Anda di halaman 1dari 3

Triwulan III 2011

BOKS. KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL : IMPLIKASI TERHADAP


EKONOMI JAKARTA DAN LANGKAH ANTISIPASI YANG DIPERLUKAN

Outlook ekonomi dunia diperkirakan memburuk akibat permasalahan


utang dan fiskal di Eropa dan AS. Pertumbuhan ekonomi dunia
diperkirakan bias ke bawah. Tahun 2011 dari 4,3% (yoy) menjadi 4,0%. Di
2012 dari 4,5% menjadi 4,0%. Hal ini disebabkan sisi produksi dan konsumsi
negara maju melambat. Di sisi lain, permasalahan utang dan fiskal di EU dan
US menimbulkan kekhawatiran memicu gejolak di pasar global. Hingga akhir
triwulan III 2011, pasar saham global melemah, harga komoditas global
mengalami koreksi, diikuti dengan indikator risiko advanced countries yang
meningkat. Di Indonesia, imbasnya terasa ketika rupiah mengalami tekanan
depresiatif dengan volatilitas yang meningkat, dan terhadap kinerja pasar
saham domestik, investor non-residen melakukan portfolio adjustment
dengan mengurangi eksposur mereka di emerging markets.

Gambar A.1 Jalur Transmisi Dampak Krisis AS dan Uni Eropa

Kinerja ekspor Jakarta sejauh ini masih cukup baik. Hal ini terutama
dipengaruhi oleh faktor semakin besarnya peran manufaktur berbasis sumber
daya alam (SDA) dan semakin terdiversifikasinya ekspor ke pasar Asia. Produk
manufaktur berbasis SDA terutama diekspor untuk pasar Asia, sedangkan
untuk pasar Amerika dan Uni Eropa terkonsentrasi pada ekspor produk
pakaian jadi dan peralatan listrik. Hingga saat ini, pelaku ekspor meyakini
ekspor untuk tahun 2011 dapat mencapai target, karena memiliki kontrak
ekspor dari pembeli. Apabila terdapat perlambatan permintaan ekspor dari EU
dan AS terutama dipengaruhi oleh belum terserapnya stok yang dimiliki
importir karena menurunnya pembelian.

41
Triwulan III 2011

Tambang Pertanian %
0,11% 2,85% 100

90 20.6  18.3  17.8  19.4 


26.2  26.5 
Manufaktur 
Berbasis SDA 80 4.8  6.6 
4.5  5.6 
Manufaktur Non  34,19%
4.7  7.8  7.7  7.6 
SDA 70 5.9  6.6 
62,85% 5.4  4.4  6.3 
5.7  8.0  8.1 
60 5.0 
6.2 
50 32.9 
Tambang Pertanian 31.1  40.0 
40 32.1  39.0  40.4 
0,04% 3,46%

30
10.0 
Manufaktur 
9.0 
20 8.6  7.6 
Non SDA 7.1  6.9 
Manufaktur 
47,55% Berbasis SDA 10 21.9  18.4  14.4  15.2 
48,96% 13.8  12.1 
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011*

AS EU ASEAN China Jepang Australia Rest of The World

Gambar A.2 Struktur Komoditas Ekspor Gambar A.3 Negara Tujuan Utama Ekspor Jakarta

Melihat pengalaman ketika terjadi krisis global tahun 2009, beberapa


industri patut menjadi perhatian. Pertumbuhan volume ekspor tahun 2009
untuk industri makanan olahan (daging dan makanan ternak), perabot rumah
tangga, dan mesin mengalami penurunan. Perkembangan hingga Agustus
2011, perlambatan ekspor telah terjadi untuk komoditi tekstil, perabot rumah
tangga, mesin, dan makanan hewan.

