Bab II Sidi
Bab II Sidi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Aspal
Aspal adalah bahan hidro karbon yang bersifat mengikat (adhesive),
berwarna hitam, tahan terhadap air, dan visco elastis. Fungsi aspal dalam
campuran beraspal adalah sebagai bahan perekat yang bersifat visco elastis
dengan tingkat viskositas yang tinggi. Aspal juga berfungsi sebagai pelumas pada
saat penghamparan dilapangan sehingga campuran mudah untuk dihampar dan
dipadatkan.
Pada Tabel 2.2 dibawah ini dapat dilihat spesifikasi aspal penetrasi 60/70
6
2.1.3 Agregat
Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau
mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F).
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
atau beton aspal.
Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan jalan, yaitu
90% sampai 95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75 sampai 85%
agregat berdasarkan persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan
jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan
material lain.
2.1.4 Agregat Kasar
Agregat kasar pada prinsipnya adalah agregat yang tertahan pada saringan
No.8 (2,36 mm) menurut standar ASTM. Fungsi agregat kasar pada campuran
beraspal adalah untuk menghasilkan lapis permukaan dengan stabilitas yang
tinggi.
Pada Tabel 2.3 dibawah ini dapat dilihat persyaratan-persyaratan agregat
kasar
7
Keterangan :
a = berat benda uji semula (gram)
b = berat benda uji tertahan saringan no 12 (gram)
Perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar digunakan rumus berikut:
Bk
1. Berat jenis curah (bulk specific-gravity) = Bj−Ba…………………… (2.2)
Bj
2. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry) = Bj−Ba (2.3)
Bk
3. Berat jenis semu (apparent specific gravity) = Bk−Ba……………… (2.4)
Bj−Bk
4. Penyerapan = x 100…………………………………………... (2.5)
Bk
Keterangan:
Bk = berat benda uji kering oven (gram)
Bj =berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
Ba = berat benda uji didalam air (gram)
Agregat kasar dapat dilihat seperti pada gambar 2.1
8
Perhitungan untuk nilai sand equivqlent dapat dilakukan dengan rumus berikut:
Skala pasir
Nilai SE = Skala Lumpur × 100………………………………………………..(2.6)
500
2. Berat jenis kering permukaan jenuh = 𝐵+500−𝐵 ………………………….(2.8)
𝐵𝑘
3. Berat jenis semu = 𝐵+𝐵𝑘−𝐵𝑡 ……………………………………………….(2.9)
𝐵𝑘
4. Penyerapan = 𝐵+500−𝐵𝑡 ………………………………………………….(2.10)
Keterangan:
Bk = berat benda uji kering oven (gram)
B = berat piknometer berisi air (gram)
Bt = berat piknometer berisi benda uji dan air (gram)
500 = berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram)
Agregat halus (pasir) dapat dilihat pada gambar 2.2