Nama :
Kelas :
Waktu : 60 menit
Sifat Ujian : Buka Buku, laptop, internet
Dosen : Dianty Rosirda D.K., S.T., M.T.
1. (20) Pemanasan global akan menghancurkan Bumi. Menurut kantor administrasi presiden
AS Barrack Obama, pemanasan global akan dan telah merugikan kesehatan ribuan orang.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan pooling terhadap lebih dari 100 ahli kesehatan dan
lingkungan di Departemen Kesehatan dan Agen Perlindungan Lingkungan AS. Kerugian
tersebut adalah :
- Lebih banyak kematian akibat gelombang panas yang ekstrim
- Masa alergi musiman lebih panjang
- Cadangan air menjadi kotor
- Lebih banyak penyakit disebarkan oleh nyamuk
- Gizi dalam sayur berkurang
- Meningkatkan risiko keracunan makanan
- Naiknya kasus kesehatan mental
Perubahan iklim dapat menimbulkan kondisi cuaca yang lebih ekstrim seperti angin topan
dan badai. Kehancuran akibat fenomena alam, baik kehancuran harta benda maupun nyawa,
dapat memicu dampak psikologis.
QUIS K3LL DR 1
2. (20) Terinspirasi dari film "Trashed", Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan
menggalakkan program zero waste home, yang bertujuan untuk mengurangi sampah rumah
tangga. Setiap hari, kota Bandung menghasilkan 15.000 sampai 18.000 ton sampah. 55%
adalah sampah organik rumah tangga, sisanya adalah sampah anorganik. Salah satu langkah
untuk mewujudkan program zero waste home dan mengurangi jumlah sampah organik
adalah dengan mengembangkan mesin biodigester atau mesin penghancur sampah organik
rumah tangga yang berukuran kecil di tingkat rukun tetangga (RT).
(Sumber : www.kompas.com , 21 Februari 2014)
Dengan cara kerja yang terbilang sederhana, biodigester mampu menghancurkan sampah
organik hingga nyaris tak bersisa. Dengan bantuan bakteri, sampah akan diurai hingga
hancur dan hasilnya berupa gas atau cairan yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis.
Selain keuntungan tersebut, hal terpenting lainnya adalah biodigester lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan teknologi penanganan sampah lainnya yang ada saat ini.
Selain mengembangkan biodigester berkapasitas kecil, seperti pembangunan 100
biodigester skala RW yang telah dijalankan, pihaknya kini tengah berupaya mewujudkan
program membangun biodigester berkapasitas besar yang mampu mengolah sampah hingga
200 ton per hari. Pembangunan biodigester tersebut akan disiapkan di lahan seluas 5
hektare di Pasir Impun, Kota Bandung. Biodigester berkapasitas besar itu didatangkan dari
Jerman. Peletakan batu pertamanya akan dilakukan September 2016. Dengan kapasitas
sampah 200 ton per hari, biodigester tersebut akan menghasilkan energi listrik sebesar 5
megawatt. Namun, dengan penerapan biodigester, masyarakat dituntut untuk mau memilah-
milah sampah yang dihasilkannya.
(sumber : www.pdkebersihan.bandung.go.id, 19 Juli 2016)
(5) Menurut anda, efektifkah hal yang dilakukan? Metoda apakah yang paling efektif
menurut anda untuk mengurangi limbah padat organik biodegradable? Sertakan
keuntungan dan kerugian bila metoda tersebut diaplikasikan.
(5) Apa yang akan anda lakukan untuk menangani limbah elektronik, tetra pack, logam,
dan limbah an organik lainnya? Jelaskan
QUIS K3LL DR 2
3. (15) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung tengah berupaya
menjaga tinggi muka air tanah di Kota Bandung. Kepala Subbidang Program, Evaluasi, dan
Pelaporan, Sofyan Hernadi, mengatakan, pesatnya pertumbuhan pembangunan dan aktivitas
ekonomi di Kota Bandung berdampak pada kondisi muka air tanah. BPLH Kota Bandung
melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas muka air tanah sehingga dapat tetap
menjaga keseimbangan alam serta kebutuhan aktivitas masyarakat.
Bentuk upaya yang dilakukan adalah pembuatan sumur resapan dan lubang biopori,
juga pengendalian terhadap penggunaan air tanah dengan melakukan pemantauan terhadap
pelaku usaha agar tidak melebihi ijin yang sudah ditentukan. Satu ijin penggunaan air tanah
biasanya digunakan untuk 5 titik bor. BPLH Kota Bandung memasang alat Automatic
Meter Reading untuk memantau keseluruhan penggunaan air tanah.
