MAKALAH
PERENCANAAN MANAJEMEN SEBAGAI KEPALA RUANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan yang Diampu Oleh Ns.
Fany Anitarini, M. Kep
Disusun oleh:
Rima Ambarwati (2016.02.072)
S1 Keperawatan 4B
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB 1
BAB 2
BAB 3
3.2 Saran................................................................................................................ 25
Kepala ruangan
TIM I TIM II
1...... 1......
1…… 1……
2…… 2……
3…… 3……
4…… 4……
5…… 5……
6…… 6……
15 pasien 15 pasien
Dari ke 5 model pengorganisasian pelayanan keperawatan/asuhan
keperawatan kami mengambil model tim dan moduler karena sekelompok
tenaga keperawatan di pimpin oleh seorang perawat profesional yang
sering disebut ketua tim dan pemberian asuhan keperawatan oleh
sekelompok perawat (Tim) kepada sekelompok pasien sehingga
mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab
yang tinggi.
Guna menunjang tercapainya asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien, tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi harus jelas dan
dipahami oleh masing-masing personal perawat. Tugas pokok dan fungsi
masing-masing posisi yang tergambar dalam struktur organisasi metode
penugasan tim sebagai berikut :
1) Kepala ruangan
a) Pendekatan manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun visi, misi, dan filosofi
- Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan, dan
tahunan)
Fungsi Pengorganisasian
- Menyusun struktur organisasi
- Menyusun jadwal dinas
- Membuat daftar alokasi pasien
Fungsi Pengarahan
- Memimpin operan
- Menciptakan iklim motivasi
- Mengatur pendelegasian
- Melakukan supervisi
Fungsi Pengendalian
- Mengevaluasi indikator mutu
- Melakukan audit dokumentasi
- Melakukan survei kepuasan pasien, keluarga pasien, dan
perawat.
- Melakukan survei masalah kesehatan/keperawatan
b) Compensatory Rewand
- Melakukan penilaian kerja ketua tim dan perawat pelaksana
- Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
c) Hubungan Profesional
- Memimpin rapat keperawatan
- Memimpin konferensi kasus
- Melakukan rapat tim kesehatan
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan Keperawatan
- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi ruangan).
2) Ketua Tim
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun rencana jangka pendek (harian dan bulanan).
Fungsi Pengorganisasian
- Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan
- Melakukan rapat tim kesehatan
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
b) Asuhan keperawatan
- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi ruangan).
3) Perawat Pelaksana
a) Pendekatan manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun rencana jangka pendek (harian).
b) Asuhan keperawatan
- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi ruangan).
Dengan melihat dan menyimak penjelasan di atas, secara jelas
terdapat perbedaan uraian tugas dari kepala ruang, ketua tim, dan perawat
pelaksana. Berdasarkan uraian di atas, tergambar bahwa kepala ruang dan
ketua tim menjalankan tugas manajerial dan asuhan keperawatan,
sedangkan perawat pelaksana murni menjalankan asuhan keperawatan.
Batasan ini harus dipahami secara benar oleh masing-masing posisi
sebagai acuan untuk melaksanakan tugas limpah (pendelegasian).
Seperti halnya metode penugasan yang lain, metode penugasan tim
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah kelebihan dan
kelemahan metode penugasan tim.
Kelebihan Kelemahan
1. Pelayanan keperawatan yang 1. Kegiatan-kegiatan konferen
komprehensif memerlukan waktu yang cukup
2. Proses keperawatan dapat lama sehingga kegiatan konferen
diterapkan. tidak akan dapat dilaksanakan jika
3. Metode tim memungkinkan dapat dalam kondisi sibuk.
bekerja lebih efektif dan efisien. 2. Jika jumlah perawat sedikit,
4. Metode tim memungkinkan untuk menyebabkan pre-conference dan
dapat bekerja sama antar-tim. post-conference mungkin tidak
5. Metode tim memungkinkan dapat dilaksanankan. Untuk
tingginya kepuasan pasien kegiatan pre-conference dan post-
terhadap pelayanan keperawatan. conference, setiap tim minimal
6. Metode tim meningkatkan terdiri dari dua orang.
motivasi dan kepuasan perawat
sebagai pemberi pelayanan
keperawatan.
3.2 Saran
Masih banyak kekurangan bahasan dan materi yang kami sampaikan dalam
makalah ini. Dan kami tak menutup kemungkinan bagi pembaca untuk
memberikan kritik maupun saran agar bisa menyempurnakan makalah yang kami
buat.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono. (2012). Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta.
Craven. (2012). Fundamental of Nursing: Human Health and Function (3rd
Editio). Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Kemenkes, R. (2011). Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
KKPRS. (2012). Panduan Praktik Klinis Rumah Sakit.
KPPRS. (2015). Pedoman Pelaporan IKP, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Muninjaya. (2004). Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba
Medika.
Rushton. (2010). Ethnics of Nursing Shift Report. AACN: Advanced Critical
Care: Ethnics in Critical Care (21st ed.).
Sitorus. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:
EGC.