Anda di halaman 1dari 11

KONTRAK BELAJAR PROFESI 29

STASE KEPERAWATAR DASAR PEMENUHAN AKTIVITAS / LATIHAN


PADA PASIEN FRAKTUR TIBIA FIBULA TERTUTUP
DI RUANGAN BOUGNVIL RSUD UNGARAN

Nama mahasiswa :Putu novie rnawati


Nim : 071182006
MINGG TUJUAN KOMPETENSI OUTCOME TARGET METODE PARAF
U PRAKTIK WAKTU CI
3 Orientasi dengan Orientasi di ruangan (pengenalan dengan CI, Perkenalan dan Hari pertama Wawancara
lingkungan tempat lingkungan praktik, dan tata tertib tempat praktik). membangun praktik dengan CI
praktik kerjasama selama
pratik
3 Menyiapkan WOC 1. Melanjutkan WOC yang sudah dibikin Memahami WOC Hari pertama Diskusi
dan mengambil a. Pengertian yang telah dibuat dan
kasus kelolaan b. Fungsi fisiologis mendapatkan kasus
c. Penatalaksanaan kelolaan. WOC yang
d. Pengkajian dibuat sesuai dengan
e. Kemungkinan diagnosa teori dan format yang
keperawatan telah ditetapkan di
f. Perencanaan/implementasi buku panduan.
g. Evaluasi
h. Daftar pustaka
2. Menentukan kasus kelolaan dengan kasus
fraktur tertutup
3 Mahasiswa mampu 1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan Memahami Hari kedua Wawancara
memberikan diagnose medis Fraktur Tertutup pengkajian dengan dangan pasien
a. Data Demografi
asuhan gastritis dan keluarga
Nama pasien, tanggal lahir, alamat, tanggal
keperawatan dasar pasien, jika
masuk, jenis kelamin, agama, pekerjaan,
pada pasien dengan Catat hasil dari perlu
No. Register, dan lain-lain.
frakturs dari mulai b. Data fokus Pengkajian pengkajian yang berdiskusi
a. Riwayat Kesehatan:
pemeriksaan fisik, didapat dengan CI
1. Keluhan utama
intervensi, Keluhan pertama fraktur adalah
implemntasi nyeri, kenapa nyeri karena dapat Mulai mengali
sampai dengan menghambat aktivitas serta masalah pasien yang
evaluasi. pergerakan ditemukan
2. Riwayat kesehatan saat ini
3. Riwayat kesehatan masa lalu
4. Riwayat kesehatan keluarga
b. Pengkajian pola fungsional
1. Persepsi terhadap kesehatan
2. Pola bernafas
3. Kebutuhan cairan dan elektrolit
4. Pola nutrisi-metabolik
5. Pola eliminasi BAK dan BAB
6. Pola aktivitas dan latihan
7. Pola istirahat dan tidur
8. Pola konsep diri
9. Pola koping
10. Pola seksual reproduksi
11. Pola peranan dan hubungan
12. Pola nilai dan kepercayaan
13. Kebutuhan rasa aman dan
nyaman pada pasien fraktur
akan rentan mengalami keluhan
nyeri, maka nyeri dikaji dengan
(PQRST).
14. Kebutuhan belajar
15. Kebutuhan personal hygiene
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum (Tb / Bb)
2. Kulit dan kuku
Jika fraktur karena kecelakan
periksalah dengan seksama
melakukan pemeriksaan adakah
lesi, benjolan, massa dan jejas.
3. Kepala dan rambut
Periksa apakah dikepala ada
luka sehingga dapat
menimbulkan CKR,CKS,CKB
4. Mata
5. Hidung
6. Telinga
7. Mulut
8. Dada (paru, jantung, abdomen)
9. Genetalia
10. Ekstremitas
(Lokasi fraktur tertutup pada
tibia fibula) Ekstremitas atas:
Tangan kanan dan kiri dapat
melawan tahanan pemeriksa
dengan kekuatan maksimal,
tangan kiri terpasang infus RL
20 tpm (tetes per menit), tidak
ada luka pada ekstremitas atas,
dapat digerakkan dengan bebas,
dan tidak ada edema.
Ekstremitas bawah :
a) kiri : Ada gerakan pada
sendi tetapi tidak dapat
melawan gravitasi, tungkai
kanan terpasang balutan bekas
operasi hari pertama, balutan
kering, tidak tambas, tampak
pada jari-jari kaki kanan
mengalami pembengkakan,
tidak terpasang drain.
b) Kanan : Pasien dapat
melawan tahanan pemeriksa
dengan kekuatan maksimal,
tampak pada lutut dan di bawah
lutut sebelah kiri luka-luka post
trauma, luka sedikit kering dan
warna merah.
Pemeriksaan diagnostik :
a. Radiologi :
X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur,
deformitas dan metalikment.
Venogram/anterogram menggambarkan
arus vascularisasi. CT scan untuk
mendeteksi struktur fraktur yang
kompleks.
b. Laboratorium :
Pada fraktur testn laboratorium yang
perlu diketahui : Hb, hematokrit sering
rendah akibat perdarahan, laju endap
darah (LED) meningkat bila kerusakan
jaringan lunak sangat luas. Pada masa
penyembuhan Ca dan P mengikat di
dalam darah
2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis Dapat menentukan Hari kedua Analisis
keperawatan pada pasien dengan fraktur diagnosa yang
tertutup muncul ketika sudah
a. Menganalisis dan menginterpretasi data
melakukan
hasil pengkajian.
pengkajian lengkap
b. Menetapkan diagnosis keperawatan.
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen terhadap pasien
cedera fisik
2) Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan gangguan muskuloskeletal
3) Deficit perawatan diri berhubungan
dengan ketidakmampuan
- Menyusun rencana asuhan Perencanaan tindakan Hari ketiga Analisis
keperawatan yang akan diberikan dengan
Menyusun intervensi keperawatan berdasarkan
ke pasien sehingga menggunakan
NOC Dan NIC.
pasien membaik SMART
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis.
NOC :
- Kontrol nyeri (1605)
NIC
- Manajemen nyeri (1400)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan gangguan musculoskeletal
NOC
- Pergerakan
NIC
- Terapi latihan ambulasi
3. Deficit perawatan diri berhubungan
dengan ketidakmampuan
NOC :
- Deficit perawatan diri mandi
NIC
- Memandikan

3. Implementasi perencanaan keperawatan Untuk mengatasi Hari ketiga Observasi


Pelaksanaan tindakan keperawatan
keluhan dan sampai pasien
berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan.
meningkatkan kondisi pulang
pasien agar cepat
pulih
4. Evaluasi Selalu melakukan Hari keempat Observasi,
a. Mengevaluasi kemajuan pasien
evaluasi tindak untuk sampai pasien wawancaradan
terhadap tindakan yang diberikan
mengetahui apakah pulang SOAP
b. Menentukan rencana tindak lanjut
masalah teratasi atau
belum dengan selalu
menulis hasil dari
SOAP
5. Melakukan dokumentasi asuhan Terdapat hasil Sampai pasien Dokumentasi
keperawatan pengkajian sampai pulang
dengan evaluasi
secara menyeluruh
pada pasien kelolaan.
3 Mahasiswa 6. Responsi laporan kasus kelolaan dengan CI / Revisi laporan kasus Hari kelima Wawancara
menyampaikan Preseptor kelolaan yang di dan keenam dan
dokumntasi koreksi CI / Preseptor tanyajawab
laporan kasus Laporan kasus
kelolaan pasien kelolaan di setujuidan
dengan FRAKTUR di tanda tangani CI /
Preseptor
3 Memenuhi target Melakukan implementasi keperawatan mandiri Semua target dapat Hari ketiga Prosedur
mandiri selama dan kolaborasi : terpenuhi kecuali sampai pasien dokumentasi
praktikum 1. Mengukur tanda-tanda vital (suhu, target keterampilan pulang Bed side
denyut nadi, pernafasan, tekanan darah) dasar yang memang teaching
2. Merawat/mencuci rambut
tidak ada diruangan demonstrasi
3. Oral hygiene
4. Memandikan tempat praktek
5. Menata tempat tidur/bed making
6. Pemeriksaan fisik
7. Pemberian oksigen melalui nasal
kanul
8. Pemberian oksigen melalui masker
9. Memberikan makan melalui pipa
1.
lambung
10. Memasang pipa lambung
11. Memasang infuse
12. Melakukan transfusi darah
13. Melakukan kateterisasi perkemihan
(pria/wanita)
14. Memasang kondom kateter
15. Mengatur posisi
16. Memindahkan pasien (ambulasi)
17. ROM aktif/pasif
18. Latihan relaaksasi
19. Merawat luka
20. Pemberian obat per oral
21. Pemberian obat per IV
22. Pemberian obat per IC
23. Pemberian obat per SC
24. Pemberian obat per IM
25. Pemberian obat per
rectal(supposituria)

Mengetahui, Ungaran , Mei 2019


CI ruangan mawar RSUD Ungaran
Stase Keperawatan Dasar

(……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai