Disusun oleh:
WIDYA OKTARI
NIM.P05120316041
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai hubungan malpraktik
dengan neglected (kelalaian) dalam keperawatan dan undang-undang keperawatan. Makalah
ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………….…..
3. Tujuan masalah…………………………………………………………………………...........................
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi malpraktik……………………………………………………………………………………………..
2. Bentuk-bentuk malpraktik…………………………………………………………………………………..
3. Pencegahan kasus malprakti………………………………………………………………………………..
4. Definisi neglected (kelalaian) dalam keperawatan……………………………………………….
5. Hubungan malpraktik dengan neglected (kelalaian) dalam keperawatan……………..
6. Undang-undang keperawatan………………………………………………………………………………
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sorotan masyarakat yang cukup tajam atas jasa pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan, khususnya dengan terjadinya berbagai kasus yang menyebabkan
ketidakpuasan masyarakat memunculkan isu adanya dugaan malpraktek medis yang
secara tidak langsung dikaji dari aspek hukum dalam pelayanan kesehatan, karena
penyebab dugaan malpraktek belum tentu disebabkan oleh adanya kesalahan/kelalaian
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian malpraktik.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk malpraktik.
3. Untuk mengetahui pencegahan kasus malpraktik.
4. Untuk mengetahui pengertian neglected (kelalaian) dalam keperawatan.
5. Untuk mengetahui hubungan malpraktik dan neglected (kelalaian) dalam
keperawatan.
6. Untuk mengetahui undang-undang keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Malpraktik
Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktik” mempunyai
arti “pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktik berarti “pelaksanaan atau
tindakan yang salah”. Definisi malpraktik profesi kesehatan adalah kelalaian dari
seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu
pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap
pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama (Valentin v. La
Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos,California,1956).
Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations)
adalah Involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of
the patient’s condition, or a lack of skill, or negligence in providing care to the patient,
which is the direct cause of an injury to the patient (adanya kegagalan dokter untuk
menerapkan standar pelayanan terapi terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau
mengabaikan perawatan pasien, yang menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya
cedera pada pasien)
Dalam suatu kasus di California tahun 1956 (Guwandi, 1994) mendefinisikan Malpraktik
adalah kelalaian dari seorang dokter atau perawat untuk menterapkan tingkat ketrampilan
dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan
terhadap seorang pasien yang lazim diterapkan dalam mengobati dan merawat orang sakit
atau terluka di lingkungan wilayah yang sama(Malpractice is the neglect of a physician or
nuse to apply that degree of skil and learning on treating and nursing a patient which is
customarily applied in treating and caring for the sick or wounded similiarly in the same
community).
Ada dua istilah yang sering dibicarakan secara bersamaan dalam kaitan
malpraktik yaitu kelalaian dan malpratik itu sendiri. Kelalaian adalah melakukan sesuatu
dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan/hukum guna melindungi orang lain yang
bertentangan dengan tindakan-tindakan yang tidak beralasan dan berisko melakukan
kesalahan (Keeton, 1984 dalam Leahy dan Kizilay, 1998).
Malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan
terksait dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan
profesional Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan
perawat) melakukan sesuai dengan standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang
karena memiliki ketrampilan dan pendidikan (Vestal,K.W, 1995).Hal ini bih dipertegas
oleh Ellis & Hartley (1998) bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari
kelalaian.Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara
khusus atau seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya.Oleh
karena itu batasan malpraktik ditujukan untuk menggambarkan kelaliaian oleh perawat
dalam melakukan kewjibannya sebagai tenaga keperawatan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan malpraktik adalah :
1. Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang tenaga
kesehatan.
2. Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajibannya
(negligence).
3. Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
B. Bentuk-Bentuk Malapraktik
Malpraktek yang menjadi penyebab dokter bertanggung-jawab secara profesi bisa
digolongkan sebagai berikut :
1. Malpractice
Kelalaian karena tindakan kurang hati-hati seseorang yangdianggap profesional.
2. Maltreatment
Cara perlakuan perawatan yang tidak tepat atau tidak terampil dalam bertindak.
3. Non feasance
Kegagalan dalam bertindak dimana disitu terdapat suatutindakan yang harus dilakukan.
4. Misfeasance
Melakukan tindakan yang tidak tepat yang seharusnyadilakukan dengan tepat.
5. Malfeasance
Melakukan hal yang bertentangan dengan hukum atautindakan yang dapat
dikategorikan tidak tepat.
C. Pencegahan Kasus Malapraktik
1. Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan
Dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena
adanya malpraktek diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak
hati-hati, yakni:
a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena
perjanjian berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan
berhasil (resultaat verbintenis).
b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala
kebutuhannya.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjabarkan pembahasan dari masalah makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa malapraktik adalah kelalaian seseorang dalam merawat atau
mengobati. Dalam malapraktik ada dua istilah yaitu kelalaian dan malapraktik sendiri,
tetapi keduannya tidak sama karena malapraktik sifatnya lebih spesifik.
Dalam menangani kasus mala praktik, hukum di Indonesia menggunakan hukum
substantive yaitu hokum pidana, hokum perdata dan hokum administrasi dalam kasus
maulana dalah salah satu koban malapraktik.Dia seorang bayi sehat yang mendapat
imunisasi tiga sekaligus.Setelah imunisasi maulana mengalami penurunan kesehatan
yang akhirnya membuat maulana lumpuh.Orang tua maulana mengguagat tetapi
gagal.Dari kasus ini belum ada penyelesaian ataupun ganti rugi dari pihak kesehatan.