Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW

BACK PAIN AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL DENGAN


MODALITAS TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE
STIMULATION DAN LUMBAR STABILIZATION AND
STRETCHING EXERSICE

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
NURAINI LUTHFIAH
NIM. 30617028

PRODI D3 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

World Heath Organization (WHO) menyatakan terdapat sekitar 150 jenis


gangguan muskuloskeletal deiderita oleh ratusan juta manusia yang
menyebabkan nyeri serta disabilitas atau keterbatasan fungsional, sehingga
menyebabkan gangguan psikologis dan sosial pada penderita.

Di Indonesia, gangguan muskuloskeletal sering pada pekerja kantoran atau


tukang bangunan. Pada kasus pekerja, posisi ergonomis dibutuhkan agar tidak
terjadi keterbatasan fungsional.

Di Amerika Serikat, keluhan nyeri punggung bawah ini menempati


keluhan tersering urutan kedua setelah nyeri kepala (Bener et al, 2003). Di
Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Community Oriented Program for
Controle of Rheumatic Disease (COPORD) menunjukkan prevalensi nyeri
punggung bawah 18,2% pada laki-laki dan 13,6% pada perempuan.

Beberapa faktor resiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya nyeri


punggung bawah antara lain usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh,
pekerjaan, merokok, angkat beban yang berat berulang-ulang, membungkuk,
duduk lama, dan faktor psikolgis (Sidharta, 2009).

Pada kasus Low Back Pain, faktor resiko seperti obesitas dan overweight
dapat menimbulkan gejala nyeri pada punggung. Dijelaskan bahwa pola gaya
hidup yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik dapat dihubungkan
dengan indeks massa tubuh yang mengakibatkan gejala Low Back Pain.

Hendi Purnamasari (2009) mendapatkan seseorang yang overweight lebih


beresiko 5 kali menderita nyeri unggung bawah dibandingkan dengan orang
yang memiliki berat badan ideal dengan persentase 65,6% dari 90 responden.

2
Ketika berat badan seseorang bertambah, akan terjadi peningkatan beban pada
daerah lumbosakral.

Beban yang berlebih tersebut dapat enyebabkan kelainan postural dan


kerusakan pada otot sehingga menyebabkan lesi kronik yang lama kelamaan
akan merusak selubung myelin. Hal tersebut akan menghasilkan reaksi
berlebihan pada saraf yang disebut hipersensitivitas. Hipersensivitas pada
daerah lumbosakral inilah yang biasa dikeluhkan sebagi nyeri punggung
bawah (Lubis I, 2003).

Pada periode Januari-Desember tahun 2012 di provinsi Jawa Timur


terdapat kasus nyeri punggung bawah sebanyak 1765 orang dengan kasus baru
sebanyak 330 orang (18.7%), sedangkan pada periode tahun 2013 terdapat
kasus nyeri punggung bawah sebanyak 1950 orang dengan kasus baru 408
orang (20.9%).

Klasifikasi Low Back Pain dibagi menjadi dua yaitu Low Back Pain Akut
dan Low Back Pain Kronis. Pada Low Back Pain Kronis memiliki Fase kronis
ini menyerang selama lebih dari 3 bulan dan memiliki fase onset yang
berbahaya serta waktu penyembuhan yang lama (Bimariotejo, 2009).

Low Back Pain Kronis akibat sondylosis lumbal, didefinisikan sebagai low
back pain dengan atau tanpa radiasi pada tungkai bawah dengan waktu tidak
kurang dari tiga bulan, dengan tanda-tanda degenerasi tulang belakang lumbar
yang dibuktikan melalui X-RAY. Gejala yang didapatkan dari lumbar
spondylosis ini adalah keterbatasan lingkup gerak sendi dan keterbatasan
fungsional. Faktor yang mendasari adalah umur, keturunan, dampak aktivitas,
dan pekerjaan (Sharma et al, 2015).

Modalitas yang akan dipakai untuk mengurangi Low Back Pain akibat
spondylosis lumbal adalah Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
(TENS) dan Lumbar Stabilization serta Stretching Exersice. Tujuan
pemberian modalitas berupa Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
(TENS) adalah untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan dan mengurangi

3
ketegangan daerah otot yang terkena Spondylosis Lumbal (Rajfur et al, 2017).
Sedangkan tujuan pemberian modalitas berupa Lumbar Stabilization dan
Stretching Exersice adalah untuk meningkatkan kontrol neuromuskuler,
kekuatan otot, dan daya tahan otot demi pemeliharaan stabilitas spinal dan
trunk (Jee Hyun et al, 2019).

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul


“Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Low Back Pain akibat Spondylosis
Lumbal dengan modalitas Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
(TENS) dan Lumbar Stabilization dan Stretching Exersice “

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penatalaksanaan Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation (TENS) pada nyeri Lumbar Spondylosis ?
2. Bagaimana penatalaksanaan Lumbar Stabilization dan Stretching
Exersice terhadap lingkup gerak sendi (LGS) dan kekuatan otot ?
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Low
Back Pain akibat Spondylosis Lumbal menggunakan modalitas
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Lumbar
Stablization dan Stretching Exersice.
b. Tujuan khusus
Untuk mengetahui manfaat dan tujuan pemberian modalitas Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Lumbar Stablization dan
Stretching Exersice.

4
D. MANFAAT
1. Bagi masyarakat

Untuk menambah pengetahuan tentang low back pain dan mengetahui


bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadi Spondylosis Lumbal

2. Bagi fisioterapis

Untuk menambah pengetahuan serta dijadikan pedoman untuk


melakukan penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Low Back Pain
akibat Spondylosis Lumbal

3. Bagi institusi

Dapat memberi wawasan dan bahan ajaran tentang penatalaksanaan


fisioterapi pada kasus Low Back Pain akibat Spondylosis Lumbal

E. BATASAN MASALAH
Oleh karena banyak masalah yang timbul pada kasus Low Back Pain
akibat Spondylosis Lumbal, maka penulis membatasi modalitas
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) pada gangguan nyeri
dan Lumbar Stabilization and Stretching Exersice pada keterbatasan
lingkup gerak sendi (LGS) dan kelemahan otot pada Low Back Pain akibat
Spondylosis Lumbal.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sharma, A., Alahmari, K, dkk . 2015 . Efficacy of Manual therapy versus


Conventional Physical Therapy Chronic Low Back Pain Due to
Lumbar Spondylosis. A Pilot Study . Department of Medical
Rehabilitation Sciences, College of Applied Medical Science, King Khalid
University. Saudi Arabia (diakses 3 Oktober 2019)

Suh, Jee Hyun, Kim, Hayoung, dkk . 2019 . The effect of lumbar stabilization
and walking exersices on chornic low back pain . Department of
Rehabilitation Medicine, Seoul National University Bundang Hospital .
Seoul (diakses 3 Oktober 2019)

Aisyiah Fitriani, N., Andary, D, dkk . 2013 . Hubungan antara Overweight


dengan Nyeri Punggung Bawah di RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Periode Januari-Desember tahun 2013 . Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang . Malang (diakses 3 Oktober 2019)

Rajfur, J., Pasternok, M., dkk . 2017 . Efficacy of Selected Electrical Therapies
on Chronic Low Back Pain : A Comparative Clinical Pilot Study .
Institute of Physiotherapy, Public Higher Medical Proffesional School in
Opole . Opole, Poland (diakses 5 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai