Oleh :
Kelompok 3
Dosen pengampu:
Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberikan kesempatan yang
luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Perkembangan Peserta Didik, yaitu Pertumbuhan Fisik”.
Sholawat serta salam tidak lupa selalu dihaturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan petunjuk yang paling benar, yakni syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan suatu karunia yang paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah
“Perkembangan Peserta Didik”. Kami harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi setiap pembaca
Tim Penulis
BAB III
PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi : perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin
kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahan-
perubahan fisik adalah sebagai berikut :
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja ialah :
1. Perubahan Ukuran Tubuh
Pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai
taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum anak mencapai pematangan ini, anak
akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah
terjadi pematangan kelamin ini. Anak laki-laki tumbuh lebih cepat daripada anak
perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia
19 tahun sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
1. Percepatan Pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak faktor
individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal maupun
akhir prosesnya terjadi secara berbeda. Jadi, perbedaan individual tentang
pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan.
a. Bagi remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan
berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun
b. Bagi remaja perempuan, percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun
dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak pertambahan ukuran
fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun.
Ada tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan, yakni dalam
hal :
Walaupun tampak adanya keteraturan dalam hal perubahan proporsi tubuh, ternyata
perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Sewaktu masih anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu terlihat perbedaannya,
namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki tahap remaja, perbedaan bentuk
tubuh antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung
menuju bentuk tubuh mesomorph (cenderung menjadi anak yang kekar, berat), sedangkan anak
perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat) akan memperlihatkan
ciri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang panjang).
Selama masa remaja ini seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun
di bagian dalam tubuh, baik dalam struktur tubuh maupun dalam fungsinya. Hampir untuk semua
bagian, temyata perubahan mengikuti jadwal waktu yang dapat diperkirakan sebelumnya. Bila
sistem endokrin berfungsi normal, maka akan memperlihatkan ukuran tubuh yang normal pula.
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, antara lain adalah:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh faktor keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
Jika ayah dan ibunya tinggi dan panjang, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang
daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya,. Faktor lingkungan akan
membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa
anak tersebut. Pada setiap tahap usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap
berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.
2. Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang
memperoleh gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikan rupa
sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3. Gangguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal
demikian. pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang
seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan.
Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi
tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak
perempuan.
5. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,
cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-
ekonominya tinggi.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
daripada anak yang sering sakit.
Bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi besar
kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada
yang endomorf atau anak yang ektomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
Di antara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan
jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai
berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan “mimpi pertama” pada
laki-laki), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan
ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan
sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat
mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak
menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu,
masa ini seringkali dinamakan sebagai “masa negatif”. Pada saat irama penumbuhan sudah
sedikit lambat dan perubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan
kembali.
C. Rangkuman
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut tidak hanya menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan
ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik pada remaja laki-laki maupun
perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut-urutan tertentu.
Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, hal ini tampak
pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan,
perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan
semacamnya.
Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari
para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok,
pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat perlu
dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler perlu diselenggarakan
secara terprogram.