Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber


Belajar IPS SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif
1. Pengertian Metode, Media, Dan Sumber Belajar
1.1 Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Dalam
memilih metode, perlu memperhatikan hal – hal berikut:
a. Standar kompetensi.
b. Kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
c. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih.
d. Jumlah peserta didik yang belajar.
e. Situasi atau kondisi saat belajar.
f. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar)
g. Evaluasi yang dipakai.
Terdapat beberapa metode mengajar dengan keunggulan dan kelemahannya,
diantaranya :
a. Metode ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan
kelompok pengunjung (dalam hal ini siswa).
Keunggulan :
Metode ini sangat baik jika digunakan untuk jumlah siswa yang banyak.
Kelemahan :
Metode ceramah menjadi kurang baik jika guru kurang menguasai bahan atau
materi pelajaran.
b. Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan di
antara 3 atau lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
Keunggulan :
1. Memberi kesempatan untuk saling mengemukakan pendapat.

ii
2. Memperluas pandangan dari masing – masing anggota
3. Memupuk rasa kesatuan dan persatuan
Kelemahan :
1. Metode ini kurang baik digunakan pada kelompok yang besar
2. Informasi yang diperoleh para peserta terbatas pada topik diskusi (yang
biasanya sempit)
c. Panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung
tentang sebuah topik.
Keunggulan :
1. Dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta
2. Mendorong memberikan analisis
Kelemahan :
1. Mudah tersesat ke masalah lain
2. Tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan
d. Studi kasus
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail – detail yang
memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu.
Keunggulan :
Dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan, direkam, atau diceritakan.
Kelemahan :
1. Membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah
2. Memerlukan waktu yang lama
3. Sulit mencari pemimpin (moderator) yang benar – benar terampil
e. Metode brainstorming
Brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan.
Keunggulan :
1. Membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk ambil
bagian
2. Membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat
3. Menghemat waktu dan dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil

ii
Kelemahan :
Mudah terlepas dari kontrol
f. Diskusi formal
Diskusi formal ialah metode pemecahan masalah yang sistematis, mencakup :
1. Penyampaian permasalahan;
2. Pengumpulan data;
3. Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin;
4. Memilih cara pemecahan yang baik
Keunggulan
1. Membangkitkan pemikiran yang logis
2. Mendorong analisis secara menyeluruh
3. Meningkatkan keterampilan dalam mengenali problema
Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu
2. Sulit jika dipakai dalam kelompok besar
3. Memerlukan pemimpin (moderator) yang benar- benar terampil
4. Sulit memperoleh hasil diskusi yang tuntas sehingga perlu dilanjutkan
g. Metode tanya jawab
Metode ini dapat dipakai untuk hal – hal berikut ini :
1. Menanyakan kembali pelajaran yang telah diajarkan
2. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa
3. Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa
Keunggulan :
1. Siswa lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui
apa yang belum dimengerti oleh siswa
3. Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan
Kelemahan :
1. Dengan tanya jawab, pembicaraan kadang kadang menyimpang dari pokok
pembicaraan
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama

ii
h. Metode kerja kelompok
Kerja kelompok dapat diartikan sebagain suatu kegiatan belajar – mengajar
yang membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk hal–
hal berikut ini :
1. Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar
2. Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa
3. Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat banyak atau
sangat luas
Keunggulan :
1. Dapat memupuk rasa kerja sama
2. Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat
3. Timbul persaingan yang sehat
Kelemahan :
1. Adanya sifat – sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang
lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
2. Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau
didominasi oleh seseorang
1.2 Media
Media dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan sebagai berikut.
a. Media visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat dipandang dan terdiri atas:
1. Media visual yang tidak diproyeksikan
Media ini adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada layar. Faktor – faktor
yang mendukung digunakannya media ini antara lain:
a) Daerah terpencil
b) Belum adanya listrik
c) Kurangnya dana dan peralatan yang tersedia
Beberapa media yang termasuk jenis ini, antara lain sebagai berikut ini.
(1) Gambar mati atau gambar diam.
Gambar mati dapat diperoleh dari majalah, surat kabar, atau memotret objek
yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan.

