Anda di halaman 1dari 3

1.

Para Nematoda, mirip dengan sebagian besar filum hewan lainnya, ini adalah triploblastik,
memiliki sebuah embrio mesoderm yang terjepit di antara ektoderm dan endoderm. Nematoda
juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka menjadi kanan dan kiri sisi
yang simetris. Selanjutnya, nematoda, atau cacing gelang, memiliki pseudocoelom dan memiliki
baik hidup bebas dan bentuk parasit.

NemathoporaTubuhnya dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit
pada tubuh manusia, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut.

2. Karena anak kecil sering bermain di tanah, infeksi terjadi saat tangan yang kotor dimasukkan
ke mulut atau digunakan memegang makanan. Buah atau sayuran yang belum dicuci dan tumbuh
di tanah yang terkontaminasi juga dapat menularkan telur cacing gelang yang menyebabkan
ascariasis.

3. - jagalah kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik


- mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air besar,
- menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku
- cuci sayur dengan bersih dan masak daging hingga benar-benar matang
- sediakan fasilitas jamban yang memadai, jangan buang air besar sembarangan
- sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali

4. Sebagian besar infeksi cacing tambang tidak menimbulkan gejala. Namun, sebagian lagi akan
merasakan gatal dan ruam di sekitar area kulit tempat larva masuk. Terkadang diikuti dengan
batuk dan napas yang berbunyi karena larva memasuki paru-paru.

Infeksi cacing tambang yang berat dapat menyebabkan diare, sakit perut, kehilangan nafsu
makan dan berat badan, kelelahan dan kehilangan darah yang mengarah pada anemia akibat
kekurangan zat besi dan kehilangan protein. Pada anak-anak, hal ini dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan mental.

5. Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit
nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka
berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

6. a. Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur
inI tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung
dan/atau paru-paru.

Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi
lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam
usus kecil cacing dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan
dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini harus mencapai mulut orang
lagi untuk memulai siklus baru.

b. Telur dapat tetap hidup dan larva akan berkembang secara maksimum
padakeadaan lembab, teduh dan tanah yang hangat, telur akan menetas 1-2 hari
kemudian.Dalam 5-8 hari akan tumbuh larva infektif filariform dan dapat tetap
hidup dalamtanah untuk beberapa minggu.Infeksi pada manusia didapat melalui
penetrasi larva filariform yang terdapatdi tanah ke dalam kulit. Setelah masuk ke
dalam kulit, pertama-tama larva di bawaaliran darah vena ke jantung bagian kanan
dan kemudian ke paru-paru. Larvamenembus alveoli, bermigrasi melalui bronki ke
trakea dan faring, kemudian tertelan sampai ke usus kecil dan hidup di sana. Mereka
melekat di mukosa, mempergunakanstruktur mulut sementara, sebelum struktur
mulut permanen yang khas terbentuk.Bentuk betina mulai mengeluarkan telur kira-
kira 5 (lima) bulan setelah permulaaninfeksi, meskipun periode prepaten dapat
berlangsung dari 6-10 bulan. Apabila larvafilariform Ancylostoma duodenale
tertelan, mereka dapat berkembang menjadi cacingdewasa dalam usus tanpa melalui
siklus paru-paru.

c. melalui pembuluh limfe (kelenjar getah bening). Cacing betina menghasilkan larva
(mikrofilariae) yang aktif masuk ke peredaran darah. Sebagai perantaranya adalah nyamuk jenis Culex
festigens dan Aedes polynesiensis. Pada saat nyamuk menghisap darah manusia, saat itu juga larva
filaria masuk ke peredaran darah dan berkembang di pembuluh limfe. Bila populasinya banyak akan
menyumbat cairan limfe.

d. Siklus hidupnya : secara autoinfeksi (menginfeksi diri sendiri), yaitu cacing betina bertelur di
sekitar anus yang menyebabkan rasa gatal. Pada saat digaruk akan menempel pada jari, sehingga pada
saat makan akan terbawa ke usus halus dan menetas. Bila dewasa terjadi perkawinan di usus besar dan
bertelur di sekitar anus.

e. Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar dalam darah diisap oleh
lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi larva
infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan
dalam waktu 1 sampai 4 minggu mulai berkopulasi dan cacing betina dewasa mengeluarkan
mikrofilarianya.

Anda mungkin juga menyukai