PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
layanan kesehatan telah menjadi ujung tombak di garis depan dalam pertahanan
melawan epidemi penyakit seperti AIDS, kolera, malaria maupun demam berdarah.
Kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator penting
keuntungan tersebut juga sepadan dengan resiko dampak dari operasional kesehatan
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata
yang apabila tidak didukung perencanaan dan pengelolaan yang matang akan
medis adalah suatu material yang sangat berbahaya. Tanpa operasioanal yang layak
sekitar, hewan piaraan dan hewan liar, tanaman bahkan seluruh ekosistem.
Limbah yang dihasilkan dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah padat
adalah semua limbah yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan puskesmas yang
terdiri dari limbah medis padat (sampah medis) dan non-medis. Limbah medis padat
adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda
tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah
kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi
terbesar dalam penanganan sampah medis. Jika sampah medis tidak tertangani
parasit maupun fungi akan tetap berada dalam sampah medis dan berpotensi
menyebarkan berbagai penyakit. Berbagai vektor ini dapat masuk kedalam tubuh
melalui luka di permukaan kulit maupun membran mukosa seperti rongga mulut.
Dalam hal ini orang orang yang berhubungan langsung dengan sampah medis seperti
dapat diekspor dari negara yang tidak memiliki fasilitas atau keahlian
hasilkan.
dan keselamatan.
bahwa siapa saja yang menangani atau mengelola zat berbahaya atau
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah medis adalah sampah atau limbah yang langsung dihasilkan dari
tindakan diagnosis dan tindakan medis terhadap pasien. Termasuk dalam kegiatan
tersebut juga kegiatan medis di ruang poliklinik, perawatan, bedah, kebidanan, otopsi,
Sampah layanan kesehatan mencakup semua hasil buangan yang berasal dari
Sampah patologis terdiri dari jaringan atau cairan tubuh manusia. Contohnya bagian
kadaluarsa atau tidak diperlukan lagi, item yang tercemar atau berisi obat
(botol/kotak).
4 Sampah yang mengandung logam berat
Sampah yang mengandung logam berat seperti limbah merkuri dari bocoran peralatan
kedokteran seperti baterai, termometer yang pecah, alat pengukut tekanan darah, dan
sebagainya.
berbeda sesuai dengan jenis sumbernya. Pada dasarnya sumber limbah medis
Unit farmasi dan penyimpanan bahan kimia, Unit Gawat Darurat, Unit penunjang
D. Jumlah Sampah
sampah yang dihasilkan setiap hari. Penentuan jumlah sampah dapat menggunakan
kualitas maupun secara langsung memiliki potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat.
Dampak yang dapat ditimbulkan bila tidak ditangani secara baik antara lain :
1. Infeksi nosokomial
penyakit melalui proses infeksi silang baik dari pasien lain, dari petugas ke
2. Gangguan kesehatan
3. Pencemaran lingkungan
4. Gangguan pekerjaan
Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologi bagi pemakai jasa,
yang mungkin karena adanya kesan yang kurang baik akibat sampah yang
6. Gangguan ekonomi
Dari kerugian diatas pada akhirnya menuju kerugian ekonomi baik terhadap
PENUTUP
A. Simpulan
masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang
memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh
pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas
juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
B. Saran