Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS

(PROGRAM PELAYANAN LABORATORIUM)

I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat,
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, selain itu Puskesmas merupakan ujung tombak
terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya
mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu
diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas. Salah satu yang perlu dinilai yakni laboratorium
yang ada pada Puskesmas tersebut.
Laboratorium Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan
mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat
untuk hidup sehat, yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah
diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal. Menurut
Peraturam Menteri Kesehatan (PMK) 2012 yang dimaksud dengan Laboratorium
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat (PMK, 2012). Sebagai bagian
yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan
penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan
bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar,
dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan penyakit secara
umum kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan : anamnesa pasien
dan pemeriksaan fisik. Dalam kasus ringan mungkin dokter atau pengguna jasa lain
dapat segera menentukan diagnosa sehingga langsung dapat memberikan terapi. Namun
pada kasus-kasus yang lebih serius, pemeriksaan laboratorium menjadi sangat
dibutuhkan dalam penentuan diagnosa, prediksi, terapi dan pemantauan suatu penyakit.
Maka sebagai konsekuensi, hasil pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu
sangat diperlukan oleh dokter atau pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan
dan terapi yang diberikan menjadi lebih tepat dan efisien.

II. PELAKSANAAN PROGRAM


A. PENGERTIAN
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal
dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat.
B. TUJUAN
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
C. MANFAAT
Program pelayanan laboratorium diharapkan dapat mendukung mutu upaya
pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi maupun alat-alat yang
disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan Puskesmas.
D. PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan program pelayanan laboratorium di Puskesmas lamper Tengah
dengan waktu pelayanan pemeriksaan laboratorium ialah saat jam kerja yakni buka
hari senin – sabtu dari jam 08.00 – 12.00 WIB. Laboratorium tutup jam 14.00 WIB,
namun lebih dari jam 12.00 WIB tidak menyediakan pelayanan pemeriksaan sebab
waktu selebihnya digunakan untuk petugas laboratorium untuk pengurusan
administrasi. Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium setiap
harinya di Puskesmas lamper tengah adalah rata – rata sekitar 10-15 pasien.
Dalam pelaksaanaannya, Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah memperhatikan
hal-hal sebagai berikut sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2012 :
1. Standar Ketenagaan
a. Pola Ketenagaan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas, Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah mempunyai pola
ketenagaan yang dapat dilihat pada table berikut :
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan
1 Penanggung jawab Dokter 1 Ka. Puskesmas
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan 1 Petugas
Laboratorium
3 Tenaga Non Teknis - - -

b. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas


Penanggung jawab pada Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah
mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1) Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium.
2) Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium.
3) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium.
4) Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
c. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah mempunyai tugas
dan tanggung jawab :
1) Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional.
2) Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3) Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.
5) Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain
6) Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
d. Tenaga Non Teknis
Tenaga non teknis belum dimiliki Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah
sehingga tugas-tugas masih dilakukan oleh tenaga teknis, yang sebagaimana
juga melakukan tugas sebagai tenaga non teknis yaitu mempunyai tugas dan
tanggung jawab :
1) Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat dan bahan.
2) Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan pasien.
3) Membantu administrasi.
2. Sarana, prasarana, perlengkapan, dan peralatan
a. Sarana
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah
ruangan Laboratorium Puskesmas. Di Puskesmas lamper tengah sementara ini
sedang ada dalam proses renovasi bangunan Puskesmas dan didalamnya
laboratorium pun mengalami proses renovasi sehingga sarana/ruangan
Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah berada dalam satu ruangan dengan
bagian lainnya seperti BP, KIA, Gizi, dll di dalam ruangan dengan :
1) Ukuran ruang yang ditempati sementara berukuran 4 x 6 m dan ditempati
beberapa bagian pemeriksaan.
2) Langit langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.
3) Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia ( keramik).
4) Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
5) Pintu diruang pemeriksaan memakai kaca yang bisa dilihat dari luar.
b. Prasarana
Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang membuat suatu
sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Walaupun Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah masih dalam tahap
renovasi namun ruangan sementara yang ditempati memiliki prasarana-
prasarana yang cukup baik diantaranya :
1) Pencahayaan cukup baik.
2) Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang baik walaupun bukan
melalui ventilasi melainkan pintu.
3) Ruangan belum dilengkapi exhauster.
4) Suhu ruangan tidak panas.
5) Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi
dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius dan
non infeksius pada laboratorium. Pengelolaan (pewadahan, pengangkutan
dan pemusnahan) limbah padat dilakukan sesuai prosedur dan peraturan
yang berlaku.
c. Perlengkapan
1) Meja pengambilan sampel darah
a) Menggunakan meja (ukuran 90 x 60 cm)
b) Mempunyai laci
2) Loket pendaftaran, penerimaan sampel urin dan dahak, pengambilan
hasil
3) Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien
a) Mempunyai sandaran
b) Dapat terbuat dari kayu, besi, dan lain-lain
4) Meja pemeriksaan
a) Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan yang diselenggarakan
b) Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas, tahan zat
kimia (seperti teflon/ formika), mudah dibersihkan, tidak berpori dan
berwarna terang
c) Ada meja khusus untuk meletakkan alat centrifuge
5) Lemari pendingin (refrigerator)
a) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dan sampel, volume
sesuai kebutuhan.
b) Reagen dan sampel disimpan dalam lemari pendingin yang terpisah
6) Lemari alat
a) Fungsinya untuk menyimpan alat
b) Ukuran sekitar p x l x t = 160 cm x 40 cm x 100 cm
c) Dapat terbuat dari kayu atau rangka alumunium dengan rak terbuat
dari kaca
d) Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watth.

7) Rak reagen
a) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen
b) Ukuran sesuai kebutuhan
c) Dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/ formika atau dapat
terbuat dari kaca
d. Peralatan
Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah mempunyai berbagai peralatan
untuk pemeriksaan sampel.
3. Kegiatan Pemeriksaan
Pada Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah, kegiatan pemeriksaan dilakukan
melalui tahap sebagai berikut :
a. Alur Pemeriksaan
1) Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas
2) Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila
diperlukan, diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
(Formulir1)
3) Pasien rujukan dokter dari luar Puskesmas yang datang ke Puskesmas
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, setelah mendaftar di loket
pendaftaran Puskesmas, langsung menuju ruang laboratorium untuk
menyerahkan formulir permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium
dari dokter yang merujuknya (Formulir 2)
4) Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada
petugas laboratorium.
5) Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium, pasien diambil spesimennya
6) Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas laboratorium.
7) Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggung jawab
laboratorium untuk dilakukan validasi.
8) Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 3)
diletakkan di loket pengambilan hasil.
9) Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke ruang
pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan dari dokter tentang hasil
pemeriksaan laboratorium tersebut.
10) Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
langsung dibawa ke dokter yang merujuk.
11) Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh dokter
pemeriksa kepada pasien.
b. Kemampuan pemeriksaan, metode, dan reagen
1) Kemampuan Pemeriksaan
Kemampuan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Lamper Tengah
meliputi pemeriksaan-pemeriksaan dasar seperti :
a) Hematologi : Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung
trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa
perdarahan dan Masa pembekuan.
b) Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total, Bilirubin
direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat, Ureum/BUN,
Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol HDL dan
Kolesterol LDL.
c) Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis,
Malaria, Microfilaria dan Jamur permukaan.
d) Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, VDRL,
HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
e) Urinalisa : Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH,
Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton,
Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
2) Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Lamper Tengah
menggunakan metode manual, semi automatik dan automatik.
3) Reagen
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan
untuk tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas tersebut.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan antara
lain :
a) Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b) Pemakaian reagen dengan metode First in–First out (sesuai urutan
penerimaan)
c) Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalam sediaan induk.
d) Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakann yang
terjadi pada sediaan reagen.
e) Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f) Lindungi label dari kerusakan.
g) Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya
tidak kena cahaya matahari langsung.
h) Reagen terdaftar di Kementerian Kesehatan
i) Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan
Nasional.
c. Rujukan
Alur rujukan spesimen di Puskesmas Lamper tengah yaitu Spesimen yang
sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium Puskesmas
tidak mampu melakukan pemeriksaan, misalnya pemeriksaan untuk Haji,
maka spesimen atau pasien dikirim sesuai dengan laboratorium yang
diinginkan klien dan pada umumnya biasanya ke laboratorium IBL. Pada
Puskesmas Lamper Tengah khusus pihak laboratorium untuk proses rujukan
mereka memperhatikan perhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Spesimen yang akan dirujuk dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
2) Persyaratan pengiriman spesimen antara lain :
a) Waktu pengiriman tidak melampaui masa stabilitas spesimen
b) Tidak terkena sinar matahari langsung
c) Kemasan diberikan label yang bertuliskan ”Bahan Pemeriksaan
Infeksius” atau ”Bahan Pemeriksaan Berbahaya”
d) Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
e) Penggunaan media transpor untuk pemeriksaan mikrobiologi
f) Spesimen yang dirujuk diberi label berisi nomor spesimen, nama,
umur, jenis kelamin, alamat, tanggal pengambilan spesimen pada
badan wadah
3) Spesimen yang dirujuk disertai formulir pengiriman yang berisi data
sebagai berikut :
a) Nomor spesimen
b) Nama penderita
c) Umur
d) Jenis kelamin
e) Alamat penderita
f) Tanggal dan jam pengambilan spesimen
g) Jenis spesimen dan asal bahan
h) Gejala penyakit, lamanya penyakit dan pengobatan yang diberikan
sebelumnya
i) Permintaan pemeriksaan
j) Tanggal pengiriman
k) Nama serta alamat pengirim : dokter, Puskesmas, dll
4) Kemudian dikirim melalui petugas atau melalui pos

Alur Rujukan Spesimen yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas Lamper


Tengah adalah sebagai berikut :
1) Setelah spesimen diambil atau diterima di ruang laboratorium,
dilakukan pengelolaan/pengepakan/pengemasan spesimen
2) Spesimen yang sudah dikemas diberi formulir permintaan rujukan
pemeriksaan (Formulir 3)
3) Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan
4) Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarlah hasil pemeriksaan
laboratorium yang ditulis pada formulir hasil pemeriksaan
5) Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat pengambilan / pengiriman
hasil
6) Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim ke laboratorium
yang merujuk
d. Pencatatan dan pelaporan
Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah dalam melakukan kegiatannya
tetap dilakukan pencatatan juga pelaporan.
1) Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-
macam pencatatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas Lamper
Tengah antara lain :
a) Buku Register Pendaftaran
b) Buku Permintaan Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan
c) Buku Rujukan
d) Buku Ekspedisi pengambilan hasil
2) Pelaporan
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kota Semaranag berupa laporan bulanan yang merupakan hasil
rekapitulasi pencatatan harian. Laporan triwulan, semester, dan
tahunan sesuai ketentuan yang berlaku. Pelaporan hasil laboratorium
untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah
ditentukan oleh program.
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat
menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut
merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium. Untuk
Laboratorium Puskesmas Lamper tengah karena ada dalam proses perbaikan
sehingga sementara ini kegiatan pemeriksaan menggunakan 1 ruangan umum
yang dipakai untuk beberapa kegiatan, maka untuk keselamatan dan kesehatan
kerja dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1) Desain Tempat Kerja di ruang sementara yang dijadikan laboratorium :
a) Ruang kerja cukup memudahkan proses kerja di laboratorium
b) Tempat kerja kurang sesuai dengan posisi atau cara kerja
c) Pencahayaan cukup
d) Tidak memiliki ventilasi hanya pintu yang selalu terbuka
2) Sanitasi Lingkungan
a) Ruangan bersih dan kering
b) Tersedia tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan
kantong plastik dan diberi tanda khusus
c) Tersedia tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan
dibersihkan secara teratur
b. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja
1) Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas
laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan
terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap
peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja
dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan
di laboratorium.
2) Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,
seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat
pemadam kebakaran.
3) Petugas jarang memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker,
sarung tangan, alas kaki tertutup) selama bekerja.
4) Petugas mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium
5) Petugas tidak melakukan kegiatan percobaan laboratorium kecuali
dengan ijin pejabat yang berwenang.
6) Tempat kerja selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau
benda tajam dan barang sisa laboratorium ditempatkan di bak/peti
dalam laboratorium dan diberi keterangan.
7) Semua tumpahan sampel segera dibersihkan oleh petugas.
8) Peralatan yang rusak atau pecah dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
9) Tas/kantong/tempat sampah ditempatkan di tempat yang ditentukan.
10) Pengelolaan spesimen
a) Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
b) Mempunyai loket khusus untuk penerimaan spesimen
c) Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
d) Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah
yang memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan.
e) Saat mengumpulkan spesimen selalu berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
f) Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan
tubuh(contoh: membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan
sarung tangan dan masker.
g) Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut selalu cuci tangan
dan.
h) Jarum yang telah digunakan diperlakukan sebagai limbah infeksius
dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
i) Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium selalu
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan
kegiatan laboratorium.
11) Pengelolaan Limbah
a) Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah
toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik. Fasilitas
Pembuangan Limbah Padat :
Tempat Pengumpulan Sampah Terbuat dari bahan yang kuat,
cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan
yang halus pada bagian dalamnya. Mempunyai tutup yang
mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu buah untuk
masing-masing kegiatan. Kantong plastik diangkat setiap hari
atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.
Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen,
yang diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan
pengangkut sampah. Tempat penampungan sampah sementara
dikosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam
24 jam.

