Anda di halaman 1dari 3

Pembimbing Klinik sebagai Support System

Mawar : (mengetuk pintu) “Assalamu’alaikum”

Pembimbing : “Iya silakan masuk, buka saja pintunya nak”

Mawar : “Iya Bu”

(Mawar membuka pintu dan masuk ke ruangan pembimbingnya)

Pembimbing : “Iya silahkan duduk”

Mawar : “Baik Bu.”

Pembimbing : “Mawar bagaimana kabarnya?”

Mawar : “Alhamdulillah baik Bu”

Pembimbing : “Mawar kenapa sampai saat ini kamu belum meminta tanda tangan KRS kepada
saya ya?”

Mawar : “Iya Bu.. Dikarenakan.. Emm… Dikarenakan saya belum KRS Bu”

Pembimbing : “Kenapa Nak kok belum melakukan KRS? Apakah belum bisa atau sistemnya
eror? Kamu sudah tanyakan ke bagian akademik?”

Mawar : “Saya sudah menanyakan ke bagian akademik akan tetapi permasalahnya itu
karena saya belum melakukan pembayaran Bu.”

Pembimbing : “Kamu belum melakukan pembayaran, memangnya kenapa? Tidak diberi uang
atau sedang ada masalah?”

Mawar : “Dikarenakan saya belum diberi uang oleh orang tua saya Bu, sehingga saya
belum melakukan pembayaran SPP Bu”

Pembimbing : “Oh begitu Nak, kalau begitu Ibu berikan waktu 2 minggu ya untuk melakukan
pembayaran SPPnya, cukup tidak?”

Mawar : “Iya Bu, Insyallah cukup Bu. Saya akan segera memberitahukan kepada kedua
orang tua saya Bu bahwa pembayaranya diberi waktu lagi.”

Pembimbing : “Baik Cukup ya.. jangan lupa diberitahukan kepada orang tuanya ya.”

Mawar : “Baik Bu.”

Pembimbing : “Baik silahkan kembali ke kelas.”

Mawar : “Baik Bu, terimakasih Bu.”


2 minggu kemudian Mawar tak kunjung menemui pembimbingnya sehingga pembimbingnya
memutuskan untuk menghubungi Orang tuanya.

Pembimbing : “Hallo, Assalamu’alaikum. Ini benar dengan orang tuanya Mawar?”

Ibu Mawar : “Hallo, Wa’alaikumsalam. Iya benar, ini dengan siapa ya?”

Pembimbing : “Iya Bu, ini saya Ibu Nina dari kampusnya Mawar saya selaku pembimbing
akademiknya Mawar. Jadi begini Bu, dua minggu yang lalu kan saya sudah berbicara dengan
Mawar. Jadi Mawar ini belum bisa melakukan KRS dan Mawar belum melakukan pembayaran.
Sampai saat ini Mawar belum melakukan pembayaran dan juga belum menghadap ke saya lagi
untuk meminta tanda tangan, begitu Bu.”

Ibu Mawar : “Benar Bu Mawar belum membayar?”

Pembimbing : “Iya benar Bu, dari data yang saya dapatkan Mawar benar-benar belum
melakukan pembayaran Bu”

Ibu Mawar : “Kalau begitu bagaimana ya Bu solusinya agar anak saya tetap kuliah?”

Pembimbing : “Kalau begitu biar kita ngobrolnya enak ya Bu dan juga lebih jelaas bagaimana
kalau Ibu mengatur waktu dengan saya untuk bertemu dikampus Bu? Bisa tidak Bu?”

Ibu Mawar : “Iya bisa insyallah Bu, nanti kapan saja saya bisa. Nanti ibu tinggal kabari saja
saya Bu.”

Pembimbing : “Kalau besok bagaimana Bu?”

Ibu Mawar : “Iya besok ya Bu.”

Pembimbing : “Iya maaf mengganggu waktunya Bu? Terimakasih. Wassalamu’alaikum.”

Ibu Mawar : “Iya baik Bu. Wa’alaikumsalam.”

Keesokan harinya Mawar dan Ibunya menemui pembimbingnya di kampus.

Pembimbing : “Iya silahkan duduk.”

Ibu Mawar : “Terimakasih Bu.”

Pembimbing : “Jadi begini Bu, Mawar belum bisa melakukan KRS karena belum melakukan
pembayaran. Sedangkan Ibu mengatakan sudah memberikan uang ya Bu?”

Ibu Mawar : “Iya benar sekali, kemarin itu saya sudah memberikan uang bahkan sebelum
batas pembayaran.”

Pembimbing : “Jadi dikemanakan uang itu Nak?”


(Mawar menangis)

Mawar : “Uangnya itu sudah saya gunakan untuk belanja dan membeli handphone Bu.”

Ibu Mawar : “Ya Allah Nak, kan kamu bisa bilang Ibu nak? Ya Allah bagaimana ini Bu?”

Pembimbing : “Sudah sudah tidak apa-apa, mawar menyesal tidak melakukannya?”

Mawar : “Iya Bu saya menyesal”

Pembimbing : “Iya menyesal ya, jangan di ulangi lagi Nak. Jadi kita cari solusinya sekarang
ya?”

Ibu Mawar : “ Iya gimana ini Bu? tolong sekali Bu agar anak saya tetap kuliah, nanti saya
akan carikan uang untuk melakukan pembayaran Bu.”

Pembimbing : “ Iya m=Mawar tenang dulu ya. Jadi begini Bu, kalau mau nanti saya berikan
surat dispensasi untuk Mawar. Jadi Mawar tetap bisa berkuliah namun dengan catatan. Ini
suratnya, nanti minta tanda tangan Dekan dan wakilnya ya? Tapi Mawar janji ya tidak begini lagi
ya?”

Ibu Mawar : “Iya Bu Mawar tidak akan mengulangi lagi Bu.”

Pembimbing : “Iya sebida mungkin Bu jangan sampai terlewat lagi ya Bu. Ini suratnya berlaku
untuk masuk kuliah, tetapi sebisa mungkin dibayar dengan secepatnya. Begitu Bu.”

Ibu Mawar : “ Terimakasih Bu.”

Pembimbing : “ Iya sama-sama Bu.”

Anda mungkin juga menyukai