Anda di halaman 1dari 12

LO

1. RANGE OF MOVEMENT
MEDIKORAVol. XIIINo. 1Oktober2014 ,Oleh:Susi Harsanti dan Ali Satya
Graha FIK UNY
ROM dapat diartikan sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada
sebuah persendian tanpa menyebabkan rasa nyeri. Latihan ROM merupakan
salah satu alternatif latihan yang dapat dilakukan oleh lansia dengan
keterbatasan gerak sendi. Pada proses menua biasanya terjadi penurunan
produksi cairan sinovia pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi
lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan
kelenturan (fleksibilitas),

ROM ekstensi normal adalah 90, dari jumlah tersebut sendi ankle ini hanya
memberi andil sejumlah 450. Fleksi mempunyai ROM ± 200 dari posisi netral.
Posisi netral kaki membentuk sudut 900 dengan tungkai bawah

FILE.UPI.EDU
Faktor-faktoryang dapatmenurunkanROM, yaitupenyakit-penyakitsistemik,
sendi, nerologisataupunotot; akibatpengaruhcederaataupembedahan;
inaktivitasatauimobilitas

Active (AROM)

Pasien menggunakanotot-nya untuk bergerak.

Dilakukan oleh pasien.

Dapat memelihara/meningkatkan kekuatanotot, mengembalikanfungsi yang
optimal.
Active-assistive (AAROM)

Pasien mampu menggerakan bagiantubuhnya tetapi membutuhkanbantuan
untuk memastikan gerakanyang dilakukan tidak menimbulkancedera lebih
lanjut.

Contoh AAROM paska shoulderrotator cuff surgery.

Pasien menggerakan lengan, tetapiorang lain membantu selama
pasienmenggerakan lengannya untukmengurangi stres yang terjadi.

Dilakukan setelahcedera/pembedahan dimana prosespenyembuhan terjadi dan
otot dapatberkontraksi, tetapi perlindungantetap diperlukan untuk
mencegahkerusakan pada bagian tubuh yangsedang dlm penyembuhan.

Active-resistive (ARROM)
Latihan ROM resistif adalah ketika Anda secara aktif melakukan latihan dan
Anda memiliki seseorang yang menolak gerakan yang Anda lakukan.

Jenis ROM ini dilakukan ketika pemain menerapkan resistensi pada bagian
tubuh saat atlet bergerak. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang jenis
ROM ini melalui bagian MuscularStrength.

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/fisiologiotot.pdf

Kontraksi - Relaksasi Otot Rangka


Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai kemiofibril melalui Tubulus
T.Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+keluardari retikulum sarkoplasma.Ion
Ca2+yang sampai ke miofibril berikatan dengan Troponin C.Ikatan Ca2+- Troponin C
menyebabkan tropomiosinbergeser dan ‘binding site’ aktin untuk kepala miosinyg
ditempati tropomiosin terbuka.PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200617Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg
mengandungATP-ase yg memecah ATP menjadi ADP sehinggamenghasilkan
energi untuk menggerakkan aktin kearah garis M. (Kontraksi)Demikian
seterusnya sampai impuls listrik berakhirdan ion Ca2+dipompa kembali ke
retikulumsarkoplasma sehingga tdk terjadi ikatan ion Ca2+-troponin C dan
terbukanyabinding siteuntuk kepalamiosin pd aktin krn tertutup oleh
tropomiosin. (Relaksasi)

Sumber energi ototATP + air --> ADP + asam fosfat + 1200 kalFosfokreatin + ADP -
-> kreatin + ATPOksidatif fosforilasi40 ATP dari bahan dasar glukosa atau FFA.
Membutuhkan oksigen; butuh waktu lama.Glikolisistanpa oksigen 4 ATP dan asam
laktat; lebih cepatPDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200621KelelahanSaat melakukan aktifitas otot menggunakanbanyak
energi dan oksigenKelelahan: otot, neuromuskular junction, sistemsaraf pusatSering
terjadi karena kelelahan otot: penumpukan asam laktat dan kehabisan energiserta
oksigenDikenal mekanisme hutang oksigenPDF Created with deskPDF PDF Writer -
Trial :: http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200622lanjutan...Oleh karena itu pada masa pemulihandibutuhkan
oksigen untuk oksidasi asamlaktat menjadi asam piruvat, resintesisfosfokreatin dan
membentuk ATP cadanganototPDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200623Kemampuan adaptasi ototOtot mampu beradaptasiLatihan
berlebih akan memperbanyak sertamemperbesar protein
kontraktil⇒hipertropiPenggunaan menurun akan mengurangi protein
kontraktil⇒mengecil (atropi)PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial ::
http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200624Jenis-jenis kontraksi ototIsotonik- Proses kontraksi yang
menyebabkan pemendekanpanjang otot- Tonus otot tidak berubah- Terjadi
pemendekan sarkomer- Misal pada saat menenkuk siku untuk mengangkat
bebanIsometrik- Tidak ada pemendekan otot, tonus meningkat. - Saat mendorong
bebanPDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200625Faktor penentu Tegangan Otot1.Jumlah serat yg berkontraksi-
jumlah unit motorik yg terlibat- jumlah serat otot per unit motorik- jumlah serat otot
yg tersedia u/ kontraksi(ukuran otot, adanya penyakit, tingkat pemulihan)2.Tegangan
yg terjadi oleh setiap serat ygberkontraksi- frekuensi rangsangan- panjang serat
permulaan- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/ glikolitik)-
ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah testosteron)PDF Created with
deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
faal otot/ikun/200626Kekuatan kontraksiJumlah unit motor neuron yang
terlibat. Gerakan halus hanya melibatkan sedikit unit motor, dengan kontrol
penuh.Panjang awal otot, makin panjang makinkuat
kontraksiKelelahanKetebalan. Makin tebal makin kuat

