20150420170
KELAS D
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini, para pelaku bisnis terus berhati-hati dalam setiap
transaksi yang dilakukannya. Kehati-hatian ini dikarenakan, adanya suatu
ketidakpastian yang ditimbulkan oleh dunia bisnis. Ketidakpastian inipun
menyebabkan para investor meminimalkan investasi yang akan diberikan atau
dikeluarkannya kepada perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan
memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui besaran keuangan yang
dihasilkan atau dikeluarkan nantinya. Perusahaan yang berhasil tentu akan
menghasilkan laba. Laba ini selanjutkan akan digunakan kembali untuk
kelangsungan keuangan perusahaan seperti direinvestasikan dalam aktiva operasi,
melunasi utang atau dibagikan kepada pemegang saham. Dari laporan keuangan
ini para investor melihat hasil balik yang akan diterimanya nanti.
Bagi seorang calon investor yang rasional, perhatiannya akan diarahkan
pada tingkat pengembalian (return) investasi dan investasi yang dipilih adalah
yang menjanjikan return tertinggi dengan risiko tertentu. Jadi, seorang investor
dalam menginvestasikan dananya di pasar modal bertujuan untuk bisa
memperoleh dividen . Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan
yang dibagikan kepada para investor.
Tingkat pengembalian investasi dapat diprediksi dari laporan keuangan
perusahaan. Harrison,Jr (2012) menyatakan bahwa laporan keuangan (financial
statement) merupakan dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk
melaporkan hasil aktivitas bisnisnya kepada para pemakainya, yang dapat
meliputi manajer, investor, kreditor, dan agen regulator. Pada umumnya, laporan
keuangan berisi laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (neraca), laporan arus
kas dan laporan perubahan ekuitas. Siswantini menyatakan bahwa Informasi dari
laporan keuangan tersebut akan memberikan gambaran mengenai kondisi, prospek
ekonomi, rencana investasi, serta ramalan laba dan dividen sehingga para investor
dapat membuat keputusan bisnis yang nantinya menguntungkan mereka dan
perusahaan. Pengembalian investasi misalnya yang akan diterima pemegang
saham atau yang biasa disebut dividen tentunya memiliki ketidakpastian, baik itu
dari perusahaan atau para investor. Dimana perusahaan harus memberikan
kesejahteraan yang lebih besar kepada pemegang sahamnya dan para investor
mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannyadengan
mengharapkan pembagian dividen yang besar sesuai dengan yang
diinvestasikannya. Kebijakan dividen inipun menjadi masalah di antara kedua
pihak yakni perusahaan dan investor.
Rasyid (2001) menyatakan bahwa dari segi laba ditahan, perusahaan
menginginkan laba ditahan ini mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan
nantinya dengan mengurangi dividen yang diberikan kepada investor, akan tetapi
investor menginginkan dividen besar. Brigham dan Houston,( 1992) menyatakan
bahwa laba ditahan (retained earnigs) merupakan salah satu dari sumber dana
yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, tetapi dividen
merupakan arus kas yang disisihkan untuk pemegang saham
Indiyah dalam (Suadi, 1998) menyimpulkan bahwa pembayaran dividen
memiliki hubungan dengan arus kas yang diterbitkan setelah terjadi arus kas uang
dalam satu tahun tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa laporan arus
kas menjadi hal yang bermanfaat tetapi juga sarat dengan pertimbangan.
Perusahaan memperoleh laba namun jika uang kas tidak mencukupi maka ada
kemungkinan perusahaan memilih menahan laba tersebut untuk diinvestasikan
kembali bukan diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Hermi,
2004 dalam Manurung dan Siregar (2009) menyatakan bahwa pembayaran
dividen dengan pertumbuhan perusahaan saling berlomba untuk mengetahui hasil
laba perusahaan, karena dari laporan tersebut diketahui berapa yang akan
dibayarakan sebagai dividen.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini ialah teruntuk untuk memenuhi
tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Sedangkan tujuan khususnya ialah
untuk mengatahui berapa besar pengaruh laba bersih dan kas operasi terhadap
kebijakan dividen pada suatu perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.9 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini ialah untuk menguji apakah laba bersih dan arus
kas mempengaruhi kebijakan dividen;
H1 : Laba bersih mempengaruhi kebijakan dividen
H2 : Arus kas mempengaruhi kebijakan dividen
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sampel