Anda di halaman 1dari 8

23/4/2019

Uji Beban pada Struktur 
Eksisting

Uji Beban
Uji beban diperlukan jika:

o hasil pengujian material (non-destructive atau destructive) + analisis


belum memuaskan

o adanya keraguan akan tingkat keamanan struktur (baik struktur baru


maupun struktur eksisting)

o adanya perubahan fungsi struktur

o diperlukan pembuktian untuk struktur yang baru direnovasi/diperkuat

1
23/4/2019

Uji Beban Berdasarkan SNI 2847

1. Menggunakan beban uji monotonik untuk evaluasi struktur eksisting

2. Jumlah dan pengaturan pola bentangan atau panel yang dibebani harus
dipilih sedemikian rupa agar didapatkan nilai lendutan dan tegangan
maksimum di daerah yang kritis dari komponen struktur yang kekuatannya
diragukan.

3. Beban uji total, termasuk beban mati yang sudah ada pada struktur, tidak
boleh kurang daripada
1. 0,85(1,4D +1,7L).
2. 0,85(1,4D +1,06L).
3. 1,3D.

4. Uji-beban tidak boleh dilakukan terhadap struktur atau bagian struktur yang
berumur kurang dari 56 hari.

Uji Beban Berdasarkan ACI 437.2

2
23/4/2019

Perbandingan Beban Uji

Perbandingan Metoda Uji Beban

3
23/4/2019

Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja

4
23/4/2019

Kriteria Penerimaan

Kriteria Penerimaan Uji Siklik

5
23/4/2019

Rincian Uji Beban Berdasarkan 


SNI 2847

Kriteria Pembebanan
1. Pengukuran (seperti: lendutan dan lebar retak) harus dilakukan pada
lokasi dimana respon maksimum diharapkan akan terjadi.

2. Beban uji harus diaplikasikan dalam tidak kurang dari empat tahapan
peningkatan beban yang sama.

3. Beban uji merata harus diaplikasikan sedemikian untuk menjamin


tercapainya keseragaman distribusi beban pada struktur atau bagian
struktur yang diuji.

4. Rangkaian pengukuran respon struktur harus dilakukan pada setiap saat


setelah tahapan pembebanan diaplikasikan, dan pada saat beban total
telah diaplikasikan pada struktur selama tidak kurang dari 24 jam.

5. Beban uji total harus segera dilepaskan setelah seluruh pengukuran


respon.

6. Rangkaian pengukuran akhir harus dilakukan pada 24 jam setelah beban


uji dilepaskan.

6
23/4/2019

Syarat Penerimaan
1. Bagian struktur yang diuji-beban tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda
kegagalan/ keruntuhan. Retak-belah dan pecah pada bagian beton yang
tertekan dapat dianggap sebagai indikasi kegagalan/keruntuhan.

2. Lendutan terukur harus memenuhi salah satu dari kondisi berikut:


𝑳²
o Lendutan maksimum terukur: maks 
𝟐𝟎𝟎𝟎𝟎𝒉
atau
maks
o Lendutan permanen terukur: r,maks 
4

Selain itu, ketentuan berikut harus dipenuhi secara konsisten

o Lendutan akibat beban hidup saja:

o Lendutan akibat beban mati dan beban hidup:

Uji beban dapat diulang bila kriteria diatas tidak dipenuhi

Uji Beban Ulang
Uji-beban-ulang tidak boleh dilakukan kurang dari 72 jam setelah pelepasan
beban-uji yang pertama. Bagian struktur yang diuji-ulang dianggap
memenuhi persyaratan bila sifat pemulihan lendutan memenuhi kondisi
berikut:

Lendutan permanen r,maks  f, maks / 5

dimana f,maks adalah lendutan maksimum yang diukur selama uji-beban


kedua relatif terhadap posisi struktur pada saat awal uji-beban kedua.
atau
pemulihan lendutan selama 24 jam setelah beban diturunkan harus
mempunyai derajat pemulihan sekurang-kurangnya 75% dari lendutan
maksimum untuk uji beban kedua (uji beban ulang)

7
23/4/2019

Ketentuan untuk Tingkat 
Pembebanan yang Lebih Rendah
Bila struktur yang dikaji tidak memenuhi kriteria penerimaan diatas, maka
struktur boleh digunakan untuk tingkat pembebanan yang lebih rendah
berdasarkan hasil uji atau analisis bilamana disetujui oleh pejabat bangunan
yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai