KATA SAMBUTAN
i
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
KATA PENGANTAR
ii
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Sambutan…………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………… ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………... iii
Daftar Tabel……………………………………………………………………….. v
Daftar Gambar…………………………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………... 1
1.2. Tujuan……………………………………………………………. 1
iii
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
iv
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul Triwulan I sampai
dengan Triwulan IV 2014 Secara q to q dan y on y Menurut
Lapangan Usaha (Persen) ................................................................. 14
v
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
vi
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
vii
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
TABEL 23 Agregat PDRB dan PDRB Per Kapita Kabupaten Bantul Tahun
2009-2014................................................................................... 45
viii
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul Triwulan I Tahun
2013 - Triwulan IV Tahun 2014………………………………… 14
ix
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bantul
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Dalam perencanaan suatu pembangunan diperlukan adanya data statistik
pendapatan regional, sehingga dari data itu dapat dilakukan evaluasi pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan. Selain itu juga dapat dilihat tingkat pertumbuhan
ekonomi, struktur ekonomi, atau potensi regional secara makro.
BAB II
KONSEP, DEFINISI, DAN METODOLOGI
b. Pendekatan Pendapatan:
Pendekatan Pendapatan adalah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun atau satu triwulan). Balas jasa yang dimaksud adalah upah/gaji, sewa tanah,
bunga modal, dan keuntungan, sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung
lainnya.
Komponen pokok yang terdapat dalam penghitungan PDRB adalah:
1. Output
Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu
(biasanya dalam satu tahun atau satu triwulan). Nilai ini didapat dari hasil perkalian
antara indikator produksi dengan harga per indikator produksi.
2. Biaya antara
Biaya antara adalah barang-barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan atau
habis dalam proses produksi. Nilai ini diperoleh dari hasil perkalian antara output
dengan rasio biaya antara.
3. Nilai tambah
Nilai tambah adalah selisih antara output dan biaya antara. Penjumlahan nilai
tambah - nilai tambah itu yang kemudian disebut dengan PDRB.
b. Pendekatan pendapatan
Dalam pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi
diperkirakan dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi, yaitu
upah/gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tak langsung netto. Pada sektor
pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari untung, surplus usaha tidak
diperhitungkan.
Yang dimaksud dengan surplus usaha di sini adalah bunga netto, sewa tanah,
dan keuntungan. Metode pendekatan pendapatan ini banyak dipakai pada sektor-sektor
yang produksinya berupa jasa seperti sektor pemerintahan. Hal ini terutama disebabkan
karena tidak tersedianya dan kurang lengkapnya data tentang nilai produksi dan biaya
antara.
a. Revaluasi
Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun
atau triwulan dengan harga tahun dasar, dan hasilnya merupakan output dan biaya
antara tahun/triwulan berjalan. Dalam prakteknya sangat sulit melakukan revaluasi
terhadap biaya antara yang digunakan, karena mencakup komponen input yang terlalu
banyak disamping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan
tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari
perkalian antara output tahun/triwulan berlaku dengan rasio tetap biaya antara terhadap
tahun dasar atau triwulan dasar.
b. Ekstrapolasi
Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara
mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi
sebagai ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing produk yang
dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator produksi (seperti jumlah tenaga kerja,
jumlah perusahaan, dll) yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung.
Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap penghitungan output atas dasar harga
konstan kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan
diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan.
c. Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagikan nilai
tambah atas dasar harga berlaku masing-masing tahun/triwulan dengan indeks harga.
Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga
perdagangan besar dan sebagainya.
d. Deflasi berganda
Pada metode ini yang dideflasikan adalah output dan biaya antaranya, sedang nilai
tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut.
Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk penghitungan output atas dasar
harga konstan biasanya merupakan indeks harga perdagangan besar sesuai dengan
cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks
harga dari komponen input terbesar.
Dalam kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara
disamping karena komponen-nya terlalu banyak, juga karena belum tersedianya data
secara baik. Oleh karena itu dalam penghitungan harga konstan deflasi berganda ini
belum banyak dipakai.
Dari beberapa cara penghitungan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
harga konstan di atas, ternyata cara deflasi dan ekstrapolasi lebih banyak digunakan
mengingat terbatasnya data yang tersedia.
BAB III
URAIAN SEKTORAL
dihitung melalui pendekatan produksi. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan metode ekstrapolasi.
Untuk subsektor bank, penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku menggunakan pendekatan pendapatan. Output bank mencakup jasa pelayanan
bank dan imputasi jasa. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan dihitung dengan
metode deflasi. Sedangkan untuk subsektor lembaga keuangan bukan bank, jasa
penunjang keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan, penghitungan nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku diperoleh melalui pendekatan produksi. Sedangkan untuk
penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi untuk subsektor lembaga keuangan bukan bank dan sewa
bangunan, dan dengan metode ekstrapolasi untuk subsektor jasa penunjang keuangan
dan jasa perusahaan.
BAB IV
TINJAUAN EKONOMI
TRIWULAN IV TAHUN 2014 KABUPATEN BANTUL
industri pengolahan sebesar 18,63 persen, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sebesar 18,58 persen.
Gambar 1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul
Triwulan I 2014 s.d Triwulan IV 2014 (Persen)
Tabel 1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul
Triwulan I sampai dengan Triwulan IV 2014
Secara q to q dan y on y Menurut Lapangan Usaha (persen)
q to q y on y
Lapangan Usaha TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Pertanian 41,51 -21,15 0,19 -13,06 -1,69 2,45 6,04 -2,80
2. Penggalian -35,11 7,93 13,75 27,51 0,91 6,85 1,49 1,57
3. Industri 0,74 4,32 4,42 -0,77 -0,53 0,72 7,85 8,89
4. Listrik, Gas dan 1,44 -0,01 -1,13 8,81 3,31 3,19 4,34 9,11
Air Bersih
5. Konstruksi -31,11 9,44 19,08 31,81 -4,64 0,75 8,68 18,33
6. Perdagangan, -2,80 2,33 1,23 2,15 10,20 9,14 5,63 2,85
Hotel, dan
Restoran
7. Pengangkutan dan -2,88 1,59 3,01 1,63 8,98 6,87 5,74 3,29
Komunikasi
8. Keuangan, 0,47 0,04 1,64 1,57 14,79 11,20 8,49 3,77
persewaan, dan
jasa perusahaan
9. Jasa-jasa -1,13 0,15 1,42 1,20 15,14 11,03 6,00 1,63
PDRB 1,76 -2,97 3,69 2,42 4,67 5,61 6,65 4,86
Sumber : BPS Kabupaten Bantul (angka sangat sementara)
4.3 Nilai Tambah PDRB Kabupaten Bantul Triwulan IV 2014 Atas Dasar
Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000
Nilai tambah PDRB Kabupaten Bantul (angka sangat sementara) dari triwulan I
sampai dengan triwulan IV 2014 baik atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan 2000 dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3. Nilai tambah triwulan IV 2014 atas
dasar harga berlaku menjadi nilai tambah tertinggi selama tahun 2014 sebesar Rp.
3.721.374 juta, dengan nilai tambah atas dasar konstan 2000, sebesar Rp. 1.259.645
juta.
Nilai tambah atas dasar harga berlaku menunjukkan struktur ekonomi Kabupaten
Bantul, adapun nilai tambah tertinggi atas dasar harga berlaku pada triwulan IV 2014
dicapai oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran; diikuti sektor industri pengolahan;
dan sektor bangunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembentukan perekonomian di
Kabupaten Bantul pada triwulan IV 2014 didominasi oleh ketiga sektor tersebut.
Sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan besaran yang
berbeda karena pengaruh inflasi pada tingkat harga produsen.
Tabel 2.
PDRB Kabupaten Bantul Triwulan I sampai dengan Triwulan IV 2014
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
Tabel 3.
PDRB Kabupaten Bantul Triwulan I sampai dengan Triwulan IV 2014
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga konstan 2000 (Juta Rupiah)
Gambar 2.
