Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu: H. Zaenal Abidin, MM

Disusun oleh

Novita Sukma Kartika Dewi (18106620210)

M Faiz Mafaizin (18106620062)

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

BLITAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang "KETAHANAN NASIONAL" dengan sebaik-
baiknya.

Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah sebagai media pembelajaran dalam
rangka memenuhi tugas di perguruan tinggi yang berkaitan dengan bahan
pembelajaran dan penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
membantu dan memfasilitasi sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian.

Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan yang
nantinya akan bermanfaat bagi pembaca.

November,2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................i

DaftarIsi ...................................................................................................................................ii

Pendahuluan ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
Pembahasan..................................................................................................................3
2.1 Latar Belakang ketahanan Nasional.........................................................................3
2.2 Pengertian Landasan, asas dan ciri-ciri....................................................................4
2.3 Pendekatan Astagatra..............................................................................................6
2.4 Perwujudan ketahanan Nasional..............................................................................9
2.5 Pembinaan ketahanan Nasional..............................................................................11

Penutup .......................................................................................................................12

A. Kesimpulan ........................................................................................................12
B. Saran ..................................................................................................................12

Daftar Pustaka .......................................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh


bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa
lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat
diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan
keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia
tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan baik landasan ideal,
konstitusional dan juga wawasan visional.
Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,
ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik
sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu
komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan
kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam
menciptakan suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari
gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi
bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari
agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
 Rumusan masalah
1. Bagaimana latar belakang ketahanan Nasional Indonesia?
2. Apa pengertian Landasan, Asas dan ciri-ciri ketahanan Nasional?
3. Bagaimana pendekatan Astagatra dan keterkaitannya antar gatra ?
4. Bagaimana perwujudan ketahanan Nasional?
5. Bagaimana cara pembinaan ketahanan Nasional Indonesia?

 Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang ketahanan Nasional Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian landasan, asas dan ciri-ciri ketahanan Nasional.
3. Untuk mengetahui pendekatan Astagatra dan keterkaitannya antar gatra.
4. Untuk mengetahui perwujudan ketahanan Nasional.
5. Untuk mengetahui cara pembinaan ketahanan Nasional Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Latar Belakang Ketahanan Nasional Indonesia


Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan Bangsa Indonesia tidak luput
dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat
membahayakan eksistensi Negara kesatuan Republik Indonesia, seperti :
1. Agresi Militer Belanda.
2. Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain lain.
3. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi SDA
serta jumlah dan kemampuan penduduk , telah menempatan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga
menimbulan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan
eksistensi Negara Indonesia. Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut,
NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan
berdaulat, hal itu menunjukkan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan
kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional,
sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan
(AGHT).
Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan
kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah Negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konstitusinya,
dimana system pemerintahan Negara tertuang didalamnya.
Sehingga kondisi kehidupan Nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional
yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan idiil.
4. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
5. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
Untuk itu Bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional sehingga berhasil
mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
2.2 Pengertian Landasan, Asas, dan Ciri-ciri
 Pengertian Landasan
1. Landasan Idiil
Merupaan ideologi dasar sebuah Negara, falsafah bangsa yang memiliki
kekuatan hukum bersifat mengikat bagi para penyelenggara Negara, pemimpin
pemerintah serta segenap rakyat Indonesia.
2. Landasan konstitusional
Adalah konstitusi dasar yang menjadi sebuah pedoman pokok didalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara. Landasan
konstitusional Indonesia adalah UUD 1945.
3. Landasan Operasional
Adalah dasar huum material yang memberi arah serta menjadi pedoman
pengelolaan oleh pemegang kekuasaan dalam sebuah negara.
 Asas - Asas Ketahanan Nasional

a) Asas kesejahteraan dan keamanan


Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan
yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun
masyarakat atau kelompok.
b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
selaras, serasi, dan seimbang.
c) Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d) Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan
nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses
interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif
maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke
luar.
e) Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
f) Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan
nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan
dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
g) Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui
adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat saling menghancurkan.

 Ciri-ciri Ketahanan Nasional


1. Didasarkan pada metode astagrata, seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagrata yang terdiri dari atas 3 aspek,
alamiah, sosial dan pertahanan keamanan.
2. Berpedoman pada wawasan Nasional.
3. Merupakan syarat utama bagi Negara berkembang.
4. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupan.
5. Untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik dari luar maupun dalam.
6. Sebagai pertahanan yang ditujukan secara langsung untuk memelihara
keamanan dan kesejahteraan.
7. Lebih menonjolkan pendekatan persuasif.

2.3 Pendekatan Astagrata keterkaitan Antar Gatra dan ketahanan Gatra


dalam Sistem ketahanan Indonesia

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan,


maka suatu negara perlu pertahanan menghadapi n mengatasi tantangan, ancaman
dari luar maupun dari dalam negeri. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh
aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3
aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan
dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.

Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional


tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 2 aspek yaitu :

a) Aspek alamiah

 Geografi

Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua
benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan
Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang dipisahkan
oleh laut.

Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik


setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat,
keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya
ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi
tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan
kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan
geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.

 Kekayaan Alam

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi
tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu
dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan
pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata
dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan
berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti
memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar
daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang
memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang
dan kesinambungan pembangunan.

 Kependudukan

Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan


suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu
modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya,
namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan
apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung
kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung pembangunan.

Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh


sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan
apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap
ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat
akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran,

Kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya.


Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku
yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya
yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus
bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
b) Aspek Sosial

 Ideologi

Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi


dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.

 Politik

Ketahanan aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang


berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat. Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif
Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan
politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

 Ekonomi

Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33


lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan
perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi,
air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk
menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada
kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang
seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang
berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi
kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau
pemakai.

 Sosial Budaya

Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaya


mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang
muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif
manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.

Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola
hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya,
mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.

 Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan


bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.

2.4 Perwujudan Ketahanan Nasional


Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi :

1. Ketahanan Ideologi
adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan akan
kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal
penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Ketahanan Politik
adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi
yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.

3. Ketahanan Ekonomi
adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan menerapkan stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian
ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan makmur.

4. Ketahanan Sosial Budaya


adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang menjiwai kepribadian
nasional yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu,
cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.

5. Ketahanan Pertahanan Keamanan


adalah kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal semua bentuk
ancaman.
2.5 Pembinaan Ketahanan Nasional
Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut :

1. Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif terus dikembangkan serta


ditingkatkan.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan
nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan
kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Visi Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari
Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang
majemu sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan wilayah serta
moralitas yang loyal dan bangga terhadap bangsa dan negara.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI harus dihayati dan
di amalkan secara nyata oleh setiap penyelenggara negara, lembaga kenegaraan,
lembaga kemasyarakatan, serta setiap warga negara Indonesia agar kelestarian dan
keampuhannya terjaga dan tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia
terwujud.
5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukan keseimbangan
antara fisik material dengan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekular-isme.
6. Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintegrasi kannya kedalam mata pelajaran lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga
negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita
harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi
dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Ketahanan nasional juga
cara yang paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila
sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan
Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita
sangat solid.

3.2 Saran
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika
bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain,
maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Fungsi-Ciri-Sifat-dan-Asas-Ketahanan-
Nasional-adalah.html

https://lifeoftechnopreneur.wordpress.com/2018/06/26/pembinaan-ketahanan-nasional/

http://triharyatitryee.blogspot.com/2016/06/perwujudan-ketahanan-nasional.html

https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/05/06/ketahanan-nasional-latar-belakang-
tujuan-nasional-falsafah-ideologi-negara/

https://www.gurugeografi.id/2018/05/pengertian-aspek-trigatra-dalam-wawasan.html

Anda mungkin juga menyukai