Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK A DENGAN

DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA BAPAK A DI KP. SUKARAJIN


RT 04 RW 03 DESA GANDASARI KEC. KALAPANG KAB.BANDUNG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Oleh:
Annisa Miftahul Jannah P17320117117
Tingkat 3C

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jalan Dr. Otten No. 32 Bandung 40171 Telepon (022) 4231057
2019
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Pengkajian
A. Hasil Pengumpulan Data
1. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. B
2. Alamat dan Telepon : Jalan Rorojongrang Raya II No.23 RT
06 RW 36
3. Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis Hub TT/Umur Pendidikan Pekerjaan


kelamin dgn KK
1. Tn. A Laki – laki Suami 41 tahun SMA Wiraswasta
2. Ibu R Perempuan Anak 37 tahun SMA IRT
3. An.B Laki - laki Anak 15 tahun SMP Pelajar
4. An.A Perempuan Anak 12 tahun SD Pelajar

B A S

1 1
5 5

 Keterangan :
: Meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal Serumah
: kedekatan
: menikah
: Sakit Diabetes Melitus

4. Tipe keluarga : Keluarga Inti terdiri dari ayah, ibu dan


dua orang anak
5. Suku Bangsa : Keluarga ini bersuku bangsa sunda dan
seluruh anggota keluarga suka makan nasi putih terutama saat masih
hangat karena menurutnya lebih nikmat apalagi apabila dikonsumsi
dengan asin, lalapan dan sambal pedas.
6. Agama : Keluarga ini menganut agama
islam dengan selalu menjalankan sholat 5 waktu, mengaji dan
melaksanakan puasa.
7. Status Sosek Keluarga : Penghasilan rata-rata ±Rp.
3.000.000/bulan dari wiraswasta
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Keluarga menonton TV untuk rekreasi
dan terkadang ke pasar minggu untuk jalan-jalan.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga ada di tahap ke 5 dengan anak pertama
berusia 15 tahun, maka keluarga berada pada tahap perkembangan anak
usia remaja. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja
yaitu memelihara komunikasi terbuka, memelihara hubungan intim
dalam keluarga, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan
anggota keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga,
serta memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab.
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah kurangnya
hubungan intim dalam keluarga karena anak pertama lebih sering
berada diluar rumah bersama teman – temannya dibandingkan dengan
anggota keluarga.

2. Riwayat keluarga inti


Ibu R dan Tn B bertemu saat mengikuti sebuah kegiatan di lingkungan
rumahnya, mereka berada dalam satu RW tetapi beda RT. Setelah
pertemuan itu, Ibu R dan Tn B berpacaran selama 4 tahun dan tahun
kemudian mereka menikah pada usia 25 tahu

Menurut ibu S, riwayat masing – masing anggota keluarga yaitu bapak


B mengalami diabetes sejak 1 tahun yang lalu dan tidak memiliki
anggota keluarga yang pernah menderita diabetes. Bapak B mengalami
diabetes karena sering mengkonsumsi cemilan yang manis dan
minuman manis dalam frekuensi yang cukup sering. Keadaan ibu S
nampak sehat dan mengatakan hanya pernah sakit flu dan batuk. Kedua
anaknya juga dalam keadaan sehat, tidak kekurangan gizi, gangguan
jiwa maupun sakit fisik. Anak bungsunya juga sudah di imunisasi
secara berkala. Tidak ada anggota keluarga yang pernah dirawat di RS
dan tidak ada anggota keluarga yang sakit 3 bulan kebelakang.

3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnnya :


 Riwayat kesehatan keluarga dari bapak
Ayah dari bapak B sudah meninggal 5 tahun yang lalu karena
kecelakaan motor. Ibu bapak A tidak memiliki riwayat penyakit
dan sekarang tinggal bersama kakak perempuan bapak A di
desa lain.