Proses kontraksi otot adalah sebagai berikut:

1. Penghantaran perintah dari otak. Rangsang dari otak yang dibawa sel motorik
meningkatkan permeabilitas membran sel otot, sehingga ion Na masuk ke
dalam sel otot.
2. Masuknya ion Na memicu pengeluaran ion Ca dari Retikulum Sarkoplasma ke
kompleks sarkomer. Lihat Gambar 3.
Gambar 3. Persinyalan Kontraksi Otot

3. Ion Ca berikatan dengan kompleks troponin pada aktin, sehingga tropomiosin


bergeser sehingga sisi pengikatan miosin terbuka. Daya ikatan miosin-aktin
meningkat. Lihat Gambar 4.
Gambar 4. Pembukaan Sisi Pengikatan Miosin oleh ion Ca

4. Kepala miosin menghidrolisis ATP menjadi ADP+Pi yang masih terikat


dengan kepala miosin, membentuk kompleks ADP+Pi-miosin yang
berkonfigurasi energi tinggi.
5. Kepala miosin berikatan dengan aktin, membentuk kompleks ADP+Pi-aktin-
miosin. Lalu Pi dilepaskan dari miosin, menimbulkan cetusan kekuatan, hampir
bersamaan dengan itu, ADP juga dilepaskan.
6. Cetusan kekuatan itu membuat miosin menarik aktin ke pusat sarkomer, hingga
ke keadaan kembali berenergi rendah. Dalam gerakan ini, serabut otot akan
memendek, menandakan kontraksi. Keadaan ini terus berlangsung selama
rangsangan dari otak ada.
7. Jika rangasangan berhenti, maka kadar ion Ca berkurang, akibatnya, daya
ikatan miosin menurun dan sisi pengikatannya berkurang. Hal ini mengawali
relaksasi otot.
8. Suatu molekul ATP lain berikatan dengan miosin, dan aktin melepaskan
ikatannya dengan miosin. Relaksasi terjadi.
9. Jika tidak ada stimulus kedua hingga timbul respon otot, maka otot akan
kembali ke keadaan semula. Lalu siklus berulang dengan adanya stimulus
(potensial aksi). Lihat gambar 5.

Gambar 5. Siklus Kontraksi Otot

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195904011983
032-
SOESI_ASIAH_SOESILAWATY/Media_Pembelajaran_Anfisman/SISTEM
_SKELET/Versi_2003/3_Persendian.pdf

Macam-macam Sendi
1.Sendipeluru(endartrosis)Persendianyangmemungkinkanpergerakankesegalaarah.C
ontoh:hubungantulanglenganatasdantulanggelangpinggul.Tulanglenganatasgelangpin
ggul
2.Sendiengsel(gynglumus)Persendianyangmemungkinkangerakansatuarah.Contoh:s
endipadalututdansiku.LututSiku
3.Sendiputar(trokoidea)Persendianyangmemungkinkangerakanberputar(rotasi).Cont
oh:hubungantulangtengkorakdengantulangbelakangI(atlas).
4.Sendipelana(sellaris)Keduaujungtulangmembentuksepertipelana.Contoh:sendipa
datulangibujaridengantelapaktangan.5.Sendiellips(ellipsoidea)Keduaujungtulangber
bentukoval.Contoh:pergelangantangan.
6.SendigeserBerupa pergeseran padatulang.Contohnyagerakan padasendi-sendi
diantara tulang-tulangcarpalia dan tarsalia.

1. Gerakan sendi pada bidang sagital:

a. Fleksi: merupakan gerakan menekuk sendi atau memperkecil sudut antar dua tulang.

b. Ekstensi: merupakan kebalikan dari fleksi yaitu memperbesar sudut antar dua tulang.
c. Dorsofleksi: menggerakan telapak kaki ke arah depan atau atas.

d. Plantarfleksi: kebalikan dari dorsofleksi yaitu menggerakkan telapak kaki ke


bawah atau belakang.
2. Gerakan sendi pada bidang frontal:

a. Adduksi: menggerakkan anggota gerak mendekati bagian tengah tubuh (medial).

b. Abduksi: menggerakkan anggota gerak menjauhi bagian tengah tubuh (lateral).

c. Elevasi: menggerakan tulang belikat ke atas (superior).

d. Depresi: menggerakan tulang belikat ke bawah (inferior).

e. Inversi: menggerakkan sendi kaki ke arah dalam.

f. Eversi: menggerakan sendi ke arah luar.


g. Protraksi: menggerakkan tulang belikat ke depan (anterior) menjauhi tubuh.

h. Retraksi: menggerakkan tulang belikat ke belakang (posterior) mendekati tubuh.

3. Gerakan sendi pada bidang transverse:

a. Rotasi: menggerakkan sendi dengan cara memutar pada sumbu vertikal tulang.
Gerakan rotasi dapat bergerak ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal).

b. Pronasi: memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap posterior (ke


belakang) ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk 90 derajat, maka gerakan
pronasi akan membuat telapak tangan menghadap ke bawah (inferior).

c. Supinasi: memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap anterior (ke depan)
ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk 90 derajat, maka gerakan supinasi
akan membuat telapak tangan menghadap ke atas (superior).
4. Gerakan sendi pada bidang tubuh gabungan (multiplanar):

a. Sirkumduksi: gabungan fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi yang menciptakan


gerakan melingkar.

b. Oposisi: gerakan melingkar pada ibu jari.

Anda mungkin juga menyukai