Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap daerah aliran sungai (DAS) memiliki karakteristikpengaliran dan


debit banjir rancangan yang sangat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhioleh
beberapa hal, diantaranya bentuk topografi daerah aliransungai, tata guna lahan,
tipologi sungai (panjang, jumlah, dankemiringan), tinggi dan durasi curah hujan
daerah.

Debit banjir rancangan adalah debit banjir maksimumyang mungkin terjadi


pada suatu daerah dengan peluangkejadian tertentu. Untuk menaksir banjir
rancangandigunakan cara hidrograf banjir yang didasarkan olehparameter dan
karakteristik daerah pengalirannya.

Teorihidrograf banjir merupakan suatu cara perhitungan yangrelatif


sederhana dan cukup teliti. Hidrograf adalah grafikyang menunjukan hubungan
antara debit dan waktu kejadianbanjir. Perencanaan bangunan air diperlukan
bahan masukanberupa perkiraan besarnya debit banjir. Estimasi
tersebutseharusnya didasarkan pada metode yang tepat sehinggadapat
menghasilkan perkiraan banjir suatu sungai yang sesuai dengankondisi
sebenarnya.

Seperti halnya sungai yang terdapat di Desa Kepala Pulau Basrah,


Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu
sungai yang memberikan peranan penting bagi kehidupan masyarakat, yaitu
sebagai penghasil sumber perekonomian kehidupan masyarakat salah satu
diantaranya adanya areal persawahan disekitar daerah aliran sungai tersebut yang
kebutuhan airnya bergantung pada air sungai tersebut. sehingga untuk menjaga
agar area sawah masyarakat tetap teraliri oleh air dengan baik maka perlu
bangunan keairan. Disamping itu juga perlu adanya bangunan keairan lainnya
yang dapat mendukung kelancaran aktifitas masyarakat sekitar, serta mengurangi

1
resiko terjadinya kerusakan dan kerugian akibat debit sungai terhadap persawahan
masyarakat.

Dalam perencanaan di bidang sumber daya air, seringkali diperlukan data


debit banjir rencana yang realistis. Banjir rencana dengan periode ulang tertentu
dapat dihitung dengan data debit banjir atau data hujan. Banyak metode yang
dapat digunakan dalam analisis hidrograf banjir mulai dari metode rasional yang
cukup sederhana sampai model matematik yang sangat kompleks. Hidrograf
satuan dapat dibuat apabila tersedia pasangan data hujan dan data debit aliran.
Apabila sungai tersebut tidak memiliki data tersebut, maka hidrograf untuk sungai
tersebut dapat dibuat secara sintetis (buatan) yaitu dengan metode hidrograf
satuan sintetik (HSS) / syintetic unit hydrograph.

Metode-metode yang diusulkan oleh pakar hidrologi dari berbagai negara


untuk mengetahuinya sesuai dengan macam dan jumlah data yang tersedia, seperti
Metode Hidrograf Satuan Sintetik (Snyder, Nakayasu, Gama I, Limantara), dan
lain-lain.

Metode hidrograf satuan sintetik (HSS) adalah metoda yang populer


digunakan dalam banyak perencanaan di bidang sumber daya air khususnya dalam
analisis debit banjir DAS yang tidak terukur. Metode ini sederhana, karena hanya
membutuhkan data-data karakteristik DAS seperti luas DAS, panjang sungai dan
dalam beberapa kasus dapat juga mencakup karakteristik lahan.

Dikabupaten kuantan singingi kususnya dilokasi penelitian yaitu di daerah


aliran sungai kepala pulau basrah, tidak memiliki data debit aliran. Maka
dilakukan suatu alternatif yaitu mengkonfersikan data hujan untuk menghasilkan
debit banjir rancangan dengan menggunakan metode hidrograf sauan sintetik.
Pada penelitian ini akan digunakan metode yang telah dikembangkan di
Indonesia, yaitu metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I agar debit banjir
rancangan yang diperoleh dari hasil analisis dan perhitungan nantinya lebih akurat
dan dapat dimanfaatkan seperlunya.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka


dirumuskan masalah yaitu berapakah besar debit banjir rancangan dengan periode
ulang tertentu pada DAS Kepala pulau basrah setelah diperhitungkan
menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah perhitungan debit banjir


rancanganpada Daerah Aliran Sungai Kepala Pulau Basrah dengan memanfaatkan
data yang ada menggunakanMetode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui permasalahan yang ada dalam teknik keairan dan memberi


solusi bagaimana upaya agar memperoleh data debit yang dibutuhkan.
2. Menghitung debit banjir racangan berdasarkan persamaan metode
hidrograf satuan sintetik yang dipilih.
3. Mengetahui besar debit banjir rancangan pada DAS yang ditetapkan
sebagai lokasi penelitian.
4. Menggambarkan ketinggian debit banjir rancangan yang telah diperoleh
dari penelitian dengan grafik.
1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan tentang metode yang dapat digunakan untuk


menetukan debit banjir rancangan dan parameter yang digunakan.
2. Memberi pengetahuan secara praktis kepada lembaga ataupun instansi
terkait dalam memperhitungkan debit banjir rancangan.
3. Ketepatan perhitungan debit rancangan dan hasil pengolahan data yang
akurat dapat dijadikan pedoman ataupun dimanfaatkan oleh pihak terkait
terutama dalam bidang perencanaan bangunan keairan.

Anda mungkin juga menyukai