BPLHD juga telah mengatur regulasi bagi para pengguna air tanah agar mereka juga
turut melakukan upaya konservasi. Salah satu caranya adalah pembuatan sumur imbuhan
bagi mereka yang menggunakan air tanah dalam. Terdapat dua sumber air untuk pembuatan
sumur imbuhan, yakni resirkulasi air dan tadahan air hujan. Resirkulasi air adalah upaya
mendaur ulang air yang telah dipakai untuk kemudian disuntikkan lagi ke dalam tanah
untuk diserap. Sumber kedua, air hujan, diperoleh dengan cara menyalurkan air hujan
melalui talang-talang bangunan menuju sumur Aquitos Storage Recovery (ASR). Setiap
tahunnya, BPLH sendiri membuat 2-4 unit sumur ASR. Selain bisa diambil airnya, sumur
ini juga bisa menjadi input untuk menambah volume air tanah. Dari talang-talang bangunan
air dimasukkan ke sumur ASR dan diinject sampai kedalaman 100-120 meter. Sumur ASR
selain menjadi sumur penampung juga menjadi sumur produksi.
(sumber : www.ppid.bandung.go.id , 15 September 2016)
QUIS K3LL DR 3
4. (20) Pencemaran Laut
a. Terumbu karang yang hidup di perairan Teluk Ambon bagian dalam mulai punah.
Hanya tersisa di satu lokasi, yakni Desa Halong, Kecamatan Baguala, dan itu pun dalam
kondisi yang mengkhawatirkan. Persentase kondisi tutupan karang di bawah 60 persen
dan hanya tersisa sedikit yang tumbuh secara alami. Kegiatan transplantasi karang,
artifisial, merupakan upaya untuk menumbuhkan kembali terumbu karang. Sedikitnya
terumbu karang yang hidup di perairan Teluk Ambon bagian dalam disebabkan oleh
banyaknya sampah plastik yang melayang dan menutupi karang, tingginya turbiditas
(kekeruhan) air yang disebabkan oleh butiran tanah dari daratan terbawa ke laut saat
musim penghujan.
(Sumber : www.merdeka.com, 26 April 2015)
b. Peneliti dari Pusat Studi Energi dan Lingkungan Indonesia mengatakan bahwa
pencemaran yang terjadi di laut Timor, bersumber dari kilang minyak Montara milik
PTTEP Australasia, yang meledak pada 2009 silam. Senator Rachel Siewert dari
Parliament House of Canberra, Australia mengatakan dari hasil foto satelit dinyatakan
bahwa tumpahan minyak yang terjadi akibat meledaknya kilang minyak Montara yang
mengalir ke Laut Timor. Secara hukum, Australia tidak memiliki cukup bukti hukum
untuk menjerat PTTEP Australasia sebagai operator ladang minyak Montara yang
memuntahkan minyak mentah ke Laut Timor, karena wilayah perairan Australia
dinyatakan bebas dari pencemaran. Dibutuhkan pula sejumlah data agar bisa
membuktikan bahwa pencemaran ini telah berpengaruh kepada hasil tangkapan nelayan
dan budidaya rumput laut dari laut Timor.
(www.flobamora.net, 18 Februari 2014)
c. Beberapa waktu lalu (4 Juli 2013), pantai kota Qingdao, Republik Rakyat Cina (RRC),
"diserang" secara masif oleh populasi alga hijau. Secara biologis, fenomena ini disebut
dengan Algal Blooming atau Green Tides (penamaannya berdasarkan pigmen/warna
yang dihasilkan oleh Algal Blooming dan bergantung kepada jenis alga). Alga ini
menutupi permukaan pantai seluas 19.000 km persegi, dengan berat total sekitar 19.800
ton. Alga ini lebih dikenal dengan sebutan "Selada Laut" (Sea Lettuce) karena
strukturnya yang lembut dan berwarna hijau. Nama ilmiah alga hijau penyebab
fenomena ini adalah Ulva prolifera.
QUIS K3LL DR 4
Fenomena Green Tides ini pernah terjadi juga di Qingdao pada tahun 2007 dengan area
yang lebih kecil, kemudian terjadi lagi pada tahun 2008, pada saat berlangsungnya
Olimpiade Beijing yang lokasinya berdekatan dengan Qingdao. Pada saat itu
pemerintah RRC mengerahkan sejumlah helikopter, kapal dan 20,000 sukarelawan
untuk membersihkan pantai dari alga demi kelancaran kegiatan tersebut. Proyek
pembersihan ini menghabiskan dana sebesar 30 juta dollar US.
(sumber : www.kompasiana.com, 7 Juli 2013)
d. Pantai Kuta merupakan salah satu tujuan wisata di Bali. Beberapa waktu lalu, pantai
tersebut dipenuhi oleh sampah. Menurut seorang petugas Badan Penyelamat Wisata
Tirta Balawisata Kuta, sampah-sampah tersebut merupakan sampah “kiriman” dari laut
akibat terbawa arus dan angin musim barat. Sampah kiriman ini merupakan masalah
serius yang harus ditangani oleh pemerintah Bali.
