Oleh :
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MEDAN
PROGRAM S1 PGSD KABUPATEN TOBA SAMOSIR
2016/2017.2
LAPORAN HASIL
Dengan Judul :
i
LEMBAR PENGESAHAN
bulat.
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pada Materi Bilangan Bulat Kelas IV SDN. 173657 Sihiong Tahun Pelajaran
2016/2017 ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Propesional (PKP) pada program S1 PGSD Universitas terbuka.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ v
Abstrak .................................................................................................................. x
I. Pendahuluan .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
C. Pendekatan Pembelajaran.......................................................................... 9
v
D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ............................ 9
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8. Hasil Test Formatif dalam perbaikan pembelajaran Prasiklus, Siklus I
dan Siklus II ......................................................................................................... 41
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10. Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik dan Terburuk Persiklus ...... 63
ix
ABSTRAK
Kata kunci : Contextual Teaching and Learning (CTL), bilangan bulat , balige.
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
ketika siswa menghadapi masalah baru yang tidak ada contoh penyelesaiannya
siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal
Pembelajaran dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning), yaitu salah satu konsep belajar yang dapat membantu guru
mengartikan antara materi yang diajarkan guru dengan situasi dunia nyata dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dalam
masyarakat, sehingga diharapkan hasil dari kegiatan pembelajaran ini lebih
bermakna bagi siswa. Konsep pembelajaran CTL ini lebih menekankan pada
strategi pembelajarannya bukan pada hasil yang dicapai pada akhir kegiatan.
Menurut Keneth (2001: 189) mengemukakan bahwa: “Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses
belajar dimana siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan akademiknya
dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masalah yang
bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama”.
Pembelajaran CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi
siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan
mereka.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat
diidentifikasikan masalah. Beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan antara
lain:
1. Prestasi belajar matematika siswa rendah
2. Siswa mengalami kesulitan terkait materi bilangan bulat
3. Kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran
4. Pembelajaran masih terpusat kepada guru
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah : Bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN. 173657 Sihiong setelah
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi
bilangan bulat?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan proses pendidikan siswa dengan lingkungan
yang berisi perbuatan guru dan siswa atas dasar intraksi atau hubungan timbal
balik yang sengaja direncanakan dalam rangka melakukan perubahan dalam diri
seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan,
pengetahuan, sikap, keterampilan, tingkah laku, kecakapan dan aspek lain yang
ada pada diri individu dengan pola pikir dan pembuktian yang logis yang
berkenaan dengan ide- ide dan hubungannya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar merupakan suatu proses
yang ditanda dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Menurut Skinner
(dalam Dimyati, 2009: 9) belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar,
maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka
responsya menurun.
Hakikat belajar adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan
tingkah laku (behavior change) pada diri individu yang belajar. Perubahan
tingkah laku karena usaha individu yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi
bisa juga karena adanya interaksi, sebagaimana Kunandar (2007:320)
menyatakan bahwa : “Pada prinsipnya proses perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antarsiswa dengan sumber-sumber belajar, baik sumber yang
didesain maupun yang dimanfaatkan”. Jadi bukan hanya karena interaksi pada
guru saja, hasil belajar yang maksimal dapat diperolah lewat interaksi siswa
dengan sumber-sumber belajar lainnya.
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Namun pembelajaran yang dilaksanakan seringkali justru menghambat aktivitas
dan kreativitas peserta didik. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran di
kelas yang umumnya lebih menekankan pada ranah kognitif, ketika kemampuan
mental yang dipelajari semakin besar berpusat pada pengetahuan dan ingatan.
Seperti yang dikemukakan Rahardja (2003:12) menyatakan bahwa aktivitas
6
7
adalah kegiatan jasmani dan rohani manusia untuk melakukan sesuatu dalam
upaya mencapai tujuan tertentu. Menurut Sanjaya (2006:135) menyatakan bahwa
aktivitas yang dimaksudkan tidak hanya aktivitas fisik saja, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental dan emosional
Selanjutnya Hamalik (2009: 37) belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan
dan nilai sikap. Baik dalam segi apa itu pembelajaran, mengapa kita harus
mempelajari, pembelajaran matematika dan bagaimana cara kita bisa
mempermudah perserta didik untuk memahami pembalajaran matematika
C. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Ruseffendi (dalam Ismail, 2003:8), “Pendekatan adalah suatu
jalan, cara atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam
pencapaian tujuan pembelajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana
proses pembelajaran atau materi pembelajaran dikelola”.
Tim MKPBM (2001:7) mengemukakan bahwa : “Pendekatan (Approach)
pembelajaran merupakan cara yang ditempuh guru dalam pelaksanakan
pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa”.
Dalam belajar matematika ada dua jenis pendekatan yaitu pendekatan yang
bersifat metodologi dan pendekatan yang bersifat materi.
Pendekatan metodologi berkenaan dengan cara siswa menghadapi konsep
yang disajikan dalam struktur kognitifnya, yang sejalan dengan cara guru
menyajikan bahan tersebut. Pendekatan ini diantaranya pendekatan intuitif,
analitik, sintetik, spiral, induktif, deduktif, tematik, realistik dan heuristik.
Pendekatan material yaitu pendekatan pembelajaran matematika dimana
dalam menyajikan konsep matematika melalui konsep matematika lain yang telah
dimiliki siswa. Misalnya untuk menyajikan penjumlahan bilangan menggunakan
garis bilangan atau himpunan, menyajikan konsep titik pada bidang dengan
menggunakan vektor atau diagram kartesius, menyajikan konsep penjumlahan
bilangan pecahan yang tidak sejenis digunakan gambar atau model
9
1. Konstruktivisme (Constructivism)
disimulasikan
5 Selalu mengaitkan informasi Memberikan tumpukan informasi
dengan pengetahuan yang telah kepada siswa sampai saatnya
dimiliki siswa diperlukan
6 Cenderung mengintegrasikan bebe- Cenderung terfokus pada satu
rapa bidang bidang (disiplin) tertentu
7 Siswa menggunakan waktu Waktu belajar siswa sebagian besar
belajarnya untuk menemukan, dipergunakan untuk mengerjakan
menggali, berdiskusi, berfikir kritis, buku tugas, mendengar ceramah dan
atau mengerjakan proyek dan mengisi latihan yang membosankan
pemecahan masalah (melalui kerja (melalui kerja individu)
kelompok)
8 Perilaku dibangun atas kesadaran Perilaku dibangun atas kebiasaan
sendiri
9 Keterampilan dikembangkan atas Keterampilan dikembangkan atas
dasar pemahaman dasar latihan
10 Hadiah dari perilaku baik adalah Hadiah dari perilaku baik adalah
kepuasan diri pujian atau nilai (angka) rapor
11 Siswa tidak melakukan hal yang Siswa tidak melakukan hal yang
buruk karena sadar hal tersebut buruk karena takut akan hukuman
keliru dan merugikan
12 Perilaku baik berdasarkan motivasi Perilaku baik berdasarkan motivasi
intrinsic ekstrinsik
13 Pembelajaran terjadi diberbagai Pembelajaran hanya terjadi dalam
tempat, konteks, dan setting kelas
14 Hasil belajar diukur melalui Hasil belajar diukur melalui kegiatan
penerapan penilaian autentik akademik dalam bentuk tes/ujian/
ulangan
15 Bahasa diajarkan dengan Bahasa diajarkan dengan pendekatan
pendekatan komunikatif, yakni struktural, yakni rumus diterangkan
siswa diajak menggunakan bahasa sampai faham , kemudian dilatihkan
dalam konteks nyata (drill)
19
16 Pemahaman rumus dikembangkan Rumus itu ada diluar diri siswa yang
atas dasar skemata yang sudah ada harus diterangkan, diterima,
dalam diri siswa dihapalkan dan dilatihkan
17 Siswa menggunakan kemampuan Siswa secara pasif menerima rumus
berfikir kritis, terlibat penuh dalam atau kaidah (membaca, mendengar-
mengupayakan terjadinya proses kan, mencatat, menghapal) tanpa
pembelajaran yang efektif, ikut memberikan kontribusi ide dalam
bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran
proses pembelajaran yang efektif,
dan membawa skemata masing-
masing ke dalam proses
pembelajaran
18 Pengetahuan yang dimiliki manusia Pengetahuan adalah penangkapan
dikembangkan oleh manusia itu terhadap serangkaian fakta, konsep
sendiri. Manusia menciptakan atau atau hukum yang berada diluar diri
membangun pengetahuan dengan manusia
cara memberi arti dan memahami
pengalamannya
19 Karena ilmu pengetahuan itu Kebenaran bersifat absolut dan
dikembangkan (dikonstruksikan) pengetahuan bersifat final
oleh manusia sendiri, sementara
manusia selalu mengalami
peristiwa baru, maka pengetahuan
itu tidak pernah stabil, selalu
berkembang (tentative dan
incomplete)
20 Siswa diminta bertanggung jawab Guru adalah penentu jalannya proses
memonitor dan mengembangkan pembelajaran
pembelajaran mereka masing-
masing
20
a + (–a) = (–a) + a = 0.
Contoh :
(a) Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 6 satuan ke kanan sampai pada
angka 6.
(b) Gambarlah anak panah tadi dari angka 6 sejauh 8 satuan ke kiri.
BAB III
23
24
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS I :
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan yaitu menyediakan perangkat penelitian meliputi :
a. Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar (KBM), sumber / media
b. Penilaian : lembar observasi siswa, lembar kerja siswa (post test)
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut :
26
Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada siklus I, maka disusun rencana perbaikan yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada
siklus I, yaitu menyediakan perangkat penelitian meliputi :
a. Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : materi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, kegiatan belajar mengajar (KBM), sumber / media
b. Penilaian : lembar observasi siswa, lembar kerja siswa (post test)
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaa pada siklus I yaitu :
a. Guru membagi siswa ke dalam enam kelompok yang mana nama setiap
kelompoknya adalah dari nama-nama pahlawan
b. Guru memberi materi yang akan dipelajari menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL)
c. Melalui bimbingan guru, siswa mampu mengurutkan bilangan bulat
d. Siswa diberi materi diskusi yaitu lembar kerja siswa yang mana terdapat soal
yang harus dikerjakan bersama anggota kelompoknya masing-masing
e. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
f. Guru memberi pertanyaan dan kuis berdasarkan materi yang telah
didiskusikan bersama
g. Siswa mengerjakan tes formatif siklus II
3. Tahap Observasi
Pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah terhadap
kegiatan siswa, yaitu :
a. Pendahuluan, meliputi : melengkapi alat tulis, mengerjakan PR
b. Kegiatan inti, meliputi :
1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
2) Keaktifan siswa dalam keterlibatan pada penggunaan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL)
28
Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal akan dipenuhi jika di dalam kelas
tersebut terdapat 85% siswa yang berhasil mencapai nilai ≥65 % (Trianto 2008 : 171).
Dengan kriteria sebagai berikut : <60 % = kurang
60-70 % = cukup
71-85 % = baik
86-100 % = baik sekali (Aqib, 2008: 102)
Untuk mengetahui hasil penelitian tindakan ini, peneliti menetapkan
kriteria keberhasilan pembelajaran materi bilangan bulat :
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar matematika materi bilangan bulat di atas nilai
KKM 70
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM 75% dari seluruh jumlah siswa
30
BAB IV
30
31
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TUNTAS TIDAK TUNTAS
penanaman konsep
4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dikuasai
5 Memberikan contoh - contoh
penyelesaian Soal
6 Memberi bimbingan menyelesaikan soal
secara individu
7 Memberi pekerjaan rumah
Jumlah Nilai - - 15 8
Nilai Rata – rata 15 + 8 = 23 : 7 = 3,28
Keterangan :
1 = Kurang sekali, 2 = Kurang, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Baik sekali
d. Tahap Refleksi
Setelah memperhatikan hasil pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I, diperoleh refleksi sebagai berikut :
1) Kelemahan siswa pada siklus I
− Semua siswa kurang aktif dalam pembelajaran
− Sebagian besar siswa aktif dalam keterlibatan pada penggunaan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
− Sebagian siswa masih malu bertanya
− Masih ada siswa yang pasif dalam mengerjakan latihan soal-soal
− Semua siswa aktif dalam mengerjakan tes akhir
2) Penyebab kelemahan siswa pada siklus I
− Belum berubahnya pola pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pola pembelajaran berpusat pada siswa
− Guru lebih banyak berceramah dan dalam apersepsi belum
menanamkan materi prasyarat
− Guru kurang memperhatikan siswa, sehingga siswa tidak berani
menjawab pertanyaan guru
− Guru dalam memberikan contoh soal kurang karya dan kurang
bervariasi
3) Kelebihan guru pada siklus I
− Mulai timbul rasa percaya diri guru dalam mengajar
− Guru mulai mampu menciptakan suasana yang menyenangkan
bagi siswa
− Guru mulai mampu memotivasi siswa untuk berani aktif dalam
proses pembelajaran
4) Penyebab kelebihan guru pada siklus I
− Guru mulai terbiasa dalam mengajar
− Guru lebih ramah, dekat dan tidak menciptakan rasa takut yang
berlebihan kepada siswa
− Guru memberikan reward berupa nilai lebih kepada siswa yang
aktif dalam pembelajaran
e. Tahap Evaluasi
35
70
60
50
40
30
20
10
0
TUNTAS TIDAK TUNTAS
3. Tahap Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran siklus II ada dua
macam yaitu:
1) Lembar Penilaian
Lembar penilaian digunakan peneliti untuk menulis hasil nilai siswa
yang diperoleh dalam kegiatan tes formatif
2) Lembar Observasi Sistematis
Format observasi yang digunakan teman sejawat untuk mengamati
kinerja peneliti adalah lembar observasi sistematis. Aspek-aspek yang
menjadi fokus pengamatan ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan
kesepakatan antara peneliti dengan teman sejawat.
Jumlah Nilai - - - - 35
Nilai Rata – rata 1835 : 7 = 5
Keterangan :
1 = Kurang sekali, 2 = Kurang, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Baik sekali
Tabel 4.6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
N Aktivitas siswa yang diobservasi Kemunculan Keterangan
Ada Tidak
o Ada
1 Keaktifan siswa dalam pembelajaran - Semua siswa aktif
4. Tahap Refleksi
Setelah memperhatikan hasil pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I, diperoleh refleksi sebagai berikut :
1) Kelemahan siswa pada siklus II
− Semua siswa sudah aktif dalam pembelajaran atau siswa lebih
antusias dalam merespon materi pelajaran yang disampaikan guru
− Sebagian besar siswa sudah aktif dalam keterlibatan pada
penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
− Banyak siswa yang sudah berani bertanya
− Semua yang aktif dalam mengerjakan latihan soal-soal
− Semua siswa aktif dalam mengerjakan tes akhir
2) Penyebab kelemahan siswa pada siklus II
− Pola pembelajaran yang berpusat pada guru sudah menjadi pola
pembelajaran yang berpusat pada siswa
− Penggunaan pendekatan pembelajaran sudah dimaksimalkan
untuk mendukung pemahaman siswa tentang materi bilangan
bulat
− Pemberian motivasi kepada siswa sudah merata sehingga mampu
membangkitkan minat keseluruhan
− Peran serta dalam diskusi sudah cukup baik, diskusi berjalan
dengan lancar dan sistematis sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan
3) Kelebihan guru pada siklus II
− Guru sudah mampu menguasai kelas dengan baik
39
2 ALWI 75 85 Tuntas
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TUNTAS TIDAK TUNTAS
Tabel 4.8. Hasil Test Formatif Dalam Perbaikan Pembelajaran Siklus I, Siklus II
Keadaan Sebelum Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata 56.00 70.50 82.50
Tuntas Belajar (25%) (65%) (90%)
Belum tuntas belajar (75%) (35%) (10%)
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar matematika siswa pada materi bilangan bulat di kelas IV SDN.
173657 Sihiong , Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjalan dengan baik. Hasil
belajar siswa meningkat dari kategori kurang dengan nilai 56.00 pada nilai rata-
rata pra siklus, menjadi kategori baik sekali dengan nilai 82.50 pada nilai rata-rata
siklus II.
Penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan materi bilangan bulat oleh guru secara intensif telah menghasilkan
pembelajaran yang optimal. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, berlatih dan
mendemonstrasikan bilangan bulat .
44
45
DAFTAR PUSTAKA
45
46
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ UT Medan
Di Medan
Lampiran 2
Surat Pernyataan Kesediaan sebagai Supervisor 2
Menyatakan bahwa :
Nama : Ruslan Sitorus
Tempat Tugas : Pengawas Dinas Pendidikan Balige
Lampiran 3
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Lampiran 4
Alat/Bahan/Sumber Belajar :
1. Alat :-
2. Bahan :-
3. Sumber :
a. Buku paket matematika kelas IV terbitan Erlangga, M khafid Suyati
b. Buku paket matematika kelas IV terbitan Yudistira, Masykur Ali
c. Buku paket matematika kelas IV terbitan Pusat Perbukuan Depdiknas,
R.J.Soenarjo
Nama :
Kelas :
Isilah pertanyaan di bawah ini !
KUNCI JAWABAN
1. 70
2. – 15
3. – 404
4. -5 meter
5. 7 meter
52
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS I)
Alat/Bahan/Sumber :
1. Alat :-
2. Bahan :-
3. Sumber :
a. Buku paket matematika kelas IV terbitan Erlangga, M khafid Suyati
b. Buku paket matematika kelas IV terbitan Yudistira, Masykur Ali
c. Buku paket matematika kelas IV terbitan Pusat Perbukuan Depdiknas,
R.J.Soenarjo
54
Nama :
Kelas :
Selesaikan soal-soal di bawah ini !
1. – 6 dibaca………
2. – 105 di baca…….
3. + 80 di baca ……..
4. + 167 di baca ……
5. Suhu di daerah kutub mencapai lima belas derajat celcius di bawah nol di tulis
….
KUNCI JAWABAN
1. Negatif enam
2. Negetif seratus lima
3. Positif delapan puluh
4. Positif seratus enam puluh tujuh
5. – 15
56
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
Nama :
Kelas :
1. Berilah tanda < , > atau = untuk mem bandingkan bilangan bulat di bawah ini!
1. 2 … (-5)`
2. (-10) …. ( -3)
3. 0 …. ( -4)
4. 5 ….. (15)
5. (-8) …. (-1)
6. 20 ….. (-10)
7. (-2) …. (-2)
8. (-15) …. ( -12 )
9. 18 …. 20
10. (-25) ….. 25
KUNCI JAWABAN
A. Jawaban bagian A
1). > 6. >
2). < 7. =
4. > 9. <
B. Jawaban bagian B
1. Urutan bilangan dari yang terkecil adalah
–25, –10, –5, 0, 10, 20, 30
2. Urutan bilangan dari yang terbesar adalah
30, 20, 10, 0, –5, –10, –25
60
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semeter : IV / 2
Hari / Tanggal : selasa / 11 April 2017
Fokus Observasi : Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada materi bilangan bulat
Supervisor II
Ruslan Sitorus
NIP. 19610202 197909 2 001
61
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semeter : IV / 2
Hari / Tanggal : Selasa / 18 April 2017
Fokus Observasi : Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada materi bilangan bulat
Supervisor II
Ruslan Sitorus
NIP. 19610202 197909 2 001
62
Lampiran 9