Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI

Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut maupun kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan
oleh bakteri, klamidia, alergi, viral toksik, berkaitan dengan penyakit sistemik. Peradangan konjungtiva
atau konjungtivitis dapat terjadi pula karena asap, angina dan sinar.

Menurut Japanese Ocular Allergology Society, konjungtivitis alergi adalah peradangan pada konjungtiva
yang diperantarai reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang disertai dengan gejala subyektif dan objektif
(Takamura et al., 2011). Konjungtivitis alergi tidak hanya menyerang bagian konjungtiva saja, tetapi juga
memengaruhi struktur mata lain seperti kelopak mata, kornea dan tear film. Gejala dan tanda
konjungtivitis yang muncul dipengaruhi beberapa hal yaitu genetik, lingkungan, mikrobiota pada mata
dan mekanisme pengaturan imun

Konjungtivitis lebih dikenal sebagai pink eye, yaitu adanya inflamasi pada konjungtiva atau peradangan
pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan
bagian dalam kelopak mata. Konjungtivitis terkadang dapat ditandai dengan mata berwarna sangat
merah dan menyebar begitu cepat dan biasanya menyebabkan mata rusak. Beberapa jenis konjungtivitis
dapat hilang dengan sendiri, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan.

Konjungtivitis biasanya tidak ganas dan bisa sembuh sendiri. Dapat juga menjadi kronik dan hal ini
mengindikasikan perubahan degeneratif atau kerusakan akibat serangan akut yang berulang. Klien
sering datang dengan keluhan mata merah. Pada konjungtivitis didapatkan hiperemia dan injeksi
konjungtiva, sedangkan pada iritasi konjungtiva hanya injeksi konjungtiva dan biasanya terjadi karena
mata lelah, kurang tidur,asap, debu dan lain-lain.

ETIOLOGI

Penyebab dari konjungtivitis bermacam-macam yaitu bisa disebabkan karena bakteri, virus, infeksi
klamidia, konjungtivitis alergi. Konjungtivitis bakteri biasanya disebabkan oleh Staphylococcus,
Streptococcus, Pneumococcus, dan Haemophillus. Sedangkan, konjungtivitis virus paling sering
disebabkan oleh adenovirus dan penyebab yang lain yaitu organisme Coxsackie dan Pikornavirus namun
sangat jarang. Penyebab konjungtivis lainnya yaitu infeksi klamidia, yang disebabkan oleh organisme
Chlamydia trachomatis (James dkk, 2005). Konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi diperantai oleh IgE
terhadap allergen yang umumnya disebabkan oleh bahan kimia

1. ETIOLOGI KONJUNGTIVITIS
1) Konjungtivitis Bakteri

Terutama disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus


influenzae, dan Moraxella catarrhalis. Konjungtivitis bakteri sangat menular, menyebar melalui
kontak langsung dengan pasien dan sekresinya atau dengan objek yang terkontaminasi.
2) Konjungtivitis Bakteri Hiperakut

Neisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan konjungtivitis bakteri hiperakut yang berat dan
mengancam penglihatan, perlu rujukan ke oftalmologis segera.

3) Konjungtivitis Viral

Jenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi human adenovirus ( yang paling sering adalah
keratokonjungtivitis epidermika ) atau dari penyakit virus sistemik seperti mumps dan
mononukleosis. Biasanya disertai dengan pembentukan folikel sehingga disebut juga
konjungtivitis folikularis. Mata yang lain biasanya tertular dalam 24-48 jam.

4) Konjungtivitis Alergi

Infeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengan sensitivitas terhadap serbuk, protein
hewani, bulu, makanan atau zat-zat tertentu, gigitan serangga dan/atau obat ( atropin dan
antibiotik golongan Mycin). Infeksi ini terjadi setelah terpapar zat kimia seperti hair spray, tata
rias, asap rokok. Asma, demam kering dan ekzema juga berhubungan dengan konjungtivitis
alergi. Disebabkan oleh alergen yang terdapat di udara, yang menyebabkan degranulasi sel mast
dan pelepasan histamin.. Pasien dengan konjungtivitis alergi sering memiliki riwayat atopi, alergi
musiman, atau alergi spesifik (misal terhadap kucing).

5) Konjungtivitis blenore, konjungtivitis purulen

( bernanah pada bayi dan konjungtivitis gonore ).

Anda mungkin juga menyukai