Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga
Kami dapat menyelesaikan makalah Mikroekonomi ini dengan pembahasan
Teori Biaya Produksi.

Shalawat serta salam semoga abadi terlimpahkan kepada Sang


Pembawa Risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya, yakni
Baginda Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta pengikutnya.
Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.

Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar proses
pembuatannya. Untuk itu Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka Kami menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 7 Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Konsep Biaya Produksi ............................................................................... 3

B. Jenis-Jenis Biaya Produksi ......................................................................... 4

C. Faktor-Faktor Biaya Produksi .................................................................... 14

D. Skala Ekonomi & Tidak Ekonomi ............................................................. 15

BAB III PENUTUP ................................................................................... 18

A. Penutup .................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang


atau jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah
barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana
berakar dari prinsip produksi.

Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda


dengan konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata
biaya biasanya dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan
(produsen), tetapi pengertian ini sering kabur karena ada pengeluaran yang harus
dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus dikeluarkan dalam komponen
biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.

Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada
prinsip biaya alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full
employment dan jika input-input telah dialokasikan secara efisien di antara
barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output
harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan perkataan lain
kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.

Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci


dan lemari es, kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan
produksi mesin cuci karena tenaga kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci
harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya peningkatan produksi
tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus
mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan


beberapa permasalahan, diantaranya ialah:

1. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?


2. Seperti apa teori produksi jangka pendek?
3. Seperti apa teori produksi jangka panjang?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.


2. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.
3. Untuk memahami teori produksi jangka panjang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus


ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian
pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan
pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi
output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri
merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang
menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.


2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya


langsung, biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya

3
menurut ahli ekonomi setiap sumber daya adalah pembayaran yang
diperlukan supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang
sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada
alternatif kesempatan penggunaannya yang terbaik.1

B. Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan


untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada
akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan
dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya
produksi, meliputi:

a. Biaya bahan baku (direct material cost)


Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)


Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan
produksi dan usaha itu dapat terwujud.

c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)


Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak
secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu :
- Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa
uang).

1
Walter, 1991.

4
- Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara
langsung, misalnya biaya penyusutan barang modal.

Teori biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:

1. Biaya Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian


faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi
dalam jangka pendek, yakni:

- Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

a. Biaya Langsung (Direct Cost)


Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai
contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada
departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output
tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada
suatu fasilitas.

- Dalam hubungannya dengan volume kegiatan


a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit
waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya
pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-
lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut,
adalah:

5
TC = FC + VC
FC = TC – VC

Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)


FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Kurva Biaya Tetap


Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi akan mengalami kenaikan atau
penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi
dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang
diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

VC = TC – FC

Kurva Biaya Variabel


Biaya variable (VC) adalah biaya yang
besarnya berubah searah dengan
berubahnya jumlah produksi. Itulah
sebabnya kurva VC ini mengarah ke
kanan atas.

6
c. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya
variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC

Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki
sifat yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total
itu berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang
dihasilkan.

Kurva Biaya Total


Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya
tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki
bentuk yang persis sama dengan bentuk
kurva Variabel Cost (VC), serta antara
keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal
yang selalu sama.

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan
jumlah barang yang dihasilkan. Rumus:

AFC = FC/Q

Keterangan: FC = Biaya tetap total


Q = kuantitas

7
Kurva Biaya Tetap Rata-Rata
Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan bawah.
Hal itu karena kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung ataupun
memotong sumbu-sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin rendah nilai
AFC.

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi.
Rumusnya:

AVC = VC/Q

Keterangan: VC = Biaya variabel total


Q = kuantitas

Kurva Biaya Variabel Rata-Rata


Biaya variabel rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya
menyerupai huruf U. Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar
kecilnya output (Q).

8
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total
Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung
menggunakan rumus di bawah ini:

AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q


AC = AVC + AFC

Kurva Biaya Total Rata-Rata


Biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya juga
menyerupai huruf U, namun memiliki perbedaan dengan biaya variabel. Bedanya
adalah AC turun dengan cepat tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau dengan
perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih curam dibanding dengan bagian
kanannya.

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)

Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena


tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total
Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat
dirumuskan:

MC = dTC / dQ
atau
MC = TCn – TCn-1

9
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah
atau mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya
marginal ini akan menambah biaya variable total (VC).

Kurva Biaya Marginal (MC)


Kurva biaya marginal juga menyerupai huruf U. Titik-titik yang dilalui oleh
kurva MC tidak tepat berada pada suatu tingkat output tertentu melainkan
berada diantara dua titik output.

h. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya

Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva
biaya rata-rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat
hubungan tertentu. Hubungan itu adalah:

1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva
MC di bawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.

