks

2.6.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir

Data (DAD) adalah refresentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan

transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur dari

12
Ibid, hal 64
39

masukan (input) dan keluaran(output). DFD tidak sesuai untuk memodelkan

sistem yang menggunakan pemograman berorientasi objek.13

Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem

bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan

suatu algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk

mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi

simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E.

Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat

model-model sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini

sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat

kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam

komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari

data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data .

Ada 4 elemen yang menyusun suatu data flow diagram :

1. Proses

Digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data. Yang

biasanya aktivitas yang dilakukan untuk bisnis spesifik berupa manual

maupun terkomputerisasi.

13
Sukamto dan Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek,
Informatika, Bandung, 2014, hal. 288
40

2. Data flow

Menggambarkan aliran data yang berjalan. Satu data tunggal atau

kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu

proses.

3. Data store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang

mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di update atau

ditambahkan ke data store dan diarsipkan.

4. External entity

Orang , organisasi atau sistem yang berada di luar sistem tetapi

berinteraksi dengan sistem.


41

Gambar 2.4 Contoh Data Flow Diagram

2.6.4 Entity Relationship Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin, “Entitiy Relationship Diagram (ERD)

adalah pemodelan awal basis data yang akan dikembangkan berdasarkan teori

himpunan dalam bidang matematika untuk pemodelan basis data relasional”.14

14
Ibid, hal. 289
42

Entity Relationship Diagram ini dirancang untuk menggambarkan

persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan

hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Entity

Relationship Diagram bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model

data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database. Dalam

pembentukan Entity Relationship Diagram terdapat 3 komponen yang akan

dibentuk yaitu :

1. Entitas

Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang

dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady

dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang

organisasi yang dimodelkan.

Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.

2. Hubungan (Relasi)

Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan

direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua

entitas.

Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP),

relasinya adalah mendaftar.

3. Kardinalitas

Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan

entitas lainnya.
43

a. One to One (1:1)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu

anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.

b. One to many (1:n)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu

anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

c. Many to Many (m:n)

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya

Gambar 2.5 Contoh Entity Relationship Diagram


44

2.7 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.7.1 Microsoft Visual Studio 2010

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap

(suite) yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu

aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk

aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio

mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan

dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke

dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual

Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual

SourceSafe.

Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi

dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows)

ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas

.NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk

mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di

atas .NET Compact Framework).

Visual Studio kini telah menginjak versi Visual Studio 9.0.21022.08, atau

dikenal dengan sebutan Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19

November 2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5.

Versi sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework

2.0 dan 3.0. Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual

Studio 2002 ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas
45

kini dikenal dengan sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan

Microsoft .NET Framework. Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET,

terdapat Microsoft Visual Studio 6.0 (VS1998).

Gambar 2.6 Microsoft Visual Studio 2010

2.7.2 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian


46

basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat

oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional

maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-

transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja

dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun pada

modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang

tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi

yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web

(wordpress), CMS, dan sejenisnya

2.7.3 MySQL ODBC Connector

MySQL Connector / ODBC adalah nama untuk keluarga driver MySQL

ODBC (sebelumnya disebut driver MyODBC) yang menyediakan akses ke

database MySQL menggunakan standar industri Open Database Connectivity

(ODBC) API. Referensi ini mencakup Connector / ODBC 5.2, yang meliputi

fungsi driver Unicode dan sopir ANSI, yang sebelumnya telah dibagi antara

Connector / ODBC 5.1 dan Connector / ODBC 3.51.MySQL Connector / ODBC

menyediakan kedua driver-manager berbasis antarmuka asli ke database MySQL,

dengan dukungan penuh untuk fungsi MySQL, termasuk prosedur yang


47

tersimpan, transaksi dan, dengan Connector / ODBC 5.1 dan lebih tinggi,

kepatuhan penuh Unicode. Pengembangan aplikasi bagian dari ODBC API

referensi mengasumsikan pengetahuan kerja yang baik dari C, umum DBMS, dan

keakraban dengan MySQL.

2.7.4 Navicat

Navicat merupakan software untuk administrasi berbagai macam

database, salah satunya MySQL. Navicat untuk MySQL adalah software untuk

administrasi dan pengembangan database MySQL. Software ini bekerja dengan

MySQL Database Server dari versi 3.21 atau diatasnya, dan mendukung sebagian

besar fitur terbaru MySQL termasuk Trigger. Stored Procedure, Fungsi Event,

View, Manage User, dll. Navicat Premium "adalah solusi ideal untuk SQLite,

MySQL, PostgreSQL dan Oracle pengembangan dan administrasi. Ini adalah

semua termasuk database yang ujung depan menyediakan antarmuka grafis yang

kuat untuk manajemen database dan pemeliharaan.

Kemudahan dalam instalasi dan intuitif antarmuka menjadikannya alat

yang tak tergantikan untuk MySQL, SQLite, Oracle dan PostgreSQL di web atau

desktop lokal Anda. Dengan koneksi yang berbeda ditetapkan, "Navicat

Premium" adalah sebuah aplikasi ALL-IN-ONE untuk mengelola MySQL,

SQLite, Oracle dan database PostgreSQL. "Premium Navicat" juga mendukung

untuk mengimpor data dari ODBC, pekerjaan batch penjadwalan (membuat

jadwal untuk Impor / Ekspor, Data Transfer dan query disimpan), pencetakan

struktur tabel.
48

2.8 Profil Perusahaan

2.8.1 Toko Indometal

Toko besi Indo Metal yang bergerak di bidang perdagangan besi beton,

baja, baja ringan dan tools beserta aksesorisnya. Berdiri sejak tahun 2002, toko ini

terus mengembangkan usahanya hingga sekarang. Toko Besi Indo Metal ini

berlokasi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Tepatnya berada di jalan Bakar

Batu.

Toko besi Indo Metal yang secara khusus bergerak pada usaha

perdagangan dengan konsentrasi penuh terhadap pengadaan dan penjualan bahan

bangunan berupa besi-besi yang diperlukan untuk melakukan pembangunan

rumah dan furniture lainnya. Menyediakan berbagai macam kebutuhan materials

yang menyangkut penjualan besi diantaranya, menjual pipa hitam, pipa ulir, besi

holow polos, besi holow tempa, besi nako polos, besi nako tempa, bermacam -

macam ukuran siku besi, siku bolong, cat tempa, batu gerinda, ornamen, kawat

las, besi beton polos besi beton ulir, dan lain sebagainya.

2.8.2 Visi dan Misi

1. Visi

Visi dari Toko Besi Indo Metal ini adalah menjadi perusahaan penjualan

baja ringan yang paling produktif dan kokoh di Tanjungpinang

(Kepulauan Riau).
49

2. Misi

Melayani konsumen dengan empati dengan menjungjung tinggi nilai

produktifitas.

2.8.3 Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMA

MANAJER MANAJER
ADMINISTRASI & PEMBELIAN &
KEUANGAN GUDANG

Gambar 2.7 Struktur Organisasi

2.8.4 Deskripsi Pekerjaan

1. Direktur Utama

Direktur Utama membawahi Manajer Administrasi dan Keuangan serta

Manajer Pembelian dan Gudang. Untuk tugas dari Direktur Utama adalah :

a. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam

jangka pendek dan panjang.


50

b. Bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan

perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

c. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.

d. Menunjuk, mengangkat dan memberhentikan manajer.

e. Menandatangani permintaan pengeluaran kas.

f. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.

g. Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

2. Manajer Administrasi dan Keuangan

Manajer Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama. Untuk tugas dari Manajer Administrasi dan Keuangan

adalah :

a. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti penerimaan dan

pengeluaran kas.

b. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur

penjualan dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke

konsumen.

c. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan

administrasi perusahaan.

d. Membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.

3. Manajer Pembelian dan Gudang


51

Manajer Pembelian dan Gudang bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Utama serta membawahi Bagian Pembelian dan Bagian Gudang. Untuk

tugas dari Manajer Pembelian dan Gudang adalah :

a. Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang.

b. Bertanggungjawab atas segala urusan yang berhubungan dengan

pembelian.

c. Memberikan kebijaksanaan mengenail hal-hal berkaitan dengan

pembelian dan gudang.

Anda mungkin juga menyukai