Tabel A.1 Perkembangan Ekspor Beberapa Industri Manufaktur Jakarta


Pasar Tujuan 
Pangsa Ekspor Pertumbuhan Ekspor
Ekspor Pangsa 
No Komoditi Ekspor ke  Ekspor ke  Komoditi 
Propinsi  Luar  Ekspor Amerika Eropa China ASEAN Lainnya 2008 2009 2010 2011*
Lain Negeri
1 Pakaian jadi 7.0 10.8 2.8 44.5 14.0 0.5 5.8 35.2 ‐3.6 ‐31.5 1.3 0.7
2 Tekstil dan hasil rajutan 43.8 56.0 0.9 33.1 14.5 0.3 6.2 45.9 ‐11.2 361.3 11.7 ‐8.2
3 Barang‐barang industri lainnya 64.0 35.3 11.8 4.7 2.3 6.8 16.7 69.5 ‐9.9 ‐4.3 3.9 ‐5.5
4 Barang dari tanah liat,keramik kapur dan semen termasuk bahan bangunan 67.5 32.0 1.8 4.4 1.6 2.7 39.3 51.9 ‐0.2 ‐17.7 ‐93.1 ‐0.8
5 Daging, sayur‐sayuran, buahbuahan dan susu olahan 19.2 56.3 24.2 3.4 5.4 63.8 9.2 18.2 36.0 ‐3.1 2.5 159.6
6 Perabot rumah tangga dari kayu, bambu dan rotan 75.1 13.1 0.4 3.1 20.0 1.5 2.6 72.8 13.4 ‐64.1 43.9 19.7
7 Barang‐barang dari karet dan plastik 16.1 77.0 1.1 3.1 8.6 2.1 28.5 57.7 ‐11.3 ‐22.4 9.7 0.1
8 Benang pintal dan sejenisnya 82.1 17.2 0.8 2.9 4.0 14.4 7.6 71.2 ‐6.7 ‐9.3 35.7 53.6
9 Mesin dan perlengkapannya kecuali mesin listrik 3.1 91.2 3.0 2.8 9.7 3.2 52.5 31.8 ‐8.9 ‐34.9 18.7 7.8
10 Kendaraan bermotor dan perlengkapannya 0.0 38.0 7.3 1.9 1.3 0.1 44.7 52.1 23.3 ‐40.0 48.2 23.8
11 Barang‐barang cetakan dan penerbitan 33.7 52.0 0.3 1.8 5.0 0.4 8.9 84.0 6.6 237.0 24.8 ‐41.6
12 Makanan lainnya 58.8 36.4 3.2 1.4 10.0 0.6 56.6 31.3 ‐12.1 ‐18.6 29.4 20.7
13 Makanan hewan 17.2 21.5 3.2 1.4 10.0 0.6 56.6 31.3 ‐12.1 ‐18.6 29.4 20.7
14 Kopra, minyak hewani dan nabati 72.1 6.0 3.2 1.4 10.0 0.6 56.6 31.3 ‐12.1 ‐18.6 29.4 20.7
15 Obat‐obatan dan jamu 0.7 67.9 11.9 0.9 14.8 4.3 27.8 52.3 12.5 35.5 0.7 14.6
16 Barang‐barang dari logam,kecuali mesin dan peralatan 8.8 82.1 2.1 0.8 1.5 1.7 62.3 33.7 15.4 ‐40.5 35.4 ‐15.2
17 Perlengkapan listrik lainnya termasuk accu dan baterai 19.1 17.1 4.6 0.7 33.0 0.1 25.7 40.6 2.4 14.9 3.8 9.2
18 Kimia dasar dan bahan‐bahan kimia 45.3 52.2 4.5 0.5 6.2 8.7 58.0 26.6 45.0 ‐46.5 7.1 34.6
19 Barang dari gelas dan kaca 0.1 42.0 5.5 0.4 2.0 0.2 47.8 49.6 ‐4.5 ‐24.2 38.5 7.8
20 Beras, biji‐bijian giling dan tepung 10.2 10.5 0.7 0.3 2.9 1.0 53.0 42.9 24.7 ‐11.0 43.7 ‐12.6
21 Kapal, kereta api dan pesawat terbang termasuk perlengkapan dan perbaikan 1.2 96.4 1.9 0.1 0.1 33.3 14.6 52.0 77.0 276.9 ‐1.1 21.1
22 Logam dasar, besi dan baja 41.8 58.2 2.6 0.0 0.4 4.7 19.0 75.7 133.2 ‐33.6 ‐11.0 13.2
23 Alat angkutan lainnya 92.3 5.1 0.4 0.0 0.7 2.6 82.0 14.6 71.0 ‐70.9 28.4 34.4
24 Minuman tidak beralkohol 32.9 50.9 0.4 0.0 0.2 0.4 42.3 57.2 36.0 19.8 17.4 60.8
25 Roti, biskuit, mie, makaroni dan makan sejenisnya 39.5 12.0 0.3 0.0 0.1 0.0 10.2 89.7 6.8 57.6 33.8 ‐24.3
Sumber: Tabel Input Output Jakarta 2006 dan Bank Indonesia, diolah oleh staff BI
*) s.d. September 2011

Prospek ekonomi dunia tahun 2012 diprakirakan akan melemah.


Volume perdagangan dunia mengalami perlambatan yang dalam terutama di
17
negara maju , terkait proses penyelesaian hutang di Amerika Serikat dan Uni
Eropa yang belum pasti. Asosiasi beberapa komoditas strategis dunia juga
menyatakan bahwa permintaan untuk 2012 akan lebih rendah dibandingkan
tahun ini.

17 World Economic Outlook, September 2011

42
Triwulan III 2011

Negara-negara berkembang diprakirakan juga terkena imbas krisis utang


Amerika dan Eropa. Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD) memprakirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN, China
dan India diperkirakan melambat.

Tabel A.2 Perkembangan Ekspor Beberapa Industri Manufaktur Jakarta


Pertumbuhan Permintaan (%)
Komoditas World Negara Maju Negara Berkembang Sumber
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Volume Perdagangan Dunia 7.5 5.8 World Economic Outlook
Impor 5.9 4.0 11.1 8.1
Ekspor 6.2 5.2 9.4 7.8
Minyak 1.57 1.5 OPEC
Baja 6.5 5.4 5.4 2.6 6.9 6.6 World Steel Association
Zinc The International Lead and 
6.1 4 2.3 2.2 7.4 6
Zinc Study Group
Mobil melambat Bloomberg
Minyak pelumas turun moderat World Lubricants

Tabel A.4 Hasil Riset OECD

Kebijakan antisipasi perlambatan ekonomi perlu dilaksanakan sejak


dini, antara lain dengan meningkatkan akses pasar produk unggulan
DKI Jakarta, baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri. Untuk
perluasan akses pasar luar negeri, dapat ditempuh dengan mempererat
kerjasama promosi melalui Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) terutama
yg berlokasi di negara yg belum menjadi tujuan ekspor dan memiliki
ketahanan gejolak ekonomi global seperti perdagangan ASEAN dan benua
Afrika. ITPC saat ini ada di hampir seluruh kota besar di dunia. Untuk
perluasan akses pasar di dalam negeri, hal-hal yang dapat dilakukan antara
lain meningkatkan kerja sama berbagai pihak terutama untuk usaha kecil
menengah yang rentan. Bantuan yang dapat dilaksanakan berupa
pendampingan UKM dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan
pemasarannya, mencakup aspek produksi, aspek desain, dan dukungan
pemasaran (promosi produk). Selain itu, perlu juga dilaksanakan diseminasi
informasi terkait peluang pasar, akses pasar hasil kajian beberapa lembaga
riset, seperti informasi mengenai lending model untuk jenis usaha tertentu.

43

Anda mungkin juga menyukai