 Riwayat kesehatan keluarga dari ibu


Bapak dan ibu dari ibu R masih hidup. Keduanya tidak
mempunyai riwayat penyakit diabetes.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri. Terdiri dari 1 ruang tamu,

2 kamar tidur. Ruang tengah terdapat tempat tidur dan lemari pakaian, 1

dapur dan 1 kamar mandi. Rumah nampak rapi dan bersih. Jendela ada pada

ruang tamu dan bisa dibuka. Ukuran rumah 9x6 m2 . Jarak antara sumber

air dengan septic tank yaitu 10 meter. Keluarga meletakkan tangki septic

dimana arah alirannya tidak mengarah ke sumur. Jadi berasal dari sumur

menuju ke tangki septic.

3 4
2

1
1

Skala : 1 : 100

Keterangan :

1. Ruang tamu

2. Tempat tidur

3. Kamar mandi

4. Dapur,tempat makan dan ruang keluarga

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga sebelah kiri dan kanan rumah bapak A akrab dengan keluarga
bapak A karena sering mengobrol dan menjalankan tugas ronda
bersama. Ibu R dan tetangga kanan kirinya suka berkumpul di depan
rumah dan mengikuti pengajian bersama.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah tahun
2004. Keluarga sudah tinggal dirumahnya selama 15 tahun dan sudah
sangat beradaptasi dengan lingkungan setempat.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Bapak B dan ibu R aktif di lingkungan masyarakat tetapi dua anaknya
tidak. Anak B lebih suka main diluar rumah dengan teman sekolahnya.
Anak A lebih suka menonton televisi dirumah.

5. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 orang dan 1 orang sakit.
Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga yang dapat menunjang kesehatan
diantaranya adalah wc yang bersih dan bak penampungan air sering
dilakukan pengurasan. Keluarga saling mendukung setiap kegiatan
positif yang dilakukan anggota keluarga dan rumah keluarga ini juga
dekat dengan posyandu dan puskesmas.

IV. Struktur keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap
hari adalah bahasa sunda dan Indonesia. Frekuensi komunikasi antar anggota
keluarga cukup baik.

2. Struktur kekuatan keluarga


Pengendali keluarga adalah bapak B sebagai kepala keluarga. Pengambilan
keputusan terkadang dilakukan oleh ibu R saat bapak B sedang bekerja.

3. Struktur peran
Tn B setiap hari bekerja untuk mencari nafkah dengan berjualan cilok keliling
dari pagi sampai sore. Tn B juga selalu mengajak anak – anaknya untuk
melaksanakan sholat berjamaah di rumah atau di masjid. Ibu R melaksanakan
pekerjaan rumah seperti mencuci baju, mengepel, menyapu, mencuci piring,
memasak, membimbing anak – anak belajar dan mengerjakan PR. Ibu R juga
membantu Tn B dalam membuat cilok pada waktu subuh.
Ketiga anak Tn B setiap hari pergi ke sekolah, bermain dan juga membantu
meringankan pekerjaan rumah ibunya setiap sabtu dan minggu. Kedua anak Tn
B selalu mengerjakan PR di rumah bersama ibunya, sementara anak pertama
Tn B lebih sering mengerjakan tugas bersama teman – temannya sambil
bermain.

4. Nilai dan norma keluarga


Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama
islam. Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada
anggota keluarga masih belum parah sakitnya maka tidak akan dibawa ke
faskes dan hanya diberi obat warung saja. Kecuali anak ketiga yang tetap rutin
dibawa ke posyandu.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga dapatmemenuhi kebutuhan sehari-hari hanya saja untuk makan
tidak sesuai anjuran gizi. Karena keluarga bapak B lebih sering
mengkonsumsi karbohidrat dari pada protein, sayur dan buah. Keluarga
bapak B juga jarang berolahraga.

2. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota keluarga baik meskipun anak B jarang
berkomunikasi dengan anggota keluarganya karena sering man.
Sosialisasi anak B kurang karena lebih suka menonton televisi.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit yang dialami oleh Tn
B setelah Tn B dibawa ke puskesmas. Keluarga mengatakan tahu bahwa
Tn B harus mengurangi konsumsi nasi, makanan manis, dan berminyak
agar bapak B tetap sehat. Keluarga mengatakan mengetahui tentang
stress. Dapat disimpulkan bahwa keluarga bapak B tahu mengenai
masalah yang sedang dihadapi.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Keluarga mengatakan untuk masalah kesehatan bapak B,
keluarga dan bapak B memilih untuk memperbaiki makanan yang
dikonsumsi bapak B dan memeriksannya ke puskesmas jika ada waktu.
Keluarga mengatakan untuk mengatasi stress biasanya
mengalihkan pada aktifitas lain atau membicarakannya dengan anggota
keluarga. Dapat disimpulkan bahwa keluarga bapak B sudah mengambil
keputusan tetapi belum maksimal.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat kaki bapak B
yang lebam di bagian tumitnya. Dapat disimpulkan bahwa keluarga
bapak B belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan
maksimal.

d. Memodifikasi lingkungan
Keluarga mengatakan bahwa lantai rumahnya sudah bersih, tidak
licin dan permukaannya rata. Namun keluarga juga mengatakan
tidak bisa istirahat dan merasa kenyamanannya terganggu saat di
dalam rumah karena adanya gangguan dari luar.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada disekitar keluarga
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit
parah akan membawanya ke puskesmas/klinik terdekat. Itupun jika
keluarga mempunyai waktu yang luang.

4. Fungsi pendidikan
Keluarga mengatakan hanya mampu menyekolahkan anak B sampai
SMA saja karena tidak punya uang jika harus membiayai kuliah.
Keluarga juga menyuruh anak B untuk mencari kerja setelah lulus SMA
nanti.

5. Fungsi religius
Keluarga selalu melaksanakan ibadah tepat waktu dan juga berdoa serta
mengaji setelah sholat.

6. Fungsi rekreasi
Keluarga hanya menonton tlevisi dan pergi kepasar minggu untuk
rekriasi. Keluarga bapak B sangat jarang bepergian keluar rumah.

7. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Ibu R mengikuti
program KB dan memakai alat kontrasepsi. Jumlah anak 2 orang, 1
wanita dan 1 laki-laki. Jarak anak pertama dan kedua adalah 3 tahun.

8. Fungsi afeksi
Keluarga mengajarkan anak tertua memperhatikan adik-adiknya, sikap
saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan,
meskipun anak pertama terkesan bersikap apatis terhadap keluarganya
dan adik-adiknya.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Bapak B dan Ibu R mengatakan beban pikirannya sekarang adalah
anak keduanya yang akan masuk SMP dan anak pertama yag akan
masuk SMA. Keluarga takut tidak bisa membiayai sekolah anak-
anaknya.
2. Stressor jangka panjang
Ibu R mengatakan terbebani dengan penyakit yang bapak B derita,
takut bapak B tidak sembuh karena tetap suka mengkonsumsi
makanan yang tidak boleh dikonsumsi meski sudah diingatkan.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mengatasi stressor penyakit dengan cara menjaga kesehatan
dan menjaga pola makan nya dan stressor ekonomi dengan cara selalu
terus berusaha dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan menabung untuk biaya sekolah anak nya.
4. Strategi koping yang digunakan.
Jika ada masalah dalam keluarga selalu dimusyawarahkan berdua
antara Tn. B dan Ny. R untuk berusaha mencari solusi dan berusaha
untuk mengatasi stressor tersebut dengan bersabar
5. Strategi adaptasi disfungsional
Bila anak B sulit untuk dinasehati oleh ibu R, kadang-kadang anak B
langsung masuk kamar da bila masalah berat ibu R sering sakit kepala
dan kadang menangis jika masalah itu sulit untuk diselesaikan dan jika
masalah sudah dimusyawarahkan bersama Tn. B, ibu R suka merasa
lebih tenang.

VII. Harapan keluarga


Keluarga berharap anggota keluarganya tetap sehat dan ayahnya disembuhkan
dari penyakit dm nya, dan berharap petugas kesehatan dapat membantu
keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam perawatan keluarga khusus nya Tn. B
yang sedang mengidap penyakit DM.
VIII. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Ny. R An.B An. A An. S


1 TTV BB :72 kg BB:- kg, BB:- kg BB:14kg
TB :165 cm TB:- cm, TB:- cm TB:-cm
Suhu : 36oc Suhu : co
Suhu : - oc Suhu: 36 oc
N: 84x/mnt N:- x/mnt N: x/mnt N: 98 x/mnt
TD: 120/80 mmhg, TD: mmhg TD: - mmhg TD: - mmhg
RR:20x/mnt. RR: x/mnt. RR: - x/mnt. RR: 22x/mnt
2 Kulit Warna kulit sama Warna kulit sama Warna kulit sama Warna kulit sama
dengan warna sekitar, dengan warna sekitar, dengan warna sekitar, dengan warna sekitar,
tidak ada luka, turgor tidak ada luka, turgor tidak ada luka, turgor tidak ada luka, turgor
kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik

3 Mata Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak
ptosis, tidak ada ptosis, tidak ada ptosis, tidak ada ptosis, tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, sclera an anemis, sclera an anemis, sclera an anemis, sclera an
ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak
menggunakan kaca menggunakan kaca menggunakan kaca menggunakan kaca
mata. mata. mata. mata.
-
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik,
tinnitus tidak ada tinnitus tidak ada tinnitus tidak ada tinnitus tidak ada
serumen ( - ), purulen serumen ( - ), purulen serumen ( - ), purulen serumen ( - ), purulen
tidak ada, tidak ada tidak ada, tidak ada tidak ada, tidak ada tidak ada, tidak ada
nyeri ditelinga. nyeri ditelinga. nyeri ditelinga. nyeri ditelinga.

5 Hidung Tidak ada kelainan - Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bentuk, tidak tersumbat, bentuk, tidak bentuk, tidak
tidak ada sekret. tersumbat, tidak ada tersumbat, tidak ada
sekret. sekret.

6 Mulut Gigi bersih tidak ada Gigi bersih tidak ada Gigi bersih tidak ada
karies, gosok gigi 2x karies, gosok gigi 2x karies, gosok gigi 2x
sehari setiap mandi sehari setiap mandi sehari setiap mandi
menggunakan pasta menggunakan pasta menggunakan pasta
gigi. gigi. gigi.

7 Payudara Tidak ada pembesaran, - Tidak ada pembesaran, Tidak ada pembesaran,
tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan,
bentuk dada simetris bentuk dada simetris bentuk dada simetris

8 Thorak Bunyi jantung 1 dan 2 - - Bunyi jantung 1 dan 2


normal, mur-mur ( - ) normal, mur-mur ( - )
gallop ( - ) teratur, paru- gallop ( - ) teratur,
paru ronhi (- ) tridor ( _ paru-paru ronhi ( - )
), wheezing ( _ ) tidak tridor ( _ ), wheezing (
ada kelainan. _ ), tidak ada kelainan.

9 Abdomen Buncit, permukaan - - Tidak buncit,


datar, tidak ada asites, permukaan datar, tidak
bising usus ( + ), tidak ada asites, bising usus
ada nyeri. ( + ), tidak ada nyeri.

10 Exstremitas Tidak ada kekakuan, - - Tidak ada kekakuan,


tidak nyeri pada telapak tidak nyeri pada kaki
kaki dan tangan dan tangan

Kesimpulan Sehat Sehat Sehat Sehat


A. Analisa data

No Data Interpretasi Data Masalah


1 Subjektif : Genetik Hiperglikemia pada
-. TN. A mengatakan dirinya ↓ keluarga Bpk N khususnya
mempunyai penyakit Gaya Hidup Ny. F berhubungan
diabetes sejak 1 tahun yang ↓ dengan ketidakmampuan
lalu Makan makanan dan keluarga merawat anggota
-. TN.A pernah diberitahu minuman manis secara keluarga dengan Diabetes
oleh dokter ( saat kontrol ) berlebihan Mellitus
untuk mengurangi ↓
makanan manis dan asin Diabetes Tipe II
- keluarga tidak tahu apa ↓
akibatnya jika tidak diobati Jumlah sel Beta Pankreas
-. TN.A tdak tahu mengenai Menurun
penyakit gula dan sudah ↓
tidak kontrol gula sejak 6 Defisiensi Insulin
bulan yang lalu dan merasa ↓
sering kesemutan dan Hiperglikemia
minta untuk diobati

Objektif :
- Kaki sebelah kanan tampak
lebam
- TN.A bertanya – Tanya
tentang penyakitnya
- Klien tidak menggunakan
alas kaki di dalam rumah
- TTV: TD : 130/80 mmHg
- GDS : 250 mg / dl

B. Diagnosa Keperawatan

1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga Bpk N khususnya Ny. F

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan Diabetes Mellitus.


II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
Resiko terjadinya Setelah Setelah Verbal DM adalah suatu -Diskusikan
dilakukan dilakukan kelainan dimana bersama
komplikasi DM
tindakan kunjungan 5 x terjadi peningkatan keluarga arti
pada keluarga pembinaan 45 menit kadar gula dalam DM
dalam keluarga dapat darah melebihi
bapak A
waktu dua 1. Mengenal normal >140mg/dl -Motivasi
berhubungan minggu masalah DM keluarga untuk
cedera tidak dengan mengulang
dengan
terjadi pada menyebutkan kembali
ketidakmampuan bapak A a.Pengertian
DM -Berikan
keluarga merawat
reinforcement
anggota keluarga atas usaha
positif keluarga
dengan DM

b.Penyebab Verbal 3 dari 5 penyebab -Diskusikan


DM DM : bersama
1.Keturunan keluarga
2.Kegemukan penyebab DM
3.Makanan manis
dan berlemak -Motivasi
4.Infeksi/peradanga keluarga untuk
n mengulang
5.Kurang olahraga kembali

-Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

c.Tanda-tanda Verbal 4 dari 7 tanda DM : - Diskusikan


DM 1. Banyak minum bersama
2. Banyak buang air keluarga tanda-
kecil ( BAK ) tanda DM
3. Banyak makan
4. Gatal-gatal -Motivasi
5. Tubuh lemas keluarga untuk
6. Kesemutan / baal mengulang
7. Penglihatan kembali
kabur
-Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga
d. Identifikasi Verbal Ungkapan keluarga - Motivasi
penyebab dan tentang penyebab keluarga untuk
tanda gejala dan tanda-tanda mengidentifikas
DM DM yang dialami i penyebab DM
bapak A. pada bapak A

- Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

2.Mengambil Verbal Akibat DM : - Diskusikan


keputusan 1. Penyakit jantung bersama
untuk masalah 2. Tekanan darah keluarga akibat
DM dengan : tinggi DM
a. 3. Gangguan fungsi
Menyebutkan 4. Gangguan fungsi - Motivasi
akibat DM ginjal keluarga untuk
5. Luka lambat mengulang
sembuh kembali

-Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

b. Verbal Ungkapan keluarga - Memotivasi


Memutuskan untuk mengatasi keluarga dalam
untuk DM dan mengatasi
mengatasi menanyakan apa masalah DM
masalah DM yang harus
dilakukan - Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

3. Melakukan Verbal Cara mengatasi - Memotivasi


perawatan DM masalah DM keluarga dalam
dengan : dengan: mengatasi
a. 1. Olahraga teratur masalah DM
Menyebutkan 2. Diet seimbang -Berikan
cara mengatasi 3. Jangan merokok reinforcement
masalah DM 4. Gunakan alas atas usaha
kaki positif keluarga
5. Periksa ke
pukesmas
6. Minum obat
teratur

b. Melakukan Psikomot Perawatan kaki -Motivasi


perawatan kaki or DM: keluarga untuk
DM 1. Cuci kaki dengan melakukan
sabun dan air perawatan kaki
hangat seperti
mencuci tangan -Berikan
2. Keringkan kaki reinforcement
sampai disela-sela positif atas
antara kaki usaha positif
3. Gunting kuku keluarga
secara melintang
4. Oleskan lotion
supaya lembab
5. Jangan berjalan
tanpa alas kaki

c.
Menyebutkan Verbal Cara memilih -Diskusikan
cara memilih makanan untuk bersama
bahan DM: keluarga cara
makanan Rendah lemak, memilih
rendah kabohidrat makanan untuk
dan tinggi kalori. DM

-Motivasi
keluarga untuk
mengulang
kembali

-Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

d. Melakukan Redemo Cara melakukan -Memotivasi


senam kaki nstrasi senam kaki keluarga
untuk penderita DM: khusuh nya
penderita DM 1. kedua tumit Tn.A untuk
didekatkan, gerakan melakukan
jari-jari kaki keatas senam kaki
dan kebawah
2. angkat telapak -Berikan
kaki kiri keatas reinforcement
dengan bertumpu atas usaha
pada tumit, gerakan positif keluarga
memutar dan Tn. A
3. angkat kaki
sejajar, gerakan ke
depan dan belakang
4. luruskan salah
satu kaki, dan
angkat. Lalu putar
pada pergelangan
kaki
Lakukan dengan
kaki yang
bergantian
sebanyak 2 set x 10

4.
Memodifikasi Psikomot Menciptakan -Motivasi
lingkungan or lingkungan yang keluarga untuk
untuk bersih dan tidak menciptakan
mengatasi DM licin lingkungan
dengan : yang bersih dan
a. Menciptakan aman
lingkungan
yang aman
untuk DM

5.
Menggunakan Verbal Fasilitas kesehatan - Motivasi
fasilitas yang dapat keluarga untuk
kesehatan yang digunakan : menyebutkan
ada untuk 1. Puskesmas fasilitas
mengatasi DM 2. Dokter praktek kesehatan
dengan : 3. Klinik 24 jam yanng dapat
a. digunakan
Menyebutkan untuk
fasilitas mengatasi DM
kesehatan yang
dapat - Berikan
digunakan reinforcement
untuk atas usaha
mengatasi DM positif keluarga
b. Verbal Manfaat kunjungan - Motivasi
Menyebutkan ke fasilitas keluarga untuk
manfaat kesehatan : menyebutkan
kunjungan ke 1. Mendapatkan manfaat
fasilitas pelayanan kunjungan ke
kesehatan kesehatan fasilitas
2. Mendapatkan kesehatan
pendidikan
kesehatan - Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga

c.
Mengunjungi Psikomot kunjungan keluarga - Motivasi
fasilitas or bapak A ke fasilitas keluarga
kesehatan kesehatan untuk mengunjungi
mengatasi masalah fasilitas
DM kesehatan untuk
mengatasi
masalah DM

-Berikan
reinforcement
atas usaha
positif keluarga
III. Implementasi Keperawatan Keluarga

Dx TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI

ke DAN

WAKTU

1 3 September  -Mendiskusikan bersama S:

2019 keluarga tentang pengertian Dm - Keluarga mengatakan paham dan

dengan cara penyuluhan mengerti tentang pengertian,

kesehatan menggunakan lembar penyebab, tanda dan gejal DM

balik - Keluarga mengatakan DM adalah

 -Memotivasi keluarga untuk penyakit gula lebih dari 140 mg/dl

mengulang kembali pengertian O:

DM -Keluarga dapat menyebutkan 3

 -Memberikan reinforcement penyebab DM dengan benar

positif atas usaha keluarga - Keluarga dapat menyebutkan 5

 Mendiskusikan bersama dari tanda-tanda DM dengan benar

keluarga tentang penyebab DM A:

dengan cara penyuluhan Tujuan tercapai, masalah teratasi

kesehatan dengan menggunakan P:

lembar balik Lanjutkan ke TUK 3

 -Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali penyebab

DM

 -Memberikan reinforcement

positif atas usaha keluarga


 -Mendiskusikan bersama

keluarga tentang tanda-tanda

DM dengan cara penyuluhan

kesehatan dengan menggunakan

lembar balik

 -Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali tanda-tanda

DM

 -Memberikan reinforcement

3 September positif atas usaha keluarga

2019  -Memotivasi keluarga untuk

mengidentifikasi penyebab dan

tanda serta gejala DM yang

dialami ibu M.

 -Memberikan reinforcemet S:

positif atas usaha keluarga - Keluarga menanyakan kepada

 2.1–Mendiskusikan akibat DM penyuluh cara mengatasi DM

dengan cara penyuluhan - Keluarga mengerti akibat DM

kesehatan dengan menggunakan O:

lembar balik - Keluarga dapat menyebutkan 3

akibat DM dengan benar


 -Memotivasi keluarga untuk
A:
mengulang kembali akibat DM
Tujuan tercapai, masalah teratasi
 -Memberikan reinforcement
P:
positif atas usaha keluarga
Lanjutkan ke TUK 3
 2.2–Memotivasi keluarga untuk

mengambil keputusan dengan

cara keluarga menanyakan apa

yang harus dilakukan untuk

mengatasi DM pada ibu M.

3 September S:

2019 -Keluarga mengatakan paham dan

 3.1 -Mendiskusikan bersama mengerti tentang cara perawatan

keluarga tentang cara perawatan DM dan makanan yang dapat di

DM dengan cara penyuluhan konsumsi untuk DM

kesehatan dengan menggunakan O:

lembar balik Keluarga dapat menyebutkan cara

 -Memotivasi keluarga untuk perawatan Dm

mengulang kembali cara A:

perawatan Dm pada ibu M. Tujuan tercapai, masalah teratasi

 -Memberikan reinforcement P:

positif atas usaha keluarga Lanjutkan ke TUK 4

 –Mendiskusikan bersama

keluarga tentang cara memilih

bahan makanan untuk DM

 -Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali makanan

yang dapat dikonsumsi untuk

penderita DM
5 September  -Menberikan reinforcement S:

2019 positif atas usaha keluarga -Keluarga mengerti tentang

lingkungan yang aman untuk DM

 –Memotivasi keluarga untuk O:

menciptakan lingkungan yang Keluarga dapat menyebutkan

aman untuk DM lingkungan yang aman untuk DM

 -Memberikan reinforcement A:

positif atas usaha keluarga Tujuam tercapai, masalah teratasi

 –Mendiskusikan bersama P:

keluarga tentang fasilitas Lanjutkan ke TUK 5

kesehatan yang dapat digunakan

 –Mendiskusikan bersama S:

keluarga manfaat fasilitas -Keluarga mengatakan selalu

kesehatan memeriksakan kesehatannya ke

 -Memberikan reinforcement klinik

positif atas usaha keluarga O:

-Keluarga tampak megerti mengenai

tentang pemanfaatan fasilitas

kesehatan yang ada untuk mengatasi

masalah DM

A : Tujuan tercapai, masalah teratasi

P : Pertahankan TUK Dx 1
IV. EVALUASI
NO. Dx Tanggal dan waktu Evaluasi Paraf
1 1 4 september 2019 S : Klien dan keluarga mengatakan dapat
memahami cara pencegahan komplikasi
pada bapak A
O : Keluarga mendemostrasikan kembali
senam kaki diabetes
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga

Anda mungkin juga menyukai