Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 89-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur


Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara
Cooling load analysis of cold storage at PT Sari Tuna makmur, Aertembaga, Bitung,
Sulawesi Utara

ANDIE MURTONO*, PATRICE N.I. KALANGI dan FRANGKY E. KAPARANG

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115

ABSTRACT
Fish is an organic material that mostly composed of enzymes and proteins. These substances are a very good media-
culture for spoilage bacteria. After captured, fish should be given a special treatment to inhibit the growth of
bacteria. One way can be done is to put the fish in a cold room or container, a cold storage. The purposes of this
research were 1) to calculate the capacity of cold storage; and 2) to calculate the amount of cooling load of the cold
storage at PT Sari Tuna Makmur. The cold storage capacity according to that calculation was 123,5 tons but the cold
storage could accomodates frozen fish up to 120 tons. Cooling engine performed automatically defrost processes 4
times a day for half an hour between each process. The operational time (running time) of the cooling engine in one
day is 22 hours. The total needed cooling load was 82,717.32 Btu/hr.

Keywords: tuna, capacity, cooling load, cold storage, Bitung

ABSTRAK
Ikan adalah bahan organik yang sebagian besar sel penyusunannya terdiri atas enzim dan protein. Kedua zat ini
merupakan media perkembang-biakan yang sangat baik bagi bakteri pembusuk. Setelah ditangkap, ikan harus diberi
perlakuan tertentu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
meletakkan ikan pada wadah atau ruang yang dingin yaitu cold storage. Tujuan penelitian adalah 1) menghitung
besar kapasitas penyimpanan cold storage; 2) menghitung besar beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna
Makmur. Kapasitas cold storage sesuai perhitungan dalah 123,5 ton tetapi yang digunakan hanya sampai 120 ton.
Mesin pendingin melakukan 4 kali defrost secara otomat dalam sehari, masing-masing tiap setengah jam. Lama
waktu mesin pendingin beroperasi (running time) dalam 1 hari adalah 22 jam. Total beban pendingin yang
dibutuhkan adalah 82.717,32 Btu/hr.

Kata-kata kunci: tuna, kapasitas, beban pendingin, cold storage, Bitung

PENDAHULUAN mengalami perubahan rasa, warna dan aromanya,


di samping itu segala aktivitas yang menyebabkan
Manusia sejak lama berusaha untuk mendapatkan
pembusukan akan terhenti sehingga bahan
cara agar dapat menyimpan makanan yang dapat
makanan/ikan yang didinginkan akan dapat tahan
bertahan lebih lama. Berbagai cara yang telah
lebih lama lagi (Hartanto,1984).
dilakukan di antaranya adalah pengasinan, penge-
Lebih khusus pada ikan, ada bermacam-macam
ringan, pengasapan, pemberian rempah-rempah
jenis ikan yang dapat di jumpai, misalnya tuna,
dan pendinginan. Di antara cara-cara pengawetan
cakalang, tongkol, deho, layang, tude dan lain-lain,
tersebut ternyata dengan cara didinginkan diang-
yang kesemuanya mempunyai nilai ekonomis yang
gap paling baik karena bahan makanan/ikan yang
tinggi dengan kandungan gizi yang tinggi pula.
telah didinginkan akan tetap segar dan tidak akan
Hal ini sangat membantu bagi manusia dalam
*
peningkatan kesejahteraan keluarga ataupun me-
Penulis untuk penyuratan; email: menuhi akan kebutuhan protein yang sangat
andie_murtono@yahoo.com

89
A. Murtono dkk.

berguna dalam perkembangan tubuh manusia. pada umumnya penelitian ini merupakan
Untuk daerah Sulawesi Utara yang dikelilingi oleh penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah
lautan, hasil perikanannya cukup besar, ada yang penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.
dikonsumsi masyarakat Sulawesi Utara dan ada Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
juga yag dikirim ke luar daerah bahkan sampai di meliputi data primer dan data sekunder. Data
ekspor ke luar Negeri. Dengan semakin majunya primer yaitu data yang diambil langsung pada saat
teknologi penangkapan ikan, maka kuantitas ikan mesin beroperasi. Wawancara dilakukan kepada
yang ditangkap semakin meningkat pula. Dari Kepala Instalasi Mesin pendingin dan karyawan
hasil tangkapan ini, sebagian dapat segera dijual bagian mesin pendingin berkaitan dengan
pada konsumen tetapi ada sebagian lagi yang pengoperasian dan perawatan mesin pendingin.
belum sempat dipasarkan. Selanjutnya data sekunder diperoleh dari jurnal
Mesin pendingin saat ini semakin banyak harian mesin pendingin, serta studi pustaka
digunakan seiring dengan kemajuan teknologi dan mengenai mesin pendingin cold storage yang lebih
kebutuhan konsumen dalam mengawetkan makan- khusus. Data disusun dalam bentuk tabel dan
an dan membekukan ikan. Umumnya penggunaan digambarkan dalam bentuk grafik. Beban-beban
mesin pendingin digunakan dalam industri per- pendingin cold storage digambarkan dalam bentuk
ikanan, baik di darat maupun di laut karena grafik sesuai kondisi yang ditampilkan.
memiliki peran yang sangat penting dalam mem-
pertahankan mutu hasil tangkapan dan menjaga
kualitas kesegaran ikan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ikan adalah bahan biologis yang apabila tidak Perhitungan kapasitas cold storage
memperoleh perlakuan tertentu setelah ditangkap
dan diangkat dari air, maka ia akan mengalami Perhitungan kapasitas cold storage ini menggu-
penurunan kualitas ke arah membusuk. Oleh nakan metode perhitungan selisih volume, di mana
karena itu perlu diadakan suatu teknik yang dapat hasil akhirnya berupa jumlah dos yang dapat
dilakukan untuk mempertahankan kesegaran ikan ditampung dalam cold storage dikali berat tiap dos
agar supaya tetap awet dan layak dikonsumsi. yaitu 10 kg. Sehingga didapat kapasitas cold stor-
Untuk cara yang lebih efisien, praktis dan rasa age sesuai hasil perhitungan (Holman, 1986).
ikan tetap seperti semula maka digunakan cold Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 dan
storage untuk mempertahankan kualitas ikan, perhitungan-perhitungan berikut.
sehingga bakteri yang menyebabkan penurunan
mutu ikan dapat terhambat perkembangannya dan
ikan menjadi tidak cepat busuk (Afrianto, dan
Liviawaty, 1992).
Apabila dalam pengoperasiannya mesin
pendingin tidak dilakukan sesuai prosedur dan 3
tahapan-tahapan kerjanya, maka akan timbul m 8
kerusakan. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh m
seorang teknisi dalam mengoperasikan mesin
12
pendingin. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
menghitung besar kapasitas penyimpanan cold m PT. Sari Tuna Makmur
Gambar 1. Denah cold storage
storage; (2) menghi-tung besar beban pendingin
cold storage PT. Sari Tuna Makmur Bitung.
Penelitian ini dilaksanakan selama Desember 2014 Volume cold storage (keseluruhan dengan
sampai Februari 2015. ukuran seperti di Gbr. 1) adalah 288 m3. Sedang-
kan volume bagian cold storage untuk konstruksi
dan peralatan (tidak untuk menampung dos)
METODE PENELITIAN masing-masing adalah sebagai berikut:
Ante room, bagian yang masuk ke ruang cold
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. storage, memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi
Menurut Djojodiharjo (1987), metode deskriptif secara berurut 1, 2, dan 3 m, maka volumenya
yang bersifat eksploratif bertujuan untuk adalah 6 m3. Fan evaporator memiliki 2 kipas yang
menggambarkan keadaan atau status fenomena, digabung dalam 1 unit pada ruang berukuran p = 3

90 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 89-93, Desember 2015
Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur

m,1 = 1,3 m, dan t = 1 m dengan volume sebesar Tabel 2. Konduktivitas termal (k) dan koefisien konveksi (f)
3,9 m3. No Bahan dan Dinding Btu
Ruang kosong pada sisi atas dan bawah cold
ft 2 . ℉. hr
storage. Ruang ini berfungsi untuk memperlancar Konduktivitas termal bahan
pergerakan udara dingin dalam ruangan Jarak dari 1 Bata + plesteran 5,0
bagian atap ke permukaan dos yang paling atas 0,1 2 Polyurethane foam 0,17
m. Begitupun dengan jarak dari lantai ke 3 Stainless steel 130
permukaan dos yang paling bawah 0,1 m dan Konveksi permukaan dinding
keempat sisi samping dinding 0,1 m. Total volume 4 Bagian luar (fo) 6,0
ruang kosong ini adalah 31,2 m3. 5 Bagian luar (f1) 1,65

Tabel 1. Volume bagian-bagian cold storage Perhitungan beban pendingin dari luar cold stor-
No Jenis Bagian Volume (m ) 3 age
1 Ante room 6,0 Beban pendingin dari luar berasal dari rembesan
2 Fan evaporator 3,9 panas melalui dinding, atap dan lantai.
3 Sisi atas, bawah dan 31,2
keempat samping 1. Rembesan panas melalui dinding
dinding Untuk luas 4 (empat) sisi dinding (Ad):
Total 41,1 Ad = [(123)+(83)+{(12-1)3}+{(8-2)3}] m2
= 111 m2 = 1194,79 ft2
Volume cold storage yang dapat digunakan
untuk penyimpanan produk adalah selisih dari
Tabel 3. Jenis lapisan dan ketebalan dinding cold storage
volume cold storage keseluruhan dengan bagian
cold storage untuk konstruksi dan peralatan, yakni No Jenis Lapisan Tebal (in)
288-41,1 = 246,9 m3. Untuk dos yang digunakan 1. Stainless steel I (X1) 0,02
dengan ukuran p = 0,5 m , l = 0,35 m, dan t = 0,1 2. Polyurethane foam (X2) 5,91
m, dengan volume 0,02 m3, maka jumlah dos yang 3. Stainless steel II (X3) 0,02
dapat disimpan adalah 246,9 m3/0,02 m3 = 12.344
dos. Jika setiap dos memiliki berat 10 kg, maka Koefisien perpindahan panas gabungan untuk
kapasitas cold storage, yaitu jumlah dos dalam dinding (Ud):
cold storage kali berat tiap dos adalah 12.34410 𝑙
𝑈𝑑 =
kg = 123.440 kg = 123,44 ton. 𝑙 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑙
+ + + +
Perhitungan beban pendingin cold storage 𝑓𝑜 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑓1
Beban pendingin cold storage adalah jumlah panas di mana faktor-faktor X dan k berturut-turut adalah
yang harus dikeluarkan atau diserap oleh bahan ketebalan jenis lapisan dan konduktivitas termal-
pendingin (refrigeran) dari ruangan sehingga suhu nya.
ruangan yang diinginkan dapat tercapai (Arismu- 8
nandar dan Saito. 2005). Dalam perhitungan ini 𝑈𝑑 =
8 0,02 5,91 0,02 8
beban pendingin yang dihitung terdiri dari beban 6,0 + 130 + 0.17 + 130 + 1,65
pendingin dari luar cold storage yang terdiri dari
beban pendingin akibat rembesan panas melalui Btu
dinding, atap dan lantai cold storage; dan beban = 0,1954
f t 2 .℉.hr
pendingin dari dalam cold storage yang terdiri dari
panas produk, panas pekerja, panas dari Beban panas melalui dinding (Hd) dengan suhu
lampu/penerangan, panas dari pemanas pada luar (to) 89,6 F dan suhu di dalam cold storage
evaporator saat melakukan defrost dan panas dari (t1) 13 F adalah
kipas evaporator. Untuk harga konduktivitas Hd = UdAd(to-ti)
termal bahan dan koefisien konveksi dinding
= 0,19541194,79(89,6-13) Btu/hr
sebagai berikut:
= 23.953,19 Btu/hr

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 89-93, Desember 2015 91
A. Murtono dkk.

2. Rembesan panas melalui atap Tabel 4. Beban pendinginan dari luar cold storage
Untuk luas atap (Aa) No Jenis Beban Besar Beban
Aa = [{(l-2)p}+{(p-1)2}] m2 Pendingin (Btu/hr)
= [{(8-2)12}+{(12-1)2}] m2 1 Rembesan panas 23.953,19
= 94 m2 = 1011,80 ft2 melalui dinding
Untuk ketebalan tiap lapisan dinding dapat dilihat 2 Rembesan panas 20.284,60
pada Tabel 3. melalui atap
Koefisien perpindahan panas gabungan untuk 3 Rembesan panas 10.021,36
atap (Ua): melalui lantai
𝑙 Total 54.259,15
𝑈𝑎 =
𝑙 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑙
+ + + +
𝑓𝑜 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑓1
30000
8
𝑈𝑎 =
8 0,02 5,91 0,02 8

Besar Beban
20000
6,0 + 130 + 0.17 + 130 + 1,65

(Btu/hr)
10000
Btu
= 0,1954
f t 2 .℉.hr 0
Dinding Atap Lantai
Beban panas melalui (Ha) Jenis Beban
Ha = UaAa(to-ti)
= 0,19541011,80(89,6-13) Btu/hr Gambar 2. Beban pendingin dari luar cold storage.
= 20284,60 Btu/hr
Rembesan panas melalui lantai
Perhitungan beban pendingin dari dalam cold
Untuk luas lantai (Al)
storage
Al = [{(l-2)p}+{(p-1)2}] m2
= [{(8-2)12}+{(12-1)2}] m2 Beban pendingin dari dalam berasal dari panas
= 94 m2 = 1011,80 ft2 produk, panas pekerja, panas lampu, panas dari
Ketebalan beton cor adalah 5,91 in, sedangkan kipas evaporator dan panas dari pemanas mesin
ketebalan dinding seperti pada Tabel 3. Koefisien pendingin. Panas dari produk merupakan panas
perpindahan panas gabungan untuk lantai (Ul): yang berasal dari ikan yang disimpan dalam cold
𝑙 storage.
𝑈𝑙 = Berdasarkan data: massa produk (m) 1 ton/day
𝑙 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑙
+ + + + + (2240 lb/day), panas spesifik produk (cv) 0,45
𝑓𝑜 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘4 𝑓1
Btu/lb F, temperatur awal produk (tP) -18 C (-
8 0,4 F), dan temperatur penyimpanan (ti) -25 C (-
𝑈𝑙 = 13 F), maka panas dari produk (Hs) adalah
8 5,91 0,02 5,91 0,02 8
6,0 + 12,0 + 130 + 0.17 + 130 + 1,65 Hs = mcv(tp-ti)
= [22400,45{(-0,4)-(-13)}] Btu/day
Btu = 12.7008 Btu/day
= 0,19307
f t 2 .℉.hr atau untuk satu jam Hs = 5292 Btu/hr.
Panas dari pekerja merupakan panas yang
Temperatur tanah diasumsikan sebagai temperatur dikeluarkan oleh pekerja selama berada dalam
rata-rata di luar ruangan dan di dalam ruangan cold storage. Dengan jumlah pekerja tujuh orang
sebesar to = (32+(-25))/2 = 3,5 C = 38,3 F. diasumsikan berada di dalam cold storage dengan
Sehingga beban panas melalui lantai (Hl) adalah jumlah waktu 10 jam sehari. Faktor beban panas
Hl = UlAl(to-ti) dari orang yang bekerja dalam ruang pembeku
= [(0,19307)(1011,80)(38,3-13)] Btu/hr (infreezers) adalah 1300 Btu/hr, maka beban
= 10021,36 Btu/hr. pendingin dari pekerja adalah:
Jumlah beban pendingin dari luar cold storage H = [71300(10/24 ] Btu/hr
dapat dilihat pada Tabel 3. = 3791,67 Btu/hr.

92 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 89-93, Desember 2015
Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur

Panas dari lampu merupakan panas yang


dikeluarkan oleh lampu selama dihidupkan. 8000
Terdiri atas 12 buah lampu pijar dengan daya 7000
masing-masing 60 watt. Lampu hanya dipasang

Besar Beban (Btu/hr)


pada saat pekerja dalam cold storage. Dengan 6000
faktor beban panas lampu sebesar 3,41 5000
Btu/watt.hr, maka beban pendingin dari lampu 4000
adalah:
3000
H = [12603,41(10/24)] Btu/hr
= 1023 Btu/hr 2000
Panas dari pemanas merupakan panas yang 1000
dikeluarkan oleh pemanas pada saat melakukan 0
defrost dengan daya 24000 watt. Pemanas di PT.

Panas Pemanas
Panas produk

Panas Lampu
Panas Pekerja

Panas kipas
evaporator
Sari Tuna Makmur tidak menggunakan motor

(ikan)
listrik sehingga faktor beban panas electric motor
tidak diperhitungkan. Dengan waktu operasi dari
pemanas 2 jam sehari, maka beban pendingin dari
pemanas adalah: Jenis Beban
H = [24000(2/24)] Watt  3,413 (Btu/hr)/Watt Gambar 3. Beban pendingin dari dalam coldstorage.
= 6826 Btu/hr
Panas dari kipas evaporator merupakan panas
yang dikeluarkan oleh kipas selama beroperasi. KESIMPULAN
Kipas bekerja selama 22 jam sehari dengan daya
1500 watt dan faktor beban panas electric motor Berdasarkan hasil perhitungan, didapat kesimpulan
3,415 Btu/watt.hr, maka beban pendingin dari sebagai berikut: (1) Cold storage dapat menam-
kipas adalah: pung ikan beku sampai dengan 123,5 ton; (2)
H = 15003,41522/24 Beban pendingin cold storage adalah 82.717,32
= 4695, 63 Btu/hr Btu/hr.

Tabel 5. Beban pendingin dari dalam cold storage DAFTAR PUSTAKA


Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 1992. Pengawetan dan
No Jenis Beban Pendingin Besar Beban Pengolahan Ikan. 1992. Unpad, Bandung.
(Btu/hr) Arismunandar, W. dan H. Saito. 2005. Penyegaran Udara.
1 Panas produk (ikan) 5292 PT. Pradnya Paramitha, Jakarta.
2 Panas Pekerja 3791,67 Djojodiharjo, H. 1987. Termodinamika Teknik: Aplikasi dan
3 Panas Lampu 1023 Termodinamika Statistika. PT. Gramedia, Jakarta.
Hartanto, B. 1984. Mesin Pendinginan di Bidang Perikanan.
4 Panas Pemanas 6826 Balai Keterampilan Penangkapan Ikan, Tegal.
5 Panas kipas evaporator 4695,63 Holman, J.P. 1986. Perpindahan Kalor. (Dialihbahasakan
Total 21628,3 oleh E.Jasifi). Erlangga, Jakarta.
Karyanto, E. dan E. Paringga. 2004. Penuntun Praktikum
Mesin Pendingin. Restu Agung, Jakarta.
Jumlah beban pendingin dari dalam cold Sofyan, I. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan.
storage dapat dilihat pada Tabel 5. Dengan demi- Teknik Pendinginan Ikan. CV. Paripurna, Jakarta.
kian total beban pendingin adalah penjumlahan Stoecker. W.F. 1980. Refrigeration and Air Conditioning.
beban pendingin dari luar dan dari dalam sebesar Tata Mc-Graw Hill Publishing Company Ltd, New Dehli.
Sumanto dan Handoko. 1981. Dasar-Dasar Mesin Pendingin.
75.887,4 Btu/hr. Menggunakan faktor running Andi, Yogyakarta.
time sebesar 1,09 (dari dasar teori), maka total Sularso dan T. Haruo.1983. Pompa dan Kompresor. Pradnya
beban pendingin menjadi: Paramitha, Jakarta.
H = 1,0975.887,4 Btu/hr
= 82.717, 3 Btu/hr.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 89-93, Desember 2015 93

Anda mungkin juga menyukai