Dosen Pengampu:
Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
PEMBAHASAN
1. Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi
Anggaran dan akuntansi mempunyai kaitan erat yang dimana akuntansi
menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi
yang akan dituangkan dalam anggaran, yang akan dijadikan pedoman kerja di waktu
mendatang. Selain itu akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan
teratur tentang pelaksanaan anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat
menyajikan data realisasi pelaksanaan anggaran secara lengkap. Data realisasi
pelaksanaan anggaran inilah yang nantinya akan dibandingkan dengan data yang
tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk evaluasi kerja perusahaan. Dengan
membandingkan data akuntansi dan data anggaran, akan di dapat nilai sukses atau
tidaknya suatu perusahaan. Jadi akuntansi sangat bermanfaat untuk menunjang fungsi
pengawasan kerja dari anggaran.
2. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku
untuk periode mendatang. Anggaran menjelaskan kepada orang-orang mengenai apa
yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus dilakukan. Anggaran
merupakan alasan mengapa kinerja manajer di pantau secara kontinyu. Anggaran
digunakan sebagai pedoman kerja perusahaan di masa mendatang dimana data-data
dapat di lihat melalui data akuntansi.
b) Implementasi
Konsep ilmu keperilakuan utama yang mempengaruhi tahap implementasi
adalah komunikasi, kerja sama dan koordinasi. Pada tahap implementasi, manajemen
membuat rencana formal yang digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan
strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi.
Rencana harus dikomunikasikan secara efektif dengan demikian kerja sama akan
terjalin dalam sebuah organisasi.
b) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan organisasi.
Mc Gregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang dikenal dengan teori X dan teori Y.
Teori X menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara ketat,
dimana kebutuhan akan efisiensi dan pengendalian mengharuskan manajerial tersebut
untuk berurusan dengan bawahanya. Teori Y adalah gaya kepemimpinan demokratis,
mendorong keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan
pengambilan keputusan.
b) Keselarasan Tujuan
Keselarasan tujuan akan terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan
pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi. Jika tujuan organisasi
dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi, maka tujuan organisasi akan
memotivasi karyawan untuk menyelesaikan tindakan yang diinginkan.Artinya jika
tujuan organisasi ingin dicapai maka tujuan pribadi atau kebutuhan pribadi karyawan
dalam suatu organisasi harus diberikan untuk membuat karyawan termotivasi untuk
mencapai tujuan organisasi misalnya dengan pemberian bonus jika target organisasi
tercapai dan pemberian reward.
c) Partisipasi
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua
bagian atau lebih pihak dimana keputusan itu akan memiliki dampak masa depan
terhadap mereka yang membuatnya. Dengan kata lain manajer tingkat bawah dan
karyawan memiliki suara dalam proses manajemen. Partisipasi telah menunjukkan
dampak positif terhadap sikap karyawan, dimana dapat meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi dan meningkatkan kerja sama di antara manajer dengan karyawan.
Tetapi ketika partisipasi diterapkan pada situasi yang salah partisipasi dapat
menurunkan motivasi dan usaha karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
d) Manfaat Partisipasi
Partisipasi meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada
semua tingkatan manajemen, meningkatkan rasa kesatuan kelompok, meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan, menurunkan tekanan dan
kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Kinerja dan prestasi karyawan akan
meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dalam penyusunan anggaran pada unit
organisasi dimana mereka bekerja, dan meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas
dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya sehingga pada akhirnya akan
menimbulkan komitmen organisasional pada karyawan.
9. Tahap Implementasi
Setelah tujuan organisasi ditetapkan, maka direktur perencanaan
mengkonsolidasikaannya ke dalam anggaran formal yang komprehensif. Cetak biru
untuk tindakan ditingkat perusahaan ini kemudian disetujui oleh dewan direksi,
komisaris. Anggaran tersebut kemudian diimplementasikan melalui komunikasi kepada
karyawan . Untuk membat anggaran bekerja, semua karyawan harus belajar untuk
melihatnya dengan positif untuk tindakan organisasi dan sebagai perbaikan dan bukan
sebagai beban.
a) Komunikasi Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan anggaran. Hal ini dicapai dengan cara mengkomunikasikan
sasaran operasional yang disetujui kepada orang-orang tingkat organisasi yang lebih
rendah.
a) Laporan-laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan
termotivasi untuk mencapai sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan
didistribusikan paling tidak secara bulanan. Pentingnya komunikasi berkala atas
hasil kinerja yang telah dilakukan. Penerbitan laporan kinerja secara berkala dan
tepat waktu akan mempengaruhi dan mendorong karyawan bekerja dengan sebaik
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
https://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/22/aspek-keperilakuan-pada-perencanaan-laba-
dan-penganggaran/
https://www.academia.edu/30080181/ASPEK_KEPRILAKUAN_PADA_PERENCANAAN
_LABA_DAN_PENGANGGARAN