Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau
kelompokkelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat
zat energi lain yang belum diperoleh. Dari pangan dan makanan yang dampak
fisiknya dapat diukur secara antropometri (Suharjo, 2003).
Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh derajat
kebutuhan fisik energi dan zat zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan
yang dampak fisiknya diukur secara antropometri (Suharjo, 2003), dan dikategorikan
berdasarkan standar baku WHO-NCHS dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Indikasi pengukuran dari variabel ini ditentukan oleh :
 Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan
berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai
dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya
kecenderungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun.
Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya
adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah
dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes RI,
2002).
 Berat Badan.
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa
jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang
mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur)
atau melakukan penilaian dengan melihat perubahan berat badan pada saat
pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan
kini.
B. Zat Gizi
Balita dalam proses tumbuh kembang, sehingga makanan sehari-hari harus
mencukupi kebutuhan gizi. Zat gizi atau zat makanan merupakan bahan dasar
penyusun bahan makanan. Zat gizi terdiri atas : (Soegeng Santoso dan Anne Lies,
2004).
a.Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan kelompok zat-zat organik yang
mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan dari sudut
dan fungsinya. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan pada umumnya hanya
ada 3 jenis yaitu : polisakarida, disakarida dan monosakarida. Karbohidrat terdapat
dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan dan hanya sedikit yang
termasuk bahan makanan hewani. Fungsi utama karbohidrat yaitu:
1. Sumber utama energi yang murah.
2. Memberikan rangsangan mekanik.
3. Melancarkan gerakan paristaltik yang melancarkan aliran bubur makanan
serta memudahkan pembuangan tinja.
b. Protein
Protein merupakan zat gizi yang yang sangat penting karena yang paling erat
hubungannya dengan kehidupan. Protein mengandung unsur C, H, O dan unsur
khusus yang tidak terdapat pada karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen. Protein
nabati dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan protein hewani didapat dari
hewan. Protein berrfungsi :
1. Membangun sel-sel yang rusak.
2. Membantu zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon.
3. Membentuk zat anti energi, dalam hal ini tiap protein menghasilkan sekitar
4,1 kalori. 11
c. Lemak
Merupakan senyawa organik yang majemuk, terdiri dari unsur-unsur C, H, O
yang membentuk senyawa asam lemak dan gliserol, apabila bergabung dengan zat
lain akan membentuk lipoid, fosfol, poid, dan sterol. Fungsi lemak antara lain :
1. Sumber utama energi atau cadangan dalam jaringan tubuh dan bantalan bagi
organ tertentu dari tubuh.
2. Sebagai sumber asam lemak yaitu zat gizi yang esensial bagi kesehatan
kulit dan rambut.
3. Sebagai pelarut vitamin-vitamin (A, D, E, K) yang larut dalam lemak.

d. Vitamin
Vitamin bersal dari kata vitamine oleh Vladimin Funk karena disangka suatu
ikatan organik amine dan merupakan zat vitamin yang dibutuhkan untuk kehidupan.
Ternyata zat ini bukan bukan merupakan aminme, sehingga diubah menjadi vitamin.
Fungsi vitamin sebagai berikut:
1. Vitamin A : Fungsi dalam proses melihat, metabolisme umum, dan reproduksi.
2. Vitamin D : calciferol, berfungsi sebagai prohormon transport calcium kedalam sel.
Bahan makanan yang kaya vitamin D adalah susu.
3. Vitamin E : alpha tocoperol, berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan
metabolisme selenium. Umumnya bahan makanan kacang-kacangan atau bijibijian
khususnya bentuk kecambah, mengandung vitamin E yang baik.
4. Vitamin K : menadion, berfungsi didalam proses sintesis prothrombine yang
diperlukan dalam pembekuan darah. Vitamin K terdapat dalam konsentrasi tinggi 12
didalam ginjal. Paru-paru dan sumsum tulang. Pada penyerapan vitamin K diperlukan
garam empedu dan lemak.

e. Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Mineral mempunya fungsi :
1. Sebagai pembentuk berbagai jaringan tubuh, tulang, hormon, dan enzim.
2. Sebagai zat pengatur.
a. Berbagai proses metabolisme.
b. Keseimbangan cairan tubuh.
c. Proses pembekuan darah.
d. Kepekaan saraf dan untuk kontraksi otot.
1. Dampak yang Diakibatkan Oleh Kekurangan Gizi
Keadaan gizi kurang pada anak-anak mempunyai dampak pada kelambatan
pertumbuhan dan perkembangannya yang sulit disembuhkan. Oleh karena itu anak
yang bergizi kurang tersebut kemampuannya untuk belajar dan bekerja serta bersikap
akan lebih terbatas dibandingkan dengan anak yang normal. (Soegeng Santoso dan
Anne Lies, 2004).
Dampak yang mungkin muncul dalam pembangunan bangsa di masa depan
karena masalah gizi antara lain :
1. Kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak anak. Hal
ini berarti berkurangnya kualitas sumber daya manusia di masa depan.
2. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya
produktivitas kerja manusia. Hal ini berarti akan menambah beban pemerintah untuk
meningkatkan fasilitas kesehatan.
3. Kekurangan gizi berakibat menurunnya tingkat kecerdasan anak-anak.
Akibatnya diduga tidak dapat diperbaikibila terjadi kekurangan gizi semasa anak
dikandung sampai umur kira-kira tiga tahun. Menurunnya kualitas manusia usia muda
ini, berarti hilangnya sebagian besar potensi cerdik pandai yang sangat dibutuhkan
bagi pembangunan bangsa
4. Kekurangan gizi berakibat menurunya daya tahan manusia untuk bekerja
yang berarti menurunnya prestasi dan produktivitas kerja manusia (Suhardjo, 2003).

C. Penilain Status Gizi


Penilaian status gizi terbagi atas penilaian secara langsung dan
penilaian secara tidak langsung. Adapun penilain secara langsung dibagi
menjadi empat penilain yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung terbagi atas tiga yaitu
survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi (Supariasa, 2002).
D. Penilaian Secara Langsung
Antropometri secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan tingkat gizi.
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dipastikan dengan mengukur
beberapa parameter. Parameter antropometri merupakan penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan menurut
umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB).
Menurut Depkes RI (2000) parameter berat badan / tinggi badan berdasarkan
katagori Z-score dikklasifikan menjadi 4 yaitu:
1. Gizi Buruk : < - 3 SD
2. Gizi Kurang : - 3 SD s/d < - 2 SD
3. Gizi Baik : - 2 SD s/d + 2 SD
4. Gizi Lebih : > + 2 SD 15 1.
BAB III

KERANGKA KONSEP

1. KONSEP TEORITIS.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka terbentuklah sebauh kerangka teoritis sebagai
berikut :

Soe harjuningsih :

-tingkat pengetahuan

-besar keluarga

-pendapatan keluarga

Suharjo
Status Gizi Balita Usia
-tingkat pengetahuan
1-5 Tahun
-Tingkat konsumsi makanan

-Tingkat pendapatan keluarga

Depkes RI
-Pengetahuan
-Konsumsi makanan

Anda mungkin juga menyukai