ii
Kelebihan :
(a) Dapat dengan mudah dicari antara lain dari, majalah, surat kabar, buku –
buku
(b) Harganya murah
(c) Mudah diapakai
(d) Dapat menjelaskan hal – hal yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata
(e) Dapat dipakai untuk berbagai jenjang sekolah dan bidang studi
Kelemahan :
(a) Kurang baik untuk kelas besar jika gambarnya terlalu kecil
(b) Sukar menggambarkan isi/ ketebalan
(c) Tidak dapat menunjukkan gerakan
(d) Kadang – kadang ada gambar yang sukar diinterpretasikan
b. Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang menyertai teks
c. Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi
sindiran dan dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan
sosial, mulai dari orang – orang yang tidak bersekolah sampai masyarakat yang
berpendidikan tinggi.
d. Poster
Poster merupakan gambar yang dipadukan dengan unsur – unsur visual lain
seperti garis, gambar dan kata – kata singkat dengan maksud menarik perhatian
dan mengomunikasikan pesan secara efektif.
e. Bagan
Bagan adalah gambaran sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata
– kata, contohnya sebagai berikut:
(a) Bagan organisasi
(b) Bagan lukisan
(c) Bagan waktu
(d) Bagan skematik
(e) Bagan perbandingan
(f) Bagan pandangan tembus

ii
(g) Bagan petunjuk
f. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran dari suatu objek atau proses
g. Grafik
Grafik adalah pemakaian lambang – lambang visual, seperti garis – garis,
titik – titik, gambar atau bentuk – bentuk tertentu sehingga menarik dan mudah
dipahami. Jenis – jenis grafik, antara lain berikut ini:
(a) Grafik garis atau kurva
(b) Grafik batang (diagram batang)
(c) Grafik lingkaran (diagram lingkaran)
(d) Grafik gambar
h. Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi jika dilihat dari atas dengan skala
tertentu. Ada beberapa macam bentuk peta, yaitu:
(a) Peta umum
(b) Peta timbul
(c) Atlas
(d) Bola bumi
1) Media visual yang diproyeksikan.
Media ini dapat diproyeksikan (dipantulkan) pada layar karena bahan yang
dipakai tembus cahaya (transparan).
b. Media audio
Media audio merupakan jenis media yang hanya dapat didengar. Bentuk bentuk
program audio, antara lain wawancara, berita radio, warta berita, drama radio,
diskusi, seminar, dan lain – lain.
c. Media audiovisual
Media ini selain dapat didengar juga dapat dipandang (dilihat, diamati)
1.3 Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang
dapat dijadikan sumber untuk belajar. Contohnya, buku – buku, majalah, surat
kabar, peta–peta, rekaman suara dan lain – lain.

ii
2. Pengertian pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif ini menekankan pada bagaimana cara individu
memberi respons yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan
data, memformulasikan masalah, membangun konsep, dan rencana pemecahan
masalah dengan simbol – simbol verbal dan nonverbal. Pendekatan kognitif
adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapa intekektual.

B. Merancang dan menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS di sd


berdasarkan pendekatan sosial
1. Pengertian pendekatan sosial
Pengertian Pendekatan Sosial mengutamakan hubungan individu dengan
masyarakat dan memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan
negosiasi sosial.
Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi pertama masalah – masalah
didefinisikan atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan
menggunakan prinsip sosial pula. Kedua proses – proses sosial yang demokratis
perlu dikembangkan untuk memperpaiki masyarakat dalam arti seluas – luasnya
dan terus menerus.
Berdasarkan kedua asumsi tersebut maka konsekuensi penggunaan
metode IPS SD harus membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan hubungan dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan
mampu membangun masyarakat dan mampu mengadakan hubunga antar
pribadi.
Metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran yang berlandaskan
pendekatan sosial adalah metode inkuiri sosial. Metode inkuiri sosial
memungkinkan peserta didik berfikir dan mencari fakta – fakta, informasi atau
data yang mendukung pembuktian hipotesis dalam situasi beban dan terarah,
peserta didik akan berusahan menemukan jawaban sendiri atas masalahnya.
Ciri – ciri pokok Metode Inkuiri sosial sebagai berikut :
1. Adanya aspek – aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan
terciptanya suasana diskusi
2. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah

ii
3. Adanya fakta – fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis
Ketika prose inkuiri sosiala berlangsung guru harus berperan sebagai
pembimbing. Dalam membimbing peserta didik, guru janganlah sebagai pemberi
perintah akan tetapi guru sebagai motivator dan reflektor.
Kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menjelaskan kedudukan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Menjelaskan pengertian tentang cara – cara belajar yang harus dilakukan
peserta didik.
3. Memberikan penjelasan tentang cara – cara menyusun rencana kegiatan yang
akan dilakukan
4. Membantu peseta didik dalam membantu merumuskan setiap istilah yang ada
pada hipotesis
5. Membantu peserta didik dalam memilih dan menyusun asumsi – asumsi yang
akan di gunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif
2. Cara merancang penggunaan metode pembelajaran ips sd berdasarkan
pendekatan sosial
Dalam merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD perdasarkan
metode pendekatan inkuiri sosial memiliki tahapan – tahapan antara lain sebagai
berikut :
1. Tahap Orientasi
Tahap Orientasi adalah peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan
menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan.
Masalah sosial hendaknya masalah yang betul – betul menarik dan
memerlukan pemecahan secepatnya kemudian peserta didik dengan bantuan
guru merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup
permasalahannya.
2. Tahap Hipotesis
Tahap Hipotesis peserta didik bersama guru menyusun hipotesis. Hipotesis
ini sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. Hipotesis yang baik
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Valid ( Sahih ) yaitu pengujian apa yang seharusnya diuji

ii
b. Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan
generalisasi pengalaman siswa/ guru yang telah di peroleh sebelumnya
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat
diadakan pembuktian.
3. Tahap Definisi
Tahap definisi peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian
istilah yang terdapat pada hipotesis.
4. Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi maksudnya peserta didik mengadakan pengujian hipotesis
dengan logika dedukasi dan pengembangan hipotesis dengan implikasi dan
asumsi – asumsinya
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Tahap Pembutian Hipotesis maksudnya peserta didik melakukan pembuktian
dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode – metode
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas.Setelah data
memenuhi syarat kemudian di analisis dan dihubungkan dengan hipotesis
yang telah dirumuskan.
6. Tahap Generalisasi
Tahap generalisasi maksudnya peserta didik dengan bantuan guru menyusun
pernyataan yang benar – benar terbaik untuk pemecahan masalah.
3. Menerapkan metode pembelajaran ips di sd berdasarkan pendekatan
sosial
Sebagai contoh penerapan metode pembelajaran ips sd berdasarkan
pendekatan sosial. kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester 1,
sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampauan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di indonesia
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan sistem pemerintahan di indonesia
3. Hasil belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di indonesia
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah

ii
4. Indikator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,
persebaran dan kepadatan penduduk di indonesia
b. Menginterprestasi berbagai grafik penduduk
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di indonesia
d. Mengidentifikasikan bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk
yang terjadi di indonesia
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan
pemerintahan pusat
f. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi
g. Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintahan terhadap
masyarakat
Setelah kita memahami hal – hal di atas, maka langkah selanjutnya
adalah sebagai berikut :
1. Tahap Orientasi
2. Tahap Hipotesis
3. Tahap Definisi
4. Tahap Eksplorasi
5. Tahap Pembuktian
6. Tahap Generalisasi