Struktur Perekonomian Kabupaten Bantul Triwulan IV Tahun 2014
Menurut Kelompok Sektor
Tabel 4.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bantul Triwulan IV 2013 &
Triwulan IV 2014 dan Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bantul
Tahun 2013 & Tahun 2014 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
TW 4 TW 4 Tahun Tahun
Lapangan Usaha Perbedaan perbedaan
2013 2014 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pertanian 16,05 15,34 -0,71 19,32 18,64 -0,68
2. Penggalian 1,21 0,96 -0,25 0,83 0,82 -0,01
3. Industri 19,58 18,79 -1,97 19,06 18,63 -0,42
4. Listrik, Gas dan Air 1,08 1,04 0,02 1,08 1,08 0,00
Bersih
5. Konstruksi 14,10 12,51 1,86 11,92 12,26 0,33
6. Perdagangan, Hotel, 18,36 18,65 0,37 18,55 18,58 0,03
dan Restoran
7. Pengangkutan dan 7,04 7,09 -0,01 6,95 7,02 0,07
Komunikasi
8. Keuangan, 7,20 7,37 0,17 7,07 7,35 0,28
Persewaan, dan jasa
perusahaan
9. Jasa-jasa 15,40 15,72 0,52 15,22 15,63 0,40
PDRB 100,00 100,00 00 100,00 100,00 00
Sumber : BPS Kabupaten Bantul (Angka sangat sementara)
milyar. Peran sektor penggalian pada pembentukan PDRB Kabupaten Bantul triwulan
IV 2014 hanya sebesar 0,96 persen, terendah kedua setelah sektor LGA.
Sektor penggalian pada triwulan IV 2014 tumbuh sebesar 27,51 persen
dibanding triwulan III 2014 (q to q). Hal ini disebabkan karena mulai triwulan tiga
terjadi peningkatan aktivitas pembangunan terutama untuk gedung dan bangunan
pemerintahan sehingga mendorong peningkatan permintaan galian gol c terutama tanah,
pasir, batu dan kerikil. Berdasarkan indikator dini tercatat peningkatan galian gol c
paling besar terjadi pada galian kerikil hingga mencapai 235,85 persen, dan terendah
terjadi pada galian tanah sebesar 40,60 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2013 (y on y) sektor penggalian mampu
tumbuh sebesar 1,57 persen. Pertumbuhan sektor penggalian selain didukung oleh
kegiatan galian gol c, juga didukung oleh aktivitas pembangunan di Kabupaten Bantul.
Peningkatan sektor bangunan secara derived demand akan mempengaruhi pertumbuhan
sektor penggalian.
Secara agregat pertumbuhan sektor penggalian tahun 2014 mencapai 2,54
persen, atau melaju lebih cepat dibanding pertumbuhan tahun 2013 yang mencapai 2,45
persen. Melajunya sektor ini selain karena meningkatnya jumlah produksi galian gol c,
disebabkan pula oleh meningkatnya aktivitas sektor bangunan.
Sektor bangunan tumbuh sebesar 31,81 persen dibanding triwulan III 2014 (q to
q), sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan IV 2013 (y on y) sektor bangunan
mampu tumbuh sebesar 18,33 persen. Tingginya laju pertumbuhan sektor bangunan
pada dua triwulan terakhir menunjukkan belum meratanya alokasi anggaran belanja
modal dalam setiap bulannya. Hal ini berkaitan dengan efektivitas penyerapan anggaran
belanja modal, oleh karena itu ke depan perlu ada aturan pemerintah daerah mengenai
pengeluaran belanja modal agar alokasi agaran lebih merata setiap bulan sehingga tidak
terjadi penumpukan pekerjaan hanya di akhir tahun.
Pertumbuhan sektor bangunan secara agregat selama tahun 2014 tumbuh
sebesar 6,89 persen, melaju lebih lambat dibanding pertumbuhan tahun 2013 sebesar
7,15 persen. Meningkatnya sektor bangunan ini didukung oleh meningkatnya alokasi
anggaran bangunan gedung dan bangunan dan anggaran pembuatan jembatan, irigasi,
dan jaringan sebesar 9,93 persen.
perusahaan berperan 7,37 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bantul triwulan
IV 2014. Pertumbuhan sektor ini pada triwulan IV 2014 dibanding triwulan III 2014 (q
to q) tumbuh sebesar 1,57 persen, dan jika dibandingkan dengan triwulan IV 2013 (y on
y) tumbuh sebesar 3,77 persen.
Pertumbuhan sektor ini dari sub sektor keuangan didukung oleh meningkatnya
kucuran kredit dengan bunga ringan yang ditawarkan oleh beberapa bank di Kabupaten
Bantul, dari sub sektor persewaan didukung oleh kenaikan usaha persewaan pada stan-
stan pameran di gedung JEC, meningkatnya persewaan pada rusunawa, dan beberapa
jasa persewaan swasta lainnya, sedangkan dari sub sektor jasa perusahaan didukung
oleh meningkatnya beberapa jasa perusahaan seperti usaha fotocopi, notaris dan PPAT
dsb.
Secara agregat selama tahun 2014, sektor keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan tumbuh sebesar 9,30 persen. Kebijakan pemerintah mengenai suku bunga
dan kemudahan yang diberikan pihak bank dalam menguncurkan pinjaman mendorong
cepatnya laju pertumbuhan sub sektor perbankan.
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 756.480 576.962 565.344 560.383 2.459.169 801.824 639.309 648.305 571.038 2.660.476
2. Penggalian 19.036 19.116 25.478 42.168 105.798 25.760 26.454 28.939 35.576 116.730
3. Industri Pengolahan 571.442 590.992 580.012 683.709 2.426.154 659.945 669.105 675.879 655.242 2.660.171
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 33.033 33.198 33.792 37.606 137.628 38.071 37.876 37.459 40.810 154.217
5. Bangunan 309.745 332.005 383.988 492.190 1.517.928 334.409 371.375 450.075 593.832 1.749.691
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 546.041 570.739 603.750 640.928 2.361.458 630.607 654.203 670.927 696.700 2.652.438
7. Pengangkutan dan Komunikasi 199.184 210.143 229.179 245.817 884.323 238.820 245.882 255.193 261.694 1.001.589
PDRB 3.076.015 3.010.881 3.151.288 3.491.656 12.729.840 3.515.698 3.441.190 3.597.297 3.721.374 14.275.559
*)
Keterangan : : Angka sementara
**)
: Angka sangat sementara
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 303.601 229.718 222.379 210.912 966.610 298.464 235.342 235.800 205.001 974.607
2. Penggalian 8.455 8.617 10.319 13.148 40.539 8.531 9.208 10.473 13.355 41.567
3. Industri Pengolahan 181.281 186.755 182.129 178.988 729.153 180.314 188.103 196.421 194.902 759.741
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 10.788 10.799 10.559 10.986 43.132 11.145 11.143 11.017 11.987 45.292
5. Bangunan 120.152 124.462 137.394 166.328 548.336 114.580 125.397 149.325 196.822 586.123
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 226.133 233.674 244.384 256.378 960.570 249.207 255.025 258.151 263.691 1.026.075
7. Pengangkutan dan Komunikasi 83.456 86.448 90.004 93.643 353.552 90.947 92.389 95.174 96.727 375.238
9. Jasa-jasa 155.548 161.549 171.618 181.137 669.852 179.097 179.366 181.909 184.090 724.463
PDRB 1.167.917 1.123.099 1.153.249 1.201.211 4.645.476 1.222.401 1.186.126 1.229.902 1.259.645 4.898.075
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 24,59 19,16 17,94 16,05 19,32 22,81 18,58 18,02 15,34 18,64
2. Penggalian 0,62 0,63 0,81 1,21 0,83 0,73 0,77 0,80 0,96 0,82
3. Industri Pengolahan 18,58 19,63 18,41 19,58 19,06 18,77 19,44 18,79 17,61 18,63
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,07 1,10 1,07 1,08 1,08 1,08 1,10 1,04 1,10 1,08
5. Bangunan 10,07 11,03 12,19 14,10 11,92 9,51 10,79 12,51 15,96 12,26
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,75 18,96 19,16 18,36 18,55 17,94 19,01 18,65 18,72 18,58
7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,48 6,98 7,27 7,04 6,95 6,79 7,15 7,09 7,03 7,02
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
6,56 7,14 7,34 7,20 7,07 7,23 7,44 7,37 7,37 7,35
Perusahaan
9. Jasa-jasa 14,28 15,37 15,82 15,40 15,22 15,14 15,72 15,72 15,92 15,63
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*)
Keterangan : Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 26,00 20,45 19,28 17,56 20,81 24,42 19,84 19,17 16,27 19,90
2. Penggalian 0,72 0,77 0,89 1,09 0,87 0,70 0,78 0,85 1,06 0,85
3. Industri Pengolahan 15,52 16,63 15,79 14,90 15,70 14,75 15,86 15,97 15,47 15,51
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,92 0,96 0,92 0,91 0,93 0,91 0,94 0,90 0,95 0,92
5. Bangunan 10,29 11,08 11,91 13,85 11,80 9,37 10,57 12,14 15,63 11,97
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,36 20,81 21,19 21,34 20,68 20,39 21,50 20,99 20,93 20,95
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,15 7,70 7,80 7,80 7,61 7,44 7,79 7,74 7,68 7,66
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
6,72 7,22 7,32 7,47 7,18 7,37 7,60 7,45 7,39 7,45
Perusahaan
9. Jasa-jasa 13,32 14,38 14,88 15,08 14,42 14,65 15,12 14,79 14,61 14,79
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*)
Keterangan : Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 46,08 -24,34 -3,19 -5,16 1,14 41,51 -21,15 0,19 -13,06 0,83
2. Penggalian -35,05 1,93 19,75 27,41 2,45 -35,11 7,93 13,75 27,51 2,54
3. Industri Pengolahan -0,45 3,02 -2,48 -1,72 5,25 0,74 4,32 4,42 -0,77 4,19
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,02 0,10 -2,22 4,05 6,83 1,44 -0,01 -1,13 8,81 5,01
5. Bangunan -29,89 3,59 10,39 21,06 7,15 -31,11 9,44 19,08 31,81 6,89
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -3,09 3,33 4,58 4,91 6,52 -2,80 2,33 1,23 2,15 6,82
7. Pengangkutan dan Komunikasi -0,24 3,59 4,11 4,04 6,09 -2,88 1,59 3,01 1,63 6,13
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
0,37 3,28 4,18 6,19 9,30 0,47 0,04 1,64 1,57 9,36
Perusahaan
9. Jasa-jasa -0,16 3,86 6,23 5,55 8,08 -1,13 0,15 1,42 1,20 8,15
PDRB 2,80 -3,84 2,68 4,16 5,57 1,76 -2,97 3,69 2,42 5,44
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian -1,10 3,47 1,59 1,48 1,14 -1,69 2,45 6,04 -2,80 0,83
2. Penggalian 4,84 4,30 0,93 1,00 2,45 0,91 6,85 1,49 1,57 2,54
3. Industri Pengolahan 6,79 11,65 4,90 -1,71 5,25 -0,53 0,72 7,85 8,89 4,19
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 13,68 9,57 3,09 1,86 6,83 3,31 3,19 4,34 9,11 5,01
5. Bangunan 18,59 14,73 5,24 -2,95 7,15 -4,64 0,75 8,68 18,33 6,89
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,19 4,89 7,89 9,87 6,52 10,20 9,14 5,63 2,85 6,82
7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,98 4,99 5,35 11,94 6,09 8,98 6,87 5,74 3,29 6,13
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
4,97 7,26 10,03 14,68 9,30 14,79 11,20 8,49 3,77 9,36
Perusahaan
9. Jasa-jasa 0,40 3,07 12,68 16,27 8,08 15,14 11,03 6,00 1,63 8,15
PDRB 3,70 6,63 6,33 5,73 5,57 4,67 5,61 6,65 4,86 5,44
TABEL 11. ANDIL PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BANTUL
MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000
TRIWULAN I TAHUN 2013 - TRIWULAN IV TAHUN 2014 (Quarter to Quarter in percent)
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian 8,43 -6,33 -0,65 -0,99 0,25 7,29 -5,16 0,04 -2,50 0,17
2. Penggalian -0,40 0,01 0,15 0,25 0,02 -0,38 0,06 0,11 0,23 0,02
3. Industri Pengolahan -0,07 0,47 -0,41 -0,27 0,83 0,11 0,64 0,70 -0,12 0,66
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,00 0,00 -0,02 0,04 0,06 0,01 0,00 -0,01 0,08 0,05
5. Bangunan -4,51 0,37 1,15 2,51 0,83 -4,31 0,88 2,02 3,86 0,81
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -0,63 0,65 0,95 1,04 1,34 -0,60 0,48 0,26 0,45 1,41
7. Pengangkutan dan Komunikasi -0,02 0,26 0,32 0,32 0,46 -0,22 0,12 0,23 0,13 0,47
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
0,03 0,22 0,30 0,45 0,65 0,04 0,00 0,12 0,12 0,67
Perusahaan
