Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Himpunan seacara intuitif memiliki arti setiap daftar, kumpulan atau kelas
obyek-obyek yang didefinisikan secara jelas. Himpunan dilambang huruf besar.
Elemen atau anggota himpunan dilambangkan huruf kecil. Logika adalah metode
berpikir dalam mendapatkan suatu penalaran yang benar dari penalaran yang
salah. Logika hanya berhubungan dengan kebenarannya saja.
Himpunan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Himpunan dapat
digunakan untuk mengelompokkan sesuatu. Pengelempokkan dengan himpunan
dapat memudahkan kita untuk mengetahui kelompok tersebut. Logika juga sangat
bermanfaat supaya kita dapat berpikir secara logis mana yang benar mana yang
tidak.
Himpunan dan logika akan lebih mudah jika dioperasikan pada aplikasi seperti
MATLAB. Himpunan dapat dioperasikan dengan menggunakan sintak, sesuai
dengan himpunan yang kita mau, misalnya gabungan dengan sintak union(A,B),
dan himpunan-himpunan lainnya. Logika juga dioperasikan pada MATLAB
dengan menggunakan sintak. Logika benar jika bernilai 1, dan salah jika bernilai
0.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum himpunan dan logika, yaitu:
1. Bagaimana mengoperasikan himpunan pada MATLAB?
2. Bagaimana mengoperasikan logika pada MATLAB?

1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum himpunan dan logika, yaitu:
1. Mengetahui cara mengoperasikan himpunan pada MATLAB.
2. Mengetahui cara mengoperasikan logika pada MATLAB.
1.4 Manfaat
Himpunan dan logika pada MATLAB sangat bermanfaat bagi kita. Himpunan
dan logika akan lebih mudah jika menggunakan aplikasi seperti MATLAB. Kita
akan lebih cepat mengelompokkan sesuatu dengan menggunakan himpunan pada
MATLAB. Kita juga akan lebih mudah memahami mana logika yang benar dan
logika yang salah dengan mengoperasikan logika pada MATLAB.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Himpunan merupakan salah satu dasar dari ilmu matematika. Himpunan


secara intuitif memiliki arti setiap daftar, kumpulan, atau kelas obyek-obyek yang
didefinisikan secara jelas. Himpunan dilambangkan dengan huruf besar seperti A,
B, C, D, dan seterusnya. Obyek dalam himpunan biasanya disebut dengan elemen
atau anggota dari himpunan. Elemen dilambangkan dengan huruf kecil seperti p,
q, r, s, dan seterusnya (Silaban, 1995).
Macam-macam himpunan, diantaranya:
1. Himpunan semesta, yaitu himpunan yang anggotanya semua objek
pembicaraan. Himpunan semesta dilambangkan dengan S atau U.
2. Himpunan kosong, yaitu himpunan yang di dalamnya tidak terdapat anggota.
Himpunan kosong dilambangkan dengan {}, atau dengan ∅.
3. Himpunan bagian, yaitu apabila himpunan A merupakan bagian dari
himpunan B dan hanya jika setiap elemen himpunan A bagian dari elemen
himpunan B. B dapat dikatakan sebagai superset dari A.
4. Himpunan yang sama, yaitu A=B, jika dan hanya jika setiap elemen A
merupakan elemen B dan sebalikya setiap elemen B merupakan elemen A.
5. Himpunan yang ekuivalen, yaitu himpunan A dikatakan ekuivalen dengan
himpunan B, jika dan hanya jika cardinal dari kedua himpunan tersebut sama.
6. Himpunan saling lepas, yaitu jika elemen himpunan A dengan elemen
himpunan B, tidak ada yang sama
7. Himpunan kuasa, seperti himpunan kuasa dari A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan
kosong dan himpunan A sendiri
(Dwijono, 2010).
Logika merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari cara-cara atau
metode berpikir dalam mendapakatkan suatu penalaran yang benar dari penalaran
yang salah. Ilmu logika bersifat menyelidiki, menyaring dan menilai hasil
pemikiran seseorang . Ilmu logika dilakukan harus didasari unsur yang terpelajar.
Ilmu logika bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, terlepas dari kepentingan
pribadi maupun kelompok (Wahid, 2012).
Penekanan logika merupakan penarikan kesimpulan tentang validitas suatu
argument untuk mendapatkan kebenaran yang bersifat abstrak. Penekanan logika
dibangun oleh kaidah-kaidah dasar logika tentang kebenaran dan ketidak beneran
dengan menggunakan perangkat logika. Perangkat logika, seperti “dan, atau (or)”,
“bukan (not)”, “jika… maka…”, dan “jika dan hanya jika”. Contohnya seperti
pada kalimat “jika hujan, maka Budi basah kuyup”. “Jika hujan” pada kalimat
tersebut merupakan kebenarannya, sedangkan “maka Budi basah kuyup” belum
tentu masih dipertanyakan kebenarannya. Basah kuyupnya Budi masih bisa di
perdebatkan dengan kemungkinan Budi memiliki paying, atau Budi berteduh dan
kemungkinan-kemungkinan lain. Logika tidak berhubungan dengan
kemungkinan-kemungkinan. Logika hanya berhubungan dengan kebenarannya
saja (Soesianto, 2003).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Untuk melakukan praktikum himpunan dan logika diperlukan beberapa alat
dan bahan, diantaranya:
1. Komputer atau Laptop.
2. Aplikasi MATLAB yang sudah di install.
3.2 Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilakukan untuk praktikum himpunan dan logika ini
diantarnya:
1. Laptop atau komputer didalam kondisi menyala.
2. Setelah laptop atau komputer menyala cari ikon MATLAB kemudian klik dua
kali.
3. Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan awal seperti MATLAB pada
umumnya.
4. Operasikan himpunan dan logika pada MATLAB sesuai yang diiginkan.
BAB 4. PEMBAHASAN

Himpunan adalah sekumpulan elemen-elemen yang memiliki sifat sama.


Elemen-elemen tersebut dikumpulkan menjadi sebuah himpunan. Himpunan juga
bisa dioperasikan pada MATLAB. Himpunan semesta harus dinyatakan terlebih
dahulu sebelum mengoperasikan himpunan pada MATLAB. Himpunan semesta
dapat dioperasikan dengan sintak, S = 1:n, n dapat merupakan sebuah bilangan.
Himpunan kemudian di definisikan dengan sintak, A=[1,2,3,…].

Gambar 1. Mendefinisikan semesta dan himpunan


Himpunan terdiri dari beberapa operasi dasar, diantaranya:
1. Gabungan (∪), yaitu dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-
sama. Gabungan dapat di operasikan dengan menggunakan sintak union(A,B).
2. Irisan (∩), yaitu merupakan himpunan baru yang anggotanya terdiri dari
anggota yang dimiliki bersama dua atau lebih himpunan yang terhubung.
Irisan dapat dioperasikan dengan menggunakan sintak intersect(A,B).
3. Komplemen(c), merupakan operasi yang anggotanya terdiri dari anggota luar
himpunan tersebut. Sintak yang digunakan untuk mengoperasikan
komplemen, yaitu setdiff(U,A).
4. Irisan komplemen, merupakan operasi yang anggotanya terdiri dari anggota
luar irisan himpunan tersebut. Sintak yang digunakan untuk mengoperasikan
irisan komplemen, yaitu setxor(A,B).
5. Koordinat atau banyaknya anggota dari suatu himpunan A dapat dicari pada
MATLAB dengan menggunakan sintak length(A).
6. Menghapu 1 sebagai elemen dari himpunan A dapat dilakukan dengan
menggunakan sintak, setxor(A,1).

Gambar 2. Operasi dasar himpunan


Logika juga merupakan salah satu operasi pada MATLAB. Syarat pemilihan
biasanya dinyatakan dengan menggunakan perbandingan antara dua buah nilai.
Perbandingan dilakukan dengan menggunakan operator relasi. Operator relasi
pada MATLAB diantaranya:
1. < tanda tersebut digunakan untuk mendeskripsikan nilai kurang dari.
2. > digunakan untuk mendeskripsikan nilai lebih dari.
3. <= digunakan untuk mendeskripsikan nilai kurang dari atau sama dengan.
4. >= digunakan untuk mendeskripsikan nilai lebih dari atau sama dengan.
5. == digunakan untuk mendeskripsikan nilai sama dengan. Tanda tersebut ada
dua bertujuan untuk membedakan mana operasi relasi dan operasi sama
dengan biasa.
6. ~= digunakan untuk mendeskripsikan nilai tidak sama dengan.
Nilai benar pada MATLAB dapat dinyatakan dengan 1, sedangkan nilai salah
dinyatakan dengan 0. Operator logika juga menyediakan cara untuk mengevaluasi
ekspresi logika. Operator tersebut diantaranya:
1. Sintak A&B atau and(A,B), akan bernilai 1 jika kedua elemen yang
bersesuaian bernilai benar, dan nilai 0 untuk yang lainnya.
2. Sintak or(A,B), akan bernilai 1 jika salah satu atau kedua elemennya bernilai
benar, dan nilai 0 untuk yang lainnya.
3. Sintak ~A atau not(A), akan menampilkan komplemen dari elemen yang
diinputkan.
4. xor(A,B), akan bernilai 1 jika salah satu dari kedua elemen memiliki nilai
berbeda dan akan bernilai 0 jika sama.

Gambar 3. Ekspresi logika


Kalimat logika perulangan juga termasuk dalam logika. Kalimat logika
perulangan juga dapat di operasikan pada MATLAB. Sintak yang digunakan
kalimat logika perulangan pada MATLAB, yaitu if.

Gambar 4. Kalimat logika perulangan


BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum himpunan dan logika yaitu, untuk
mengoperasikan himpunan dan logika pada MATLAB diperlukan sintak. Sintak
yang digunakan untuk mengoperasikan himpunan misalnya seperti himpunan
A=[1,2,3,…]. Logika terdapat beberapa sintak tergantung dengan ekspresi
logikanya. Eksperi logika tersebut seperti A&B, or(A,B), not(A), dan xor(A,B).

5.2 Saran
Praktikum himpunan dan logika memiliki beberapa saran. Kita perlu mengetahui
sintak-sintak baik himpunan dan logika pada MATLAB. Pemahaman tentang
sintak himpunan dan logika sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya error.

Anda mungkin juga menyukai