C. Merancang dan menerapkan metode pembelajaran IPS SD Berdasarkan


Pendekatan Personal
1. Pengertian pendekatan personal
Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha
membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya dan pembentuk sikap.
Keadaan peserta didik dalam kelompok banyak mempunyai arti untuk
mengenal dirinya sebagai pribadi sehingga dapat menghasilkan hubungan
interpersonal (antar pribadi) yang cukup tingg. Oleh karena itu , keadaan
emosional peserta didik perlu diperhatikan agar peserta didik dapat
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungan.

ii
2. Cara merancang metode pembelajaran berdasarkan pendekatan personal
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekataan personal
yang akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini
berdasarkan teori Glasser yang mempunyai dua asumsi yaitu:
1. Manusia itu mempunyai 2 kebutuhan dasar yaitu cinta dan harga diri
2. Kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar manusia.
Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi
menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut :
1. Tipe Pertemuan Pemecahan Masalah Sosial
Peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan
berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya didalam kelas.
2. Tipe pertemuan Terbuka
Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan “apa yang menarik perhatian
kalian?”. Peserta didik diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab
pertanyaan dari guru. Peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dalam
memunculkan suatu topik yang menarik berdasarkan pengalamanya.
3. Tipe pertemuan Terarah dan Terbuka
Pada dasarnya sama dengan dengan tipe kedua., tetapi permasalahannya
diarahkan kepada hal – hal yang sedang dipelajari peserta didik.
Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas antara lain:
1. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
2. Kepemimpinan guru sebagai penengah
3. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk
berinisiatif.
4. Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif.
5. Guru mendorong peserta untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku
sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
6. Guru secara keseluruhan mengidentifikasika, memilih dan menaati alternatif
perilaku.
7. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok
untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.

ii
D. Merancang dan menerapkan metode pembelajaran IPS sd berdasarkan
pendekatan modifikasi perilaku
1. Pengertian pendekatan modifikasi perilaku
Salah satu ciri pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah
sejumlah tugas belajar menjadi sejumlah perilaku yang kecil ( langkah-langkah
kecil) dan berurutan.
Jadi, mengajar pada dasarnya adalah mengusahakan terjadinya perubahan
dalam perilaku peserta didik dan perubahan perilaku tersebut haruslah dapat
diamati secara jelas.
1.1 Rumpun Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:
a. Pendekatan pengelolaan kontingensi menurut skiner, lebih menekankan
kepada penguasaan fakta, konsep dan skil yang dijadikan dasar
pengubahan tingkah laku.
b. Pendekatan mawas diri menurut skinner. Menekankan pada bentuk
tingkah laku sosial dan keterampilan mawas diri.
c. Pendekatan relaksasi menurut David C, Rim dan John C, Masters.
Menekankan pada pembentukan pribadi yang dapat menanggulangi
stress dan kecemasan.
d. Pendekatan reduksi stres menurut Davic C, lebih menekankan pada cara
menghadapi kecemasan dalam situasi sosial.
e. Pendekatan assertive training menurut J. Welpe, Arnold A, Lazarus, dan
A.Salter.mempunyai tujuan yang bersifat langsung spontanitas ekspresif
dalam merasakan perubahan sosial.
f. Pendekatan Direct Training menurut Robert Gagne, Karl, U. Smith dan
Margaret Folz Smith. Pendekatan ini lebih menekankan kepada
pembentukan pola-pola dan tingkah laku.

ii
2. Cara merancang metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan
pendekatan modifikasi perilaku
2.1 Tahap Pengenalan Prinsip Tingkah Laku
Tahap ini bertujuan agar peserta didik memahami kesulitan yang dihadapi
dalam pengendalian diri, terutama yang terletak pada fungsi lingkungan
yang tidak permanen.
2.2 Tahap Menetapkan Data Dasar
Data dasar dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang
terkendali, perilaku yang terbentuk dan respon yang sesuai atau tidak sesuai.
2.3 Tahap Menyiapkan Program yang Realistis.
Program yang disusun harus mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang secara jelas.
2.4 Tahap Pelaksanaan Program
Pada tahap ini peserta didik melaksanakan program yang telah
direncanakan.
2.5 Tahap Evaluasi dan tindak Lanjut
Penilaian terhadap tingkah laku peserta didik apakah sudah sesuai dengan
yang di programkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.
3. Menerapkan metode pembelajaran ips sd berdasarkan pendekatan
modifikasi perilaku
Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP
IPS Sekolah Dasar Kelas 5 semester II.
1. Kompetensi Dasar : memahami perjuangan para tokoh dalam
melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.
2. Materi Pokok : Pendudukan Jepang di Indonesia.
3. Hasil Belajar : Mendeskripsikan Penduduk Jepang di Indonesia.
4. Indikator : a.Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia.
b.Menceritakan sebab dan akibat pergerakan
tenaga romusa oleh Jepang terhadap penduduk di
Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran : guru dapat menjelaskan materi tersebut dengan
Cara yang mudah diterima oleh peserta didik.

ii
E. Merancang dan menerapkan penggunaan metode pembelajaran ips sd yang
berlandaskan pendekatan ekspositori
1. Pengertian pendekatan ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada
pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau yang siap disampaikan kepada
siswa. Dalam hal ini guru memberi pesan ( materi ) yang telah siap sehingga
siswa tidak perlu mencari, menemukan dan memecahkan sendiri.
2. Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS sd yang
berlandaskan pendekatan ekspositori
Dalam merancang penggunaan metode ceramah (sebagai contoh pendekatan
ekspositori)perlu terlebih dahulu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik sebagai
berikut:
1. Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan
masalah sehingga daya serap siswa kurang tajam.
2. Kadang- kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar ditangkap. Apalagi jika
menggunakan kata-kata asing.
3. Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkab
kecakapannya untuk mengeluarkan pendapat
4. Kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih kurang.
5. Dapat menimbulkan kebosanan siswa dan verbalisme.
Metode ceramah dapat digunkan apabila terdapat hal-hal berikut ini :
1. Bahan ceramah yang akan diberikan jumlahnya / volumenya sangat banyak
2. Banyak atau bahan materi yang diberikan merupakan bahan baru.
3. Para siswa dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah –langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah :
1. Melakukan kegiatan pendahuluan
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Mengemukakan pokok- pokok materi yang akan disajikan
c. Memancing pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran yang
akan disampaikan

ii
2. Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan factor- factor berikut ini :
a. Perhatian siswa
b. Menjelaskan materi pelajaran
c. Kegiatan pelajaran sedapat mungkin bervariasi
d. Umpan balik dari siswa untuk guru
e. Motivasi perlu selalu ditimbulkan
3. Menutup pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menarik kesimpulan dari bahan ajar yang disampaikan
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanggapi kembali bahan
pelajaran yang telah dipelajari dengan menghubungkan dengan mata
pelajaran lain.
c. Melaksanakan penilaian akhir untuk mengetahui sejauh mana pencapaian
tujuan pelajaran
d. Tindak lanjut
3. Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS sd yang berlandaskan
pendekatan ekspositori
Sebagai contoh untuk menerapkan pendidikan ekspositori (metode ceramah),
diambil kurikulum d SD kelas 6 semester II
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan social Negara Indonesia dan negara
tetangga
2. Materi Pokok
Gejala alam dan social Indonesia dinegara tetangga
3. Hasil Belajar
a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara tetangga
b. Mendeskripsikan gejala social negara Indonesia dengan negara tetangga
4. Indikator
a. Menujukan pada peta letak dan nama-nama negara tetangga Indonesia
b.Membandingkan ciri-ciri gejala alam negara Indonesia dengan negara tetangga
c.Membandingkan ciri-ciri gejala social negara Indonesia dengan negara
tetangga.
d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala social di Indonesia.

ii

Anda mungkin juga menyukai