Anda di halaman 1dari 2

Edukasi terhadap pasien dan keluarga yang terlibat dalam manajemen gagal

jantung pada pasien meliputi edukasi spesifik tentang pemberian obat dan edukasi
tentang aspek nonfarmakologi. Edukasi yang terkait dengan terapi medikamentosa
mencakup jadwal pemberian, dosis, cara konsumsi, dan pengenalan gejala efek
samping obat. Sementara itu, edukasi nonfarmakologi meliputi modifikasi diet dan
pembatasan cairan, pemantauan berat badan, identifikasi tanda dan gejala perburukan
gagal jantung, hasil penilaian risiko dan prognosis, penilaian kualitas hidup, dan
latihan resusitasi jantung paru bagi keluarga pasien [2].
Pembatasan asupan sodium merupakan modifikasi diet yang penting dalam
tata laksana gagal jantung. American Heart Association (AHA) menyarankan agar
asupan sodium tak melebihi 1,5 gram/hari pada pasien gagal jantung stadium A dan
B. Data tentang rekomendasi restriksi garam untuk pasien dengan stadium C dan D
masih belum memadai. Namun, mengingat asupan sodium pada populasi umum yang
tinggi, pembatasan sodium biasanya menjadi < 3 gram/hari pada pasien dengan gagal
jantung stadium C dan D untuk memperbaiki gejala gagal jantung [2].
Pemantauan berat badan memegang peran penting dalam identifikasi kejadian
kakheksia jantung dan perburukan retensi cairan. Selain itu, pasien yang mengalami
obesitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap luaran buruk akibat gagal jantung
dibandingkan pasien dengan indeks massa tubuh normal. Oleh sebab itu, pasien dan
keluarganya sebaiknya disarankan untuk melakukan pemantauan berat badan secara
berkala (biasanya secara harian) guna memonitor kakheksia dan retensi cairan [2].
Pasien dan keluarganya dapat menjadi sumber informasi yang dapat
diandalkan terkait perburukan gejala dan tanda gagal jantung. Oleh sebab itu,
keluarga pasien perlu mendapat edukasi tentang hal-hal yang dapat membantu tenaga
kesehatan dalam mengidentifikasi suatu gagal jantung stadium lanjut. Informasi
tersebut mencakup adanya riwayat rawat inap lebih dari 2 kali akibat perburukan
gagal jantung dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, keluhan sesak saat aktivitas
harian minimal, adanya perburukan fungsi ginjal (produksi urin menurun,
peningkatan ureum dan kreatinin serum), penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas (misalnya akibat kakheksia jantung), intoleransi terhadap ACE-I yang
ditunjukkan dengan hipotensi atau perburukan fungsi ginjal, dan peningkatan
frekuensi terapi kejut apabila pasien menggunakan ICD [2].
Edukasi pada pasien dan keluarganya tentang hasil penilaian risiko, prognosis,
dan kualitas hidup pasien dengan gagal jantung memiliki beberapa manfaat. Pertama,
pasien dapat mengetahui faktor risiko yang meningkatkan luaran buruk gagal jantung
yang dialaminya serta strategi efektif untuk menurunkan risiko tersebut. Kedua, hasil
penilaian risiko dan prognosis dapat membangun kesadaran keluarga pasien tentang
risiko kardiovaskuler yang dipengaruhi oleh adanya riwayat kardiovaskuler pada
anggota keluarga kandung. Ketiga, evaluasi kualitas hidup pasien gagal jantung dapat
membantu mengarahkan pasien dan keluarganya dalam pembuatan keputusan
bersama untuk menentukan langkah terapeutik lanjutan yang dapat ditempuh [81].

2. Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, Butler J, Casey DE, Drazner MH, et al. 2013
ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure. J Am Coll Cardiol
[Internet]. 2013;62(16):e147–239. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0735109713021141

79. Rice H, Say R, Betihavas V. The effect of nurse-led education on hospitalisation,


readmission, quality of life and cost in adults with heart failure. A systematic review.
Patient Educ Couns [Internet]. 2018;101(3):363–74. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.pec.2017.10.002

80. Srisuk N, Cameron J, Ski CF, Thompson DR. Heart failure family-based
education: A systematic review. Patient Educ Couns [Internet]. 2016;99(3):326–38.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.pec.2015.10.009

81. Allen LA, Stevenson LW, Grady KL, Goldstein NE, Matlock DD, Arnold RM, et
al. Decision making in advanced heart failure: A scientific statement from the
american heart association. Circulation. 2012;125(15):1928–52.

Anda mungkin juga menyukai