DISUSUN OLEH
TAHUN 2019-2020
ASUHAN KEPERAWATAN INTENSIF
Format Pengkajian :
Pengkajian :
Hari/Tanggal :
I. Circulation
N 100x/menit
Irama cepat
Denyut nadi kuat
Ekstermitas teraba dingin
Warna kulit pucat
CRT 3 detik
Tidak ada edema
TD 170/90 mmHg
J. Disability
Kesadaran composmentis
GCS 15 (E4 V5 M6)
K. Exposure
Suhu 36,1 Celcius
2. Kardiovaskuler
I : denyut jantuk tidak nampak
P : denyut jantung teraba di intercosta 4-5
P : pekak
A : irreguler
5. Muskuloskeletal
Kekuatan otot sama kuat
Kelemahan anggota gerak tidak ada
6. Genitourinaria
Klien BAK dan masuk ICU sampai pengkajian 1000cc dengan warna kuning
pekat.
Klien terpasang kateter.
7. Integumen
Turgor kulit elastis
Lembap
Warna kulit sawo matang
8. Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Psikososial
Hubungan dengan keluarga sangat baik
Hubungan dengan teman sangat baik
Hubungan dengan masyarakat sangat baik
11. Nutrisi
Kebiasaan makan, klien makan 3 kali sehari dengan menu yang telah disediakan
rumah sakit yang didalamnya terdapat bubur, tahu, sayuran, lauk dan minuman 1
gelas, klien hanya menghabiskan ½ porsi yang diberikan.
M. Monitoring tiap jam (form monitoring)
Keterangan
TD (mmHg)
HR (x/menit)
RR (x/menit)
Saturasi O2 (%)
Irama EKG
Ventilator
N. Therapi/Program Medis
No. Nama Obat Dosis Obat Indikasi Kontraindikasi
1. Captropil 3x1 tab Gagal jantung kronik Alergi terhadap obat
Kelainan jantung kiri pasca ACEI
serangan jantung Pasien tidak dapat
Penyakit ginjal terkait berkemih
penyakit gula. Penyempitan
pembuluh darah
Kehamilan trimester
2 dan 3 beresiko
menyebabkan
kecacatan atau
kematian janin.
2. Aspilet 1x1 tab Pencegahan terhadap Riwayat
proses pembekuan darah hipersensitifitas
Riwayat alergi
Bagi ibu hamil dan
menyusui
disarankan konsul
dokter.
3. Alprazolam 2x1tab Gangguan kecemasan Hipersensitifitas
Mengatasi mual dan Mysthenia gravis
muntah Insufisiensi
pernapasan berat
4. Atorvastatin 1x1 tab Mengurangi peningkatan Hipersesitifitas
kolesterol
Apoliproteino
Triglesirida
5. Laxadine sirup 1x1 cth Penambah volume fese Ileus obstruktif
Nyeri perut yang
tidak diketehaui
penyebabnya.
6. Omeprazole /24jam Ulkus lambung Reaksi alergi
Duodenum terhadap obat
Pada neonatus
manfaat tidak
diketahui.
7. ISDN Jika nyeri Kardiak Hipersensitifitas
Non kardiak
dada
8. Furosemide 2x1 tab Edema karena gangguan Hipersensitifitas
jantung
Supportive measure pada
edema otak
Edema yang disebabkan
luka bakar
Hipertensi ringan dan
sedang
Pendukung diuresis yang
dipaksakan
9. Clopidogrel 3x1 tab Mengurangi kejadian Hipersensitifitas
aterosklerosis
10. Captropil 3x1 tab Gagal jantung kronik Alergi
Kelainan jantung kiri pasca Urinaria
serangan jantung Stenosis bilateral
Diabetes Arteri renal
11. Concor 1x1 tab Hipertensi Gagal jantung akut
Syok kardiogenik
Bradikardia
Hipotensi
Asma bronkhial
Asidosis metabolik
O. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
No. Lab :1910050002 Nama : NyA
Tgl terima : 2019-10-05 Umur : 86 tahun
Tgl cetak : 2019-10-05 Jenis kelamin : Perempuan
No RM :13638-16 dr. Pengirim : dr Yongki
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Metode
Hematologi
Darah rutin
Leukosit 8,6 4-10 X10 3/Ul Impedance
Eritrosit 4.44 4.4-5.6 X10 6/Ul Impedance
Hemoglobin 10.3 13-18 g/dL Colorimetric
Hematokrit 32.1 40-50 % Analyzer
MCV 72.4 80-100 fl Analyzer
MCH 23.1 28-34 Pg/sel Analyzer
MCHC 32.0 32-36 g/Dl Analyxer
Trombosit 408 150-450 X10 3/Ul Impedance
MPV 7 65-12 Fl
PDW 15.7 9.0-17.0
RDW – CV 16.2 11-16 % Analyzer
RDW – SD 43.5 35.0-56.0 Fl
PCT 0.285 0.108-0.282 %
Diff Count
Limfosit % 23.9 15-45 % Impedance
Gran % 67.8 50.0-70.0 % Impedance
MID % 8.3 4.0-10.0 % Impedance
LIMFOSIT # 2.1 1.25-4.0 X10 3/uL Impedance
GRAN # 5.8 2.50-7.00 X10 3/Ul Impedance
MID # 0.7 0.1-1.5 X10 3/Ul Impedance
Kimia
Kimia darah
Glukosa sewaktu 163 <200 Mg/Dl Oxidase PAP
Ureum 32 13-50 Mg/Dl Urease
Creatini 1.2 0.9-1.3 Mg/Dl Alkaline piorar
P. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : Iskemia jaringan Nyeri
Klien mengatkan nyeri dada. sekunder terhadapan
Klien mengatakan nyeri sumbatan arteri
terasa panas dan dihimpit
DO :
Klien tampak memegangi
dadanya
Klien tampak meringis
menahan nyeri
Skala nyeri 8
2. DS : Kelelahan otot-otot Pola napas tidak efektif
Klien mengatakan sesak pernapasan
napas
DS:
Klien tampak sesak napas
Klien tampak napas dangkal
Suara napas wheezing
RR 26x/menit
Terpasang O2 2ltr/menit
3. DS: Iskemia ventrikuler Penurunan curah jantung
Klien mengatakan lemes
DO:
K/u lemah
Akral teraba dingin
Nadi teraba cepat dan kuat
Hasil TTV
TD : 170/90 mmHg
N : 100x/menit
Kesadaran CM
GCS 15 (E4 V5 M6)
Q. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri b.d Iskemia jaringan sekunder terhadapan sumbatan arteri
2. Pola napas tidak efektif b.d kelelahan otot-otot pernapasan
3. Penurunan curah jantung b. Iskemia ventrikuler
R. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1 Nyeri b.d Iskemia jaringan Tujuan: Observasi karakteristik
sekunder terhadapan sumbatan Nyeri berkurang setelah lokasi, waktu dan
arteri dilakukan tindakan di RS perjalanan rasa nyeri
DS : dada.
Klien mengatkan nyeri dada. Kriteria Hasil: Anjurkan pada klien
Klien mengatakan nyeri Nyeri dada berkurang menghentikan aktifitas
terasa panas dan dihimpit Ekspresi wajah rileks selama ada serangan
DO : Tidak gelisah dan istirahat.
Klien tampak memegangi Bantu klien melakukan
dadanya tekhnikrelaksasi napas
Klien tampak meringis dalam
menahan nyeri Pertahankan oksigenasi
Skala nyeri 8 (2-4ltr.menit)
Monitor TTV tiap 2
jam.
