Anda di halaman 1dari 26

HUKUM DAN MASYARAKAT

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL


FAKTOR PENDORONG HIDUP BERMASYARAKAT
KAIDAH SOSIAL
HUKUM SEBAGAI KAIDAH SOSIAL

Dr. Sri Walny Rahayu, S.H., M. Hum.

Sesi Pertemuan Ke-3

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 1


Ubi Societas Ibi Ius
• Dimana Ada Masyarakat disitulah ada HUKUM.
• Dari perkataan “Marcus Tullius Cicero” politisi
Roma di abad ke-19.
• Konsep Filosophi Cicero, “ Hukum tidak dapat
dipisahkan dari Masyarakat”
• Kedamaian dan Keadilan Masyarakat hanya
dapat diwujudkan jika sistem hukum hukum
berhasil mendatangkan keadilan dan berfungsi
efektif di masyarakat.
18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 2
Hubungan Masyarakat dengan Hukum
• Tidak dapat dipisahkan
• Hukum diciptakan untuk mengatur kehidupan
masyarakat
• Manusia yang hidup sendirian di mana tidak
ada manusia selain dirinya, Hukum Tidak
Dibutuhkan. Manusia Tersebut Bebas
Melakukan Apapun Yang Diinginkannya

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 3


Lanjutan…
• Hukum tidak akan tercipta pada satu
Individu/manusia
• Terciptanya Hukum karena lebih dari satu
Individu dan kepentingan

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 4


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

• Aristoteles Mengatakan Bahwa


“Manusia Adalah “Zoon Politicon”,
• Artinya Manusia merupakan
Makhluk Sosial yang selalu ingin
bergaul

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 5


FAKTOR-FAKTOR PENDORONG HIDUP
BERMASYARAKAT

• Tertarik Satu Sama Lain


• Memerlukan
bantuan/Perlindungan Orang
Lain
• Hubungan Kerja dengan Orang
Lain
18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 6
Lanjutan Faktor pendorong hidup
Bermasyarakat…
• Hasrat untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum
serta kebutuhan ekonomis)
• Hasrat untuk membela diri
• Hasrat untuk berketurunan

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 7


Bentuk-Bentuk Masyarakat”
• Menurut dasar pembentukannya
Masyarakat teratur dan Masyarakat
tidak teratur
• Menurut dasar hubungan yang
diciptakan masyarakatnya yaitu
Masyarakat Paguyuban (gemeinshaft)
dan masyarakat patembayan
(gesselschat)

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 8


Menurut Dasar Peri Kehidupannya
(Kebudayaannya)
• Masyarakat primitif dengan modern
• Masyarakat desa dengan masyarakat
kota
• Masyarakat Territorial dengan
Masyarakat Genealogis

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 9


Mayarakat menurut Hubungan
Keluarga
• Keluarga inti
• Keluarga luas
• Suku Bangsa
• Bangsa

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 10


APA ITU KAIDAH/NORMA?
• Pergaulan hidup manusia diatur oleh berbagai
macam kaidah (Norma)
• Norma adalah, “Pedoman Tingkah Laku
Manusia Di Dalam Hidup Bermasyarakat “
• Tujuannya Kaidah/norma melindungi dan
menciptakan kehidupan manusia sebagai
individu atau kelompok agar mendapakatkan
keamanan dan ketertiban
• Pergaulan manusia mempengaruhi pola fikir
manusia terhadap sifat dan karakter negatif
dan positif

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 11


Jenis Kaidah/Norma Sosial
• Kaidah Agama dan Kepercayaan berasal
dari Tuhan
• ATuran Hidup yang merupakan Perintah Tuhan.
Setiap orang yang melanggarnya akan
mendapatkan hukuman di akhirat kelak.
• Contoh ”Dan Janganlah Kamu Mendekati Zina
Sesunguhnya Zina Adalah Suatu Perbuatan Yang
Keji Dan Suatu Jalan Yang Buruk (Surat Al-Isra
Ayat 32)
• Tujuan Kaidah/Norma ini: Selamat Hidup di
dunia dan akhirat
18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 12
Lanjutan Jenis Kaidah/Norma
• Kaidah Kesusilaan, aturan hidup yang
bersumber dari Kesusilaan berasal dari suara
hati manusia.
• Contoh: Janganlah Membunuh, Berzinah, Mencuri,
Berbohong, Menipu, dst.
• Tujuan Norma Kesusilaan Untuk Kebaikan Akhlak
Pribadi Guna Penyempurnaan Manusia Dan
Melarang Manusia Melakukan Perbuatan Jahat

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 13


Lanjutan Kaidah/norma…
• Kaidah Kesopanan, timbul dari pergaulan dalam
masyarakat tertentu, terikat dengan waktu,
budaya, dan faktor sosiologis lainnya.
• Aturan hidup bersumber pada Kepatutan Atau
Kesopanan dalam Masyarakat yang berlaku dalam
Lingkungan atau Kelompok Manusia. Bagi yang
Melanggarnya mendapat umpatan/Cemoohan. Contoh:
Berpaikaianlah yang sopan dan rapi, seorang pengajar
memberikan contoh yang baik kepada yang diajarkannya,
menghormati orang tua dan guru.
• Tujuannya menciptakan kenyamanan dan membuat
kesedapan dalam pergaulan hidup antar manusia

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 14


Lanjutan Kaidah/Norma…
• Kaidah Hukum, dibuat oleh penguasa. Setiap
yang melanggarnya mendapatkan sanksi
berupa hukuman yang mengikat dan
dipaksakan.
• Contoh: Norma Hkm Pidana, Hkm Perdata,
Norma Hkm Tata Negara, Norma Hkm
Administrasi Negara, Norma Hukum
Internasional, dst
• Tujuan norma hukum untuk antara lain,
ketertiban masyarakat agar masyarakat tertib,
jangan ada korban kejahatan, agar tidak terjadi
kejahataan

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 15


PENTINGNYA NORMA HUKUM
• Melindungi secara tegas terhadap
kepentingan-kepentingan manusia yang
telah dilindungi oleh norma agama dan
kepercayaan, kesusilaan dan kesopanan
• Melindungi kepentingan-kepentingan
manusia yang belum dilindungi oleh
norma
Agama/Kepercayaan, kesusilaan dan
kesopanan.
18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 16
Hubungan KAIDAH HUKUM dengan
KAIDAH SOSIAL lainnya…
• Hubungan Positif, yakni hubungan
yang saling menguatkan
• Hubungan negatif, hubungan
yang saling melemahkan

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 17


Persamaan
• Kaidah-kaidah Sosial memuat
aturan perintah dan larangan
• Kaidah Hukum menciptakan
keseimbangan dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat,
bernegara, untuk keadilan,
kemakmuran, perdamaian,
kesejahteraan.
18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 18
Persamaan Kaidah dan Perbedaan antara
Kaidah Kepercayaan, Agama dengan kesusilaan

• Kaidah Kepercayaan bertujuan


mencapai kehidupan yang beriman
• Kaidah Agama dan Kaidah Kesusilaan
bertujuan agar manusia hidup
berakhlak/mempunyai hati nurani yang
bersih, sehingga menjadi manusia yang
ideal.

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 19


Perbedaan antara kaidah Hukum, Agama
dengan Kesusilaan

• Kaidah Hukum bertujuan menciptakan tata


tertib masyarakat dan melindunginya berserta
kepentingannya.
• Sasaran Kaidah Hukum, mengatur tingkah laku
manusia dan diberi sanksi bagi yang
melakukan pelanggarn
• Sasaran Kaidah Agama dan Kaidah Kesusilaan
mengatur sikap dan perilaku manusia

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 20


Perbedaan Sumber Sanksi Kaidah
Hukum dan Kaidah Agama
• Kaidah Hukum dan Kaidah Agama sumber
sanksinya berasal dari luar manusia
(heteronom) dan dapat dipaksakan sanksi
tersebut.
• Kaidah kesusilaan sanksinya berasal dan
dipaksakan dalam diri/suara hati manusia
yang melanggar (otonom)

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 21


Perbedaan kekuatan mengikat
• Kaidah hukum dipaksakan secara nyata dari
luar
• Kaidah Agama dan Kaidah Kesusilaan
mengikat sanksi tersebut bergantung bagi
pelanggarnya sendiri

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 22


Isi Kaidah Hukum, Agama dan
Kesusilaan

• Kaidah hukum memberikan hak dan


kewajiban (atribut normatif)
• Kaidah Agama dan Kesusilaan hanya
memberikan kewajiban saja
(normatif)

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 23


Perbedaan kaidah Kesopanan, Kaidah
Agama dan Kesusilaan
• Kaidah kesopanan berasal dari luar diri
manusia
• Kaidah Agama dan kesusilaan berasal dari
dalam diri manusia
• Kaidah Kesopanan berisi aturan yang
ditujukan kepada sikap lahir manusia
• Kaidah Agama dan Kesusilaan ditujukan bagi
sikap bathin manusia

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 24


Unsur-unsur hukum
• Peraturan tingkah laku manusia
• Peraturan yang dibuat oleh
Badan/Lembaga Resmi
• Peraturan tersebut bersifat memaksa
• Memiliki Sanksi
• Nyata

18/09/2017 © Sri Walny Rahayu-PIH- FH USK-2017 25


5 (Lima) Azas Belakunya Suatu Peraturan Perundang-undangan

 Undang-undang tidak berlaku surut


undang-undang hanya mengikuti kejadian-kejadian yang diundang-
undangkan.
 Azas lex superiori derogat legi inferiori
undang-undang yang lebih tinggi mengenyampingkan UU yang lebih
rendah . UUD 1945 mengenyampingkan aturan dalam UU
 Azas lex posteriori derogat legi priori
undang-undang yang baru mengenyampingkan UU yang lama. Mis.
UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 (baru) dg UU N0. 19 Tahun 2002
 Azas lex specialist derogat legi generali
Undang-undang yang bersifat khusus
mengenyampingkan/mengalahkan undang-undang yang bersifat
umum. Mis. KUHD dg KUH Perdata
 Undang-undang tidak dapat diganggu-gugat
Undang-undang tidak dapat
18/09/2017 © Sri Walnydinilai
Rahayu-PIH-dan dibatalkan oleh hakim. 26
FH USK-2017

Anda mungkin juga menyukai