Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROSES PRODUKSI I

MAKALAH
PROSES PEMURNIAN LOGAM ALUMUNIUM

DISUSUN OLEH
NAMA :
NIM :
KELAS : B

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2019
PROSES PEMURNIAN LOGAM ALUMUNIUM

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, tetapi
merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah
ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat
dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

1. Proses pemurnian

Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted
pada n cara mereduksi aluminium klorida, tetapi belum dalam keadaan murni. Aluminium
murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun 1827
dengan memodifikasi proses Orsted.

Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan
proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun)
namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult
di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat
dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga
aluminium yang awalnya sangat mahal turun secara drastis.Pemurnian aluminium dilakukan
dalam dua tahap:

a) Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium
oksida (alumina), dan
b) Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk menghasilkan
aluminium murni.
Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang mengandung
aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan sebagainya). Selanjutnya,
bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan tambang yang
mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida Al(OH)3. Aluminium hidroksida
lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang
menjadi uap air.

Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses Hall-Heroult


dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut
cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium cair menempel pada
anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat
dari karbon, membentuk karbon dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih
ringan dari pada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah.

Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan energi yang cukup banyak.
Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per
kilogram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya
produksi aluminium di seluruh dunia.

a. Proses Bayer

Al2O3 Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat
pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak
dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.

Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah
dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),

Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)

Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-
dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya
dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh


aluminium oksida murni (Al2O3)

2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)

b. Proses Hall-Heroult

Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida
dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang
sekaligus berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 °C.
Sebagai anode digunakan batang grafit.

Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan
Al2O3. Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6)
yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3 murni mencapai
2000 °C), campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 °C. Anode dan
katodenya terbuat dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)

Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6e−

Katode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)

Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut pot
reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang bertindak
sebagai suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum pada proses ini,
leburan alumina dielektrolisis, di mana lelehan tersebut dicampur dengan lelehan
elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam pot di mana pada pot tersebut terikat serangkaian
batang karbon dibagian atas pot sebagai katoda. Karbon anoda berada dibagian bawah
pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V antara anoda dan katodanya
proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat diperbesar sesuai keperluan, seperti
dalam keperluan industri. Alumina mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis,
lelehan aluminium akan menuju kebawah pot, yang secara berkala akan ditampung
menuju cetakan berbentuk silinder atau lempengan. Masing – masing pot dapat
menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium per tahun(Anonymous,2009). Secara
umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton alumina, yang nantinya akan menghasilkan
1 ton aluminium.

Sifat Mekanik Aluminium

Sifat teknik bahan aluminium murni dan aluminium paduan dipengaruhi oleh konsentrasi
bahan dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan tersebut. Aluminium terkenal sebagai bahan
yang tahan terhadap korosi. Hal ini disebabkan oleh fenomena pasivasi, yaitu proses
pembentukan lapisan aluminium oksida di permukaan logam aluminium segera setelah logam
terpapar oleh udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih
jauh. Namun, pasivasi dapat terjadi lebih lambat jika dipadukan dengan logam yang bersifat
lebih katodik, karena dapat mencegah oksidasi aluminium.

Kekuatan tensil

Kekuatan tensil adalah besar tegangan yang didapatkan ketika dilakukan pengujian tensil.
Kekuatan tensil ditunjukkan oleh nilai tertinggi dari tegangan pada kurva tegangan-regangan
hasil pengujian, dan biasanya terjadi ketika terjadinya necking. Kekuatan tensil bukanlah ukuran
kekuatan yang sebenarnya dapat terjadi di lapangan, tetapi dapat dijadikan sebagai suatu acuan
terhadap kekuatan bahan.

Paduan Aluminium-Besi

Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu "kecelakaan".
Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang
tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya
kekuatan tensil secara signifikan, tetapi diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah
yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi
kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini
terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama aluminium selain Fe.

Aluminium Paduan Cor

Komposisi utama aluminium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon,
dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan
memudahkan pengerjaan permesinan. Al- Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran..

Kelebihan aluminium dibanding logam lain

Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Mempunyai warna yang
stabil seolah-olah tidak berkarat. Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan
menarik.Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan.
Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah
tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang
digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain.Paduan
95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan
fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.

Daur Ulang Aluminium

Secara teori 100% aluminium bisa didaur ulang tanpa kehilangan beratnya. Namun dalam
praktik, proses daur-ulang menyebabkan susutnya berat yang signifikan. Daur ulang melibatkan
proses pencairan aluminium, sebuah proses yang membutuhkan hanya 5% dari energi yang
digunakan untuk memproduksi aluminium dari bijih. Dalam proses ini aluminium mengalami
kehilangan berat hingga 15% dari berat bahan baku. Hilangnya berat disebabkan terjadinya
oksidasi oleh udara selama berlangsungnya proses pelelehan, menjadi oksida aluminium
(Al2O3). Persentase penurunan berat juga disebabkan jenis aluminium yang di daur ulang.
Aluminium plat tipis memiliki tingkat risiko kehilangan berat yang jauh lebih besar dibanding
aluminium yang lebih plat tebal.
Berbagai Penggunaan Aluminium

Logam aluminium digunakan di hampir semua aspek kehidupan. Logam-logam aluminium


digunakan di dunia fisik dan kimia. Di fisik, aluminium digunakan dalam struktur pesawat
terbang, rangka-rangka etalase, rangka pintu dan jendela, peralatan-peralatan dapur, sebagai
pembungkus (aluminium foil), dan sebagainya.Senyawa aluminium juga digunakan secara luas
di berbagai bidang. Aluminium klorida dan aluminium sulfat digunakan sebagai koagulan dalam
proses penjernihan dan pemurnian air. Aluminium hidroksida digunakan sebagai bagian
dari obat maag. Senyawa-senyawa aluminium lainnya digunakan sebagai amplas dan batu
bata tahan api.

Reaksi antara aluminium dengan Fe2O3 dikenal dengan reaksi termit yang dihasilkan panas
untuk pengelasan baja.

2Al(s) + Fe2O3(s) ―→ Al2O3(s) + Fe(l) ∆H = -852 kJ

Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri,
antara lain:

Tawas, KAl(SO4)2.12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.

Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam
pencelupan).

Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.

Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.

Anda mungkin juga menyukai