STASE KEPERAWATAR DASAR PEMENUHAN AKTIVITAS / LATIHAN
PADA PASIEN FRAKTUR TIBIA FIBULA TERTUTUP DI RUANGAN BOUGNVIL RSUD UNGARAN
Nama mahasiswa :Putu novie rnawati
Nim : 071182006 MINGG TUJUAN KOMPETENSI OUTCOME TARGET METODE PARAF U PRAKTIK WAKTU CI 3 Orientasi dengan Orientasi di ruangan (pengenalan dengan CI, Perkenalan dan Hari pertama Wawancara lingkungan tempat lingkungan praktik, dan tata tertib tempat praktik). membangun praktik dengan CI praktik kerjasama selama pratik 3 Menyiapkan WOC 1. Melanjutkan WOC yang sudah dibikin Memahami WOC Hari pertama Diskusi dan mengambil a. Pengertian yang telah dibuat dan kasus kelolaan b. Fungsi fisiologis mendapatkan kasus c. Penatalaksanaan kelolaan. WOC yang d. Pengkajian dibuat sesuai dengan e. Kemungkinan diagnosa teori dan format yang keperawatan telah ditetapkan di f. Perencanaan/implementasi buku panduan. g. Evaluasi h. Daftar pustaka 2. Menentukan kasus kelolaan dengan kasus fraktur tertutup 3 Mahasiswa mampu 1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan Memahami Hari kedua Wawancara memberikan diagnose medis Fraktur Tertutup pengkajian dengan dangan pasien a. Data Demografi asuhan gastritis dan keluarga Nama pasien, tanggal lahir, alamat, tanggal keperawatan dasar pasien, jika masuk, jenis kelamin, agama, pekerjaan, pada pasien dengan Catat hasil dari perlu No. Register, dan lain-lain. frakturs dari mulai b. Data fokus Pengkajian pengkajian yang berdiskusi a. Riwayat Kesehatan: pemeriksaan fisik, didapat dengan CI 1. Keluhan utama intervensi, Keluhan pertama fraktur adalah implemntasi nyeri, kenapa nyeri karena dapat Mulai mengali sampai dengan menghambat aktivitas serta masalah pasien yang evaluasi. pergerakan ditemukan 2. Riwayat kesehatan saat ini 3. Riwayat kesehatan masa lalu 4. Riwayat kesehatan keluarga b. Pengkajian pola fungsional 1. Persepsi terhadap kesehatan 2. Pola bernafas 3. Kebutuhan cairan dan elektrolit 4. Pola nutrisi-metabolik 5. Pola eliminasi BAK dan BAB 6. Pola aktivitas dan latihan 7. Pola istirahat dan tidur 8. Pola konsep diri 9. Pola koping 10. Pola seksual reproduksi 11. Pola peranan dan hubungan 12. Pola nilai dan kepercayaan 13. Kebutuhan rasa aman dan nyaman pada pasien fraktur akan rentan mengalami keluhan nyeri, maka nyeri dikaji dengan (PQRST). 14. Kebutuhan belajar 15. Kebutuhan personal hygiene c. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum (Tb / Bb) 2. Kulit dan kuku Jika fraktur karena kecelakan periksalah dengan seksama melakukan pemeriksaan adakah lesi, benjolan, massa dan jejas. 3. Kepala dan rambut Periksa apakah dikepala ada luka sehingga dapat menimbulkan CKR,CKS,CKB 4. Mata 5. Hidung 6. Telinga 7. Mulut 8. Dada (paru, jantung, abdomen) 9. Genetalia 10. Ekstremitas (Lokasi fraktur tertutup pada tibia fibula) Ekstremitas atas: Tangan kanan dan kiri dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit), tidak ada luka pada ekstremitas atas, dapat digerakkan dengan bebas, dan tidak ada edema. Ekstremitas bawah : a) kiri : Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi, tungkai kanan terpasang balutan bekas operasi hari pertama, balutan kering, tidak tambas, tampak pada jari-jari kaki kanan mengalami pembengkakan, tidak terpasang drain. b) Kanan : Pasien dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal, tampak pada lutut dan di bawah lutut sebelah kiri luka-luka post trauma, luka sedikit kering dan warna merah. Pemeriksaan diagnostik : a. Radiologi : X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan metalikment. Venogram/anterogram menggambarkan arus vascularisasi. CT scan untuk mendeteksi struktur fraktur yang kompleks. b. Laboratorium : Pada fraktur testn laboratorium yang perlu diketahui : Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Ca dan P mengikat di dalam darah 2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis Dapat menentukan Hari kedua Analisis keperawatan pada pasien dengan fraktur diagnosa yang tertutup muncul ketika sudah a. Menganalisis dan menginterpretasi data melakukan hasil pengkajian. pengkajian lengkap b. Menetapkan diagnosis keperawatan. 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen terhadap pasien cedera fisik 2) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal 3) Deficit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan - Menyusun rencana asuhan Perencanaan tindakan Hari ketiga Analisis keperawatan yang akan diberikan dengan Menyusun intervensi keperawatan berdasarkan ke pasien sehingga menggunakan NOC Dan NIC. pasien membaik SMART 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis. NOC : - Kontrol nyeri (1605) NIC - Manajemen nyeri (1400) 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal NOC - Pergerakan NIC - Terapi latihan ambulasi 3. Deficit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan NOC : - Deficit perawatan diri mandi NIC - Memandikan
3. Implementasi perencanaan keperawatan Untuk mengatasi Hari ketiga Observasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluhan dan sampai pasien berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan. meningkatkan kondisi pulang pasien agar cepat pulih 4. Evaluasi Selalu melakukan Hari keempat Observasi, a. Mengevaluasi kemajuan pasien evaluasi tindak untuk sampai pasien wawancaradan terhadap tindakan yang diberikan mengetahui apakah pulang SOAP b. Menentukan rencana tindak lanjut masalah teratasi atau belum dengan selalu menulis hasil dari SOAP 5. Melakukan dokumentasi asuhan Terdapat hasil Sampai pasien Dokumentasi keperawatan pengkajian sampai pulang dengan evaluasi secara menyeluruh pada pasien kelolaan. 3 Mahasiswa 6. Responsi laporan kasus kelolaan dengan CI / Revisi laporan kasus Hari kelima Wawancara menyampaikan Preseptor kelolaan yang di dan keenam dan dokumntasi koreksi CI / Preseptor tanyajawab laporan kasus Laporan kasus kelolaan pasien kelolaan di setujuidan dengan FRAKTUR di tanda tangani CI / Preseptor 3 Memenuhi target Melakukan implementasi keperawatan mandiri Semua target dapat Hari ketiga Prosedur mandiri selama dan kolaborasi : terpenuhi kecuali sampai pasien dokumentasi praktikum 1. Mengukur tanda-tanda vital (suhu, target keterampilan pulang Bed side denyut nadi, pernafasan, tekanan darah) dasar yang memang teaching 2. Merawat/mencuci rambut tidak ada diruangan demonstrasi 3. Oral hygiene 4. Memandikan tempat praktek 5. Menata tempat tidur/bed making 6. Pemeriksaan fisik 7. Pemberian oksigen melalui nasal kanul 8. Pemberian oksigen melalui masker 9. Memberikan makan melalui pipa 1. lambung 10. Memasang pipa lambung 11. Memasang infuse 12. Melakukan transfusi darah 13. Melakukan kateterisasi perkemihan (pria/wanita) 14. Memasang kondom kateter 15. Mengatur posisi 16. Memindahkan pasien (ambulasi) 17. ROM aktif/pasif 18. Latihan relaaksasi 19. Merawat luka 20. Pemberian obat per oral 21. Pemberian obat per IV 22. Pemberian obat per IC 23. Pemberian obat per SC 24. Pemberian obat per IM 25. Pemberian obat per rectal(supposituria)
Mengetahui, Ungaran , Mei 2019
CI ruangan mawar RSUD Ungaran Stase Keperawatan Dasar