Tempat Pembuangan Sampah Akhir


Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola
sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.

III. EVALUASI PROGRAM


A. HASIL KEGIATAN PROGRAM
Laboratorium Puskesmas Lamper Tengah walaupun untuk sementara ini menempati
sebuah ruangan bersamaan dengan beberapa tindakan lainnya karena gedung
Puskesmas masih ada dalam proses renovasi, tetapi berdasarkan pemantauan dan
observasi langsung terhadap pelaksanaan kegiatan program pelayanan laboratorium,
secara umum dapat disimpulkan berjalan maksimal dan mampu mencapai tujuan
laboratorium puskesmas pada umumnya dan pada khususnya di Puskesmas Lamper
Tengah yaitu : melaksanakan pengukuran dengan baik dan benar, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia dengan benar dan dapat
menentukan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat dengan tepat di
wilayah kerja Puskesmas lamper Tengah.
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan yang dimiliki Laboratorium
sementara Puskesmas Lamper tengah, diantaranya :
1. Ketenagaan
Keseluruhan dari ketenagaan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 37 Tahun 2012, tenaga teknis laboratorium juga
sangat terampil namun adanya rangkap tugas pada tenaga teknis laboratorium
karena disamping mengerjakan tugasnya sebagai tenaga teknis laboratorium juga
melakukan kegiatan non teknis laboratorium.
2. Sarana, Prasarana, dan perlengkapan
a) Sebagian besar sarana dan prasarana serta perlangkapan laboratorium belum
tersedia di ruangan sementara yang dijadikan sebagai laboratorium ini, namun
perlengkapan untuk pemeriksaan yang sering dilakukan seperti misalnya
pemeriksaan hematologi, imuno, dll cukup tersedia dengan baik.
b) Tidak terdapat ventilasi pada ruangan, hanya mengandalkan pintu untuk
sirkulasi udara
c) Belum memiliki exhauster yang memang sangat bagus fungsinya sebagai
penghisap udara didalam ruangan untuk dibuang keluar, dan pada saat yang
bersamaan menarik udara segar dari luar ruangan kedalam ruangan.
3) Kegiatan Pemeriksaan
Secara unun baik dari alur pemeriksaan, rujukan . metode pemeriksaan, dan
reagen semuanya telah sesuai sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 Tahun 2012.
4) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sebagian besar upaya kesehatan dan keselamatan kerja telah dilakukan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 Tahun 2012.

B. RENCANA TINDAK LANJUT


Sebagaimana secara umum bahwa pelaksanaan program pelayanan laboratorium
terlaksana dengan maksimal maka rencana tindaklanjutnya adalah :
1. Mempertahanan hal-hal yang sudah sesuai dengan yang tercantum pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 Tahun 2012, dan sebagaimana
skill dari tenaga teknis laboratorium yang sangat terampil tetap dipertahankan.
2. Memperbaiki sistem yang belum sesuai pada laboratorium sementara ini, sedapat
mungkin diperbaiki pada laboratotium permanen nantinya.
3. Ditambahkan alur untuk memberikan saran dari warga Puskesmas lamper tengah
(misalnya kotak saran) kepada pihak puskesmas terkhususnya mengenai
pelayanan petugas laboratorium sehingga keluhan yang ada boleh
dipertimbangkan dan sedapat mungkin diperbaiki untuk perkembangan
Puskesmas kedepannya terlebih khusus laboratorium.
Daftar Pustaka

Hanggara, D. S. (2017, Desember 8). penyelenggaraan Laboratorium di Puskesmas. Diambil kembali


dari Patologiklinik.com: http://patologiklinik.com/2017/12/08/penyelenggaraan-
laboratorium-di-puskesmas/

MBOI, N. (2012, Agustus 14). Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Diambil kembali dari
Fkunpad.org: http://ika-fkunpad.org/wp-content/uploads/2014/10/PMK-No.-37-ttg-
Penyelenggaraan-Laboratorium-PUSKESMAS.pdf
TUGAS PRAKTIK PRA PROFESI I

(LAPORAN PROGRAM PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS


LAMPER TENGAH)

Disusun Oleh :
Nama : Roland Lekatompessy
Nim : 1707024

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2018/2019

Anda mungkin juga menyukai