Anda di halaman 1dari 2

A.

Kesimpulan
Pada kasus ini didapatkan wanita dengan usia 18 tahun P1A0
mengeluhkan demam dan nyeri pada payudara kirinya sejak 3 hari yang
lalu. Didapatkan juga informasi bahwa pasien sering menyusui bayinya
yang berusia 10 minggu. dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
pasien tampak kesakitan, suhu febris, dan saat dilakukan inspeksi
didapatkan bengkak pada payudara kiri. Saat dilakukan palpasi payudara
teraba keras, panas, dan nyeri tekan (+).
Dari keluhan tersebut didapatkan adanya tanda infeksi pada
payudara, karena adanya suatu inflamasi maka tubuh akan mengluarkan
mediator inflamasi sehingga akan merangsang hipotalamus anterior untuk
menaikkan set point terjadilah demam. Kemudian akan merangsang
serabut saraf untuk mengeluarkan mediator nyeri. Nyeri pada payudara
disebut juga mastalgia. Biasanya terjadi saat usia 21 – 35 tahun. Mastalgia
bisa dikarenakan fisiologis dan patologis. Untuk memastikan diagnosis
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang darah lengkap, mamografi, dan
FNAC.
Diagnosis banding didapatkan mastitis, fibroadenoma mamae, Ca
mamae, dan abses payudara. Mastitis adalah inflamasi yang ditandai satu
atau lebih segmen payudara yang tampak panas, merah, dan meradang. Ibu
mengalami peningkatan suhu dan perasaan malaise. Faktor resiko adalah
primipara, stress, teknik menyusui yang tidak benar sehingga pengosongan
payudara tidak terjadi dengan baik, pemakaian bra yang terlalu ketat dan
penghisapan bayi yang kurang kuat juga dapat menyebabkan stasis dan
obstruksi kelenjar payudara. Biasanya disebabkan oleh S. Aureus dan
apabila tidak diobati dapat berkembang menjadi abses payudara.
Terapi yang dianjurkan dengan penisilin tahan penisilinase
(dikloksasilin) atau sefalosporin. Untuk yang alergi penisilin digunakan
eritromisin atau sulfat. Pada umunya dengan pengobatan segera dan
adekuat gejala akan menghilang dalam 24-48 jam kemudian dan jarang
terjadi komplikasi. Laktasi tetap dianjurkan untuk dilanjutkan dan
pengosongan payudara sangat penting untuk keberhasilan terapi. Terapi
suportif berupa bedrest, pemberian cairan yang cukup, anti nyeri dan anti
inflamasi sangat dianjurkan.
B. Saran
Diharapkan setiap anggota tutorial dapat lebih aktif dalam sesi
berbagi informasi agar pengetahuan yang dapat diperoleh tidak hanya
fokus pada satu bahasa yang paling mengarah kepada kasus, melainkan
juga dapat memahami detail penyakit – penyakit lainnya yang merupakan
diagnosa banding dari kemungkinan kasus utama.

Anda mungkin juga menyukai