Kolaborasi dengan tim
kesehatan dalam
pemberian analgetik
2 Pola napas tidak efektif b.d Tujuan : Pantau adanya sianosis
kelelahan otot-otot pernapasan Oksigenasi dalam rentang Catat kecepatan dan
DS : normal setelah dilakukan irama pernapasan
Klien mengatakan sesak tindakan keperawatan selam Atur semifowler
napas di RS Berikan terapi O2 nasal
DS: kanul 2ltr/menit
Klien tampak sesak napas Kriteria Hasil: Ajarkan tekhnik napas
Klien tampak napas dangkal Tidak sesak napas dalam
Suara napas wheezing Tidak gelisah pernapasan Pantau TTV
RR 26x/menit dalam rentang normal
Terpasang O2 2ltr/menit
3 Penurunan curah jantung b. Tujuan: Kaji dan dokumentasi
Iskemia ventrikuler Curah jantung tekanan darah, adanya
DS: membaik/stabil setelah sianosis, status
Klien mengatakan lemes dilakukan tindakan pernapasan
DO: keperawatan selama di RS. Pantau waktu pengisian
K/u lemah kapiler, suhu,
Akral teraba dingin Kriteria Hasil: ektremitas
Nadi teraba cepat dan kuat Tidak ada edema Evaluasi nyeri dada
Hasil TTV Tidak ada disritmia Kaji toleransi aktifitas
TD : 170/90 mmHg Haluaran uri nomal pasien dengan
N : 100x/menit Hasil TTV dalam batas memperhatikan awal
Kesadaran CM normal napas pendek, nyeri,
GCS 15 (E4 V5 M6) palpitasi, atau pusing
Monitor TTV klien
Catat adanya disritmia
jantung
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian therapi.
S. Catatan Perkembangan
Hari ke 1
No Tgl/Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
1 S:
Klien mengatakan
Jam Mengobservasi nyeri dada
karakteristik lokasi, Klien mengatakan
waktu dan perjalanan nyeri terasa panas
Jam rasa nyeri dada. dan dihimpit
Menganjurkan pada
klien menghentikan O:
Jam aktifitas selama ada Klien tampak
serangan dan memegani
Jam istirahat. dadanya
Membantu klien Klien tampak
Jam melakukan meringis menahan
jam tekhnikrelaksasi nyeri
napas dalam Skala nyeri 8
Mempertahankan
oksigenasi (2- A:
4ltr.menit) Nyeri belum teratasi
Memonitor TTV tiap
2 jam. P:
Bolaborasi dengan Intervensi
tim kesehatan dalam dilanjutkan
pemberian analgetik
2. 2 S:
Jam Memantau adanya Klien mengatakan
sianosis napas sesak
Jam Mencatat kecepatan
dan irama pernapasan O:
Jam Mengatur semifowler Klien tampak
Jam Memberikan terapi sesak napas
O2 nasal kanul Klien tampak
2ltr/menit napas dangkal
jam Mengajarkan tekhnik Suara napas
napas dalam wheezing
Terpasang O2
2ltr/menit
Hasil TTV
TD: 170/90
mmHg
N : 100x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36,1 Celcius
A:
Pola napas tidak
efektif belum teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
3 3 S:
Jam Mengkaji dan Klien mengatakn
dokumentasi tekanan merasa lemes
darah, adanya Klien mengatak
sianosis, status pusing
pernapasan Klien
Jam Memantau waktu mengatakan nyeri
pengisian kapiler, di dada
suhu, ektremitas
Jam Mengevaluasi nyeri O:
dada Klien tampak
Jam Mengkaji toleransi lemah
aktifitas pasien Klien tampak
dengan pusing
memperhatikan awal Klien tampak
napas pendek, nyeri, memegangi
palpitasi, atau pusing dadanya
Jam Memonitor TTV Klien tampak
klien meringis
Jam Mencatat adanya Klien akral teraba
disritmia jantung. dingin
Jam
Kolaborasi dengan Nadi teraba cepat
dokter dalam dan kuat
pemberian therapi. Kesadaran
composmentis
GCS 15 (E4 V5
M6)
A:
Penurunan curah
jantung belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Catatan Perkembangan
Hari ke 2
No Tgl/Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
1 S:
Klien mengatakan
Jam Mengobservasi nyeri dada
karakteristik lokasi, Klien mengatakan
waktu dan perjalanan nyeri terasa panas
rasa nyeri dada. dan dihimpit
Jam Menganjurkan pada
klien menghentikan O:
aktifitas selama ada Klien tampak
serangan dan memegani
istirahat. dadanya
Jam Membantu klien Klien tampak
melakukan meringis menahan
tekhnikrelaksasi nyeri
napas dalam Skala nyeri 8
Jam Mempertahankan Hasil TTV
oksigenasi (2- TD : 150/90
4ltr.menit) mmHg
Jam Memonitor TTV tiap N : 98x/menit
2 jam. RR : 24x/menit
Jam Bolaborasi dengan S: 36, 1 Celcius
tim kesehatan dalam
pemberian analgetik A:
Nyeri belum teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
2. 2 S:
Jam Memantau adanya Klien mengatakan
sianosis napas sesak
Jam Mencatat kecepatan
dan irama pernapasan O:
Jam Mengatur semifowler Klien tampak
Jam Memberikan terapi sesak napas
O2 nasal kanul Klien tampak
2ltr/menit napas dangkal
jam Mengajarkan tekhnik Suara napas
napas dalam wheezing
Terpasang O2
2ltr/menit
Hasil TTV
TD: 170/90
mmHg
N : 100x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36,1 Celcius
A:
Pola napas tidak
efektif belum teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
3 3 S:
Jam Mengkaji dan Klien mengatakn
dokumentasi tekanan merasa lemes
darah, adanya Klien mengatak
sianosis, status pusing
pernapasan Klien
Jam Memantau waktu mengatakan nyeri
pengisian kapiler, di dada
suhu, ektremitas
Jam Mengevaluasi nyeri O:
dada Klien tampak
Jam Mengkaji toleransi lemah
aktifitas pasien Klien tampak
dengan pusing
memperhatikan awal Klien tampak
napas pendek, nyeri, memegangi
palpitasi, atau pusing dadanya
Jam Memonitor TTV Klien tampak
klien meringis
Jam Mencatat adanya Klien akral teraba
disritmia jantung. dingin
Jam
Kolaborasi dengan Nadi teraba cepat
dokter dalam dan kuat
pemberian therapi. Kesadaran
composmentis
GCS 15 (E4 V5
M6)
A:
Penurunan curah
jantung belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan.
Catatan Perkembangan
Hari ke 3
No Tgl/Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
1 S:
Klien mengatakan
Jam Mengobservasi nyeri dada
karakteristik lokasi, Klien mengatakan
waktu dan perjalanan nyeri terasa panas
Jam rasa nyeri dada. dan dihimpit
Menganjurkan pada
klien menghentikan O:
Jam aktifitas selama ada Klien tampak
serangan dan memegani
Jam istirahat. dadanya
Membantu klien Klien tampak
Jam melakukan meringis menahan
Jam tekhnikrelaksasi nyeri
napas dalam Skala nyeri 7
Mempertahankan
oksigenasi (2- A:
4ltr.menit) Nyeri belum teratasi
Memonitor TTV tiap
2 jam. P:
Bolaborasi dengan Intervensi
tim kesehatan dalam dilanjutkan
pemberian analgetik
2. 2 S:
Jam Memantau adanya Klien mengatakan
sianosis napas sesak
Jam Mencatat kecepatan berkurang
dan irama pernapasan
Jam Mengatur semifowler O:
Jam Memberikan terapi Klien tampak
O2 nasal kanul sesak napas
2ltr/menit Klien tampak
jam Mengajarkan tekhnik napas dangkal
napas dalam Suara napas
wheezing
Terpasang O2
2ltr/menit
A:
Pola napas tidak
efektif belum teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
3 3 S:
Jam Mengkaji dan Klien mengatakn
dokumentasi tekanan merasa lemes
darah, adanya Klien mengatak
sianosis, status pusing
pernapasan Klien
Jam Memantau waktu mengatakan nyeri
pengisian kapiler, di dada
suhu, ektremitas
Jam Mengevaluasi nyeri O:
dada Klien tampak
Jam Mengkaji toleransi lemah
aktifitas pasien Klien tampak
dengan pusing
memperhatikan awal Klien tampak
napas pendek, nyeri, memegangi
palpitasi, atau pusing dadanya
Jam Memonitor TTV Klien tampak
klien meringis
Jam Mencatat adanya Klien akral teraba
disritmia jantung. dingin
Jam
Kolaborasi dengan Nadi teraba cepat
dokter dalam dan kuat
pemberian therapi. Hasil TTV
TD:
150/90mmHg
N : 98 x/menit
S: 36,1 Celcius
Kesadaran
composmentis
GCS 15 (E4 V5
M6)
A:
Penurunan curah
jantung belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan.