Anda di halaman 1dari 41

TAHAPAN

PENGASUHAN ANAK
HIKMAH DI DALAM MENDIDIK & HAKIKAT
PENDIDIK ROBBANI

Disampaikan Pada Hari Sabtu, 17 Maret 2018 / 29 Rabi’ul Akhir 1439 H


Di Masjid An-Nashr, Bintaro Sektor 5, Jurang Mangu, Pondok Aren, Tangerang Selatan
Peran Orang Tua
ُ ‫هو‬
‫َه َو‬ ِ ِ‫ل بَ ْيت‬ِ ‫ه‬ْ َ‫علَى أ‬َ ٍ‫ل ًَاع‬ ُ ‫وَال َّر‬
ُ ‫ج‬
‫(يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َم ُنوا ُقوا‬ Lihat : QS Lihat : HR ِ ِ‫عيَّت‬
‫ه‬ ِ ًَ ‫ن‬ ْ ‫ع‬ ٌ ‫َس ُئو‬
َ ‫ل‬ ْ ‫م‬
ُ ْ َ
ْ ‫م وَأهلِيك‬
)َ ‫م نَاًاا‬ ُ
ْ ‫سك‬ ُ
َ ‫أنف‬ ْ َ
at-Tahrim Bukhari : Setiap kepala keluarga adalah
Wahai orang-orang yang (66) : 6 6605 pemimpin anggota keluarganya
beriman! Peliharalah dirimu dan dia dimintai
dan keluargamu dari api Penanggung pertanggungjawaban atas yang
Pelindung dipimpinnya
neraka Jawab

‫صطَ ِب ْر‬
ْ ‫ص ََل ِة وَا‬
َّ ‫ك بِال‬ ْ َ‫و َْأ ُم ْر أ‬
َ َ‫هل‬ Role ‫أجر فاع ِله‬ ُ
‫مثل‬ ‫خير فله‬ َّ ‫من َد‬
‫ل على‬
Pendidik ِ ٍ
‫َعلَ ْيهَا‬ Model “Barangsiapa yang menunjuki
“Dan perintahkanlah kepada kebaikan maka dia akan
keluargamu melaksanakan Lihat : QS Lihat : HR mendapatkan pahala seperti
shalat dan sabar dalam Thoha : Muslim : pahala orang yang
mengerjakannya.” 132 1893 mengerjakannya”
ANAK TERHADAP ORANG TUANYA
(Berdasarkan al-Qur’an)

PERHIASAN UJIAN MUSUH QURROH AIN

Lihat : QS Ali Lihat : QS al- Lihat QS at- Dalam bentuk


Imran : 14 Anfal : 28 Taghobun : doa
 Dapat dan QS at- 14 Lihat QS Ali
Melalaikan Taghobun :  Harus Imron : 38, QS
15 al-Furqon : 74
diwaspadai
 Melalaikan  Diharapkan
MANFAAT ANAK SHALIH
Amal Shalih yang tidak terputus

“Apabila anak Adam wafat, terputuslah amalannya kecuali tiga hal,


(diantaranya adalah) Anak Shalih yang mendoakan orang tuanya.” [HR
Muslim : 14]

Mengangkat Derajat Orang Tuanya di Surga

“Sesungguhnya seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka ia


berkata,”Dari manakah balasan ini?” Dikatakan, “Dari sebab istighfar
anakmu kepadamu” [HR Ahmad dan Ibnu Mâjah]

Pahala yang senantiasa mengalir

Ada tujuh hal yang pahalanya senantiasa mengalir kepada seorang hamba
setelah wafatnya meski ia sudah di dalam kuburannya. (Diantaranya) :
orang yang meninggalkan anak yang senantiasa beristighfar bagi orang
tuanya setelah orang tuanya tiada.” [HR Ibnu Mâjah
KEWAJIBAN ORANG TUA MENDIDIK ANAKNYA
AGAR MENJADI SHALIH
DALIL 1 QS At-Tahrim : 6
ُ‫َّاس اوا ْْلِ اج اارة‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ود‬‫ق‬
ُ ‫و‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫َن‬
‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬ ِ‫َي أايُّها الَّ ِذين آمنُوا قُوا أانْ ُفس ُكم وأ ْاهل‬
ُ ُ
‫ْ ً ا ا‬ ‫ا ْا‬ ‫ا ا‬ ‫ا ا‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
DALIL 2 QS Thoha : 132
ۖ ‫اصطاِ ِْب اعلاْي اها‬ ِ َّ ‫ك ِِب‬
‫اوأْ ُم ْر أا ْهلا ا‬
ْ ‫لص اَلة او‬
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. [QS Thohâ :
132]

DALIL 3 HR Abu Dawud


‫اك افى ِِبل اْم ْرِء إِ ْْثًا أا ْن يُ ا‬
ُ ‫ضيِ اع ام ْن يا ُق‬
‫وت‬
“Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa apabila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.”
Allah berfirman:

ِ
‫َولََق ْد آتَْي نَا لُْق َما َن ا ْْل ْك امةا‬
dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada
Luqman :

HIKMAH (QS Luqman:12)


‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫اْل ْك َمةَ فَ َق ْد أُوِتَ َخ ْ ًْيا َكث ًْيا‬
ْ ‫ت‬ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ‫آء‬ ‫ش‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ك‬
ْ ‫ي‬
‫اْل‬
ْ ‫ي‬
‫ِت‬‫يُ ْؤ‬
َ ُْ َ َ ُ َ َ َ َ َ
‫وماي َّذ َّكر إيالَّ أُولُوا اْألَلْب ي‬
‫اب‬ َ ْ ُ َ ََ
Allah menganugerahkan HIKMAH kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi HIKMAH, dia
benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil
pelajaran” (Al-Baqarah: 269).
APA ITU HIKMAH
‫وضع الشيء يف موضعه‬
Meletakan sesuatu pada tempatnya
[Abu Ismail Al-Harowi]

= ADIL
vs ZHALIM
HIKMAH
‫وضع الشيء يف مواضعه‬
‫املوافق للغاايت احملمودة منه‬
Meletakkan sesuatu pada tempatnya
(sesuai dengan proporsinya yang
pas) yang selaras dengan tujuan
mulia darinya (yang dikehendaki)
Hikmah & Adil
• Adil = Menempatkan sesuatu pada
tempatnya tanpa melihat tujuan mulia Hikmah
yang dicapai
• Adil
• Hikmah = Adil + Tambahan (Melihat
Tujuan Mulia yang dicapai)

Tidak Hikmah
• Zhalim = Menempatkan sesuatu tidak
pada tempatnya • Zhalim
HAKIKAT ADIL
Adil itu tidaklah selalu
bermakna PERSAMAAN (sama
rata), namun Adil itu adalah
memberikan hak setiap orang
sesuai dengan kebutuhannya
Zhalim Adil
HIKMAH itu adalah :
‫ على الوجه الذي‬،‫فعل ما ينبغي‬
‫ يف الوقت الذي ينبغي‬،‫ينبغي‬
Melakukan sesuatu yang tepat,
dengan metode yang benar di
waktu yang pas
[Ibnul Qoyyim]
Sifat & Karakteristik Hikmah

Melakukan Dengan cara Di waktu


sesuatu yang (metode) yang (momen) yang
benar (tepat) benar (tepat) benar (tepat)

Berdasarkan Harus memiliki Harus tepat


ILMU yang selaras metode (manhaj) waktu, momen
dengan al-Qur’an yang tepat, dan saatnya,
dan Sunnah terarah dan sesuai dengan
sesuai kondisi
Kaidah :

، ‫ وليس كل ما يقال حضر أهله‬، ‫ليس كل ما يعرف يقال‬


‫ و ليس كل ما حان‬، ‫وليس كل ما حضر أهله حان وقته‬
‫وقته صح قوله‬
Tidak semua yang diketahui harus disampaikan – Tidak semua yang disampaikan, hadir
orang yang layak mendengarkannya – tidak semua orang yang hadir, tepat waktunya
untuk disampaikan – dan tidak semua waktu yang tepat untuk disampaikan, namun
benar (shahih) perkataannya.
‫إذا كان قول اْلق يف غْي حمله ويف غْي وقته وبغْي‬
.‫ فإنه يسبب مفسدة‬،‫األسلوب املناسب‬
[Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan]
TEMPAT YANG
SALAH

UCAPAN YANG WAKTU YANG


BENAR SALAH MERUSAK

CARA YANG
SALAH
TEMPAT YANG
BENAR

?
UCAPAN YANG WAKTU YANG
SALAH BENAR

CARA YANG
BENAR
‫إذا كان قول اْلق يف حمله ويف وقته وبألسلوب‬
‫ فإنه من اْلكمة العالية‬،‫املناسب‬
[Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan]
TEMPAT YANG
BENAR

UCAPAN YANG WAKTU YANG


BENAR BENAR HIKMAH

CARA YANG
BENAR

PENDIDIK ROBBANI
MENJADI PENDIDIK

ROBBANI
Pendidik Yang Hikmah dan Adil
Murobbi Rubban
Rabb Pendidik Pendidik
yang Mengatur

ALLAH
Rabb Mutlak
SELAIN ALLAH
Mengatur rumah,
Tarbiyah
Yang Mengatur desa, kantor, dll Mendidik
alam semesta Ct: Rabbul Ibil
(Pemilik Unta)

Rabbaniyah
Pendidikan Ilahi
PERINTAH ALLAH UNTUK MENJADI ROBBANI:

‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ي‬ِ


َ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ُ َ ‫ُكونُوا ارَِّبن ا‬
‫اب َوِبَا ُكنتُ ْم تَ ْد ُُ ُسو َن‬ ‫ت‬‫ك‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ن‬‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫نت‬‫ك‬ ‫ا‬ ‫ِب‬
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
ROBBANI, karena kamu selalu :
1. mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur’an)
2. dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya"
(Ali Imron:79)
ROBBANI
Secara Bahasa (Etimologi) Secara Istilah (Terminologi)
Di dalam al-Ma’aani : ‫ وعلى طريق الرب‬،‫هو أن يكون على دين الرب‬
‫اسم منسوب إىل ارب‬ Seseorang yang berada di atas agama
Kata Benda (Ism) yang disandarkan dan jalan Rabb-nya [as-Sam’aani]
kepada Rabb
Ditambahkan huruf “alif” dan “nun” ً‫إذا كان الرجل عاملاً عامَلً معلما‬
dengan maksud hiperbol (penyangatan) Seseorang yang alim (berilmu),
Rabb = Tuhan yang Maha Memelihara, mengamalkan dan mengajarkan ilmunya
Mengatur, Memiliki, dll. [Ibnul A’rabi]
Rabbani = Sifat yang berkaitan dengan
ketuhanan ~ Equivalen dengan kata ‫الرِبين هو العامل اْلكيم‬
“Ilaahi”
Rabbani adalah orang yang berilmu dan
memiliki hikmah [Ibnu Razin]
Dikatakan bersifat Rabbani, apabila
memiliki hubungan yang erat dengan
Rabb-nya. ‫الرِبين الذي يريب الناس بصغار العلم قبل كباره‬
Rabbani adalah orang yang mendidik
manusia dengan ilmu yang ringan dulu
sebelum yang berat (besar)
ROBBANI

‫ وعلى طريق الرب‬،‫هو أن يكون على دين الرب‬


Seseorang yang berada di atas
agama dan jalan Rabb-nya
[as-Sam’aani]
ROBBANI
ً‫إذا كان الرجل عاملاً عامَلً معلما‬
Apabila seseorang itu :
1. alim (berilmu)
2. mengamalkan Ilmunya
3. mengajarkan ilmunya
[Ibnul A’rabi]
ROBBANI

‫الرِبين هو العامل اْلكيم‬


Rabbani adalah :
1. orang yang berilmu
2. dan memiliki hikmah
[Ibnu Razin]
ROBBANI
‫الرِبين الذي يريب الناس بصغار العلم قبل كباره‬
Rabbani adalah orang yang
mendidik manusia dengan ilmu
yang ringan dulu sebelum yang
berat (besar)
[al-Bukhari]
ROBBANI
Berada di atas : Robbani :
1. Agama Allah 1. Alim / Berilmu 
2. Jalan Allah Mengetahui ucapan
yang benar
1. Berilmu 2. Mengamalkan &
2. Mengamalkan Ilmu Mengajarkan Ilmu 
3. Mengajarkan Ilmu Mengetahui cara yang
Pendidik
Rabbani benar
1. Alim (Berilmu) 3. Memiliki hikmah dan
2. Hakim (Memiliki mendidik dari yang
Hikmah) ringan sebelum yang
berat  Mengetahui
Mendidik dari yang waktu dan tempat
kecil (ringan) dulu yang benar
sebelum yang besar
(berat)
Pendidik Sejati dan Rabbani
Pendidik terbaik, terbijak dan paling Rabbani adalah :

Nabi Muhammad ‫ﷺ‬


‫اَّللَ َكثيْيًا‬ ‫ر‬‫ك‬‫ذ‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ي‬
‫اآلخ‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫اَّلل‬ ‫و‬ ‫ج‬ ‫م‬‫ي‬‫ل‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬‫ح‬ ‫ة‬
َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ََّ ُ ْ َ َ َ ْ َ ٌ َ َ َ ٌ َ ْ ‫اَّلل‬
ْ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ُس‬
‫أ‬ ‫ي‬ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُكم ييف ُس ي‬
َّ ‫ول‬ َُ ْ
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Q.S. al Ahzab: 21)
Tahapan Pendidikan Yang Diajarkan Nabi
bagi anak-anak berdasarkan usia

‫وه ْم‬ ‫ب‬ِ


‫ر‬ ‫ض‬ ‫ا‬‫و‬ ، ‫ي‬ ِ
‫ن‬ ِ
‫س‬ ‫ع‬ِ ‫ب‬ ‫س‬ ‫اء‬ ‫ن‬ ‫اب‬
‫أ‬ ‫م‬‫ه‬ ‫و‬ ِ
‫َلة‬ ‫لص‬
َّ ِ
‫ِب‬ ‫ُم ُروا أ ْاوال اد ُك ْم‬
ُُْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ُ ْ ْا ُ ا‬
ِ‫ض‬
‫اج ِع‬ ‫ا ا‬‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ِِ ‫م‬‫ه‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ق‬‫ر‬ِ ‫ف‬
‫ا‬ ‫و‬ ، ٍ
‫ر‬ ‫ش‬
ْ ‫ع‬ ‫اء‬ ‫ن‬ ‫اب‬‫أ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫ا‬ ‫ع‬
ُ
ْ ‫ا‬ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ‫ا‬ ُ ْ ‫ا ا‬
‫ا‬ ْ ُ ‫ا‬ ْ
Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat
usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia
sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka."
(Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil, no. 247)
Fase Pendidikan Cara Nabi
Usia 0 – 7 Th Usia 7 – 10 Th 10 th –Baligh Baligh - Wafat

• Fase Golden Age • Fase Pengenalan • Fase persiapan • Anak sudah


untuk pembiasaan, thd Syariat, mukallaf memikul sendiri
karena ini fase dimotivasi namun (pembebanan beban syariat
mereka meniru tidak boleh dipaksa syariat), jika (taklif), dosa dan
• Fase Pengokohan • Fase dididik dengan melanggar boleh pahalanya.
Iman dan Karakter ROJA (harapan), diancam dan • Anak sudah berhak
• Fase dididik berupa pahala, dihukum menentukan jalan
MAHABBAH surga, dll. [Tidak • Anak dalam fase ini hidup sendiri
(Mencintai) Allah, dengan ancaman] dikenalkan dengan sedangkan orang
Rasulullah, al- • Dimotivasi untuk berbagai ancaman tua hanya
Qur’an dan agama. banyak beramal agar timbul KHAUF mengarahkan dan
• Tidak boleh dipaksa shalih. (Rasa Takut) memberi nasehat
ibadah, menghafal, • Belum dipisahkan kepada Allah. saja.
belajar, dll. antara laki dan • Mulai dipisahkan • Anak sudah fase
• Tidak wajib diajar- wanita, baik antara laki dan mandiri dan sudah
kan sholat, ber- tempat tidur wanita, baik mampu bekerja
hijab, dll maupun tempat tidur dan sehingga tidak
pergaulannya. pergaulannya. wajib lagi dinafkahi.
Usia 0 – 7 Th
• Fase Golden Age untuk pembiasaan, karena ini fase mereka
meniru
• Fase Pengokohan Iman dan Karakter
• Fase dididik MAHABBAH (Mencintai) Allah, Rasulullah, al-
Qur’an dan agama.
• Tidak boleh dipaksa ibadah, menghafal, belajar, dll.
• Tidak wajib diajar-kan sholat, ber-hijab, dll
Usia 7 – 10 Th
• Fase Pengenalan thd Syariat, dimotivasi namun tidak boleh
dipaksa
• Fase dididik dengan ROJA (harapan), berupa pahala, surga,
dll. [Tidak dengan ancaman]
• Dimotivasi untuk banyak beramal shalih.
• Belum dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur
maupun pergaulannya.
10 th –Baligh
• Fase persiapan mukallaf (pembebanan syariat), jika
melanggar boleh diancam dan dihukum
• Anak dalam fase ini dikenalkan dengan berbagai ancaman
agar timbul KHAUF (Rasa Takut) kepada Allah.
• Mulai dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur
dan pergaulannya.
Baligh - Wafat
• Anak sudah memikul sendiri beban syariat (taklif), dosa dan
pahalanya.
• Anak sudah berhak menentukan jalan hidup sendiri
sedangkan orang tua hanya mengarahkan dan memberi
nasehat saja.
• Anak sudah fase mandiri dan sudah mampu bekerja sehingga
tidak wajib lagi dinafkahi.
FASE PENDIDIKAN ANAK
MENURUT USIA

0 –7 7-10 10 - Baligh -
th th baligh dewasa

Lebih dikenalkan Lebih dikenalkan


Lebih dikenalkan
ROJA (Harapan) KHOUF (Rasa Mukallaf, bertanggung
MAHABBAH (Cinta Allah,
akan pahala dan Takut) akan siksa jawab atas dirinya
Rasulullah dan Islam)
balasan dari Allah Allah
MEWUJUDKAN ANAK ROBBANI
• Anak Rabbani adalah anak yang cinta dengan Rabb-nya, semangat di
dalam menuntut ilmu dan antusias di dalam mengamalkan ilmunya.
• Untuk mewujudkan Anak Robbani, maka harus dimulai dari orang tua
terlebih dahulu, untuk menjadi pendidik Robbani.
• Untuk menjadi Pendidik Robbani, maka orang tua wajib belajar dan
terus menuntut ilmu, terutama ilmu agama, baik yang berkaitan dengan
aqidah, akhlaq, fiqih, muamalah hingga pola pengasuhan.
• Memberikan keteladanan dan contoh. Karena anak itu cenderung
mencontoh dan melihat orang tuanya.
• Berdoa, agar dianugerahi anak yang shalih dan bisa menjadi QURROTA
A’YUN (Penyejuk mata).
UPDATE INFO : .
Blog : anakteladan.com |
Telegram : bit.ly/anakteladan |
Instagram : @kb.anak.teladan |
WhatsApp : 081915007770 |

Anda mungkin juga menyukai