Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

PUSKESMAS SUKA MAKMUR


Jln.Raya Suka Makmur Desa Suka Makmur Kecamatan
Marga Sakti Sebelat 38362

PANDUAN
PELAYANAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA (MMD)

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tanggal :

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS SUKA MAKMUR
2018
BAB I
DEFINISI

Pemberdayaan masyarakat meningkatkan kesadaran masyarakat akan


pentingnya kesehatan.
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat
setempat di bawah bimbingan Kepala Desa/Kelurahan, Petugas Puskesmas dan
Bidan Poskeskel.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat
kaitan dengan kemungkinan kejadian luar biasa (KLB), kegawatdaruratan dan
rencana yang ada di desa serta merencanakan penanggulangannya.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa
untuk membahas hasil survey mawas diri dan merencanakan penangulangan
masalah kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri (Depkes RI, 2007).
BAB II
Ruang Lingkup

1. Survey Mawas Diri (SMD)


a. Tujuan SMD
1) Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
2) Mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan lingkungan dan perilaku
3) Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah kesehatan
4) Diperolehnya dukungan kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
b. Manfaat SMD
1) Masyarakat sadar akan adanya masalah
2) Mengetahui besarnya masalah, menggali sumber daya yang ada/dimiliki
desa
3) Dasar untuk menyusun pemecahan masalah
c. Pelaksana SMD
1) Kader
2) Tokoh masyarakat di desa
d. Sasaran SMD
Semua rumah yang ada di desa atau menetapkan sample rumah di lokasi
tertentu kurang lebih 450 sample
2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Tujuan MMD
1) Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan wilayahnya
2) Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
3) Masyarakat menyusun rencana-rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan
b. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD
1) Musyawarah masyarakat desa harus dihadiri oleh pemuka masyarakat
desa, petugas puskesmas, dan sektor terkait di kecamatan, (seksi
pemerintah dan pembangunan, BKKBN, pertanian, agama dan lain-lain).
2) Musyawarah masyarakat desa dilaksanakan di balai desa atau tempat
pertemuan lainnya yang ada di desa.
3) Musyawarah masyarakat desa dilaksanakan segera setelah SMD
dilaksanakan.
BAB III
TATALAKSANA

1. Survey Mawas Diri (SMD)


Pelaksanaan SMD
a. Petugas puskesmas, bidan di desa dan kader/tokoh masyarakat:
pengenalan instrumen (daftar pertanyaan, penentuan sasaran, penentuan
cara memperoleh informasi.
b. Melaksanakan SMD
c. Pengolah data
Penyajian data textular, tabular, grafikal
2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Cara melakukan MMD adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin oleh
Kepala Desa
b. Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah
pendapat dengan mempergunakan alat peraga, poster, dan lain-lain dengan
dipimpin oleh Ibu Desa
c. Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar
pengenalan masalah dan hasil SMD, dilanjutkan dengan rekomendasi teknis
dari petugas kesehatan di desa atau perawat komunitas.
e. Penyusun rencana penanggulangan masalah kesehatan dengan dipimpin
oleh Kepala Desa
f. Penutup
BAB IV
Dokumentasi

Kegiatan survey mawas diri dan musyawarah masyarakat desa semua di


dokumentasi dalam bentuk laporan kegiatan.
1. Undangan
2. Materi SMD dan MMD
3. Daftar hadir
4. Notulen
5. Foto
BAB V

PENUTUP

Panduan ini disusun untuk digunakan dalam pelaksanaan SMD dan MMD. Semoga
panduan ini dapat mempermudah dalam pelaksanaan SMD dan MMD.

Anda mungkin juga menyukai