Pembimbing : “Mawar kenapa sampai saat ini kamu belum meminta tanda tangan KRS kepada
saya ya?”
Mawar : “Iya Bu.. Dikarenakan.. Emm… Dikarenakan saya belum KRS Bu”
Pembimbing : “Kenapa Nak kok belum melakukan KRS? Apakah belum bisa atau sistemnya
eror? Kamu sudah tanyakan ke bagian akademik?”
Mawar : “Saya sudah menanyakan ke bagian akademik akan tetapi permasalahnya itu
karena saya belum melakukan pembayaran Bu.”
Pembimbing : “Kamu belum melakukan pembayaran, memangnya kenapa? Tidak diberi uang
atau sedang ada masalah?”
Mawar : “Dikarenakan saya belum diberi uang oleh orang tua saya Bu, sehingga saya
belum melakukan pembayaran SPP Bu”
Pembimbing : “Oh begitu Nak, kalau begitu Ibu berikan waktu 2 minggu ya untuk melakukan
pembayaran SPPnya, cukup tidak?”
Mawar : “Iya Bu, Insyallah cukup Bu. Saya akan segera memberitahukan kepada kedua
orang tua saya Bu bahwa pembayaranya diberi waktu lagi.”
Pembimbing : “Baik Cukup ya.. jangan lupa diberitahukan kepada orang tuanya ya.”
Ibu Mawar : “Hallo, Wa’alaikumsalam. Iya benar, ini dengan siapa ya?”
Pembimbing : “Iya Bu, ini saya Ibu Nina dari kampusnya Mawar saya selaku pembimbing
akademiknya Mawar. Jadi begini Bu, dua minggu yang lalu kan saya sudah berbicara dengan
Mawar. Jadi Mawar ini belum bisa melakukan KRS dan Mawar belum melakukan pembayaran.
Sampai saat ini Mawar belum melakukan pembayaran dan juga belum menghadap ke saya lagi
untuk meminta tanda tangan, begitu Bu.”
Pembimbing : “Iya benar Bu, dari data yang saya dapatkan Mawar benar-benar belum
melakukan pembayaran Bu”
Ibu Mawar : “Kalau begitu bagaimana ya Bu solusinya agar anak saya tetap kuliah?”
Pembimbing : “Kalau begitu biar kita ngobrolnya enak ya Bu dan juga lebih jelaas bagaimana
kalau Ibu mengatur waktu dengan saya untuk bertemu dikampus Bu? Bisa tidak Bu?”
Ibu Mawar : “Iya bisa insyallah Bu, nanti kapan saja saya bisa. Nanti ibu tinggal kabari saja
saya Bu.”
Pembimbing : “Jadi begini Bu, Mawar belum bisa melakukan KRS karena belum melakukan
pembayaran. Sedangkan Ibu mengatakan sudah memberikan uang ya Bu?”
Ibu Mawar : “Iya benar sekali, kemarin itu saya sudah memberikan uang bahkan sebelum
batas pembayaran.”
Mawar : “Uangnya itu sudah saya gunakan untuk belanja dan membeli handphone Bu.”
Ibu Mawar : “Ya Allah Nak, kan kamu bisa bilang Ibu nak? Ya Allah bagaimana ini Bu?”
Pembimbing : “Iya menyesal ya, jangan di ulangi lagi Nak. Jadi kita cari solusinya sekarang
ya?”
Ibu Mawar : “ Iya gimana ini Bu? tolong sekali Bu agar anak saya tetap kuliah, nanti saya
akan carikan uang untuk melakukan pembayaran Bu.”
Pembimbing : “ Iya m=Mawar tenang dulu ya. Jadi begini Bu, kalau mau nanti saya berikan
surat dispensasi untuk Mawar. Jadi Mawar tetap bisa berkuliah namun dengan catatan. Ini
suratnya, nanti minta tanda tangan Dekan dan wakilnya ya? Tapi Mawar janji ya tidak begini lagi
ya?”
Pembimbing : “Iya sebida mungkin Bu jangan sampai terlewat lagi ya Bu. Ini suratnya berlaku
untuk masuk kuliah, tetapi sebisa mungkin dibayar dengan secepatnya. Begitu Bu.”