2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti
kalau kurva MC di atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).

Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC
dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara
yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC
pada titik terendah kurva AC.

10
2. Biaya Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi


atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang
adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan
biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan
biaya marjinal.

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas


kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan
size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas
pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis
mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha
meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu


tingkat produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia.

a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
Rumus:

LAC = LTC/Q

Keterangan: LAC = Biaya rata-rata jangka panjang


Q = Jumlah output

11
Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap
output pada setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung
semua kurva biaya rata-rata jangka pendek Short-run Average Cost (SAC)
yang mencerminkan semua alternatif perencanaan skala yang dapat
dibangun oleh nperusahaan dalam jangka panjang.

Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC


saja, tetapi berdasarkan kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh
karena kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LAC adalah suatu kurva
yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC tersebut
merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek.
Titik-titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai
pengusaha didalam jangak panjang.

b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)


Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena
menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang
dapat dihitung dengan rumus:

LMC = ∂LTC/ ∂Q

12
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubaha output

Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya


total jangka panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap
tingkat output dapat diperoleh dengan mengalikan output dengan LAC
untuk setiap tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-nilai LMC
pada pertengahan antara tingkat output yang berurutan dan
menghubungkan titik-titiknya, maka akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini
berbentuk U dan mencapai titik minimum sebelum kurva LAC mencapai
titik minimumnya. Disamping itu, bagian kurva LMC yang menarik akan
melalui titik terendah kurva LAC tersebut.

c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk


memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total
jangka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LTC = LVC

Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang


LVC = Biaya variabel jangka panjang

13
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan
output dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output.
Dengan menerakan nilai LTC untuk berbagai tingkat output dan
menghubungkan titik-titiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC
menunjukkan biaya total minimum guna memproduksi tiap tingkat output
pada skala operasi yang diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh
kurva yang menyinggung semua kurva biaya total jangka pendek (STC).

C. Faktor-Faktor Biaya Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi


barang dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi
yaitu :

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam
yang dapat dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi
kebutuhannya. Sumber daya alam di sini meliputi segala sesuatu yang
ada di dalam bumi.

b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

14
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jas.

c. Sumber Daya Modal


Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.

d. Sumber Daya Pengusaha


Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunaan adalah


tingkat produksi yang ingin dicapai.

D. Skala Ekonomi & Tidak Ekonomi

Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan
oleh faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi
(economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of scale).

a. Skala Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang


dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambajhan produksi
menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi
yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas
produksi, dan pertambahan kapsitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi
bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah
rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC
yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam gambar keadaan
ini berlaku di antara produksi sebesar 0 sampai sebesar QB. Di bawah ini
diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.

15
 Spesialisasi faktor-faktor produksi.
Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja
diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah
keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan
menurunkan biaya per unit.

 Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain.


Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan
peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya
per unit akan menjadi semakin murah.

 Memungkinkan produk sampingan diproduksi.


Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang
(waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup
banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang
diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan
biaya per unit dari keseluruha operasi perusahaan.

 Mendorong perkembangan usaha lain.


Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan
yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha
lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan
perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan
yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan
berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per
unit.

b. Skala Tidak Ekonomi

Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi


perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan
kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus-
menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan
meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai

16
tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah
menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang
manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan
perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk
merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan
menyebabkan biaya produksi rata-rata semakain tinggi.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh


produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang/produksi. Dalam Teori ini,
dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni
jangka pendek dan jangka panjang.

Biaya Tetap ialah biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil produksi,
artinya biaya tetap dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil produksi
mengalami penurunan. Sedangkan Biaya Variabel ialah biaya yang besarnya
berubah-ubah mengikuti tingkat produksi, artinya biaya ini akan semakin banyak
dikeluarkan apabila produksi yang dihasilkan semakin meningkat.
Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat
Variabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat
tetap (tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya
tetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini
dikarenakan faktor – faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.
Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan
oleh karena itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi
tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus
dikeluarkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT


Rajagrafindo Persada.

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara
Aksara.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember:


Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media

Edi, Sugiartonos. 2013. Akntansi-Biaya-Penggolongan-Biaya (online)

http://www.scribd.com/doc/73676580/Biaya-Produksi-Jangka-Panjang

monkeyrie.blogspot.com/2012/12/teori-biaya-produksi.html

http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori-biaya-
produksi.html

19

Anda mungkin juga menyukai