Anda di halaman 1dari 3

b.

Indikator area manajemen


NO. Area Manajemen Indikator Standar Hasil

Pencapaian

1. Pengadaan rutin peralatan Angka kekosongan stok obat 0% 0%

kesehatan dan obat untuk essensial

memenuhi kebutuhan pasien

2. Pelaporan yang diwajibkan Laporan Narkotika dan 100% 100%

oleh peraturan perundangan Psikotropika tepat waktu

3. Manajemen Resiko Insiden tertusuk jarum 0% 0%

4. Manajmen penggunaan Pemanfaatan alat CT Scan, 100% 100%

sumber daya untuk CT Scan kepala dalam

penegakan diagnosis pasien

yang dilaksanakan di instansi

Radiologi

5. Harapan dan kepuasan Angka kepeuasan pasien ≥ 90 % 82.71%

pasien dan keluarga rawat inap

6. Harapan dan kepuasan Kepuasan pegawai ≥ 80 % ≥ 86.71 %

pasien staf

7. Demograsi pasien dan Demograsi pasien dengan Data Data

diagnostic klinik lengkap lengkap

8. Manajemen keuangan Cost Recovery Rate ≥ 40 % 103 %

9. Pencegahan dan Peralatan ukur medis yang ≥ 80 %

pengendalian dari kejadian terkalibrasi tepat waktu


yang tepat menimbulkan sesuai dengan ketentuan

masalah bagi keselamatan kalibrasi BPFK

pasien dan staf

c. Indikator sasaran keselamatan pasien


NO. Sasaran Keselamatan Indikator Standar Hasil

Pasien Pencapaian

1. Ketepatan indentifikasi Angka penggunaan gelang 100 % 100 %

pasien sebagai indentitas pasien

2. Peningkatan komunikasi Verifikasi pelaporan hasil 100% 100%

yang efektif kritis pemerikasaan

Laboratorium dengan teknik

TBK dari petugas rawat inap

kepada DPJP dan ditanda

tangani dalam 24 jam

3. Peningkatan keamanan obat Pemasangan label high alert 100% 100%

yang perlu diwaspadai pada semua obat-obat high

alert

4. Kepastian tepat lokasi, tepat Kelengkapan pengisian 100% 100%

prosedur, tepat pasien format chek list keselamatan

operasi pasien operasi

5. Pengurangan resiko infeksi Persentase kepatuhan petugas ≥ 80 % 79.45%

terkait pelayanan kesehatan kesehatan dalam melakukan


kebersihan tangan dengan

metode enam langkah dan

lima momen

6. Pengurangan risiko jatuh Insiden pasien jatuh dalam 0% 0%

perawatan rawat inap

Beberapa cara pengumpulan data (data primer) yang lazim dilakukan dalam penjaminan mutu
pelayanan kesehatan meliputi pengamatan, wawancara, angket dan pengukuran. Data yang
diperoleh dengan cara pengamatan relatif cukup baik. Ada tiga cara yang dikenal secara umum
untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan langsung yaitu :
1. Menggunakan daftar tilik (Cheklist). Cara ini sangat baik digunakan untuk mengetahui
adanya penyimpangan terhadap standar pelayanan. Misalnya, pengamatan tingkat
pengetahuan petugas terhadap standar dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Tanpa daftar tilik. Cara ini tidak menggunakan daftar tilik saat melakukan pengamatan.
Cara ini relatif kurang baik karena dapat bersifat subyektif.
3. Mistery shopper. Cara ini adalah semacam observasi atau pengamatan langsung yang
dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Biasanya orang yang akan melakukan observasi
sudah dilatih sebelumnya. Penagamatan dilakukan dengan berpura-pura menjadi pasien,
kemudian ditanya pengalamannya selama menjadi pengalaman tersebut.
Cara ini baik digunskan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien atau tingkat
kepatuhan petugas terhadap penggunaan standar pelayanan di rumah sakiat ataupun
puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai