JGHGHF
JGHGHF
Disusun Oleh:
dr. andika aji saputra
Pembimbing:
dr. Hj. A. Silviani
Latar Belakang
Anemia akibat kekurangan zat gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah
gizi utama di Asia termasuk di Indonesia. Pada anak usia sekolah, prevalensi
anemia tertinggi ditemukan di Asia Tenggara dengan perkiraan sekitar 60% anak
mengalami anemia. Laporan berbagai studi di Indonesia memperlihatkan masih
tingginya prevalensi anemia gizi pada remaja putri yang berkisar antara 20-50%.
Survei yang dilakukan oleh Gross et al di Jakarta dan Yogyakarta melaporkan
prevalensi anemia pada remaja sebesar 21,1%. Penelitian Budiman menyebutkan
dari sejumlah 545 orang sampel siswi SLTA di Kabupaten dan Kotamadya
Sukabumi, Cirebon dan Tangerang Propinsi Jawa Barat sebanyak 40,4%-nya
menderita anemia. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 melaporkan 28,3%
anak dan remaja dalam kelompok umur 5-14 tahun menderita anemia. Penelitian
Hamid (7) di Padang, Sumatera Barat mendapatkan angka prevalensi anemia pada
siswi SLTA sebesar 29,2%. Penelitian Februhartanty et al terhadap 137 siswi SLTP
di Kupang, Nusa Tenggara Timur mendapatkan angka prevalensi anemia sebesar
49,6%.
I. Permasalahan di Masyarakat
III. Pelaksanaan
IV. Evaluasi
Pemberian tablet besi di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas
dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2019 di pesantren ddi kaballangan pinrang
1. jumlah 32 siswi
2. Kendala : kurangnya kesadaran pada siswi sehingga beberapa siswi tidak
meminum tablet besi yang diberikan sebelumnya.
3. Saran : sebaiknya pada saat pemberian tablet besi, para siswi diawasi saat
meminum tablet yang telah diberikan, agar program dapat berjalan lebih
maksimal.