PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya. Juga dalam
kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. setiap
hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak kebudayaan.Namun apakah
yang disebut kebudayaan itu ? apakah masalah tersebut penting bagi kehidupan tersebut
penting bagi penyelidikan bagi kebudayaan ?
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata , keduanya tak dapat dipisahkan
dan selamanya merupakan dwi tunggal . Sebagaimana telah diuraikan dalam bab I yang
berjudul pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.
walaupun secara teoritas dan untuk kepentingan analistis, kedua persoalan tersebut dapat
dibedakan dan dipelajari secara terpisah.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang dapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu ! kemudian,
Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena kebudayaan
yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus , walaupun orang-orang yang
menjadi anggota masarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kehidupan kebudayaan dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimana pentingnya kebudayaan dimasyarakat ?
C. Tujuan
1.Mengetahui kehidupan kebudayaan dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui pentingnya kebudayaan dimasyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kata “ kebudayaan” berasal dari ( bahasa sangsekerta ) buddhayah yang merupakan
jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan sebagai “ hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal”.
Adapun istilah cultureyang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colore, artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu celore kemudian colture, diartikan
sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusai sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari
dari pola-polaprilaku yang normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola
berpikir.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya , rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
benda atau kebudayaan jasmani ( material culture ) yang diperlukan oleh manusiauntuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnyadapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial
yang perlu untuk mengatur masalah-masalah yang masyarakat dalam arti yang luas.
Didalamnya termasuk misalnyasaj agama, idiologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsure
yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
selanjutnya, cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan yang hidup bermasyarakat,
dan yang antara lain menghasilkan filsapat serta ilmu pengetahuan. cipta merupakan, baik
yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk dinamakan pula kebudayaan
rohaniah ( spiritual atau imimaterial culture ). Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh
orang-orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagaian besar
atau dengan seluruh masyarakat.
2
Pendapat tersebut diatas dapat saja dipergunakan sebagian pegangan. Namun demikian,
apabila dianalisi lebih lanjut, manusia sebenarnya mempunyai segi material dan segi spiritual
didalam kehidupannya. Segi material mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk
menghasilkan benda-benda meupun lain-lainya yang berbentuk benda. Segi spiritual manusia
mengandung cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa yang menghasilkan
kepercayaan, kesusilaan.kesopanan, dan hukum, seta rasa yang menghasilkan keindahan.
Manusia berusaha menghasilkan ilmu engetahuan melalui logika, menyerasikan perilaku
terhadap kaidah-kaidah melalui etika, dan mendapatkan keindahan melalui estetika. hal itu
merupakan kebudayaan yang juga dapat dipergunakan sebagai patokan analisis.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-
unsur kecilyang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpaiunsur besar seperti umpamanya majlis
permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsure-unsur kecil seperti, sisir, kancing, baju,
peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan.
Berapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi.
misalnya, Melville J. horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional
dalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, antara lain :
1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam
upaya menguasai alam sekelilingny
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang paling utama
4. Organisasi kekuatan
Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk kepentingan
ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan,
lazim disebut cultural universals. Istilah ini menunjukan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat
universal, yaitu antropolog yang membahas persoalan tersebut secara dunia ini. Para
3
antropolog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalambelum mempunyai
pandangan seragam yang dapat diterima,. antropolog C. kluckhohn didalam sebuah karyanya
yang berjudul universal catefories of culture telah menguraikan ulasan para sarjana mengenai
hal itu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara
turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –
kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusai sebagai anggota masyarakat.
Melville J. horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. bermacam kekuatan yang harus dihadapimasyarakat dan anggota-
anggotanyaseperti kakutan alam , maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat
memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spiritual mauun material. Kebutuhan-
kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
8
DAFTAR PUSTAKA
Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta.
Yayasan Badan PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia. hlm.115
Ralph linton.1936. A Study of Man, an Introuction. New york : Appleton century-crofts.
Inc.hlm.397
Koentjaraningrat.op.cit., hlm. 166
https://www.academia.edu/9900684/Makalah_Kebudayaan_Dan_Masyarakat
http://niswakhaidir.blogspot.com/2016/11/makalah-kebudayaan-dan-masyarakat.html