Annex V merupakan regulasi yang mengatur mengenai pencegahan pencemaran
sampah dari kapal dan efektif berlaku sejak 31 Desember 1988. Indonesia termasuk
salah satu negara yang meratifikasi perjanjian ini. Isi regulasi ini melarang dibuangnya
segala jenis plastik di laut. Peraturan tersebut sedikit banyak telah ikut mengurangi
jumlah sampah yang terakumulasi di pantai dan laut. Namun masalah pencemaran
plastik tetap merupakan masalah besar. Salah satu kajian yang dilakukan pada tahun
2001 menduga terdapat sekitar 334.271 lembar plastik per mil^2 di pusaran Pasifik
Utara Tengah (North Central Pacific Gyre). Sekitar 60 hingga 80% sampah di laut
diperkirakan berasal dari daratan. Sampah plastik di laut beresiko menyebabkan
masalah pada 267 spesies biota laut di seluruh dunia, termasuk 86% dari keseluruhan
spesies kura-kura, 44% dari keseluruhan spesies burung laut dan 43% spesies mamalia
laut (sumber : www.kompasiana.com, 17 Desember 2011).
QUIS K3LL DR 5
5. (25) Konsumsi bahan bakar fosil terutama migas dan batubara mendominasi pemenuhan
kebutuhan energi dunia saat ini. Bahan bakar fosil tersebut menimbulkan permasalahan
terhadap lingkungan. Tingginya emisi gas buang merupakan penyebab efek rumah kaca
yang mengakibatkan pemanasan global dan permasalahan lingkungan lainnya. Bahan bakar
fosil juga tergolong energi tak terbarukan, yang sewaktu-waktu dapat habis. Beberapa
negara bahkan mencari sumber bahan bakar fosil seperti minyak bumi sampai ke Arktik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kamis (2/3)
menyampaikan pidato kunci pada acara Dialog Energi bertema Strategi Pencapaian Energi
Baru Terbarukan (EBT) 23% yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) di
Hotel JS Luwansa, Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri ESDM menyampaikan komitmen
pemerintah untuk mengupayakan bauran energi dari EBT sebesar 23% di tahun 2025.
Namun, negara-negara lain seperti Islandia, sudah mulai meninggalkan penggunaan bahan
bakar fosil. "Bahan bakar fosil di negeri ini hanya menyumbang 0,1% dari penggunaan
energi nasional, yang digunakan sebagai bahan bakar mobil dan armada penangkapan
ikan.” (Geir H. Haarde-Mantan Perdana Menteri Islandia, 2008). Kebutuhan energi Islandia
disokong oleh dua sumber energi terbarukan. Dari kedua sumber energi inilah 99% listrik
dan lebih dari 70% kebutuhan energi Islandia terpenuhi. Saat ini Pemerintah Islandia tengah
gencar mengupayakan negara tersebut menjadi negara yang 100% bebas bahan bakar fosil.
Keberhasilan negara tersebut mengembangkan energi terbarukan menjadikan Islandia
menghasilkan teknologi baru yang banyak diadopsi oleh negara-negara lain.
Islandia diberkahi dengan wilayah gletser luas yang menghasilkan air dengan volume besar
(www.newsweek.com). Negara yang terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland
tersebut juga dikelilingi oleh gunung api sebagai penghasil energi yang cukup besar yang
juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata air panas. Selain sebagai tempat wisata, potensi
air panas tersebut merupakan energi terbarukan sehingga Islandia dapat melepaskan diri
dari ketergantungan terhadap energi fosil.
Indonesia memiliki beberapa kesamaan dengan Islandia. Pertama, Indonesia dan Islandia
sama-sama memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar. Kesamaan kedua,
dua negara ini sama-sama memiliki kesamaan geologis. Islandia terletak di lempeng
Amerika dan Eurasia, sementara Indonesia terletak di lempeng Eurasia, Samudera Hindia
dan Pasifik. Karena terletak pada zona pertemuan lempeng, baik Indonesia maupun Islandia
merupakan kawasan yang rawan gempa.
(sumber : www.esdm.go.id)
Berdasarkan artikel diatas, uraikan minimal 3 jenis energi terbarukan yang sesuai
QUIS K3LL DR 6
dengan potensi alam di Indonesia (sebutkan wilayah dan potensi alamnya) serta berikan
alasan anda memilih jenis energi tersebut di wilayah tersebut. Sertakan pula kelebihan dan
kekurangan proses yang anda pilih.
QUIS K3LL DR 7