9. Jasa-jasa -0,02 0,51 0,90 0,83 1,14 -0,17 0,02 0,21 0,18 1,18
PDRB 2,80 -3,84 2,68 4,16 5,57 1,76 -2,97 3,69 2,42 5,44
TABEL 12. ANDIL PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BANTUL
MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000
TRIWULAN I TAHUN 2013 - TRIWULAN IV TAHUN 2014 (Year on Year in percent)
2013 2014
SEKTOR
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pertanian -0,30 0,73 0,32 0,27 0,25 -0,44 0,50 1,16 -0,49 0,17
2. Penggalian 0,03 0,03 0,01 0,01 0,02 0,0066 0,0525 0,0134 0,0172 0,02
3. Industri Pengolahan 1,02 1,85 0,78 -0,27 0,83 -0,08 0,12 1,24 1,32 0,66
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,12 0,09 0,03 0,02 0,06 0,03 0,03 0,04 0,08 0,05
5. Bangunan 1,67 1,52 0,63 -0,45 0,83 -0,48 0,08 1,03 2,54 0,81
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,62 1,04 1,65 2,03 1,34 1,98 1,90 1,19 0,61 1,41
7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,14 0,39 0,42 0,88 0,46 0,64 0,53 0,45 0,26 0,47
8. Keuangan, persewaan dan Jasa
0,33 0,52 0,71 1,01 0,65 0,99 0,81 0,62 0,28 0,67
Perusahaan
9. Jasa-jasa 0,05 0,46 1,78 2,23 1,14 2,02 1,59 0,89 0,25 1,18
PDRB 3,70 6,63 6,33 5,73 5,57 4,67 5,61 6,65 4,86 5,44
4.000.000
3.500.000
3.575.108
3.000.000
3.082.160 2.977.488 3.081.983
2.980.518
2.500.000 2.824.110 2.771.449
2.666.075
2.000.000
1.500.000
0
Tw1'12 Tw2'12 Tw3'12 Tw4'12 Tw1'13 Tw2'13 Tw3'13 Tw4'13
900.000
800.000
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
Tw1'13 Tw2'13 Tw3'13 Tw4'13
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
Tw1'13 Tw2'13 Tw3'13 Tw4'13
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (JUTAAN RUPIAH) 9.076.401 10.097.345 11.242.151 12.729.840 14.275.559
Gross Regional Domestic Product (million Rupiah)
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO ADHP (JUTAAN RUPIAH) 8.314.549 9.249.798 10.298.512 11.661.328 13.077.302
Net Regional Domestic Product at Current market Price (million Rupiah)
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETTO (JUTAAN RUPIAH) 484.189 538.652 599.723 679.085 761.543
Net Indirect Taxes (million Rupiah)
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO BIAYA FAKTOR (JUTAAN) 7.830.360 8.711.146 9.698.789 10.982.243 12.315.760
Net Regional Domestic Product at Factor Cost (million Rupiah)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA (RUPIAH) 9.926.984 10.882.566 11.941.771 13.329.466 14.737.856
Gross Regional Domestic Product Per Capita
8. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO PER KAPITA (RUPIAH) 9.093.737 9.969.109 10.939.408 12.210.622 13.500.795
Net Regional Domestic Product (million Rupiah)
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (JUTAAN RUPIAH) 3.967.928 4.177.204 4.400.313 4.645.476 4.898.075
Gross Regional Domestic Product (million Rupiah)
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO ADHP (JUTAAN RUPIAH) 3.634.870 3.826.579 4.030.961 4.255.546 4.486.942
Net Regional Domestic Product at Current market Price (million Rupiah)
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETTO (JUTAAN RUPIAH) 211.673 222.837 234.739 247.817 261.292
Net Indirect Taxes (million Rupiah)
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO BIAYA FAKTOR (JUTAAN) 3.423.197 3.603.743 3.796.223 4.007.729 4.225.650
Net Regional Domestic Product at Factor Cost (million Rupiah)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA (RUPIAH) 4.339.777 4.502.044 4.674.153 4.864.296 5.056.693
Gross Regional Domestic Product Per Capita
8. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO PER KAPITA (RUPIAH) 3.975.507 4.124.153 4.281.816 4.455.999 4.632.246